Januari 30, 2012

Terlalu Tragis Untukku

Hari-hari sepertinya semakin indah selama ini. Aku diterima di Jakarta Internation School (JIS), salah satu sekolah paling prestigious di Indonesia bersama teman-temanku. Selain itu, aku juga senang karena Rudi, seorang cowok yang ikut jalur beasiswa juga, tidak lulus, tapi tetap masuk JIS jalur reguler. Aku sempat kaget karena dia masuk jalur reguler. Kalau bukan dia anak orang sangat kaya, mana mungkin dia mampu membayar uang masuk, uang pembangunan, dan uang sumbangan sekolah yang nominalnya hampir sama dengan dua rumahku.

Aku bahkan sekelas dengan Rudi. Cowok ini selalu membuatku tenang. Dia selalu berada disampingku. Aku tidak terlalu peduli dengan 8 orang cowok-cowok paling top di sekolah yang menjadi serbuan murid-murid JIS. Aku sudah punya Rudi, dan itu sudah cukup.

Sayangnya, aku terlibat dalam 3 orientasi paling mengerikan di sekolah. Aku ditunjuk untuk mengalahkan Xiung Lin, salah satu murid sekolah yang paling jago kung-fu. Memang, wajahku mirip Chinese karena aku keturunan Tionghoa. Tapi Kung-fu??? Aku bahkan sama sekali tidak pernah membayangkan untuk melawan orang yang selalu menang dalam pertandingan Kung-fu tingkat Asia. Untung saja Mang Junet, penjaga warung dekat kosan, bilang kalau ada Kong Lou Ye Han, yang bisa melatih Kung-Fu.

http://whiteliesandblacktruths.wordpress.com/2010/01/05/bang/
Lupakan tentang Kung-fu, JIS juga mengadakan Interhigh, sebuah acara olahraga antar sekolah tingkat High School atau SMA se-Indonesia. Rudi sudah seperti kameraman dan fotografer. Dia mengambil banyak foto dan merekam video ketika kami sedang bertanding. Dia bersama beberapa teman yang lain, walaupun tidak menjadi peserta Interhigh, tapi yang paling semangat dalam mendukung kami semua. Dia juga menjemput kami ke kosan dan memastikan gizi kami ketika sebelum pertandingan cukup. Dia benar-benar cowok yang baik.


Tapi ada suatu hari, setelah Interhigh. Rudi pergi untuk mencetak semua foto-foto sewaktu acara Interhigh disebuah toko. Tiba-tiba, dia tidak sengaja bertemu Dart, salah satu cowok paling populer di sekolah bersama 7 temannya yang lain. Tanpa sengaja Rudi melihat seseorang dari kejauhan hendak menembak Dart. Rudi mendorong Dart. Peluru itu cepat menembus jantungnya dan membuat semua foto yang dia cetak jatuh berhamburan. Saat itu, aku merasa dunia berhenti berputar...

NB : ini penggalan cerita dari novel saya THE PARTIJ

11 comments:

Yayack Faqih mengatakan...

kayaknya cukup seru juga apalagi sya yakin cerita ini akan di isi dgn sebagian besar bertemakan cinta. Penegen tau sinopsisnya hehe,..

Annur Shah mengatakan...

wah.. seru novelnya mba...
Idenya kelas tinggi nieh hehehe

Partij SENDIRI ARTINYA APA tok mb??

smoga novelnya terjual laris manis...

oia di toko buku daerah udh ada belm yah.. hehe

TS Frima mengatakan...

agak terlalu cepat.. eh, cuma perasaan saya mungkin :)
bagus nih bikin penasaran.

R10 mengatakan...

Rudi-nya mati dong :(

saidialhady mengatakan...

ini belum dijual di nulisbuku.com ya mbak?

Gaphe mengatakan...

lanjutannya kemarrin bukan sih ini Mut?

atau cuma penggalan lainnya yang entah ditemukan di halaman berapa bukumu nanti?

aaah buruan selesaikan, pengen tahu kelanjutannya.

HoneyBUZZin mengatakan...

aaaaaahhh..matikah Rudi? :(

Ellious Grinsant mengatakan...

keren mbak ceritanya... saya suka, mbak, keren-keren!

Unknown mengatakan...

wah kok ditulis di blog? biar pada penasaran ya? hehee

the others mengatakan...

Jadi sekarang mau menerbitkan buku kedua ya? Novel? Wuih... keren! Good luck ya? Aku kagum banget padamu...

tania mitrasari mufti mengatakan...

Tiaaaaa...kereeeennnn...jd makin kangeeeenn baca novel2muuuu apalg THE PARTIJ ditunggu yaaa tiaa, hehehehe... apalg bag "My Vallenz" nyaa..hahahaha... *sory keceplosan tiaa...ga sabaaarrr ������

Follow me

My Trip