September 19, 2011

Aceh Part 9 : Museum Tsunami

Saya kembali berkunjung ke Banda Aceh. Kalian tau, tempat yang paling saya ingin kunjungi adalah sebuah Museum. Mungkin tempat ini bukan sembarang museum karena dibangun untuk mengenang sebuah peristiwa dahsyat 7 tahun lalu, tsunami Aceh. Museum Tsunami Aceh ini dibuka oleh Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam, Irwandi Yusuf di Banda Aceh, pada 10 Mei 2011 lalu. Nama lain dari museum ini adalah Rumoh Aceh Escape Building.
Tampak dari atas
Ketika kalian kesini, kalian akan terpesona dengan arsitektur dan interiornya. M Ridwan Kamil, sang arsitek museum merancang ruang tersebut untuk mengingatkan kita pada suasana tsunami. Setiap ruangan memiliki makna. Kita pun dibawa pada sebuah perenungan lebih dalam melalui ruang The light of God. Ini adalah sebuah ruang berbentuk sumur silinder yang menyorotkan cahaya ke atas sebuah lubang dengan tulisan arab “Allah” dengan dinding sumur dipenuhi nama para korban. Ruangan yang mengandung nilai-nilai religi cerminan dari Hablumminallah (konsep hubungan manusia dan Allah). Mungkin tempat ini yang paling membuat 'nyesek. Pernahkah kalian membayangkan ketika nama korbannya adalah saudara atau teman sendiri? It sad, so sad...
The Light of God
Tampilan interior Museum Tsunami Aceh dibawah ini merupakan Tunnel of Sorrow yang menggiring ke suatu perenungan atas musibah dahsyat yang diderita warga Aceh sekaligus kepasrahan dan pengakuan atas kekuatan dan kekuasaan Allah dalam mengatasi sesuatu. Tunnel-nya keren. Ada jembatan penghubung ke sebuah ruangan dan bola-bola di pinggiran kolam. Saya sempat mengambil gambar dan berfoto juga disini.
Tunnel of Sorrow
"Rumoh Aceh Escape Building" yang dibangun di atas areal 10.000 meter persegi ini mengambil ide dasar Rumoh Aceh, rumah tradisional orang Aceh yang merupakan rumah panggung. Lantai pertama museum merupakan ruang terbuka sebagaimana rumah tradisional Aceh, disebut sebagai escape hill, sebuah taman berbentuk bukit yang dapat dijadikan sebagai salah satu antisipasi lokasi penyelamatan seandainya terjadi banjir atau tsunami di masa yang akan datang. Tempat ini disebut juga the hill of light, karena di tempat yang dipenuhi tiang tersebut pengunjung juga dapat meletakkan karangan bunga mengenang korban tsunami 7 tahun silam.
Tampak samping
Sementara Atrium of Hope berupa ruang atrium yang besar sebagai simbol dari harapan dan optimisme menuju masa depan yang lebih baik. Pengunjung akan menggunakan ramp melintasi kolam dan atrium untuk merasakan suasana hati yang lega. Atrium dengan refelecting pool ini bisa diaskes secara visual kapan saja namun tidak bisa dilewati secara fisik.
The amphitheatre
Desain "Rumoh Aceh Escape Hill" karya M Ridwan Kamil ini memenangkan sayembara lomba desain museum tsunami Aceh tahun 2007 lalu, menyisihkan 68 desain lainnya. M Ridwan Kamil adalah dosen Arsitektur ITB dan ketua Bandung Creative City Forum. Bersama Urbane (Urban Evolution) sebagai jasa konsultan perencanaan, arsitektur dan desain yang dia dirikan pada tahun 2004, Ridwan Kamil banyak menghasilkan karya arsitektur di berbagai negara seperti di Singapura, Thailand, Bahrain, Cina, Vietnam, Uni Emirat Arab dan tentu saja di Indonesia. Desainnya bener2 deh, 5 jempol untuk beliau.

Saya sempat mengambil foto kerangka helikopter yang rusak diterjang tsunami dan taman makam Belanda yang disebut dengan Kerkoff. Kerkoff ini persis disebelah museum dan udah di cat lagi. Dulu bener2 terlihat tua dan angker taman makan ini. Saya aja ngeri kalau lewat sini malam2 karena dulu saya tinggal sekitar sini. Sekarang malah keren dan nggak takut lagi deh :)
Kerangka Helikopter
Kuburan Belanda, Kerkoff
Baiklah, bagaimana menurut kalian Museum yang termasuk dalam 10 desain terunik sepanjang sejarah Indonesia? Semoga suatu hari kalian bisa mengunjunginya ya... Oh iya, masih ada waktu untuk mengikuti giveaway saya nih. Alhamdulillah udah banyak yang ikut. Yang belum ikut, ayo ikutann! Hadiahnya oleh2 dari Aceh ^_^

Syaratnya gampang :
1. Tuliskan, "Apa yang kamu ketahui tentang Aceh?"
2. Taruh link postingan kalian di kotak komentar.
3. Kalau kalian pernah mem-posting sesuatu tentang Aceh, tinggal taruh linknya di kotak komentar dan saya akan langsung berkunjung.
4. Atau kalian mau langsung jawab pertanyaan di atas dalam kotak komentar boleh juga kok. Langsung tercatat sebagai peserta asalkan tulisannya minimal 3 kalimat yah.
5. Paling lambat tanggal 25 September 2011.
Ditunggu yaaa!!
 
Postingan diatas juga berupa rangkuman dari berbagai sumber : 

21 comments:

Baka Kelana mengatakan...

Hadiahnya Apa Ni

Cipu mengatakan...

Saya malah baru tau ada bangunan ini, housemate ku yg orang Aceh ga pernah cerita Mut.

I like the philosophy that they put behind the room. Amazingly, each room offers difference nuances for contemplation. My deepest condolence for the victims. Above all, the need for early warning system and tsunami+earthquake drilling is imperative in the area prone to earthquake and tsunami.

EH Btw kalo mo ikut kuis bisa dengan mencantumkan video orang nari saman, counted gak? Hahahaha

Meutia Halida Khairani mengatakan...

thank you Cipu.. sebenarnya ngga cuma ini ruangannya karena banyaaak bgt yg keren. saya cm bs nulis segini saja ^_^

btw, asal ada postingan, mau tari saman, tari ranub lampuan, boleeee

Nuel Lubis, Author "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" mengatakan...

tapi koq kayaknya terlalu mewah utuk sebuah monumen peringatan... mending duitnya buat bantuin ekonomi warga sana. :(

Corat - Coret [Ria Nugroho] mengatakan...

Subhanallah bagus banget tampak dari atasnya
kalau aku masuk kesana jg merasakan kali ya bagusnya kalo difoto agak kurang keliatan mut

oh iya ak ikutan giveawaynya mut udah ak posting, tp aku malah ninggalin linknya di postingan lama kamu hehe, habis ak baru blogwalking blum baca postingan baru kamu ini ^^

catatan kecilku mengatakan...

Memang bagus banget museumnya... Ternyata tsunami sudah terjadi 7 tahun yg lalu ya? Rasanya baru beberapa tahun terakhir ini..

r10 mengatakan...

museum sebelahan dgn kuburan bukannya seram?

Unknown mengatakan...

keren banget ya. hebat tuh arsiteknya.

webmdmk mengatakan...

Kunjungan silaturahmi sahabat di Rancupid petang hari...
kapan bisa berkunjung ke Aceh yah...?

saryadi nilan mengatakan...

Keren-keren Banget gedung-gedung nyah,love,peace and gaul.

Putri Baiti Hamzah mengatakan...

Kak mumuttttt^^

Hadiahnya tiket PP aceh donk :p

Subhanallah..keren banget..But,truly deeply aku suka komennya bang nuellubis,it is not fair built a monument to memorizing tsunami in a high level cost,on the other hand the victims of tsunami itself don't get a proper views..

Tapi,wallahualam maksud pembangunannya apa,smoga para korban tsunami juga mengalami 'pembangunan kembali' yang maksimal ^^

Meutia Halida Khairani mengatakan...

well, saat itu memang dana utk Aceh sudah sangat berlebihan. apa salahnya membuat bangunan se-keren ini :)

Cut Ratu mengatakan...

Ya ampun Meutiaa..seneng banget baca postingan kamu ttg Aceh. lengkaaaap banget! Juni lalu saya juga berkunjung kesana. Banyak PR nih yang harus saya tulis ttg perjalanan ke Aceh. Baca blog kamu bikin saya semangat lagi utk posting ttg liburan Juni kmrn di aceh. Anyway Mhn maaf lahir dan batin yaaa.. senangnya yang lebaran di kampung halaman. salam tuk keluarga :-)

dindasaurus mengatakan...

waaah.aku jugaa pengeeen ke aceh =3

dindasaurus mengatakan...

waaah.aku jugaa pengeeen ke aceh =3

Hendriawanz mengatakan...

Tks udah jalan2 ke blog saya.
Wah pantas kalau ini termasuk dalam 10 desain terunik sepanjang sejarah Indonesia. Soalnya pembangunannya ada makna dan cerita, tidak sekedar indah saja.

adittyaregas mengatakan...

bagus banget ka bangunannya.

saya penasaran sama 'the light of god' itu sensasi apa yg bisa di dapat kalau saya berda didalamnya.

Zulfadhli's Family mengatakan...

Dear.

Hmmmsss museum yang sangat Islami yach..... sungguh konsep yang sangat membumi dari arsiteknya..... tulisan allah yang selalu akan bersinar baik siaing maupun malam ketika ada rembulan.... ide yang cemerlang...


regards,
... Ayah Zahia ...

Elsa mengatakan...

dari atas, bangunannya mirip banget nget nget sama Marina Barage di Singapore...
bagian bawahnya juga mirip, yang kolam air itu....

Meutia Halida Khairani mengatakan...

^elsa : jgn2 arsiteknya sama :D

LindaRahmawatiChan mengatakan...

Jadi tringat wktu kecil ya dlu saya wktu kecil keliling kluar kota ortu angkat saya seorg PNS n pst donk seorg PNS mw gag mw hrus kluar kota...
prtama saya brada di riau dlu kota tsb sngt lah sepi n di penuhi dgn hutan skolah ka2k saya aja hrus nyebrang pkai kpl...n saat di aceh saya prtama tggl di rmh dinas disna n sya lupa alamt.na kmudian saya pndh lagi ke perumahan koplek di LAMLAGANG...
smenjak di aceh lah saya sering ke pantai stiap sminggu skli yang dr pantai Lampuuk n pantai cemara memang kdua pantai tsb pantai faforit q wktu kecil. Smenjak ad GAM saya pndh ke jawa trus krna bosan di jawa,saya pndh ke tanah klahiran saya di Samarinda dan SMP n SMA sya ke JAwa agi...
thn tgl 261206 saya kaget pemberitaan tntg aceh di Landa gempa n tsunami n angka kematian trtinggi dr pda jepang,saya kaget n saya kagetny lg tman wktu satu koplek di Lamlagang meninggal di amuk oleh tsunami n ad be2rapa tman ayah saya yg rmhny blkg pantai. saya sngt sedih skli mliat itu mua n saya ingin ksna untuk mliat serpih2an amuk tsunami itu tp tggu ad rejeki dlu ru saya ksana n mliat museum yg anda share :)

Follow me

My Trip