Maret 30, 2012

The Raid

Well, well, mungkin saya bukan orang yang pertama mereview film extraordinary ini. Jadinya saya akan menulis versi yang lain daripada harus menceritakan jalan ceritanya. Ini adalah film Indonesia super keren menurut saya. Awalnya saya tidak mengira kalau ini adalah film Indonesia. Beberapa orang ada yang meremehkan film ini sebelum menontonnya. Ada juga yang komentar aneh-aneh, tapi akhirnya takjub. Biasalah, orang yang tidak bisa menerima kalau Indonesia juga bisa membuat film super keren.

Oh iya, The Raid adalah satu-satunya film yang mau saya tonton dua kali di bioskop. Awal nonton sih, filmnya rada sadis dimana para anak buah dibunuh dengan ditembak dan ditebas pakai palu. Haduwh, ngilu saya mikirinnya. Saat film dimulai, ada adegan si Rama lagi sholat dan jam tangannya berdetak. Penonton di sebelah saya bilang, "Duh, film Indonesia banget awal-awal kaya gini." Saya heran, emangnya iya gitu setiap film Indonesia pembukaannya kayak gini? Sotoy bener 'ni orang di sebelah saya.

Saya suka logat para penjahatnya. Apalagi yang bilang, "Stop kau tipu-tipu. Kalau aku muak, aku menggila." Seluruh penonton ngakak. Logatnya lucu, Indonesia banget. Adegan dimana si Mad Dog menyuruh Jaka masuk ke ruangan, lalu dia buka jersey. Banyak penonton bioskop bilang, "Wah, wah, homo deh nih." Padahal, selanjutnya kita akan terkagum-kagum dengan aksi silat dan yudo super kereeen. Fyi, Jaka (Joe Taslim) itu atlit Yudo peraih medali emas nasional dan Mad Dog (Yayan Ruhian) adalah Master Silat. Jadi, selamat berantem deh sampai si Jaka kalah.

Pas adegan berantem yang terakhir dimana adik-abang melawan Mad Dog. Saya heran 'tu Final Boss nggaaak kalah-kalah. Kuat bener deh itu orang. Untung aja ada pecahan lampu yang bisa menusuk lehernya. Ketika dia kalah, penonton seluruh studio bertepuk tangan bahkan di dua studio bioskop yang saya tonton, para penonton bertepuk tangan. Sukses deh menyihir kita dengan kehebatan gaya bertarung.

Kalau kalian pernah nonton Merantau, seharusnya kalian pasti akan tertarik untuk menonton film ini. The Raid berhasil meraup penonton hampir 200rb dalam waktu 3 hari hanya di Indonesia. Film ini juga masuk box office hollywood dengan pendapatan kurang lebih ratusan ribu dollar. So, apakah ada alasan kalian untuk tidak menontonnya?

Maret 28, 2012

Surat Untuk Kakak

Terlalu tiba-tiba mungkin, ketika saya mendengar seorang sepupu dekat, bahkan sangat dekat, lebih cepat dipanggil Allah. Ketika membaca whatsapp, terkejut setengah mati, nggak percaya, karena terlalu tiba-tiba. Perasaan, baru dua hari yang lalu kita masih bbm-an.
“Bila telah datang ajal itu tidak dapat diperlambat atau dipercepat sedikitpun.” 
Dear kakak,
Masih ingat nggak sewaktu kita sama-sama berobat ke Spesialis Paru di Medan. Sewaktu itu kita selalu menganggap ke Medan itu untuk jalan-jalan. Menikmati Mall, maen Time Zone, dsb. Padahal orang tua kita terlihat panik dengan penyakit asma yang parah menggerogoti kita.

Dulu, setiap lebaran, menginap di rumah kakak itu adalah suatu kesenangan tersendiri. Kita bisa bermain lilin dan kembang api. Kita juga suka saling tukeran baju. Padahal dulu saya bolak-balik masuk UGD dan nyawa hampir melayang. Tapi saya rutin berenang seperti saran dokter sampai SMP. Ketika SMP, karena sudah malu pakai baju renang terlalu seksi, jadinya mengganti olah raga dengan tennis. Saat itu, saya kurang tau apa kegiatan kakak karena kita hanya bertemu pas lebaran dan saling curhat bersama.

Ketika SMA, akhirnya kita serumah dan sekamar. Kakak paling tau saya karena hampir setiap saat bersama-sama. Kita masak, ke pasar, bersihin ikan, ke bioskop untuk menonton Eiffel I'm in Love, pacaran sembunyi-sembunyi, diomelin sama Mama, pokoknya semua itu berlalu dengan bahagia. Kita juga selalu joging di pagi hari agar tetap sehat. Kakak juga selalu menjaga agar kamar kita tetap rapi dan bersih karena saya suka berantakin sesuai mood. Bahkan kita selamat dari tsunami yang melanda Aceh saat itu. Allahu akbar!

Raudhah (tengah)
Kita jadi jarang mengobrol, ketika orang tua saya memutuskan untuk mengirim saya kuliah di Bandung. Kita masih sering berteleponan tapi tidak se-intens dulu. Sampai kakak menikah, saya tidak bisa hadir karena kuliah. Tapi kita tetap saling berkunjung ketika lebaran, ketawa bareng ketika bercerita ketololan kita sewaktu serumah di Banda Aceh.


Baru saja lebaran kemarin saya menginap di rumah kakak. Kita bercerita banyak tentang pengalaman usaha kakak yang sangat pesat. Kakak memotivasi saya untuk menjadi pengusaha dan hal itu sebenarnya gampang asal ada niat. Kita masih tidur di tempat tidur yang sama dan tertawa bareng lagi.

Sampai kemarin saya membaca whatsapp, sungguh menyedihkan. Hati rasanya sakit. Penyakit yang sama telah merenggut nyawamu. Allah Maha Berkehendak. Allah Maha Mengetahui. Sesuai namamu Raudhah, mungkin kakak sekarang sudah berada di Raudhatul Jannah (Taman Syurga). Amin. Saya hanya sedang menunggu giliran, kak. Innalillahi wa'inna ilaihi rajiun :'( 

Maret 25, 2012

Cimory Resto

Hai, hai, hai, nggak lengkap rasanya kalau sedang jalan-jalan, tapi nggak makan di sebuah tempat yang nyaman dan enak untuk nongkrong. Nah, sepulang saya dari Taman Safari, masih menaiki angkot yang sama yaitu angkot jurusan Cisarua, saya mampir disebuah Resto yang terkenal dengan susu dan yoghurt segar, Cimory. Alamatnya di Jalan Raya Puncak No. 435 - KM 77 Cisarua Bogor 16750 (0251 - 8257888).
Cimory Resto
Mungkin kalian pernah datang ke Resto ini juga, atau kalian pernah minum yoghurtnya yang ada di supermarket. Rasanya segar banget 'kan? Restonya nggak kalah mengasyikkan. Tempatnya di atas bukit membuat kita bisa melihat citylight. Sama persis seperti di Dago Pakar Bandung. Udaranya juga sejuuuuuk. Saya harus pakai jaket deh jadinya.
Suasana Resto
Kalau kalian datang malam minggu, Resto ini bakalan rameee banget. Kalian harus rela waiting list kalau ingin duduk langsung menghadap citylight. Saya datang pas adzan magrib, hanya tunggu 15 menit langsung dapat tempat menghadap citylight. Kok cuma 15 menit? Tempatnya nggak rame ya? Bukan. Tapi karena Resto ini sangat luas dan bertingkat-tingkat.
Citylight
Makanan yang tersedia disini sangat banyak. Kalian bisa memilih masakan Eropa, Asia, maupun Amerika. Semua makanan yang saya pesan enak. Saya pesan Bratwurst dan rasanya hmmmmm yummy. Cuma saus sosisnya agak sedikit, tapi nggak apa-apalah. Saya kira makan sosis seperti ini nggak kenyang, tapi saya salah. Saya kenyang banget. Bratwurstnya juga ada yang panjang melingkar, ada yang cuma setengah lingkaran. Chicken Steaknya juga empuk dan lezat. Beef Teriyaki juga enak.
Chicken Steak
Ring and German Bratwurst
Nah, kalau kesini, jangan sampai nggak minum susu. Susunya sangat segar dengan berbagai macam rasa. Kalian bisa mencoba mixed milk juga. Saya memesan Cimory Green dimana mix susu Cimory dengan berbagai macam buah. Enaak. Berikut list harganya :
Oyster Mushroom Rp. 28.900
Chicken Steak Rp. 37.900
Ring Sausage Rp. 39.900
German Bratwurst Rp. 36.900
Beef Teriyaki Rp. 38.900
Fresh Milk Coffee Rp. 7.500
Cappucino Hazelnut Rp. 28.500
Cimory Green Rp. 24.500
Fresh Milk Strawberry Rp. 7.500
Fresh Milk Chocolate Rp. 7.500
Mineral Water Rp. 6.500
Susu Cimory 1 liter Rp. 19.000
Minuman
Oyster Mushroom dan Beef Teriyaki
Kalau kesini, jangan lupa foto-foto yah. Viewnya bagus banget. Kalian pasti akan berlama-lama stay disini dan malas pulang. Karena saya takut ketinggalan kereta, jadi cuma sebentar deh disini.. Semoga bisa menginspirasi kalian untuk makan yah :)
Foto bersama :)
Nb : Thank you buat yang sukarela mereview novel saya di blog kalian. Saya terharu. Ayoo, siapa lagi yang mau beli? Hanya Rp. 30.000 saja ^__^

Maret 22, 2012

Taman Safari Part 2 : Jalan-jalan

Lanjutan dari postingan saya sebelumnya tentang Taman Safari. Sudah puas 'kan kalian melihat hewan unik yang memang nyata ada di sekitar kita. Sekarang saatnya saya berkunjung dengan jalan kaki ke berbagai tempat seru masih di Taman Safari. Kalian tau, taman safari itu sekarang luaaaaaaaaaaaaaaassss buangeeeettt. Kalo kalian berjiwa petualang dan mau jalan kaki ke Curug Jaksa, mending nggak usah deh. Kalian bisa menumpang mobil semi kereta api yang berlalu-lalang di kawasan Taman Safari.
Area bermain
Pertama-tama, teman-teman saya berfoto sama anak-anak singa, macan, harimau, dan harimau putih di baby zoo. Saya nggak fotoan, takuuutt tiba-tiba nanti, hap! Digigit deh... Kalian harus membayar Rp. 15rb untuk berfoto dengan kucing-kucing besar dan Rp. 20rb untuk berfoto dengan orang hutan. Menurut saya mahal sih, cuma yaaa kapan lagi berfoto sama Big Cat?
fotoan sama singa
anak harimau putih
mama harimau
orang utan minta makan
Sebelum makan siang, kami sempat menghampiri tempat burung-burung keren. Banyak pose burung-burung yang menakjubkan.
burung minta di foto
burung apa?
memadu kasih
Lalu kami makan di Resto Rain Forest. Didepan Resto biasanya ada atraksi gajah. Kalian bisa menonton atraksi sambil makan siang. Menurut saya, Resto ini mahal. Nasi Rp. 6000, Ayam Bakar Rp. 25.000, sate kelinci Rp. 50.000. Wuih, ngeri bener ya harga makanannya.
makan ayam bakar mahal
Kami menumpang mobil semi kereta api berkeliling area Taman Safari dengan harga Rp. 15rb. Hampir semua hal di Taman Safari serba Rp.15rb menurut saya.  Kami berhenti di Cowboys Show yang kereeen banget menurut saya. Yang paling mengagumkan adalah, mereka bisa mengatur ayam-ayam, burung merpati, sapi, burung, tikus, untuk bergerak sesuai perintah mereka. Semua hewan itu seolah mengikuti skenario pertunjukan. Ini memang bukan pertunjukan sirkus, tapi sangat mengesankan. Kalian dilarang membayar disini karena Gratis! Kapan lagi bisa nonton hal sekeren ini dan gratis.
indian cewe
ledakan dahsyat
Setelah nonton pertunjukan, kami pergi ke area Pinguin dan Buaya. Kalau kalian ingin memberi makan Pinguin dari dekat, kalian harus membayar Rp. 100rb untuk ikan dan masuk ke areanya. Mahal banget menurut saya, jadinya saya nggak masuk. Cuma foto-foto si pinguin dari jendela kaca. Saya juga bisa melihat buaya yang sedang enak bobo' di bawah batu.
masuk daerah pinguin
beruang kutub
pinguin
Hmm, udah jam 5 sore lebih. Akhirnya kami menyudahi berjalan-jalan di Taman Safari. Oh iya, kami mampir di Resto terkenal Cimory. Nantikan postingan selanjutnya.
pose keren
lebih keren
Nb : Semua gambar diambil oleh @jimbow87

Maret 20, 2012

Taman Safari Part 1

Weekend kali ini saya menghabiskan waktu seharian di Taman Safari, Bogor. Saya baru kali ini pergi kesini. Mungkin, saya sudah beberapa kali pergi ke kebun binatang, dimana binatang dibiarkan di dalam kandang dan tidak bisa kemana-mana. Nah, kalau di Taman Safari ini kita bisa melihat satwa berlalu-lalang dengan bebas.

Naik commuter line dari Jakarta menuju Bogor dengan tarif Rp. 7000, saya tiba di kota hujan ini. Lalu saya naik angkot ke Ekalokasari, baru naek angkot lagi ke Cisarua, Puncak, dengan ongkos Rp. 6000. Memang sih nggak macet, tapi lamaaaa banget deh perjalanannya sampai tiba di jalan masuk ke Taman Safari. Di jalan masuknya, kita naik angkot warna merah sampai ke dalam Rp. 5000. Mahal bener yah? Padahal deket gitu, sopirnya minta Rp. 5000. Kalian bisa melihat deretan pedagang wortel di sepanjang jalan menuju Taman Safari. Jadi oranye deh jalannya.
Pose ketika menunggu mobil
 Setiba di Pintu Masuk, saya harus membayar Tarif Masuk Rp. 85.000. Karena menggunakan kartu debit BNI, jadi diskon 15%. Untung juga sih, karena jatuhnya hanya Rp. 72.250. Taman Safari ini bekerja sama dengan Bank BNI. Jadi kalian bisa melihat plang iklan BNI dimana-mana ketika disini. Saya dan teman-teman saya harus menunggu bus untuk berkeliling Zona Satwa karena tidak membawa kendaraan pribadi. Ketika mobilnya tiba, menurut saya, ini adalah mobil teraneh sepanjang sejarah saya pernah naik mobil. Hihihihi. Bentuknya Brontosourus lho.
mobil teraneh di dunia
ini juga nggak kalah aneh
Nah, berkeliling di zona satwa ini membuat kalian takjub. Apalagi buat yang tinggal di daerah perkotaan dimana yang dilihat hanya gedung bertingkat dan ribuan manusia. Biasanya melihat hewan-hewan tersebut dari Discovery Channel, sekarang bisa melihat langsung.

Untuk area hewan herbivora, kalian bisa melihat beragam jenis kancil, rusa, kuda termasuk zebra, beast (hewan yang ada di film beauty and the beast) dll. Beberapa kali saya melihat sejenis kambing, sapi, dan kerbau yang aneh-aneh. Yang ada dipikiran saya cuma satu, hewan ini boleh di qurban nggak yah pas idul adha?
gajah
anoa
apa yah ini? lupa.. sejenis sapi juga dari afrika. Tanduk bisa digunakan utk mahar. Semakin panjang tanduk, semakin cantik cewek afrikanya.
tukang mencuri ketimun
beauty and the beast
si imut berang-berang
kambing lho ini. Tapi lupa jenis apa
Di zona karnivora, kalian harus hati-hati. Jangan membuka jendela mobil! Takutnya anak singa masuk ke mobil, kenyang deh dia ntar. Lho? Kalian bisa puas melihat-lihat kucing besar pemakan daging ini karena memang wajahnya terlihat sangat keja. Berbeda dengan kucing dengan wajah imut begitu, hehehehe. Paling besar menurut saya bukan singa, tapi harimau putih / benggala.  Harimau ini gendut, kekar, dan wajahnya garang. Saya jadi berpikir, kalau mereka berantem dengan  singa, siapa yah yang menang?
macan tutul n macan kumbang
singa-singa betina
ayahnya singa
harimau sumatra
harimau benggala super gedeee
Indonesia memiliki 3 dari 9 jenis harimau di dunia. Sayangnya, harimau Jawa dan Bali sudah dinyatakan punah oleh pemerintah setempat. Beberapa referensi yang saya baca, sesekali ada yang kebetulan ketemu harimau-harimau itu, baik yang sedang hiking atau adventure ke hutan. Semoga saja benar ya.

Oke, ditunggu postingan selanjutnya yah. Semua foto diambil oleh @jimbow87

Maret 17, 2012

Resto Radja Ketjil

Sebuah Resto yang saya kunjungi di Ciwalk Extension Unit GF-08&19, Jalan Cihampelas No. 160, Bandung (022-2061185). Selagi menunggu travel Xtrans yang tepat berada di depan Ciwalk, perut saya keroncongan. Terasa sangat lapar deh malam itu. Ntah karena suasana Bandung yang dingin-dingin empuk 'gitu, jadinya bawaannya lapaaar banget.

Sempat berkeliling Ciwalk. Udah beda banget dari saya kuliah. Tempat makannya tambah banyak. Ada KFC, IStore, Crocs, dll yang membuat Ciwalk semakin asyik buat nonton. Mungkin ada lebih dari 20 Resto yang bisa kalian coba ketika mengunjungi Mall unik yang satu ini.
Outdoor
Baiklah, sesuai dengan judul postingan saya kali ini. Saya mampir di Resto Radja Kecil. Mungkin karena dekat dengan pintu masuk dan saya belum pernah mencoba Resto yang satu ini, ya sudah, saya mampir deh. Suasana Resto cukup nyaman seperti rumah tempo dulu. Kursinya, meja makannya, bahkan ada sarang burung tempo dulu di langit-langit Resto. Kalian bisa memilih tempat di outdoor atau indoor. Berhubung di luar udaranya dingiiin, jadinya saya duduk di dalem aja :)
indoor
Saya memesan makanan yang menghangatkan badan seperti Garang Asam Iga (Rp. 35.500). Baru kali ini kayaknya makan sup iga di Resto yang harganya lumayan murah. Di jakarta bisa sampai Rp. 60rb untuk porsi dan kelezatan yang sama. Well, Bandung memang surganya makanan murah dan enak. Saya juga memesan Cumi Segar Ceria. Rasanya pedas dan kental. Cuminya juga empuk. 
Sup Garang Asam Iga dan Cumi Segar Ceria
Dengan teh manis panas (Rp. 7000), nasi (Rp. 7000), maka lengkaplah makan malam saya. Untuk makanan penutup sekalian menunggu jam 8:45, saya nyemil Tumis Pisang Coklat Keju (Rp. 16.500). Sayangnya, saya lupa memfoto makanannya. Selamat mencoba ya teman-teman.

Maret 14, 2012

Magnum Ice Cream Challenge

Seperti biasa, setiap tahun kantor saya mengadakan lomba makan. Masih ingatkah kalian tahun lalu saya mengikuti lomba makan burger super duper besaaar? Untuk lebih jelasnya klik Big Burger Eating Contest at Chillis. Nah, kali ini perlombaannya adalah makan Es Krim Magnum. Acara diadakan pada hari Jumat tanggal 9 Maret 2012 yang lalu.
Bismillahirrahmanirrahim
Jujur saja, sebenarnya saya nggak sanggup makan banyak es krim. Selain karena saya pernah punya alergi es krim dan coklat, gigi saya juga sensitif. Tapi, demi teman-teman saya 1 tim, saya akan berjuang. SEMANGAT!
Pamer Magnum dulu
1 tim terdiri dari 5 orang. Kami dituntut untuk menghabiskan es krim sebanyak mungkin dalam waktu 5 menit. Gile 'kan? Ketika acara dimulai, saya nervous. Bahkan untuk buka bungkus es krim aja gemeteran. Es krim langsung sama emut emut, gigit, emut lagi, gigit, jilat, jilat, abisin. Sayangnya, saya 1 ronde hanya menghabiskan 1 es krim dalam waktu 4 menit. Saya salut sama teman-teman saya dalam 1 tim ada yang bisa menghabiskan 3 es krim. Malahan ada yang 5 eskrim, berarti 1 es krim per menit. Haduwh, mikirinnya saja saya sudah ngilu.
Refill lagi es krim nya
Ronde dua, saya sudah berusaha dan akhirnya menghabiskan 1 es krim lagi. Teman-teman saya konsisten menghabiskan 3 es krim perorang. Kita bisa menghabiskan 12 eskrim/per tim. Karena ada yang Walk Out (W.O), tim saya masuk final deh. Di final, tetep, saya makan 1 setengah saja, hehehe. Habisnya waktu di final jadi 3 menit dan cukup membuat gigi saya ngilu semua. Tim saya akhirnya juara 2. Yaah, lumayanlah ya..
Final, SEMANGAT!
Alhasil, saya harus mengurung diri di WC beberapa menit, dan meriang-meriang sebagai reaksi alergi. Cuma minum tolak angin juga sembuh. Hehehehe. Seru 'kan?

Maret 12, 2012

Perjalanan ke Gua Jepang dan Belanda

Masih banyak waktu tersisa buat saya ketika jalan-jalan ke Bandung. Akhirnya saya memutuskan untuk pergi ke Dago Pakar. Sewaktu kuliah dulu, saya tidak pernah pergi adventure kesana. Kalau ke dago pakar, pasti yang teringat oleh saya adalah Restaurant yang sangat romantis. Tapi untuk berwisata alam, hmmm... baru sekarang deh saya perginya. Hehehehe.

Plang nama
ada prasasti
Gua Jepang dan Belanda ini berada didalam Taman Hutan Ir. Juanda - Bandung. Untuk masuk kesini dikenakan tarif Rp. 7.500/orang dan Rp. 5000/motor. Kalau kalian ingin sekalian olahraga, bisa masuk melalui pintu depan dan jalan kaki ke arah gua. Menurut saya jauh sih, makanya saya pake motor aja. Hihihi. Dua buah gua yang hanya terpisahkan jarak kurang lebih 400 meter tersebut memiliki nama yang disesuaikan dengan negara penjajah yang berkuasa saat gua tersebut di bangun. Gua Belanda yang dibangun pada tahun 1918 memiliki umur yang sedikit lebih tua dibandingkan Gua Jepang yang baru dibangun pada tahun 1942.

Pertama, saya menuju Gua Jepang. Sebenarnya bisa mengendarai motor sampai ke depan gua. Cuma males juga banyak tukang parkir abal-abal. Guanya gelap dan lembap. Ukuran gua yang cukup besar ditambah dengan lorong-lorong ventilasi udara di beberapa sudut, mengakibatkan suasana didalam gua tidaklah pengab. Lorong-lorong panjang dan banyaknya persimpangan didalam gua tersebut cukup membingungkan bagi mereka yang pertama kali memasuki gua. Jujur aja, saya takut gelap. Udara lembab juga membuat alergi saya kambuh. Jadi saya tidak masuk terlalu dalam.


jalan menuju gua
Pintu masuk Gua Jepang
Gua Jepang masih memiliki struktur bangunan seperti asalnya. Dinding-dinding gua dari batu karang yang keras masih belum dilapisi dengan semen seperti apa yang terjadi pada Gua Belanda. Di dalam gua ini juga tidak terdapat instalasi penerangan. Sepertinya gua ini belum selesai sepenuhnya semenjak dibuat tahun 1942. Bukan hal yang aneh, melihat dinding gua yang keras pastilah membutuhkan waktu yang lama untuk membikin gua selebar dan seluas itu. Terlebih pada saat itu alat yang digunakan untuk membuat gua masih berupa alat-alat tradisional semacam linggis dan cangkul yang tentunya dibutuhkan pekerja dalam jumlah yang banyak sekali.

Pintu masuk Gua Belanda
Setelah puas di Gua Jepang, saya ke Gua Belanda. Lorong-lorong yang berada dalam gua pada bagian dindingnya sudah dilapisi dengan semen, sementara pada bagian atas terdapat instalasi penerangan yang sudah ada sejak dulu, tapi sudah tidak berfungsi dengan baik. Mungkin memang sengaja tidak diaktifkan untuk memberi peluang pada penduduk sekitar menawarkan jasa penyewaan lampu senter. Harganya lumayan mahal, Rp. 3000, trus tukang senternya rada maksa lagi agar barangnya mau kita sewa. 

Pintu belakang
Karena saya 'masih' takut gelap, saya harus duduk dulu untuk mengatur napas dan bersin-bersin (alergi kumat). Saya takjub melihat ada gua yang dijadikan didalam sebuah gunung sebesar ini. Bahkan tidak terjadi longsong. Subhanallah.

Kedua gua tersebut memang merupakan bagian saksi sejarah yang mewarnai perjuangan bangsa Indonesia. Telah banyak korban yang berjatuhan untuk membangun kedua gua tersebut. Keberadaan kedua gua tersebut nampaknya pantas menjadi bukti masa lalu yang coba mengingatkan bahwa bagaimanapun juga perang ataupun penjajahan adalah salah satu bentuk karya manusia untuk menghancurkan dirinya sendiri, suatu hal yang sebaiknya tidak boleh terjadi lagi di masa-masa mendatang.

Follow me

My Trip