Dari judul yang gw tulis, bukan berarti gw lagi sedih ya. Gw lagi menulis novel baru lagi nih., judulnya TEARS. Itung2, untuk killing time selagi puasa. Biasanya dari pagi sampe siang, gw sering sendirian di rumah. Mama pergi ngaji dan Papa ngurusin urusan apa...gitu, ato pergi kemana..gitu. Jadi deh sendiri. Baru kemaren sih mulai nulisnya. Tapi idenya udah ada di kepala gw dari tahun 2007 mungkin. Sebenarnya novel ini terinspirasi dari dorama 1 litre of tears yang bener2 bikin gw nangis sampe mengeluarkan 1 liter air mata nih (lebay).
Ceritanya tentang cewek bernama Shafira. Dia baru lulus dari sekolah kedokteran dan mendaftar untuk koas di Meutia International Hospital (nama rumah sakitnya pake' nama sendiri, sekalian berdoa supaya suatu saat bisa punya, amiiin). MIH itu juga punya Medical School, cuma Shafira itu bukan lulusan situ. Jadi harus ikutan seleksi lagi kalo mau koas di MIH. Setelah keterima, dia ditempatkan di Departemen Syaraf. Shafira bertanggung jawab penuh terhadap 2 pasien penyakit syaraf. Gw sempat bingung dan browsing banyak penyakit syaraf di google sebelum menentukan pilihan penyakitnya. Pengennya sih beneran penyakit syaraf yang parah banget tapi jarang terdengar oleh masyarakat pada umumnya dan belum diketahui secara pasti obat dan penyebabnya.
1. Alzheimer
Alzheimer atau kepikunan merupakan sejenis penyakit penurunan fungsi saraf otak yang kompleks dan progresif yang di sebabkan karena berkurangnya gizi di otak. Penyakit Alzheimer bukannya sejenis penyakit menular. Penyakit Alzheimer adalah keadaan di mana daya ingatan seseorang merosot dengan parahnya sehingga pengidapnya tidak mampu mengurus diri sendiri. Penyakit Alzheimer bukannya 'kekanak-kanakan karena usia tua' yang sekadar suatu proses penuaan. Sebaliknya, adalah sejenis masalah kesehatan yang amat menyiksa dan perlu diberikan perhatian.
Alzheimer digolongkan ke dalam salah satu dari jenis nyanyuk (dementia) yang dicirikan dengan melemahnya percakapan, kewarasan, ingatan, pertimbangan, perubahan kepribadian dan tingkah laku yang tidak terkendali. Keadaan ini amat membebani bukan saja kepada pengidapnya, malah anggota keluarga yang menjaga. Penyakit Alzheimer yang menurunkan fungsi memori ini juga menjejaskan fungsi intelektual dan sosial penghidapnya. Biasanya, anggota keluarga hanya datang membawa orang yang sakit berjumpa dokter apabila mereka sudah tidak tahan dengan gejala orang yang sakit.
2. Multiple Schlerosis
Kerusakan susunan syaraf pusat terjadi akibat proses peradangan dan kerusakan selubung syaraf dan sebab pastinya belum diketahui. Penyakit ini menyebabkan kecatatan syaraf berupa kelumpuhan anggota gerak, kebutaan, dll.
Disebabkan oleh batasan yang lebar dan seluk beluk dari gejala-gejala, multiple sclerosis mungkin tidak terdiagnosis untuk berbulan-bulan sampai bertahun-tahun setelah timbulnya gejala-gejala. Dokter-dokter, terutama ahli-ahli syaraf, mengambil sejarah-sejarah yang mendetil dan melaksanakan pemeriksaan-pemeriksaan fisik dan syaraf secara penuh.
Untuk lebih jelasnya bisa kalian cari di google dan wikipedia. Referensinya banyak banget kok. Gw aja sampe bingung mau mengacu pada referensi yang mana dan bagaimana menyimpulkannya. Secara gw kan sarjana teknik informatika, bukan kedokteran. Gw juga harus buka2 blog para dokter2 koas supaya tau ngapain aja mereka selama koas, suasana rumah sakit internasional itu gimana, dan hal2 mendasar tentang kedokteran. Capek juga membaca referensi tentang 2 penyakit tersebut karena di novel gw nantinya ada seorang tokoh professor spesialis syaraf dan bedah syaraf. Mau nggak mau, gw harus memasukkan beberapa teori penyakit syaraf yang detail. Untung aja tokoh utamanya seorang koas yang sama sekali tidak tau apa2 tentang dunia syaraf.
Novel gw itu lebih menceritakan kehidupan pasiennya sehari2, perkembangan penyakit, hobi pasien, dll. Kita lihat saja apa jadinya tu novel. Doain yah!
Ceritanya tentang cewek bernama Shafira. Dia baru lulus dari sekolah kedokteran dan mendaftar untuk koas di Meutia International Hospital (nama rumah sakitnya pake' nama sendiri, sekalian berdoa supaya suatu saat bisa punya, amiiin). MIH itu juga punya Medical School, cuma Shafira itu bukan lulusan situ. Jadi harus ikutan seleksi lagi kalo mau koas di MIH. Setelah keterima, dia ditempatkan di Departemen Syaraf. Shafira bertanggung jawab penuh terhadap 2 pasien penyakit syaraf. Gw sempat bingung dan browsing banyak penyakit syaraf di google sebelum menentukan pilihan penyakitnya. Pengennya sih beneran penyakit syaraf yang parah banget tapi jarang terdengar oleh masyarakat pada umumnya dan belum diketahui secara pasti obat dan penyebabnya.
1. Alzheimer
Alzheimer atau kepikunan merupakan sejenis penyakit penurunan fungsi saraf otak yang kompleks dan progresif yang di sebabkan karena berkurangnya gizi di otak. Penyakit Alzheimer bukannya sejenis penyakit menular. Penyakit Alzheimer adalah keadaan di mana daya ingatan seseorang merosot dengan parahnya sehingga pengidapnya tidak mampu mengurus diri sendiri. Penyakit Alzheimer bukannya 'kekanak-kanakan karena usia tua' yang sekadar suatu proses penuaan. Sebaliknya, adalah sejenis masalah kesehatan yang amat menyiksa dan perlu diberikan perhatian.
Alzheimer digolongkan ke dalam salah satu dari jenis nyanyuk (dementia) yang dicirikan dengan melemahnya percakapan, kewarasan, ingatan, pertimbangan, perubahan kepribadian dan tingkah laku yang tidak terkendali. Keadaan ini amat membebani bukan saja kepada pengidapnya, malah anggota keluarga yang menjaga. Penyakit Alzheimer yang menurunkan fungsi memori ini juga menjejaskan fungsi intelektual dan sosial penghidapnya. Biasanya, anggota keluarga hanya datang membawa orang yang sakit berjumpa dokter apabila mereka sudah tidak tahan dengan gejala orang yang sakit.
2. Multiple Schlerosis
Kerusakan susunan syaraf pusat terjadi akibat proses peradangan dan kerusakan selubung syaraf dan sebab pastinya belum diketahui. Penyakit ini menyebabkan kecatatan syaraf berupa kelumpuhan anggota gerak, kebutaan, dll.
Disebabkan oleh batasan yang lebar dan seluk beluk dari gejala-gejala, multiple sclerosis mungkin tidak terdiagnosis untuk berbulan-bulan sampai bertahun-tahun setelah timbulnya gejala-gejala. Dokter-dokter, terutama ahli-ahli syaraf, mengambil sejarah-sejarah yang mendetil dan melaksanakan pemeriksaan-pemeriksaan fisik dan syaraf secara penuh.
Untuk lebih jelasnya bisa kalian cari di google dan wikipedia. Referensinya banyak banget kok. Gw aja sampe bingung mau mengacu pada referensi yang mana dan bagaimana menyimpulkannya. Secara gw kan sarjana teknik informatika, bukan kedokteran. Gw juga harus buka2 blog para dokter2 koas supaya tau ngapain aja mereka selama koas, suasana rumah sakit internasional itu gimana, dan hal2 mendasar tentang kedokteran. Capek juga membaca referensi tentang 2 penyakit tersebut karena di novel gw nantinya ada seorang tokoh professor spesialis syaraf dan bedah syaraf. Mau nggak mau, gw harus memasukkan beberapa teori penyakit syaraf yang detail. Untung aja tokoh utamanya seorang koas yang sama sekali tidak tau apa2 tentang dunia syaraf.
Novel gw itu lebih menceritakan kehidupan pasiennya sehari2, perkembangan penyakit, hobi pasien, dll. Kita lihat saja apa jadinya tu novel. Doain yah!
4 comments:
Nah, gitu dong. Perbanyak novel yang cerdas! Tia ikutan forum/komunitas penulis nggak? Semacam Lingkar Pena gitu.
Nggak ikutan bang. cuma join forum dan milis novelis aja sih.
Bikin novel cerdas itu capek banget ya. Otak terkuras 2 kali lipat. Harus baca banyak referensi. Tapi lumayanlah buat nambah pengetahuan.
info tentang alzheimer kat sini - Alzheimer Penyebab Nyanyuk
makasie ya linknya.. =)
Posting Komentar