September 30, 2011

Aceh Part 13 : About Aceh on Their Eyes

Hai hai, ini adalah postingan tentang Aceh terakhir di bulan September. Dan saya akan menceritakan sedikit tulisan dari para blogger yang diikutsertakan pada Giveaway saya kemarin. Saya terharu deh membacanya. Jujur saja, saya sangat ingin mempromosikan tentang Aceh dari sudut pandang berbeda. Alamnya sangat indah, masyarakat ramah, syariat islam yang kental dan sebagainya. Mungkin beberapa dari kalian hanya tau Aceh karena tsunami besar yang melanda tahun 2004 kemarin atau tentang GAM dari sisi politik. Terlepas dari semua itu, Aceh benar2 permata dimata saya.

 Blogger yang satu ini masih ingat kisah Martunis. Saya saja hampir lupa. Martunis memang fenomenal waktu itu. Ronaldo sampai datang ke Aceh dan diserbu banyak orang. Sebenarnya karena seluruh dunia sedang menyorot Aceh sewaktu itu, jadinya ketika dia terapung2 di laut dan ditemukan warga, dia beruntung sedang menggunakan baju sepak bola negara Portugal.
Kata Adit...
Kali ini tentang sejarah Aceh. Kalian tau, Belanda ketika perang dulu sangat sulit untuk menaklukkan orang Aceh karena taktik berperangnya dan keras kepala. Mungkin gara2 nenek moyang saya itu, kalau saya main game di Playstation atau XBOX, saya paling suka strategy dan RPG apalagi di selingi perang seperti game Suikoden/Suikogaiden, Final Fantasy, dll. Saya sangat brilliant di game itu. 
Baca sejarahnya Aceh yang ditulis Mbak Reni :

3. Pakde Cholik (http://abdulcholik.com/)
Komentar beliau di kotak komentar saya membuat saya terharu. Beliau tau banyak tentang Aceh. Beliau memaparkannya dari segala sisi, tsunami, royalitas, seni, dll. Silahkan baca sendiri ya...
Beberapa blogger yang lain banyak menulis tentang tsunami, mie Aceh, Sabang, dll yang saya tidak bisa sebutkan satu-persatu. Paling banyak nulis tentang tsunami sih. Memang tsunami adalah peristiwa paling menyedihkan dan merupakan bencana terbesar di abad ini. Semoga Aceh tetap di anugrahkan kebahagiaan, kekayaan, dan kesejahteraan. Amin ya rabbal alamin...

September 27, 2011

Aceh Part 12 : Ulee Lheu Corner

Nah, ini tempat nongkrong terakhir sebelum saya pulang ke Jakarta. Tapi ini bukan postingan terakhir dari saya. Masih ada Part 13 dan itu adalah part terakhir. Saya berencana membuat September adalah bulan untuk postingan dari Aceh. Semua tentang Aceh yang saya tau dan yang saya foto, dari kameran dan pikiran saya.

Setelah capek berjalan berkeliling pantai dari Siang sampai Sore, malamnya saya memutuskan untuk nongkrong. Saya memilih tempat sebuah Cafe di Dermaga Pantai Ulee Lheu, namanya Ulee Lheu Corner. Sebenarnya kalau siang atau sore, pantai Ulee Lheu juga sangat indah. Cuma waktu saya sudah sangat sempit di Banda Aceh dan tidak memungkinkan untuk menginap lagi. 
Suasana Cafe Outdoor
Pertama menginjakkan kaki di Cafe ini, langsung ada alunan musik2 mellow yang membuat orang galau. Well, saya merasa sedang syuting film. Berjalan disepanjang dermaga dengan angin yang lumayan kencang plus musik. Apalagi jalannya dengan seorang cowok. Wah, tambah2 saya merasa lagi syuting FTV galau. Hahahaha. Tempatnya asyik banget buat nongkrong mencari ketenangan. Sebenarnya Banda Aceh terkenal dengan kota sejuta warung kopi. Cuma suasana warung kopi sangat crowded. Nggak seru kalau mau ketemuan dan ngobrol dengan teman lama. Di Cafe ini benar2 tenang. Bisa melihat banyak perahu juga. Ah, nyamannya...
Pantulan lampu
Berbagai perahu
Tidak lengkap nongkrong di Cafe tanpa pesen makan. Saya pesen Spagethi Special Corner. Kirain se-spesial apa sih 'tu Cafe? Ternyataa, baru kali ini saya makan Spagethi dengan Martabak Aceh. Awalnya sempat keanehan sama menu yang satu ini. Saya makan perlahan2 dan mencoba saya mix dengan martabak. Alhasil, rasanya enaak. Bisa jadi ide buat bikin di rumah. Beli spagethi dan beli Martabak Aceh. Untuk minuman sih, saya nggak pesan yang aneh2. Cuma jus strawberry dan berbagai minuman umum lainnya.
Spagethi pake Martabak Rp. 30rban
Minuman
Poseee!
Akhirnya saya pulang ke rumah. Dalam perjalanan pulang, saya sempat mengambil gambar menara Mesjid Raya Baiturrahman. Sungguh megahnya!!
Menara mesjid raya Baiturrahman
Baiklah, pengumumang pemenang Giveaway saya. Banyak sekali yang ikut dan terima kasih banyak. Sebenarnya saya hanya memilih 2 pemenang cewek dan cowok sesuai hadiahnya cuma 2 yaitu dompet untuk cewek dan cowok. Tapiii, karena ada 3 orang dengan postingan yang membuat saya sangat terharu dan mempostingnya beberapa kali di twitter, ya sudah, saya pilih 3 pemenang. 1 pemenang lagi akan saya berikan hadiah novel saya.
Berikut nama Pemenang yang mendapat oleh-oleh dompet dari Aceh:
2. Adittya Regas (http://www.adittyaregas.com/)
Dan yang mendapatkan Novel CRUSH dari saya adalah Pak De Cholik (http://abdulcholik.com/)
Selamat kepada para pemenang. Saya tunggu alamat kalian di rancupid.meutia@gmail.com yaaaaaaaa!

Postingan Aceh Part 13 nanti, akan saya review tulisan 3 blogger kita tentang Aceh :)

September 25, 2011

Aceh Part 11 : Lampu'uk Beach

Pantai yang satu ini masih lebih bersahabat dari pada Pantai Lhok Nga. Perjalanan ke Pantai Lampu'uk dari Pantai Lhok Nga sekitar 10 menit menggunakan mobil. Ada hal indah lainnya ketika saya dalam perjalanan menuju Pantai Lampu'uk. Ketika melewati jembatan, saya takjub melihat sebuah Danau. Airnya hijau bening dan pemandangan disekitarnya sangat asri dan hijau. Ada Cafe full wifi juga di pinggir danau yang membuat suasana semakin so sweet :)
Jembatan
Danau dari sisi kanan jembatan
Dari sisi kiri dan ada Cafe
Akhirnya tiba di Pantai. Lampuuk mempunyai pantai dengan pasir putih dan terletak di teluk sehingga tempat ini sangat cocok sebagai area rekreasi pantai baik untuk berenang, berselancar, main banana boat, atau sekedar menikmati suasana pantai yang indah. Sebelum terjadi Tsunami, daerah ini merupakan perkampungan tradisional dengan penduduk yang bekerja sebagai nelayan, petani cegkeh, pegawai pabrik Semen SAI dll. Karena daerah ini terletak di bibir pantai dan di ujung pulau Sumatera, maka kerusakan akibat Tsunami sangat fatal. Cukup banyak penduduk di daerah ini menjadi korban. Innalillahi wa'inna ilaihi rajiun...
Bermain di sekitar pantai
Saya masih ingat, setelah terjadi tsunami dan saya berjalan-jalan kesini, ada bekas aliran air yang mematikan seluruh tumbuhan di sekitar gunung. Jadi, setinggi itulah ombak tsunami waktu itu. Mengerikan! Membayangkan saja sampai sekarang saya masih merinding. Tapi Alhamdulillah, pantai masih sangat biru dan masih sangat indah pemandangannya. Lihat saja, kalian bisa menikmati pemandangan gunung di sekitar pantai yang sangat hijau. Tidak seperti pantai Lhoknga, ombak disini sangat bersahabat. Paling asyik mandi dan bermain disini. Saya juga sempat membasahkan kaki dan berlari2 di sekitar pantai seperti di film India. Hahahaha *kidding.
Diapit beberapa gunung
White Coast
Mungkin pantai ini The Most Beautiful. Ada yang bilang, Sabang lebih indah. Tapi ntahlah, saya nggak sempat ke Sabang kemarin.
Oh iya, bagaimana dengan Giveaway saya? Banyak posting atau jawaban yang kalian posting di kotak komentar sangat membuat saya terharu. Makasi yah untuk mendeskripsikan Aceh se-detail itu. Masih ada waktu sampe tanggal 25 September 2011 jam 23:59 hari ini apabila kalian mau mendeskripsikan tentang Aceh atau cukup jawab "Apa yang kalian ketahui tentang Aceh?"
Saya tunggu jawaban kalian.

Sumber :

September 22, 2011

Aceh Part 10 : Lhok Nga Beach

Masih stay di Banda Aceh, kali ini saya berjalan2 hampir ke semua pantai indah disana. Maklumlah, tinggal di Jakarta dengan Pantai Ancol yang jauuh dari keindahan membuat saya benar2 ingin bermain di Pantai Aceh yang terkenal sangat indah.
Pesisir Pantai Lhok Nga
Banyak Batu
Perjalanan Pantai pertama adalah ke Pantai Lhok Nga. Lokasinya berada di Pantai Barat Sumatra, Kecamatan Lhok Nga, Kabupaten Aceh Besar. Hal yang menjadi perhatian saya di Pantai ini adalah ombaknya sangaaaat ganas. Deburannya menyeramkan dan hempasan ke karangnya sangat hebat. Kalian tau, pantai ini memiliki gelombang tertinggi ketika tsunami Aceh tahun 2004. Ada yang bilang gelombangnya sampai 35 meter dan membuat PT. Semen Andalas Indonesia (SAI) luluh lantak dan mengalami kerusakan sangat parah sampai ke pilar paling atas pabrik. Bahkan kapal pengangkut batu bara dengan panjang 72 meter bisa parkir dan memblokir jalan ke Aceh Barat karena terbawa gelombang tsunami. Saya masih merinding ketika mengingat hal itu. Subhanallah...
Ombaknya Ganaaaaaaasss
Menghempas karang dengan powerfull dan tinggi ombaknya
Hasil hempasan ombak juga
Keistimewaan Pantai ini adalah keindahannya dengan Pasir putih dan ombak hingga 3 meter di pesisir yang sangat bagus untuk berselancar (kalau berani). Beberapa pinggiran pesisir ada di batasi dengan batu2 (zona) tempat diperbolehkan berenang. Mengingat banyak sekali pusaran air disini dan tidak bisa sembarang berenang. Apalagi arus lautnya menyeramkan dan perbatasan pantainya langsung ke Samudra Hindia. Huoooo!
Tempat boleh berenang
Dari Pusat kota Banda Aceh ke Pantai ini kurang lebih memakan waktu setengah jam. Bisa lebih cepat kalau kalian ngebut karena jalan menuju Pantai ini sangat lebar dan asyik untuk 'nyetir. Seperti kebanyakan Pantai yang saya temui di Aceh, banyak sekali tumbuh Pohon Cemara. Kiri kanan kulihat saja banyak pohon cemara. Banyak saung dan rumah-rumah panggung juga di sekitar pantai, ahh bikin betahh.. Oh iya, ada tulisan "Jangan Bermain2 di Sekitar Sini" di salah satu bukit yang ada di pesisir pantai. Karena ada tulisan yang bikin penasaran, justru saya malah mendekati bukit itu. Ehhh, langsung dipanggilin sama orang2 yang tinggal di rumah2 panggung dan disuruh balik. Hmm, saya penasaran, kenapa nggak boleh ya? Ada hantu 'gitu? Well, saya ngga percaya hantu. hehehehe.
Saung
"Jangan Bermain2 Di Sekitar Sini"
Oke, sampai jumpa di Pantai berikutnya. Oh iya, masih ada waktu untuk mengikuti giveaway saya nih. Alhamdulillah udah banyak yang ikut. Yang belum ikut, ayo ikutann! Hadiahnya oleh2 dari Aceh ^_^
 Syaratnya gampang :
1. Tuliskan, "Apa yang kamu ketahui tentang Aceh?"
2. Taruh link postingan kalian di kotak komentar.
3. Kalau kalian pernah mem-posting sesuatu tentang Aceh, tinggal taruh linknya di kotak komentar dan saya akan langsung berkunjung.
4. Atau kalian mau langsung jawab pertanyaan di atas dalam kotak komentar boleh juga kok. Langsung tercatat sebagai peserta asalkan tulisannya minimal 3 kalimat yah.
5. Paling lambat tanggal 25 September 2011.
Ditunggu yaaa!!

September 19, 2011

Aceh Part 9 : Museum Tsunami

Saya kembali berkunjung ke Banda Aceh. Kalian tau, tempat yang paling saya ingin kunjungi adalah sebuah Museum. Mungkin tempat ini bukan sembarang museum karena dibangun untuk mengenang sebuah peristiwa dahsyat 7 tahun lalu, tsunami Aceh. Museum Tsunami Aceh ini dibuka oleh Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam, Irwandi Yusuf di Banda Aceh, pada 10 Mei 2011 lalu. Nama lain dari museum ini adalah Rumoh Aceh Escape Building.
Tampak dari atas
Ketika kalian kesini, kalian akan terpesona dengan arsitektur dan interiornya. M Ridwan Kamil, sang arsitek museum merancang ruang tersebut untuk mengingatkan kita pada suasana tsunami. Setiap ruangan memiliki makna. Kita pun dibawa pada sebuah perenungan lebih dalam melalui ruang The light of God. Ini adalah sebuah ruang berbentuk sumur silinder yang menyorotkan cahaya ke atas sebuah lubang dengan tulisan arab “Allah” dengan dinding sumur dipenuhi nama para korban. Ruangan yang mengandung nilai-nilai religi cerminan dari Hablumminallah (konsep hubungan manusia dan Allah). Mungkin tempat ini yang paling membuat 'nyesek. Pernahkah kalian membayangkan ketika nama korbannya adalah saudara atau teman sendiri? It sad, so sad...
The Light of God
Tampilan interior Museum Tsunami Aceh dibawah ini merupakan Tunnel of Sorrow yang menggiring ke suatu perenungan atas musibah dahsyat yang diderita warga Aceh sekaligus kepasrahan dan pengakuan atas kekuatan dan kekuasaan Allah dalam mengatasi sesuatu. Tunnel-nya keren. Ada jembatan penghubung ke sebuah ruangan dan bola-bola di pinggiran kolam. Saya sempat mengambil gambar dan berfoto juga disini.
Tunnel of Sorrow
"Rumoh Aceh Escape Building" yang dibangun di atas areal 10.000 meter persegi ini mengambil ide dasar Rumoh Aceh, rumah tradisional orang Aceh yang merupakan rumah panggung. Lantai pertama museum merupakan ruang terbuka sebagaimana rumah tradisional Aceh, disebut sebagai escape hill, sebuah taman berbentuk bukit yang dapat dijadikan sebagai salah satu antisipasi lokasi penyelamatan seandainya terjadi banjir atau tsunami di masa yang akan datang. Tempat ini disebut juga the hill of light, karena di tempat yang dipenuhi tiang tersebut pengunjung juga dapat meletakkan karangan bunga mengenang korban tsunami 7 tahun silam.
Tampak samping
Sementara Atrium of Hope berupa ruang atrium yang besar sebagai simbol dari harapan dan optimisme menuju masa depan yang lebih baik. Pengunjung akan menggunakan ramp melintasi kolam dan atrium untuk merasakan suasana hati yang lega. Atrium dengan refelecting pool ini bisa diaskes secara visual kapan saja namun tidak bisa dilewati secara fisik.
The amphitheatre
Desain "Rumoh Aceh Escape Hill" karya M Ridwan Kamil ini memenangkan sayembara lomba desain museum tsunami Aceh tahun 2007 lalu, menyisihkan 68 desain lainnya. M Ridwan Kamil adalah dosen Arsitektur ITB dan ketua Bandung Creative City Forum. Bersama Urbane (Urban Evolution) sebagai jasa konsultan perencanaan, arsitektur dan desain yang dia dirikan pada tahun 2004, Ridwan Kamil banyak menghasilkan karya arsitektur di berbagai negara seperti di Singapura, Thailand, Bahrain, Cina, Vietnam, Uni Emirat Arab dan tentu saja di Indonesia. Desainnya bener2 deh, 5 jempol untuk beliau.

Saya sempat mengambil foto kerangka helikopter yang rusak diterjang tsunami dan taman makam Belanda yang disebut dengan Kerkoff. Kerkoff ini persis disebelah museum dan udah di cat lagi. Dulu bener2 terlihat tua dan angker taman makan ini. Saya aja ngeri kalau lewat sini malam2 karena dulu saya tinggal sekitar sini. Sekarang malah keren dan nggak takut lagi deh :)
Kerangka Helikopter
Kuburan Belanda, Kerkoff
Baiklah, bagaimana menurut kalian Museum yang termasuk dalam 10 desain terunik sepanjang sejarah Indonesia? Semoga suatu hari kalian bisa mengunjunginya ya... Oh iya, masih ada waktu untuk mengikuti giveaway saya nih. Alhamdulillah udah banyak yang ikut. Yang belum ikut, ayo ikutann! Hadiahnya oleh2 dari Aceh ^_^

Syaratnya gampang :
1. Tuliskan, "Apa yang kamu ketahui tentang Aceh?"
2. Taruh link postingan kalian di kotak komentar.
3. Kalau kalian pernah mem-posting sesuatu tentang Aceh, tinggal taruh linknya di kotak komentar dan saya akan langsung berkunjung.
4. Atau kalian mau langsung jawab pertanyaan di atas dalam kotak komentar boleh juga kok. Langsung tercatat sebagai peserta asalkan tulisannya minimal 3 kalimat yah.
5. Paling lambat tanggal 25 September 2011.
Ditunggu yaaa!!
 
Postingan diatas juga berupa rangkuman dari berbagai sumber : 

September 17, 2011

Aceh Part 8 : Pulau Semadu

Mungkin kalian sudah sering mendengar Pulau Sabang. Nah bagaimana dengan Pulau Semadu? Ada yang pernah dengar kah? Pulau ini terdapat di Rancong, Batuphat Timur, Lhokseumawe. Kalau dari kota lhokseumawenya, sekitar 15 menitan pake mobil ke Pulau ini. Mungkin kalian tau PT. Arun LNG, salah satu perusahaan gas di Aceh. Nah pulau ini berada di sekitar pabrik PT. Arun itu.
Plang Pulau Semadu
Jujur aja, baru kali ini saya pergi ke Pulau Semadu. Dulu kok saya nggak pernah dengar juga yah?! Atau mungkin karena dulu daerah Rancong agak rawan, jadinya saya nggak pernah diajakin jalan2 kesana sama orang tua. Masuk ke Pulau ini bayarnya murah, tapi lupa berapa, hehehehe. Sepanjang jalan masuk banyak banget pohon cemara, well, kiri kanan kulihat saja, banyak pohon cemaraaa~~~ Apa karena pinggir pantai, jadinya di tanam pohon cemara kali yah.
Jembatan menuju pulau
Berjalan dengan menenteng high heels
Pemandangan di sekitar jembatan
Saya harus menyebrangi jembatan kayu panjang dari pesisir pantai menuju Pulau. Kesalahan besar yang saya lakukan adalah, saya menggunakan high heels. Jangan pernah menyebrang jembatan dari bambu/kayu yang memiliki banyak celah dengan high heels yah. Kalian bisa terpeleset atau heels sepatunya 'nyangkut. Alhasil, saya harus lepas sendal deh, syereeemm. Niatnya sih habis dari Pantai, mau silaturahmi. Jadinya 'kan nggak mungkin pakai sendal Eiger gituan kalau bertamu. Kita juga harus bayar sewaktu menaiki jembatan. Tapi murah, ntah cuma Rp. 2000/orang. Lupa juga persisnya berapa.

Setiba di Pulau kecil ini, banyak saung2nya yang kalau kalian duduk harus bayar Rp. 30rb. Wuih, ini yang mahal. Karena saya cuma pengen foto2 di sekitar pantai, saya dan keluarga memilih untuk duduk di dahan pohon2 tumbang di sekitar pantai sambil minum soft drink. Mau mandi juga males, karena terik banget. Cuma bisa mengambil beberapa foto tentang keindahan pantainya saja :)
Saung di Pantai
Pose dulu ^__^
Duduk di dahan pohon tumbang
Nah, gimana menurut kalian Pulau Semadu ini? Pantainya indah. Postingan selanjutnya, saya akan memposting pantai2 terindah di Banda Aceh. Bahkan ada yang bilang, keindahannya melebihi Pantai Kute di Bali. Oh ya, jangan lupa ikuti giveaway oleh2 dari Aceh.

Syaratnya gampang :
1. Tuliskan, "Apa yang kamu ketahui tentang Aceh?"
2. Taruh link postingan kalian di kotak komentar.
3. Kalau kalian pernah mem-posting sesuatu tentang Aceh, tinggal taruh linknya di kotak komentar dan saya akan langsung berkunjung.
4. Atau kalian mau langsung jawab pertanyaan di atas dalam kotak komentar boleh juga kok. Langsung tercatat sebagai peserta asalkan tulisannya minimal 3 kalimat yah.
5. Paling lambat tanggal 25 September 2011.
Ditunggu yaaa!!

September 16, 2011

Aceh Part 7 : Jeunieb

Setelah dari Sungai Batee iLiek, saya sekeluarga melanjutkan perjalanan ke Jeunieb. Kota ini adalah kampungnya nenek. Sebenarnya kalau dari Lhokseumawe ke Jeunieb cuma 1.5 jam. Cuma karena kita silaturahmi ke Samalanga dulu baru mampir ke Jeunieb sekalian pulang.
Tambak
Sebenarnya Jeunieb ini hampir sama dengan Samalanga. Banyak juga sawahnya. Tapi disini lebih banyak tambak. Orang-orang suka memelihara ikan atau udang untuk di jual. Jadi kalo lihat kiri dan kanan, tambaknya banyak banget. Rumah saudara saya masih dekat dengan laut juga, sehingga dulu sewaktu tsunami mereka kehilangan harta benda juga.
Pohon kelapa yang banyaaak
Pemanjat kelapa
Sewaktu kesini, saya dan keluarga puas-puasin makan kelapa muda. Langsung dipanjat dan dipetik, lalu di belah dan di minum airnya. Jujur aja, saya udah lama nggak melihat orang memanjat pohon kelapa. Dulu sih sewaktu masih kecil, saya bahkan bisa manjat pohon kelapa yang pendek karena diajarin sama pemanjatnya. Karena unik, maka saya foto pemanjatnya, hehehe.
Menyantap kelapa muda
Bebek juga ikutan :D
Yang unik lagi, tiba-tiba datang bebek ke arah kita. Pada dasarnya saya takut unggas dan bebek itu mendekat ke saya. Saya kasi aja kelapa muda dan baru kali ini saya lihat bebek makan kelapa muda. Haduwh, pemandangan yang tidak biasa.
Tambak yang berbatasan dengan laut
 Well, kiri dan kanan kebanyakan sih tambak. Indah memang, tapi kebayang yah kalau malam. Pasti sepiiii sekali tanpa lampu dan hanya suara jangkrik.
Tambak lagiii
Allright then, sesuai janji saya. Saya akan mengadakan giveaway. Hadiahnya adalah dompet dengan ukiran khas Aceh untuk 2 orang
Giveaway Dompet
Syaratnya gampang :
1. Saya ingin bertanya, "Apa yang kamu ketahui tentang Aceh?"
2. Taruh link postingan kalian di kotak komentar.
3. Kalau kalian pernah mem-posting sesuatu tentang Aceh, tinggal taruh linknya di kotak komentar dan saya akan langsung berkunjung.
4. Paling lambat tanggal 25 September 2011.
So, saya tunggu yaaaaa.....!!!

Follow me

My Trip