Januari 04, 2012

Naik Perahu di Situ Patengan

Kalau ditelaah dari kata, Situ artinya Danau, sedangkan Patengan berasal dari Pateangan-teangan yang berarti saling mencari. Menurut cerita, pada jaman dahulu terdapat sepasang pecinta bernama Ki Santang dan Dewi Rengganis yang telah lama berpisah dan mereka saling mencari. Karena cinta yang begitu dalam, mereka pun dipertemukan di sebuah tempat yang kemudian dikenal sebagai “Batu Cinta”.
Akhirnya saya tiba
Dewi Rengganis meminta kepada Ki Santang untuk dibuatkan danau, yang sekarang menjadi Situ Patengan, dan sebuah perahu berbentuk hati, yang kemudian menjadi Pulau Asmara. Konon, pasangan yang singgah di Batu Cinta, dan lalu mengelilingi Pulau Asmara, akan senantiasa mendapatkan berkah cinta abadi seperti layaknya yang mereka miliki. Ihhiiyyyy....

Cerita rakyatnya romantis sekali. Tapi sebuah tempat indah memang tidak lengkap tanpa cerita. Jadi teringat  Tangkuban Perahu, Malin Kundang, dll. Hayyooo, pada masi inget nggak cerita rakyat Indonesia ini? Terlepas dari cerita, danau yang satu ini lebih indah kalau dilihat dari atas seperti postingan saya sebelumnya Perjalanan ke Situ Patengan. Sampai disini kalian pasti akan ditawari naek perahu untuk ke Pulau Batu Cinta, melewati Pulau Asmara, dan melihat cagar alam. Sekali naek perahu harganya Rp. 15rb. Beberapa ada yang ditawarin Rp. 20rb, cuma saya untung dapat yg lebih murah. Mau nawar lagi, nggak tega sama bapak2nya. Mukanya sedih, padahal mungkin itu akal2an dia aja yah.
Perahu
Di tengah danau
Kirain bakalan naek perahu motor, tapi ternyata ada seseorang yang mengayuh perahu. Saya takjub liat dia nggak capek mengayuh dengan perahu penuh penumpang, hujan lebat, berkeliling danau. Mungkin dia bisa jadi atlet layar nasional kali yah. Tidak ada yang luar biasa ketika mengelilingi danau. Hujan membuat saya nggak bisa merapat dan foto2 di Batu Cinta. Saya merasa danaunya luas sekali karena kayuhan si mas-nya rada pelan. Kasihan, pasti dia capek. Ada penumpang perahu bertanya mitos dibalik Batu Cinta dan Pulau Asmara tapi dia sama sekali nggak tau. Rada keterlaluan sih, karena pas di batu pintu masuk udah jelas2 tertulis cerita rakyat-nya tapi si mas itu nggak tau. Nggak bisa jadi tour guide.
Pulau Batu Cinta
Ada yang bilang, kalau dilihat dari atas bentuk Pulau Asmara ini seperti hati. Hmm, saya agak ragu sih tapi mungkin saya benar yah?
Pulau Asmara
Sepulang dari sini, saya mampir ke Rancabali. Nantikan cerita saya selanjutnya. Oh iya, saya dapat award dari sobat blogger Penghuni60. Terima kasih awardnya, selamat ulang tahun ya untuk blognya :)
2 Years of Blogging Award Penghuni 60
Award

15 comments:

Fahrie Sadah mengatakan...

Asyiknya jalan-jalan .. kok gak ngajak-ngajak? ^^

Penghuni 60 mengatakan...

wow, kereeen bgt ya Mut, komplit, ada pulau asmara ada pulau cinta jg.. bnr2 khusus utk yg lg kasmaran kali ya.. hehe... kalo km lg nyari apa Mut kesitu? siapa tau ktm jodoh ya Mut..hehe

thanks ya dipajang awardnya, sesuai janji, 2 backlink km dapatkan..

Unknown mengatakan...

wahh.. enak ya jalan2.. :)
salam ceria selalu deh.. hehe

R10 mengatakan...

kalau mereka bisa jadi tour guide, maka itu akan sangat bagus, apalagi kalau bisa bahasa inggris

Anonim mengatakan...

Wah, sepertinya masyarakat disitu kurang sadar wisata ya. Kok sampai ga bisa jadi pemandu wisata gitu, yang sederhana tentang mitos daerahnya aja ga tau. Padahal itu potensi penghasilan lho.

djawa mengatakan...

jujur aku lom pernah ksana hehe.,

Unknown mengatakan...

Tulisan anda, termasuk foto2nya, mengingatkan saya akan Situ Patenggang yang sudah sangat lama saya tidak kunjungi.

Selamat atas awardnya ya, anda pantas menerimanya.

Gaphe mengatakan...

ehem.. kayaknya ke pulau yang bentuknya hatti itu nggak afdhol kalo sendirian ya mut?. kesitu sama siapa hayoo.. hohhoho

situ patengan, mendung yah suasananya. dingin gitu.. maklum masih musim hujan,

tapi pengalaman naik perahu plus tawar-tawaran sampe nggak tega gitu pas liburan pastinya berkesan..

galihsatria mengatakan...

Kurang satu keterangannya, Situ Patengan itu dimana? :D (males klik link satunya)

Meutia Halida Khairani mengatakan...

@galihsatria : di Desa Patengan, kecamatan Rancabali, kabupaten Bandung

Nuel Lubis, Author "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" mengatakan...

untuk liatnya perlu ari atas heli, mbak. hehehe

dv mengatakan...

waaa ada yah batu cinta, baru tau aku..
mungkin lebih seru lagi kalo dayung sendiri kali yah, biar sensasi nya dapet hehehe

Elsa mengatakan...

hehehee legendanya bagus yaaa...
romantis banget tuh batu cinta. Hahahahaa....


pingin nyemplung

Dijual Rumah mengatakan...

emm batu cinta emang menarik tapi banyak org yg menjadi musrik karena hal tersebut jadi kita berhati" terhadap kesesatan,


Ditunggu kunjungan baliknya ya ke http://century21.co.id

Asop mengatakan...

Situ... "situ" itu artinya danau. :)

Follow me

My Trip