September 28, 2010

Karena Dia Seorang Dokter

Friends, saya memang suka bercerita di blog. Label "Story" di blog saya itu hampir semuanya terinspirasi dari kisah nyata atau cerita yang saya dengar dari teman2 saya. Setiap cerita biasanya saya tambahin bumbu penyedap biar lebih enak dibaca, hehehe. Jadi jangan pernah bosan baca ya.

***

Sempat agak sebel padanya. Karena terlalu sibuk, dia masih mikir2 jemput aku di bandara. Aku baru balik setelah sekian lama meninggalkannya dan dia masih nggak yakin mau jemput aku. Tapi setelah sedikit mengancam, akhirnya dijemput juga. Dia bilang dia sibuk dan aku masih nggak ngeh dia sesibuk apa sihhh? Sebel banget kalo dia bilang sibuk inilah, itulah. Selama di mobil, aku cerita banyak hal dengan antusias dan dia terlihat agak pucat. Dia tetap berusaha menanggapi, tapi cuma gitu2 aja. Aku jadi ngambek lagi deh. Tiba2 hp nya bunyi. Dia angkat dan kelihatan panik. "Kita ke rumah sakit sebentar ya." katanya. Aku terdiam melihat dia langsung berbalik arah ke rumah sakit. 

Sesampai di RS, dia mengambil jas putihnya di jok belakang mobil dan berlari ke ruang emergency. Dia suruh aku tunggu di mobil dan menyerahkan kunci mobil kepadaku karena mana tau aja aku mau pulang duluan. Aku ikut2an turun dari mobil dan menuju UGD. Aku shock melihat seorang pasien dengan kepala banyak sekali darah. Seketika aku pusing, mual, dan langsung mencari kursi untuk duduk. Aku nggak sanggup melihat darah sebanyak ituuuuu... Setelah menenangkan diri, aku masuk UGD. Aku melihat dia dengan wajah ekstra stress dari balik jendela. Tangannya masih berusaha menjahit kepala pasien. Aku shock lagi, dan keluar dari UGD. Bisa2 kalo lama disitu, aku ikut2an masuk UGD. Beberapa saat kemudian, dia keluar dari UGD. Aku langsung menghampirinya tapi kalah cepat dengan keluarga pasien kecelakaan tadi. Dia mengatakan kalo pasien itu sudah meninggal dan aku tersentak kaget. Keluarga pasien langsung menangis dan nyaris pingsan. Dia melihatku lalu menghampiriku, "Kamu pucat banget?" Aku menjawab, "Mungkin karena kecape'an." 

Dia nggak tau kalo aku melihatnya dari tadi. Tiba2 seorang perawat menghampirinya. "Dok, untung bgt anda ada disini. Pasien yang masuk semalem mengalami pendarahan hebat. Dr. spesialis kandungan masih dalam perjalanan kesini. Kalo nggak segera di operasi, dia bisa meninggal." Dia melihatku sejenak dan bilang, "Tunggu ya!" lalu berlari menuju ruang operasi. Dia meninggalkanku lagi. Aku hanya bisa melihatnya dari belakang dan mencoba menyusulnya. 
Di depan ruang operasi aku melihat suami pasien sedang menangis. Aku duduk di dekatnya dan bertanya, "kenapa pak?" "istri saya, saya takut terjadi apa2." Aku malah jadi lemas dan speechless. Nggak tau mau gimana caranya menenangkan bapak itu. Sejam kemudian, perawat keluar dari ruang operasi dan membawa seorang bayi lucu. Bapak itu menyambut dengan bahagia. Dia keluar setelah suster dan mengatakan pada bapak itu kalau istrinya selamat. Kalau saja tadi harus menunggu dokter yang satu lagi, mungkin akan terlambat. Bapak itu tidak henti2nya mengucap syukur. 

Dia kemudian melihatku dan aku melihatnya. "Kamu pucat." kata dia. "Gimana ngga pucat? Aku tuh hampir mati cemas nungguin kamu di depan ruang operasi." Dia ketawa, "Hahaha, kita makan yuk!" Beneran, selera makanku hilang banget saat itu. Badanku jadi lemes banget. Lain dengan dia yang walaupun tampak stress, masih berusaha becanda denganku. Dia bilang, "Aku pengen banget kamu ngeliat gimana aku selama ini disini. Kenapa ngga bales sms, kenapa ngga nelpon, dan kenapa ngga maen kesana." Aku mengangguk pelan. Tiba2 ada seorang dokter menghampirinya, "Pasien yang 2 hari lalu masuk ruang isolasi, baru aja meninggal." Dia langsung kaget, "HA? Padahal tadi pagi sebelum saya ke bandara udah mendingan kok." "Setelah kamu pergi tadi, tiba2 dia sesak napas lagi. Perawat disana agak kalang kabut waktu nyari kamu nggak ada. Mungkin agak telat manggil dokter lain, ya udah deh." 

Aku stress lagi. Gara2 aku maksa dia jemput, seorang pasien meninggal. Aku langsung nangis, saat itu juga. Dokter itu sampe heran melihatku nangis. Dia juga jadi takut melihatku nangis di Cafetaria yang begitu rame. Terpaksa dia mengajakku meninggalkan Cafetaria. "Kita pulang aja yuk." 

Sewaktu jalan menuju parkiran, ada seorang anak kecil menghampiri kita. "Om dokter," panggilnya. Dia tersenyum dan jongkok untuk menyamakan tingginya dengan anak kecil itu. "Halo Fandi," jawabnya. "Om, Fandi mau kasi om coklat." Anak kecil itu memberikan coklat silverqueen. "Wah, ada apa ini?" Dia menerima coklat dengan tersenyum lebar. "Makasih ya om. Papa Fandi sekarang udah sembuh dan boleh pulang. Fandi sengaja nungguin om dokter di parkiran ini karena om pasti parkirin mobil disini kan?" Aku tersentuh lagi. Dia tersenyum lebar dan mengelus2 kepala Fandi. "Kalo udah besar, Fandi mau jadi dokter juga kayak om supaya bisa menolong orang2 seperti Papa." Dia bilang, "Janji ya!" Fandi mengangguk mantap lalu berlari menuju ruang pasien. 

Dia menatapku lagi, "Dapat coklaat deh!" seraya tersenyum lebar. Saat itu aku melihatnya sangat bahagia, tadi dia sangat stress. Dia cemas, ingin menangis, dan tersenyum lebar. Beberapa bulan ini aku hanya mendengar suaranya melalui telepon, nggak setiap hari tapi rutin, curhat2nya tentang pasien dan rasa stressnya. Sekarang aku melihat dan merasakannya langsung bagaimana dia disini. Aku merasa bersalah, merasa egois, dan merasa jahat. Aduuuh, maunya aku nggak usah dibawa kesiniiii... 

Beberapa hari kemudian, dia menelponku setelah sekian lama ngga nelpon dan nggak mengangkat telponku. "Sori ya, akhir2 ini sibuk. Jaga malem lagi nih." Aku menjawab, "Iya ngerti. Trus kapan maen kesini?" Tiba2 bunyi telpon masuk, tuuuut tuuuut... Dia bilang, "Nanti aku telpon lagi. Ada telpon masuk dari UGD. See you." Telpon mati. Well, huff!

September 23, 2010

Cowok-cowok di Kosan

Beberapa hari yang lalu, saya sempat mengobrol dengan teman se-kosan tentang kehidupannya selama dikosan yang sebelumnya. Nah, saya akan memposting cerita dia sekalian ditambahin bumbu2 penyedap rasa sedikit.

Karena terlalu panas udara di luar dan aku udah lelah berkeliling mencari kosan, akhirnya ketemu juga kosan yang menurutku lumayan. Ntah kenapa, standar kosan yang aku cari itu harus AC, ada dapur, dan masuk cahaya matahari. Kalo masalah harga, tetep pengen yang murah sih, cuma mana ada kosan AC sekarang murah. Aku langsung pindahan hari jumat setelah pulang kantor. Lagian karena aku masih baru di daerah ini, aku cuma menenteng 1 koper doang. Jadi lebih gampang pindahannya. Tapi, ada cerita dibalik kosan ini.

Bangun pagi2 di hari sabtu. Eh, nggak pagi2 juga sih, udah jam 10 ternyata. Pas depan kamarku itu dapur dan aku melihat ada cowok lagi masak. Dia melihatku dan menyapa, "baru ya mbak?" sambil menyodorkan tangan. Aku mengangguk dan tersenyum. "Udah sarapan?" Aku menggeleng. "Kalo gitu kita makan bareng aja." Aku langsung nggak enak. "Nggak usah kok, saya masih belom lapar." Cowok itu masih aja bersikukuh untuk membagi makanan buatku. Ya udah, pasrah.

Aku berjalan beberapa langkah dari kamarku dan melihat cowok sedang membaca buku. Dia melirikku sedikit dan melanjutkan membaca. Wah, cool sekali ini cowok. Trus aku melihat ada kamar kosan lain yang pintunya terbuka. Aku mengintip sedikit dan melihat ada cowok sedang mengecat kamarnya dengan warna hijau muda. Wah, dia sedang sibuk bekerja.

Aku melanjutkan langkahku keluar untuk cari bibi untuk nyuci pakaian. Diluar aku melihat cowok sedang menanam bunga. Kalian tau, dia sedang menggemburkan tanah, menyiram bunga2 di pot kecil, dan memberi pupuk. Taman kosan jadi indah bangeeet. "Ini semua mas yang nanam?" tanyaku. Dia agak kaget melihatku, "oh iya. Mereka tumbuh subur kan? Kamu baru ya disini?" Aku mengangguk. "Aku udah lama nggak liat cewek dikosan ini selain bibi kosan. Hahahaha." Aku langsung kaget. "Emangnya penghuninya cowok semua??" Cowok itu ketawa lagi. "Ada sih cewek, tuh bibi kosan." Aku langsung gelisah. Ini memang kosan nyampur, tapi kalo aku cewek sendiri...??!!

Tiba2 dari dalam ada yang teriak, "WOI, FOOD READY."
Sang tukang kebun langsung menjawab, "Asiiik, ayo kita makan." Awalnya aku tetep pengen kabur dan nggak mau makan, tapi cowok itu menarik tanganku tanpa dia cuci tangan duluuu. Aku terseret kedalam deh.

Aku kaget lagi melihat begitu banyak makanan enak diatas meja tempat cowok cool lagi membaca. Segala macam omelet ada disitu. Minumannya juga bermacam2, ada susu coklat, teh manis, cereal, dan air mineral. "Jangan kaget ya. Semua minuman ini udah ada pemiliknya." Kata sang koki. Aku nggak hafal nama mereka, jadinya aku memberikan sebutan mas koki, mas tukang kebun, mas tukang cat, dan mas kutu buku. "Selamat datang yah mbak satu2nya di kosan." kata mas tukang cat. Aku kaget lagi, "Seriusan cuma saya doang cewek dikosan?" Mas tukang kebun nge-jawab lagi, "Nggak kok, ada bibi kosan. hahahaha." Semuanya juga langsung tertawa, termasuk si mas kutu buku.

Beberapa hari tinggal di kosan, aku mulai mengenal mereka satu-persatu.
Mas koki : Hobby-nya emang masak, tapi pas weekend doang karena pas hari kerja dia pergi paling pagi dan pulang setelah makan malam. Dia seorang business analyst dan paling sering ditanyai pendapat tentang berbagai masakan di resto bintang 5. Dia juga paling suka curhat tentang kerjaannya ke aku karena dia bilang aku kayak adiknya.

Mas tukang kebun : Seorang Auditor, pulangnya pasti paling maleem. Pas aku terbangun malam2 karena terdengar bunyi keran air diluar, aku melihat dia sedang menyiram tanaman. Ternyata dia nyiram tanaman sebelum pergi kantor dan sepulang kantor, selalu menggemburkan tanah pas weekend dan juga ngasih pupuk. Orangnya lucu, suka ketawa, dan periang.

Mas kutu buku : Paling diem, tapi kerja di perusahaan minyak. Duitnya paling banyak dong dan habis dia beliin buku. Pernah suatu kali mengintip kamarnya, lemari bukunya berjejer dan isinya full. Kalo semua mas-mas itu lagi pada ngumpul dan membahas suatu berita paling hot di tv, pasti mas kutu buku yang akan menyimpulkan menurut pemikiran dia. Orangnya cerdas banget.

Mas tukang cat : Dia kerja di perusahaan konsultan arsitektur. Nah, kamarnya keren banget. Nyamannn, warna dindingnya ijo muda, trus rapi bangettt, dan beberapa furniture di kamarnya itu unik2. Ada lampu meja model kepala bunga tulip, sofa bola, meja papan catur, dll yang semuanya bikin kamar dia tempat kita ngumpul selalu. Orangnya perfeksionis dan bersih banget. Boleh makan di kamarnya tapi ngga boleh numpahin apa pun secuil pun.

Dan FYI, mereka semuanya sangat-sangat ganteng dan masih muda. Aku jadi berasa punya banyak abang baru dan berasa kayak di film2 F4 dimana aku cewek yg ditaksir Tao Ming tse atau Lee Min Ho, atau Domyoji Tsukasa. Cuma disini nggak ada yang galak sih, semuanya pada baek2 banget. Bahagianya aku walaupun aku cuma cewek sendiri, eh sama bibi kosan kok, hahahaha.

September 19, 2010

Nyam Nyam

Udah kebanyakan struk dari Resto dan Cafe tempat saya makan di dalam tas saya. Biasanya saya akan membuang struk2 itu setelah saya posting di blog. Mungkin sejak bulan puasa kemaren, saya nggak menulis review tentang beberapa Resto atau Cafe yang saya kunjungi. Saya juga lupa karena alasan apa ya saya jadi lupa atau malas review makanan. Baiklah, saya akan menulis dan mereview beberapa makanannya.

PLATTERS
Thank you very much for Mandiri Credit Cards so I can get 50% discount for Food in this Restaurant. Wah, paling enak nih makan di Resto kayak gini ditambah lagi bisa diskon setengah harga. Saya bahagia. Alamat resto ini di Setiabudione 1st Floor, phone (021) 5210601-5210500. Suasana Restonya meraaaah semua, jadi rada remang2. Trus kalian bisa request channel TV apa yang mau ditampilin, bisa hot spot-an juga (rata2 Resto emang udah bisa hot spot yah), trus kursi dan meja untuk makan unik2 banget bentuknya. Saya nongkrong disini berjam2, apalagi makanan dan minumannya unik2 sekalee. Berikut list harga makanannya :
Green Tea Latte Rp. 28.500, Wonderful Punch RP. 29.900 (minuman warna kuning ada potongan nenas kecil2), Spesial Nasi Goreng Platter Rp. 39.000, Platters Butter Rice Rp. 39.000 (agak asin), Beef Stroganof Rp. 41.500 (pasta), Almond Coffee Latte Rp. 28.500, Mineral Water Rp. 14.000. Harga makanan segitu lumayan mahal yah, tapi rasanya enaaak. Lagian suasana Restonya bikin kita nyaman banget deh ngobrol sampe lupa waktu disitu.

de' Excelso
Kali ini nongkrong di Cilandak Town Square, Ground Floor 17 & 19, Jalan TB. Simatupang Kav 17. Diskon juga pake Mandiri Credit Card 25%. Udah lama banget nggak kesini deh. Karena udah malam dan ngobrolnya masih berlanjut, jadinya kita memesan kopi dan teh aja. Saya emang nggak bisa minum kopi, jadi nggak pinter me-review kopi. Perasaan semua kopi rasanya pait pait aja deh. Hehehe. Berikut list harganya : Cappucino Toraja Rp. 29. 500 (pait pait rasanya), Chilled Green Tea Rp. 27.500, Frappio Coffee Rp. 35.000 (ini agak manis sedikit, hehe), dan kita makan Dorry Sandwich Rp. 50000. Kalo rasa green teanya masih jauuuh lebih enak starbucks tapi jauuuh lebih mantap green tea di Ngopie Doloe yang ada di Bandung. Soalnya kalo yang di NgopDul itu udah pake Float, ada choco chips, and kental banget tehnya. Mantap deh! Untuk sandwich, udah lama nggak makan sandwich seenak ini. Enak banget, nget, nget....! Cobain deh kalo nggak percaya. Tapi untuk 50rb dan porsinya dikit, rada kasian.. Untung aja enak.

Kopi Kepo
Resto ini ada di Plaza Semanggi Lt. 3A n0. 11-12 Jalan Jend. Sudirman Kav. 50 Jakarta. Wah, lengkap banget yah alamatnya saya kasih. Alamatnya udah ada di struk sih, tinggal diketik aja disini, hehehe. Pas bulan puasa kemaren, hampir semua Resto itu already RESERVED apalagi pas weekend. Sampe pusing deh nyari2 Resto dan akhirnya nggak mikir2 lagi mau makan dimana aja yang penting bisa buka puasa. Akhirnya bertenggerlah (emangnya burung) di Resto ini. Berikut harga makanannya :
Nasi Bumbu Rendang Rp. 18.000, Nasi Lemak Rp. 18.000, Teh Manis Hangat Rp. 5000, Nasi Goreng Ikan Asin Rp. 17.000, Teh Susu Panas Rp. 10.000, Mineral Water Rp. 5.000, Nasi Goreng Seafood Rp. 18.000, Jus Jeruk Rp. 12.000, Es Teh Manis Rp. 5000. Karena bulan puasa, kita dapat Tajil Es Campur Gratisan. Saya paling suka hal2 gratis, hehehe. Harga makanannya murah2 banget yah. Sempat agak kaget juga karena biasanya di Plaza2 gitu harga makanan pasti mahal2. Untuk rasa masakan sih biasa aja. Namanya juga buka puasa, semua juga berasa enak sekalee ^_^.

EQ Cafetaria
Nah, dari Jakarta kita terbang sebentar ke Lhokseumawe, Aceh. Tempatnya di Jalan Merdeka. Sebenarnya banyak banget tempat makan yang terkenal di Lhokseumawe cuma saya udah sering makan, jadinya nggak di review lagi deh. Mumpung keluarga besar lagi ngumpul dan saya belom pernah nyobain makan di Cafe ini, ya udah pilihan ditujukan kesini. Berikut list harganya :
Ayam Penyet Rp. 12.000, Ayam Bakar Rp. 12.000, Nasi Putih Rp. 4000, Tempe/Tahu goreng Rp. 7000, Milk Shake Melon Rp. 8000 (Enak sekalee, seger, dan rasanya lembuut bgt), Cino Shake Rp. 7000, Es Jeruk Rp. 7000. Untuk sambal lalapan ayamnya enak banget lho, tapi ayam penyetnya agak alot. Masakannya juga lama datangnya, mungkin karena ramee banget yang datang kesini yah. Tempatnya asik sih, tapi karena ada ortu jadi nggak bisa nongkrong lama2 deh.

Di Aceh itu sebenarnya terkenal dengan Ayam Tangkap, Ayam Lepas, Nasi Bebek, Mie Aceh, dan semuanya saya nggak sempat makan disana. Selama di Aceh saya sakit sih, jadinya di rumah aja. Tapi jangan salah, Mama masak semua makanan kesukaan saya. Yeah, My Mom is the best Chef lah.. Saya udah keliling ke Resto dan Cafe ini itu, tapi mana ada yang lebih enak dari masakan mama. I ♥ u so much Mom. Minuman kesukaan saya selama buka puasa di Aceh adalah Pepaya di parut dan es Cendol. Air tebu juga suka, tapi nggak ada fotonya. Karena minum es melulu, flu saya nggak sembuh2. Biarinlah, sakit2 asal makanan enak2. Kapan ya bisa pulang kampung lagi. Kalo makanan tuh yang bikin saya makan 5x sehari adalah lontong dan teman2nya yaitu rendang, sayur lodeh, touco, dan tempe sambal kering. Huaaa, pengen makan lagiiiii.... >_<

Oke, thank's for FOUR DREAMS atas awardnya buat saya. Sesuai janji, saya kerjain deh tag nya:
1. Apa nama blog kamu ? Meutia's Diary
2. Apa tema blog kamu? Suka-suka hati Meutia aja. Hehe... Nggak ada tema yang jelas. Kalo lagi pengen posting ya posting.
3. Bagi kamu, blog itu apa sih? Tempat menyalurkan inspirasi yang lagi saya pikirkan.
4. Apa yang kamu cari dan tujuan kamu nge-blog? cari temen yang pasti. kalo tujuan sih supaya sodara di kampung bisa tau saya lagi apa di Jakarta ini. hahaha.
5. Bagikan award ini dan tag 5 orang terdekat kamu ?
Umm, saya kasih buat temen2 yang paling rajin berkunjung deh
Exort
Riesta
Rizky2009
Inge/cyber dreamer
Sang Cerpenis Bercerita
Tolong dikerjakan ya teman2 tagnya. Duh capeknya nulis postingan yang panjang gini. Saya istirahat dulu yah.

September 15, 2010

Aceh's Face

Kalian tau, saya agak kurang puas nih di Aceh karena nggak bisa jeprat jepret foto sana sini. Beberapa hari sebelum dan setelah lebaran, saya terkapar tak berdaya di tempat tidur karena flu. Huaaa, bukannya malah keliling2, saya malah tiduran. Tapi nggak apa2 juga sih, soalnya sodara2 tetap setia datang berkunjung. Beberapa foto yang saya ambil ketika berada di Aceh akan saya pamerkan sebagai berikut:
1. Foto ini diambil dari lantai dua rumah saya yang baru (saya baru pindah rumah dan rumah kali ini memiliki pemandangan yang extremely fabulous). Untuk membayangkan suasananya, kalian bangun pagi, jalan ke balkon, tarik napas dalaaammm..... dan... hembuskan... Melihat pemandangan seindah ini bisa menghilangkan penatnya Jakarta hanya dalam beberapa detik.





2. Perjalanan dilanjutkan dulu deh. Kali ini saya mau berkeliling, mendaki gunung, lewati lembah, berakhir di laut. Nggak salah juga sih kalo Aceh itu masih terlalu asri. Kalian bisa melihat segerombolan sapi atau kambing menyebrang jalan (kotorannya dimana2, hehehe. Banyak pupuk kompos). Kalian tau, Aceh itu pernah mendapat julukan kota PetroDollar untuk Lhokseumawe (karena ada perusahaan Oil and Gas terbesar) kampung halaman saya. Tapi kalo mau menyusuri jalan setapak ke belakang gunung, kalian masih bisa melihat rumah kecil di tengah hutan, diapit gunung, persis sama di cerita dongeng.




3. Setelah berfoto2 di sawah dan gunung, saatnya mampir di Pantai. Karena abrasi yang luar biasa, pantai Ujong Blang di Lhokseumawe ini harus di kasih batu2. Bukannya memperburuk suasana pantai, eh malah memperindah. Sambil menikmati minuman kelapa muda, suasana pantai jadi komplit banget deh.

Puas jalan2, tiba waktunya melanjutkan silaturahmi. Hmm, sebenarnya saya mau posting beberapa kuliner di Aceh tapi foto2nya masi di handphone. Kapan2 saya mau puas2in foto2 lagi ahh di Aceh.

September 09, 2010

Hari Raya Idul Fitri

Selama di Aceh, saya melihat hamparan sawah luas nan hijau, rasi2 bintang menghiasi langit, udara sejuk ketika membuka jendela rumah, pohon2 rindang, berbagai masakan mama yang enak dan cerita2 indah dari Papa, bercengkrama dengan adik2 dan abang saya. Semuanya tak terlupakan sampai hari raya idul fitri tiba.



اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، وَلِلّهِ الْحَمْدِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Ijinkan kami dan keluarga dengan segala kerendahan hati mengucapkan :


Selamat Idul Fitri 1431 H
Mohon Maaf Lahir dan Bathin


Atas Lisan yang tak terjaga...
Janji yang terabaikan..
Tingkah laku yang tidak berkenan..
Serta hati yang berprasangka...
Atas silap dan Khilaf kata serta perbuatan yang di sengaja ataupun tidak
تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّ وَ مِنْكُمْ صِيَمَنَا وَ صِيَمَكُمْ كُلُّ عَامٍ وَ أَنْتُمْ بِخَيْرٍ,

Semoga semua amal ibadah kita di ijabah oleh اللّهُ .....
آمينَ (amien )

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.

Tunggu ya uplot foto2 indah dari saya tentang Aceh.

September 05, 2010

I ♥ My Famz

Yeah tgl 4 kemaren, saya sudah berada di kota kelahiran tercinta. Saya akan bercerita sedikit perjalanan saya ke Aceh. Awalnya sempat was-was sewaktu harus pesan taksi jam 4 pagi. Maklumlah, saya takut nggak kebanguuuun, apalagi malem sebelum berangkat, saya belanja oleh2 dulu di Plaza Semanggi dan jadinya capek banget. Yah, Alhamdulillah kebangun juga sih. Sahur jam 2 pagi, mandi, and langsung cabut ke bandara. Karena kehabisan troli dan barang bawaan lumayan banyak, tas laptop saya sampe jatuuuh. Langsung shocked deh!

Sewaktu naek pesawat, agak keheranan juga karena Garuda penumpangnya sepi. Jadinya 3 kursi dalam 1 deret cuma saya sendiri yang duduk. Alhasil, saya bisa tiduran memanjang sampe nyampe ke Aceh. Bagasi diatas juga isinya cuma barang saya doang (biasanya selalu rebutan bagasi sama orang2 dulu), jadi berasa pesawat pribadi. Sampe di bandara langsung di jemput trus dianterin untuk ketemuan dengan Mama. Huaaa, akhirnya ketemu sama Mama. Trus pergi ke Rumah Sakit untuk jenguk paman yang sakit. Ntah kenapa, hari itu saya berasa haus banget. Belom lagi pergi sana-sini dan udara di Aceh panaass banget. Sewaktu keliling2 Banda Aceh, saya bisa melihat kalo banyak bangunan baru disana. Beberapa jalan baru juga dan membuat saya agak lupa jalan ke beberapa tempat karena orang2 banyak pake jalanan yang baru.

Butuh waktu 4 jam perjalanan darat dari Banda Aceh ke Matang (rumah saya yang baru) salah satu kota di kabupaten Bireuen. Dulu tinggal di Lhokseumawe, sekarang di Matang. Wah, jarang2 melihat hamparan sawah seindah itu di sepanjang jalan menuju Matang. Foto2nya belum sempat saya uplot karena saya masih menikmati suasana rumah dan keluarga yang buat saya kangen karena hampir 1 tahun nggak ketemu. Sewaktu nyampe rumah, saya langsung minum air tebuuu. Gile, udah lama banget nggak minum air tebu yang seger sekalee.. Sewaktu buka puasa dan duduk di sebelah Papa, Papa bilang,
"Biasanya cuma denger aja suaranya di telpon bikin Papa sedih. Sekarang Tia ada disebelah Papa berasa mimpi."
Huaaaa, priceless thing. Saya sampe terdiam sewaktu Papa bilang gitu. Semoga Allah selalu melindungi keluarga saya. Amiinn...

September 02, 2010

Mudik Mudik

2 hari lagi setelah postingan ini diluncurkan, saya akan terbang ke Aceh. Well, this is the most valuable thing for me. Sempat beberapa kali saya berpikir untuk merayakan lebaran di Jakarta atau Bandung karena melihat tiket yang maahaal banget dan waktu libur yang cuma segitu. Cuma ntah kenapa, setiap hari saya berdoa supaya Allah memberikan jalan keluar untuk masalah tiket dan hari libur. Alhamdulillah, semua masalah selesai dengan baik.

Saya akan bercerita sedikit tentang Ramadhan di Jakarta menurut saya:
1. Seperti biasa, barisan shalat di mesjid manapun yang saya datangi ketika shalat tarawaih nggak pernah rapat dan lurus. Duh, apakah mereka tau kalau barisan yg jarang2 itu akan diselingi sama setan?! Di Bandung juga gitu. Semoga mereka mendapat petunjuk.
2. Saya suka banget berkeliling mencari makanan untuk buka puasa di sekitar kantor. Alhamdulillah juga, traktiran buka bareng juga seriiing banget saya dapat termasuk makan gratis dari kantor. hehehe. Tapi kalo buka puasa diluar jadi susah shalat tarawih di mesjid. Biasanya pulang telat.
3. Shopping abis2an di Pasar Tanah Abang, Mall Ambassador, dan Plaza Semanggi. Makin dekat waktu pulang, makin banyak pula telpon dari sodara dan nitip ini itu. Bikin bangkrut sih, tapi untung reimbursementnya lebih banyak. Hahahaha.
4. Sempat sakit kira2 seminggu dan buat 3 hari libur termasuk 17 Agustusan saya di kosan aja tidur. Hiks, paling nggak enak yang 1 ini.
5. Ngaji baru juz 7. Duh, curiga tahun ini nggak khatam. Udah 3 tahunan nggak khatam. Tahun lalu karena operasi membuat saya tinggal puasa 16 hariiii.....!! Ngomong2, operasi clavus itu masih nyeri sampe sekarang lho. Duh, takutnya nggak bisa lama2 pake high heels pas Idul Fitri.
6. Buka puasa di Resto ini dan itu. Sebenarnya banyak tempat makan atau Cafe yang saya datangi pas bulan puasa. Kalian tau, saking semua Cafe itu RESERVED utk buka, saya sampe harus nyari Cafe yang nggak direserved. Saya juga belum sempat memposting makanan2 di Resto itu selain alasan malas, beberapa diantaranya saya lupa harga makanannya.
7. Hampir semua warung dan tempat makan di bulan puasa buka. Wah, pemandangan seperti ini nggak akan kalian liat di Aceh termasuk Resto fastfood seperti Pizza Hut, KFC, dll. Emang sih ketika sedang nggak puasa, jadi gampang nyari makanan.
8. Ketemuan dengan teman lama yang baru balik dari negeri orang, akan ke negri orang, dan udah lamaaa sekalee nggak ketemuan. Termasuk kehilangan 2 teman di kantor. Semoga Allah mengganti dengan yang lebih baik.

Mungkin cuma delapan hal berkesan selama di Jakarta. Sebentar lagi akan pulang ke rumah dan menjalani bulan puasa yang tinggal beberapa hari lagi dengan khusyuk (Insya Allah nggak banyak godaan). Kangen banget sama Mama, Papa, dan Yuni yang udah setahun nggak ketemu. Kembali menjadi Fotografer dan asisten pribadi Papa di studio. Yeah, ini yang paling saya suka. Sekalian jadi modelnya juga, narsis mode : ON. Sejenak melupakan hal2 berkaitan dengan Hyperion dan mempelajari ilmu fotografi lagi mumpung ada kamera kesayangan saya disana. Adventure di Aceh semakin lengkap dengan adanya kamera SLR. Oh ya, thanks buat mbak Fanny buat awardnya. Maaf baru di pajang. hehehe.
Oke deh, sesampai di Aceh, saya segera akan melaporkan berita utama dari sana. See you ^_^.

Follow me

My Trip