Di bulan Ramadhan ini, ada baiknya kita memperdalam ilmu agama karena sadar atau tidak sadar, selama bulan2 biasa (bahkan kadang pas bulan Ramadhan sendiri) kita agak lupa untuk
belajar dan memperdalam ilmu islam. Hmm, mungkin saya termasuk orang2 yang kadang lalai, tapi apa salahnya saya berbagi sesuatu yang menurut saya sangat pantas untuk dipikirkan seluruh umat islam. Semalem, ketika pergi ke mesjid untuk shalat tarawih, saya mendengarkan ceramah yang menurut saya udah masuk ke tahap "keren sekali". Saya nggak ngantuk dengerinnya, saya juga menyimak dari A sampe Z dan kalo disuruh ulangi, saya masih bisa. Jarang2 saya sebegitu ingatnya. Mungkin karena hal ini sangat membuat saya berpikir.

Ceritanya begini, pada dasarnya di Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia seharusnya memiliki jumlah ulama dan cendikiawan muslim yang sangat banyak. Ketika dulu Aceh pernah mengajukan keinginan untuk membuat negara Indonesia sebagai negara islam dimana dasar negara adalah Alqur'an dan hadist, seharusnya seluruh umat muslim akan mendukung hal itu dan bergembira menyambutnya. Hanya saja, Indonesia kekurangan sumber daya pengajar syariat islam yang sebenar2nya. Walaupun menurut statistik kurang lebih 83% umat islam di Indonesia, tapi para ulama dan cendikiawan muslim yang seharusnya mampu menanamkan dasar2 agama sejak kecil itu sangat kurang jumlahnya (jika kita bandingkan dengan jumlah penduduk).
Perbandingannya

Disana, mesjid benar2 merupakan tempat shalat dan menimba ilmu, jadinya nggak pernah sepi sama sekali. Di Mesir itu setiap mesjid memiliki paling tidak 1 ulama yang paham Al-Quran dan hadist, sehingga beliau mampu mengajarkan ilmu2 islam setiap waktu dan setiap mesjid suatu hari akan melahirkan ulama2 besar. Setiap hari orang2 akan mengkaji tentang Al-Quran dan hadist, bertanya, dan para ulama mampu memberikan jawaban sedetail mungkin. Berbeda dengan di Indonesia, mesjid sangat banyak, tapi ulama masih sedikit. Kadang2 diluar waktu shalat mesjid sangat sepi, bahkan sampai di kunci. Mungkin hal ini yang membuat orang2 islam di negara kita hanya paham tentang islam 'kulit'nya saja.
Indonesia juga memiliki sekitar 5000 mahasiswa di universitas Al-Azhar. Jumlah ini terlalu sedikit dibandingkan dengan Malaysia yang memiliki 15.000 mahasiswa disana. Pemerintah Malaysia membuat ikatan dinas untuk lulusan Al-Azhar dan menempatkan di struktur organisasi kepemerintahan atau perusahaan dalam posisi sangat tinggi sehingga perusahaan atau organisasi tersebut sangat kuat nilai keislamannya karena para cendikiawan ada di dalamnya dan memiliki pengaruh sangat besar. Di Indonesia, banyak lulusan Mesir, Arab Saudi, dan universitas2 islam lainnya yang tidak terlalu kedengaran. Mungkin beberapa diantara mereka tidak jadi ulama padahal ilmu2 yang mereka miliki tentang islam jauh lebih banyak dari para ustadz yang muncul di TV. Tapi walaupun sedikit, ada 8 ulama Indonesia yang masuk jajaran 500 ulama paling berpengaruh di dunia dan 3 diantara termasuk 50 besar:
1. Ketua Umum PBNU, Hasyim Muzadi. Hasyim Muzadi disebutkan sebagai pemimpin NU, organisasi muslim independen terbesar di Indonesia dan salah satu organisasi islam paling berpengaruh di dunia.
2. Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin. Ia disebutkan sebagai tokoh yang sering melawan pluralisme agama serta tokoh yang membawa Muhammadiyah ke dalam jalur yang lebih konservatif dengan penegasan pada ijtihad dan hadits. Ia juga disebutkan sebagai seorang reformis.
3. AA Gym. Aa Gym disebutkan sebagai ulama paling populer di Indonesia. Ia dikatakan telah membangun sebuah kerajaan media dengan gaya modern, muda, dan menyenangkan.
5 Orang lainnya, silahkan baca di 15 tokoh Indonesia Masuk dalam daftar Muslim paling berpengaruh di dunia.
Buat para pembaca, mari kita belajar agama islam secara lebih mendasar. Insya Allah suatu hari kita termasuk dalam daftar orang2 Muslim paling berpengaruh di dunia. Tidak ada kata terlambat untuk memulai dari sekarang 'kan?
21 comments:
bangsa kita masih harus banyak belajar pada bangsa lain....
donesia, dah tua dah 65 taon, tp mang mesti blajar lg dengan bangsa laen yah ^_^
selama itu baik, kenapa kita tidak belajar dari bangsa lain?
SELAMAT BERIBADAH PUASA
jangan lupa mampirr,,tulisan-menarik.blogspot.com
Hallo Mbak Meutia,
Selamat menunaikan ibadah puasa.
SALAM SOBAT
LENGKAP DAN MANTAP POSTINGANNYA MBA.
ia ya mba seharusnya penduduk muslim banyak tentu banyak pula ulamanya.
selamat berpuasa.
Banyak juga ternyata orang Indonesia yang kuliah di Al Azhar... walaupun tak sebanding dg jumlah orang Malaysia yang kuliah disana.... hehehe
Wah, Aa Gym masih punya nama dimata internasional.. meskipun di tanah air sekarang ini beliau sudah jarang terlihat.
seharusnyaa lebih banyak lagi yang berkuliah disana. emang sih tes masuknya susah. harus hafal Al-Quran berapaa juz gitu..
Ngga bisa dipungkiri kalo AA Gym memang ulama yg sangat hebat.
waaahhhhhh mantap nich infonya.............. makasih ya........ kapan indonesia bisa seperti itu???????????
jadi merinding nih saya bacanya, kl indonesia negara dengan hukum Al qur'an dan hadist, g bisa membayangkan saya
sebenarnya di indonesia punya banyak orang berilmu di bidang agama, hanya saja mereka suka ribut sendiri, kalo perlu berantam beneran demi membela mazhab mereka
^menone n rizky : hmm, kita perlu berpikir dari banyak segi termasuk siap ato nggak indonesia seperti itu..
^r10 : iya juga.. mungkin karena mereka tidak belajar dari mesjid yg sama dan saling mengukuhkan pendapat sendiri2. biasanya kalo sampe berantem bukan ulama tuh... jadi2an.. islam tidak pernah mengajarkan kekerasan..
Belajarnya pada permisalan dari negara-negara yang sudah maju, dan terakhir potensi bangsa sendiri tetap utama...karena "ia" sudah ada didalam, tinggal membukanya.....yaitu ilmu.
dalam hal belajar, gak blh ada kata terlambat, slama kita msh punya niat...
intinya sih niatnya..
Amin Amin
semoga indonesia bisa masuk daftar orang muslim yg berpengaruh
mmm tp pasti butuh waktu yg lama :p
belajar terus :)
oya ngabuburit nih sob sambil nunggu waktu buka puasa :)
kita doakan saja yah.. :)
tulisan yang menarik nih...
selagi masih bisa kenapa tidak buat belajar...
ayo belajar :D
Jadi pengen kuliah di Al-Azhar...
gw bersyukur banget di Indonesia, walaupun bukan negeri Islam tapi mesjid bertebaran dimana-mana, semoga mesjid-mesjid itu tetap ramai dikunjungi orang untuk beribadah dan mendalamin agama...amin
Posting Komentar