Oktober 10, 2011

Kota Tua Part 1 : Museum Bank Indonesia

Sudah hampir 2 tahun di Jakarta, saya belum pernah berkunjung ke Kota Tua. Nah, weekend kali ini saya menyempatkan diri untuk maen kesana. Perjalanan pertama adalah ke Museum Bank Indonesia. Ada apa ya dengan uang kita bertahun2 lalu, hehehehe.

Museum Bank Indonesia adalah sebuah museum di Jakarta, yang terletak di Jl. Pintu Besar Utara No.3. Dengan menempati area bekas gedung Bank Indonesia Kota yang merupakan cagar budaya peninggalan De Javasche Bank yang beraliran neo-klasikal, dipadu dengan pengaruh lokal, dan dibangun pertama kali pada tahun 1828.
Tampak depan
Tampak dari tengah
Museum ini menyajikan informasi peran Bank Indonesia dalam perjalanan sejarah bangsa yang dimulai sejak sebelum kedatangan bangsa barat di Nusantara hingga terbentuknya Bank Indonesia pada tahun 1953 dan kebijakan-kebijakan Bank Indonesia, meliputi pula latar belakang dan dampak kebijakan Bank Indonesia bagi masyarakat sampai dengan tahun 2005. Penyajiannya dikemas sedemikian rupa dengan memanfaatkan teknologi modern dan multi media, seperti display elektronik, panel statik, televisi plasma, dan diorama sehingga menciptakan kenyamanan pengunjung dalam menikmati Museum Bank Indonesia. Selain itu terdapat pula fakta dan koleksi benda bersejarah pada masa sebelum terbentuknya Bank Indonesia, seperti pada masa kerajaan-kerajaan Nusantara, antara lain berupa koleksi uang numismatik yang ditampilkan juga secara menarik.
posee
Para orang Eropa
Orang Eropa lagi bertransaksi
Awal masuk kesini, kalian akan disuguhi dengan pemandangan koin logam berjatuhan. Disini nggak boleh pake blitz kalo mau mengambil gambar. Walaupun pemandangan ini biasa aja sih. Hehehehe. Museum ini canggih buanget. TV plasmanya se-gede tembok ada, sekecil kotak makan juga ada. Kita menelusuri lorong demi lorong seperti sedang bermain game. Mulai dari awal banget peredaran uang di Indonesia, dimana masih ada Republik Sumatra (uangnya udah hampir lapuk) sampai uang sekarang. Kalian bisa baca sejarah moneter Indonesia juga di dinding setiap koridor. Yang paling mantap adalah sewaktu tahun 1998, dindingnya warna meraaah semua. Well, teringat jaman itu, Indonesia sangat mengerikan yah. Bahkan foto2 kerusuhannya di pampang jelas di dinding.
Uang kertas dari masa lampau
Museum ini juga menceritakan sejarah rempah2 Indonesia dimana harganya mahaaal sekali dan dicari oleh para pelaut dari berbagai benua. Mereka malah mengartikan kalau rempah2 kita harganya sama dengan emas. Wow, bahkan di halaman rumah saya di Aceh banyak. hahaha.
Bumbu dapur senilai emas
Rempah2 Indonesia
Para pekerja
Saya tidak akan memperpanjang cerita. Palingan hanya menampilkan banyak foto2. Silahkan datang sendiri ya. Kalian akan takjub dengan Indonesia :)

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Bank_Indonesia

12 comments:

al kahfi mengatakan...

rempah2 kok ada di museum bank ya,, mungkin karena harganya itu y yg sama dgn emas pd masa itu,,salut2,,nice posting,,met pagi

makmalf mengatakan...

saya belum pernah berkunjung ke museum ini. Liat foto-fotonya jadi pengen kesana. :)

Nuel Lubis, Author "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" mengatakan...

bingung mbak sama keterangan sumber di bawahnya. maksudnya apa? setelah saya baca, mbak gak ada ngutip deh. CMIIW

r10 mengatakan...

jadi pengen kesana nih, btw inilah kelemahan uang kertas, mudah lapuk dan sobek

kapan BI bikin kebijakan kembali ke dinar/dirham emas/perak?

catatan kecilku mengatakan...

Aku belum pernah masuk Museum Bank Indonesia..
Bangunannya megah sekali ya? Kagum aku melihat foto2nya.

Tri Setyo Wijanarko mengatakan...

hadehh.. jadi bikin tambah pengen aja mut.. aku belum pernah nih ke kota tua.. minggu ketiga bulan ini ada tiket ke jakarta, cuma masih bingung mau dipake apa nggak.. akhir bulan soalnya.. :D

Claude C Kenni mengatakan...

Gua prnah ke sana. Itu museum paling keren yg ada di Indonesia, hehehe

dhenok habibie mengatakan...

museum memang salah satu tempat belajar yang asyik, di Palembang ada 2 museum, kapan2 deh gantian saya yang promosi tentang museum di Palembang.. :D

Unknown mengatakan...

wah, nampaknya Dikau suka dengan akutansi ya?

Elsa mengatakan...

bangunannya itu loh...
keren banget yaaaa
kokoh dan timelessssss gitu

tetep terlihat bagus dan megah meskipun udah tua

bangunan sekarang, gak mungkin sebaik itu.


cocok ya buat pemotretan

Baby Dija mengatakan...

Tante Meutia gak takut sama patungnya???

Dija takut

socafahreza's blog mengatakan...

wah bisa nambah pengetahuan,,
artikel yang bagus :)..

Follow me

My Trip