Maret 14, 2009

Sinopsis CRUSH II

Cerita ini sinopsis dari CRUSH II yang berupa lanjutan dari CRUSH I. Bagi teman2 yang udah baca CRUSH I, silahkan beri masukan untuk CRUSH II ini.. Sempat kepikiran untuk nulis cerita tentang perang yang dialami Salman Al-Farishi sebelum meninggal. Cuma, sepertinya seru juga kalo yang pimpin perang langsung si Haekal aja. Kasih masukan yah!

Setelah perang kemarin melawan Mr. Leo dan Ms. Silvi, kehidupan keluarga Al-Farishi kembali tenang dan damai. Kali ini Haekal, abang Allysha, lulus kuliah. Ia merayakan secara besar-besar di rumahnya dengan mengundang begitu banyak tamu. Haekal sekalian ingin mencari orang-orang yang pas untuk menggantikan posisi five knight. Ia baru menemukan Rizky sebagai pengganti Ms. Silvi, sedangkan Mr. Iqbal, Mr. Irham, Mr. Yayat, dan Mr. Leo juga harus diganti.

Sebenarnya Allysha paling malas kalau harus membantu untuk mencari orang yang pas untuk mendapat posisi five knight. Hal yang benar-benar sulit. Sebagai seorang pewaris TerraGuardian, dia bisa saja merasakan orang-orang yang benar-benar hebat disekelilingnya. Tapi kalau sudah sebanyak ini orangnya, jangankan merasakan kekuatan, melihat orang-orang saja Allysha sudah malas.

Allysha duduk di dekat meja makanan bersama Augy dan Tania. Ia menikmati penampilan seorang pemain biola yang memainkan lagu kesukaannya. Pemain biola itu terlihat sedikit misterius, ntah karena biola memberi kesan seperti itu, atau memang penampilannya bisa begitu memukau Allysha.
Setelah pemain biola itu selesai memainkan biolanya, Allysha mendekatinya. “Siapa namamu?”
“Fahmi,” jawabnya.
“Permainanmu bagus,” puji Allysha dan Fahmi tersenyum. “Aku sudah menonton ratusan pertunjukkan biola dan kamu bisa memainkan sebagus ini.”
“Ini biola kakek,” ucap Fahmi.
Seketika seseorang memanggil Fahmi. Ia menoleh kearah suara yang memanggilnya. Allysha tanpa sengaja menyentuh biola Fahmi dan ia tersentak. Biola ini adalah Guardian.

***

“Sepertinya kamu benar-benar sedang mencari orang untuk mengganti posisi para kakek itu sebagai five knight.”
Haekal menatap Zaki dengan tajam, “Kamu sudah tau apa yang akan terjadi dalam waktu dekat?”
Harimau putih kecil itu masih duduk dengan manja di pangkuan Zaki. “Jangan paksa aku Haekal! Bukannya, dulu ayah kita sempat bersitegang hanya karena perang? Bukannya ayahmu juga sudah meredam semua perang?”
“Kalau di dunia ini masih ada hal yang harus kita lindungi bersama, kenapa kamu tidak mau bergabung denganku?”
“Karena aku tidak suka perang. Apalagi aku harus menyakiti harimauku yang lucu ini.”
“Kalau aku memohon?”
Zaki terdiam berpikir. Kemudian dia menyeringai ganas, “Aku dengar dari Ayah, masih ada orang di dunia ini yang memiliki TerraGuardian selain keluarga Al-Farishi.”
Haekal mengangguk.
“Aku suka pertarungan satu lawan satu. Orang yang paling aku ingin kalahkan adalah kamu Haekal. Hanya saja, aku juga tau diri. Mana mungkin aku bisa menang melawan pemilik 4 TerraGuardian.”
Haekal diam menunggu kalimat yang akan diucapkan Zaki berikutnya.
“Aku ingin melawan orang itu―,” kata Zaki tegas, “―dalam pertarungan sampai mati. Sehingga aku bisa memiliki TerraGuardiannya.”

***

Allysha merasa aneh, dia satu jurusan dengan Fahmi tetapi beda kelas. Selama ini dia tidak pernah menyadari kalau ada seseorang yang memiliki guardian dan selalu membawanya ke dunia nyata tanpa ketauan sama sekali.
Allysha melirik keluar jendela ketika Fahmi sedang memainkan biola di depan kelas. Kalau biola itu adalah guardian biasa, dia tidak akan mungkin bisa muncul ke dunia nyata tanpa dipanggil terlebih dahulu. Tetapi, kalau biola itu Guardian selevel Giga Guardian, untuk membawanya ke dunia nyata saja membutuhkan energi yang sangat besar, apalagi membawanya kemana-mana dan memainkan-nya setiap saat.
Allysha memutuskan untuk bertanya lebih jauh pada Fahmi. Ia berjalan keluar kelas untuk menghampirinya. Tiba-tiba saja ada seorang wanita mendekati Fahmi. Allysha menghentikan langkahnya, ia bersembunyi di balik pohon. Tanpa sengaja Allysha mendengar pembicaraan mereka.
“Aku dengar, sebentar lagi akan ada perang.”
“Hmm..” ucap Fahmi seraya terus memainkan biolanya.
“Musuh kita pemilik sepuluh TerraGuardian...” ucap wanita itu. “Apa kau tidak takut, Fahmi?”
Allysha langsung kaget setengah mati.
Fahmi menggeleng dan terus memainkan biolanya. “Aku yang akan mengalahkan 8 dari 10 TerraGuardiannya. Kusisakan buatmu sebagian.”

3 comments:

Triz mengatakan...

Y amponnn..panjang x kok,gak sanggup baca.

Sinopsis bisa dibikin rangkuman lg ga?
Kk buat trs kasih k kami y..

amalia mengatakan...

Harimau putih kecil itu masih duduk dengan manja di pangkuan Zaki. “Jangan paksa aku Haekal!"

Wahahahahaahaaaa, Tia, ini maksudnya apa? kok harimaunya aneh?

Butuh penjelasan, please.

Meutia Halida Khairani mengatakan...

Harimau putih kecil itu masih duduk dengan manja di pangkuan Zaki. “Jangan paksa aku Haekal!"

itu kan harimau putihnya yg duduk manja di pangkuan zaki.. rada terkesan si haekal mau melakukan "something" ama tu harimau yah? hahahaha!!
Dasar... yg bilang “Jangan paksa aku Haekal!" itu si zaki laaah...

Follow me

My Trip