Maret 05, 2012

Gelar Budaya Aceh 2012

Akhirnya acara yang saya tunggu-tunggu datang juga. Tahun 2009 yang lalu saya menjadi panitia acara ini, sedangkan sekarang menjadi penonton yang baik budi. Kali ini Gelar Budaya Aceh (GBA) di Bandung diselenggarakan oleh Unit Kebudayaan Aceh (UKA) di ITB. Kalau tidak salah, saya hadir di GBA yang diselenggarakan UKA itu pada tahun 2006, sedangkan yang diselenggarakan KAMABA (Keluarga Masyarakat Aceh Bandung) itu tahun 2009.
Gelar Budaya Aceh 2012
Nah, karena acara ini diselenggarakan oleh UKA, hampir semua pengisi acaranya adalah Mahasiswa ITB. Beberapa penari dari sanggar juga diundang untuk melengkapi beragam rangkaian acara. Sebenarnya Rangkaian acara GBA 2012 diselenggarakan mulai tanggal 1 Februari 2012 s.d 3 Maret 2012 dengan 3 rangkaian acara besar yaitu 
1. Pelatihan Tari Massal (1-29 Februari 2012 di kampus ITB melibatkan 250 penari), 
2. Pameran Budaya dan Kuliner Aceh (2 Maret 2012, di Kampus ITB), dan
3. Malam Pagelaran "Drama Tari Cut Nyak Dhien" (3 Maret 2012, di Gedung Sasana Budaya Ganesha, Bandung).
Sayangnya, saya cuma bisa datang di acara ketiga. Sudah berusaha untuk hadir di acara kedua, tapi kerjaan di kantor masih sangat banyak. Sedih deh.

Acara dimulai jam 19.00 WIB dan saya sudah hadir 30 menit setelahnya. Fyi, tiket box untuk umum Rp. 25.000 dan kita sudah mendapatkan snack khas Aceh. Saya sempat berfoto di depan pintu masuk untuk kenang-kenangan.
Fotooooo
Sebelum acara dimulai, Grup Band dari Aceh yang bernama JROEH membawakan beberapa lagu melayu yang sangat menghibur. Hmm, jadi berasa balik ke kampung halaman deh melihat pengisi acara, penerima tamu, dan beberapa penari yang saya jumpai mengenakan pakaian khas adat Aceh. Sebelum acara puncak dan kata sambutan, penonton disuguhkan tarian Ratoh Duek.
JROEH
Sedikit mengenai Tari Ratoh Duek. "Ratoh" berasala dari bahasa Arab yang bermakna melakukan puji-pujian dan doa kepada Allah SWT dan Rasullullah melalui syair yang diiramakan. Sementara kata "Duek" adalah kegiatan kesenian yang bermakna ibadah yang dilakukan dalam barisan duduk dengan berbagai formasi gerakan, biasanya dimainkan oleh wanita dan diiringi oleh alat musik Rapa'i dengan tempo yang tegas, semangat, dan semakin cepat. Kalian bisa lihat sepenggal videonya dibawah ini.


Setelah beberapa kata sambutan dari orang-orang penting, akhirnya acara Drama Tari Cut Nyak Dhien dimulai. Penasaran bagaimana jalan ceritanya? Nantikan di postingan saya selanjutnya yah.....

17 comments:

Fardelyn Hacky mengatakan...

Kereeeennnn!

Diah Alsa mengatakan...

ituu koq bisa sekompak itu yaaa Meut, kereenn banget deehh, lincah kali mereka narinya..

*menunggu postingan berikut :D

jack's blog mengatakan...

keren..

kalo ada lagi acaranya. jgn lupa undang kami yg di jakarta ya.. hehe

Haya Nufus mengatakan...

Acara yg menarik ya Tia :)

Corat - Coret [Ria Nugroho] mengatakan...

pasti seru bgt disana :D

Unknown mengatakan...

seru nih jadi aktris atau aktor drama....hehehhe...

kayanya acara nya menarik nih

Yayack Faqih mengatakan...

saya suka tarian aceh yg itu tuh hehe berasa setiap pemainya butuh konsentrasi kelincahan kepaduan dan kekompakan. apa lagi ada nyanyianya...

Athifah Dahsyamar mengatakan...

wahh wahh hebatt, hehe. 2 jempol deh.

r10 mengatakan...

aku suka tuh tari yang kayak di video... kebanyakan tari kan berdiri, nah kalau ini sambil duduk

Mila Said mengatakan...

itu susah kan nari nya? klo ga konsen bisa nge gaplok muka temen hahaha.. waktu itu gw pernah liat kasus gitu pas lagi nongkrong nunggu kuliah di dpn anak2 yg lagi latihan nari itu.

Unknown mengatakan...

wah seru ya melihat tarian spt itu

Unknown mengatakan...

wah seru nonton tarian spt itu.

Dihas Enrico mengatakan...

hidup aceh...
:)
dari sabang sampe merauke..
:)

Rawins mengatakan...

jadi kangen pulang ke jogja
pagelaran seni selalu ada dan ga pernah ada acara bengong di rumah...

SYM mengatakan...

Kamu orang aceh yah mut? Kalau dr wajahnya sih mirip-mirip **yak sotoynya kumat**

Suci Mine mengatakan...

pengen tahu budaya aceh juga... ^_^
kalau saja ada dikotaku..

the others mengatakan...

Pengen nyicipin kuliner khas Aceh. Aku sama sekali belum pernah tahu dan ngerasain gimana rasanya makanan khas Aceh itu

Follow me

My Trip