April 12, 2012

Gempa Aceh

Kemarin, Aceh gempa. Keterlaluan kayaknya kalau kalian nggak tau tentang berita ini. Sebenarnya, perasaan saya kemarin campur aduk. Serasa kejadian 8 tahun yang lalu flashback dengan cepat ke otak. Rasanya langsung merinding, melihat skala gempa 8.8 SR. Teringat dulu, 8.9 SR dan di revisi jadi 9.1 SR, lamanya gempa 10-15 menit. Saya malah mengira sudah kiamat. Teringat surat Infithar ayat 1-5:
Apabila langit terbelah, dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan, dan apabila lautan dijadikan meluap, dan apabila kuburan-kuburan dibongkar, maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikannya. Wahai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah.
Dulu, sewaktu tahun 2004, saya melihat langit. Masih biru indah, sedangkan tsunami sudah merobohkan SMA di belakang rumah saya. Kalau memang ini kiamat, saya merasa rugi untuk berlari. Lebih baik saya diam dan menunggu mati. Tapi langit indah, otak saya masih berpikir untuk menyelamatkan adik saya yang tertinggal (pada saat kiamat orang hanya akan memikirkan dirinya sendiri). Berarti ini belum kiamat dan saya harus bertahan hidup, paling nggak, adik saya harus hidup. Rasanya dunia runtuh melihat air setinggi itu, sekencang, dan sehitam itu sedang mengejar adik.

Saya dengan cepat mengambil handphone dan menghubungi adik saya yang sedang di Banda Aceh. Hampir semua keluarga saya berada di Matang Glumpang II, kabupaten Bireuen. Alhamdulillah, yang di Matang selamat. Tapi adik saya sama sekali tidak bisa dihubungi. Rasanya teringat lagi kejadian dulu ketika menunggu adik berlari. Dulu disana ada saya, berusaha sekuat tenaga untuk bisa menyelamatkannya. Atau paling tidak, menggantikan dia kalau memang harus mati. Tapi sekarang saya jauh di Jakarta. Telepon tidak bisa, mana banyak isu yang bilang air laut surut dan tsunami mulai terjadi. Walaupun Mama sempat meneleponnya dan bilang adik sedang berjalan menuju daerah bandara, tapi tetap saja, saya tetap resah karena saya belum mendengar suaranya. Mana sorenya ada gempa susulan dengan kekuatan sama. Tapi alhamdulillah, adik sudah bisa dihubungi.

Sekarang semua sudah aman, alhamdulillah. Pengungsi juga sudah kembali ke rumah masing-masing. Rasanya ada untungnya kita hidup dalam kecanggihan teknologi jadi saya bisa update berita nasional dan international. Berbeda dari dulu tahun 2004. Sekarang juga masyarakat lebih tanggap. Mereka langsung pergi ke dataran lebih tinggi kalau melihat air laut mulai surut. Tapi saya sempat terkecoh juga membaca twitter. Banyak juga provokator yang membuat hati saya dag dig dug.

Semua sudah aman. Sekarang hanya dapat berserah diri pada Allah SWT. لاَ هَوْلَ وَلاَ قُوَّتَ اِلاَّبِاللّهِ

18 comments:

Andryxzx mengatakan...

alhamdulilah keluarga kaka gak ada yang kenapa kenapa atas kejadian gempa kemarin :)
saya ngebayangin kejadian 2004 lalu ngerasa takut sendiri kemarin, kak :( di perparah banyak orang bm dan ngetweet yang seperti kaka bilang, provokator -_-

titoHeyzi mengatakan...

alhamdulilah ya kak, ternyata tidak berakhir seperti gempa 2004 lalu. aku jg langsung mengkontak temen2 aku yg lgi liburan k aceh,, ga ada yg bisa di hub. sempat panik..

tp semoga ini membuat kita lebih mendekatkan diri sm Allah SWT.

Fahrie Sadah mengatakan...

Semoga Aceh lon sayang terhindar dari marabahaya.. Amin

Yayack Faqih mengatakan...

seandainya saya waktu itu ada di aceh sya yakin antar hidup dan mati akan selalu melintas di pikiran.... ada gak postingan yg menceritakan gempa aceh tahun 2004 silam, kayaknya perlu jadi bahan pelajaran soalnya di jawa jg sering kena dampah dari gesernya lempengan bumi...

Yayack Faqih mengatakan...

seandainya saya waktu itu ada di aceh sya yakin antar hidup dan mati akan selalu melintas di pikiran.... ada gak postingan yg menceritakan gempa aceh tahun 2004 silam, kayaknya perlu jadi bahan pelajaran soalnya di jawa jg sering kena dampah dari gesernya lempengan bumi...

Yayack Faqih mengatakan...

seandainya saya waktu itu ada di aceh sya yakin antar hidup dan mati akan selalu melintas di pikiran.... ada gak postingan yg menceritakan gempa aceh tahun 2004 silam, kayaknya perlu jadi bahan pelajaran soalnya di jawa jg sering kena dampah dari gesernya lempengan bumi...

Kang Sofyan mengatakan...

Alhamdulillah semuanya sudah kembali normal, semoga saudara² yang ada di ACEH bisa bersabar ya Kak...

Claude C Kenni mengatakan...

Syukurlah, semoga kejadian 2004 ga terulang lagi ya...

warning mengatakan...

mudah2an ga ada korban lagi....

Cipu mengatakan...

I can't imagine being in the situation you experienced at that time. Pasti sangat traumatis yah....

Saya doakan semoga keluarga Muti dan saudara-saudara di Aceh bisa menghadapi ini dengan tabah. Semoga alam semakin ramah, Aceh dan sekitarnya terus mendapat perlindungan dari yang diAtas.

R10 mengatakan...

Alhamdulillah tidak ada kejadian seburuk tahun 2004

tinggal di daerah rawan bencana alam, harus membuat kita mawas diri, selalu ingat Allah

Ayu Welirang mengatakan...

Semoga ke depannya tidak ada yang terjadi ya.. :) Semoga semua selamat. Amin.

Ferdinand mengatakan...

Waktu Tsunami 8 tahun lalu, kamu lagi pas di Aceh ya Mut? Alhamdulillah klo semua selamat... aku juga sempet mikir klo Gempa kemaren akan ngulang kejadian sebelumnya itu, soalnya begitu sore nonton berita di Kantor katanya sampe 8,5 SR, apalagi diberitain klo Gempa sampe ke Thailand dan Malaysia...

Corat - Coret [Ria Nugroho] mengatakan...

Alhamdulillah Mut keluarga kamu baik2 saja :)
aku juga yang tidak punya keluarga diaceh kemarin sempat kwatir juga mendengar berita gempa di aceh

Andy mengatakan...

mudah2an kagak terulang lagi ya diwaktu yang akan datang,soalnya tsunami antara pengingat & musibah :(
tapi intinya ambil hikmahnya dari kejadian kemarin aja ya

3 pocong idiot mengatakan...

bener2 kaget aku kak pas liat di tipi beritanya. apalagi pas tau kekuatannya sangat kuat. agak sedikit lega karena tidak berpotensi tsunami.

semoga diberi ketabahan, kesabaran, dan keselamatan untuk sahabat kita di Aceh.

nuel mengatakan...

always #PrayForAceh

Cut Ratu mengatakan...

Duh..Muti memang kemarin pas gempa besar di aceh lagi aku juga udah stres lagi. Udah kebayang bakal tsunami lagi, sempat panik juga aku di Lampung, nelpon mama dan kakak2 kesana kemari, keluarga kocar kacir ada yg dikantor, dirumah, di sekolah. Semua terjebak macet. Alhamdulilah nggak ada tsunami. Aku mules ngebayangin kejadian thn 2004. Nggak kebayang kalau Aceh harus 2x hancur. Alhamdulilah semua baik2 aja...

Follow me

My Trip