Mei 30, 2012

Bandeng Juwana - Erlina

Setelah selesai jalan-jalan dari Watugong ke Lawang Sewu, kami memutuskan untuk istirahat dan makan. Huft, capek sekali rasanya jalan terus. Kaki sampai pegel. Sempat bertanya sama tour guide ketika di Lawang Sewu, makanan khas Semarang apaan ya? Katanya Nasi Mawut dan oleh-oleh Lumpia dan Bandeng di jalan Pandanaran. Kebetulan jalan itu dekat juga dengan Lawang Sewu, ya sudah, tinggal jalan kaki.
Tampak depan
Rada heran melihat jalan Pandanaran ini kiri-kanannya semuaaa oleh-oleh. Paling banyak Bandeng dan Lumpia. Wingko babat juga ada, tapi saya kurang suka rasanya. Setelah berjalan dan memilih-milih, akhirnya pilihan jatuh di pusat oleh-oleh dan tempat makan yang berada di Jalan Pandaran no. 57 (024 - 8311488), Bandeng Juwana.
Suasana dalam Cafe
Ketika masuk, tempatnya persis sama dengan pusat oleh-oleh kebanyakan. Kurang lebih sama dengan Kartika Sari atau Primarasa di Bandung, atau Bakpia 25 di Yogyakarta. Karena lapar dan diatas ada tersedia resto, kami langsung memutuskan untuk menyantap makan siang terlebih dahulu. Baru sadar kalau ternyata sudah jam 2 siang dimana waktu makan siang sudah lewat. Resto nya jadi sepi.

Karena khas bandeng dan lumpia, pesanan kami juga tidak jauh-jauh dari 2 makanan itu. Saya mencicipi:
Bandeng Pepes Lombok Ijo (Rp. 8000),
Bandeng Bumbu Bali (Rp. 7000),
dan Bandeng Penyet (Rp. 8000),
Nasi (Rp. 2500)
Sayur Asem (Rp. 3500)
Es Dawet (Rp. 4000)
Es Jeruk (Rp. 4000)
Es Teh (Rp. 2500)
Aqua Botol (Rp. 2000)
Lumpia (Rp. 9000/buah)
Lumpia Kepiting (Rp. 12.000) 
Es Dawet dan Es Jeruk
Makanan siap disantap
Saya senang lihat harganya, murah sekaliiii.  Saya makan ber-3 hanya dengan total Rp. 76.350. Itu udah 2 kali tambah minuman. Kalau masakan Bandeng, saya paling suka yang penyet. Sambal khas Jawa itu memang pedas-pedas gurih dan bikin nagih. Kalau yang bumbu Bali, sambalnya lebih berminyak, tapi rasanya sama-sama enak sekali. Untuk lumpia, hmm, berhubung saya nggak suka rebung, jadi saya no comment deh. Saya nggak ngerti rasanya, hehehe.  

Silahkan mampir kalau ke Semarang. Kalian bisa mendapatkan banyak pilihan oleh-oleh yang bisa dibawa pulang ke kampung halaman :D

12 comments:

Dihas Enrico mengatakan...

enak tuh...
harganya jg terjangkau....
:P

r10 mengatakan...

kupikir beli bandeng cukup di supermarket saja :D

Faizal Indra kusuma mengatakan...

Mantep ih!! ada makanan, beri aku dong. Laparrrr :))

merry go round mengatakan...

Ebuset, itu pesen makanannya banyak ajah mut *ckckckck...

Cipu mengatakan...

mut, kalo gua ke Semarang pasti gak ke bandeng Juwana tapi borong tahu bakso yang enak itu.... slllrpppp

D Ndezz mengatakan...

kata temen saya Bandeng teriyakinya gak kalah nendang lhooo....

duuuhh jadi mau kesana... :)

octarezka mengatakan...

mbaakk,
saya mau bandengnyaa..huhu
:D

Mila Said mengatakan...

Mut, oleh2 bandeng nya kog ga sampe di gw ya? (siapa gueeee???)

Abi Sabila mengatakan...

Kalau Lumpia dan Bandeng presto sudah tidak asing lagi, tapi kalau nasi mawut, ini yang masih pensaran.

Kontraktor mengatakan...

boleh tuh nanti saya ke semarang mampir kesana...

Rizki Pradana mengatakan...

nice info..:)nanti aku main ke semarang deh terus mborong Bandeng Juwana sama wingko babat sekalian,hehe..


salam EPICENTRUM
mampir jg ya..:)

Tri Setyo Wijanarko mengatakan...

Harga makanan di Jateng dan DIY mungkin memang paling murah se-Indonesia kali yah mut. Ahaha..

Saya kurang suka sih bandeng presto dimasak dengan cara apapun. Di Surabaya yang daerah pesisir juga banyak bandeng tapi ya itu tadi jarang banget makan ini karena memang nggak suka.

Jalan Pandanaran Semarang itu memang gudangnya oleh-oleh. Saya malah suka wingko babatnya yang rasa kelapa. Mungkin karena kalo di rumah ibu saya sering bikin ini jadi suka juga deh. Selain itu dodol kudus juga enak mut.

Dulu saya ke Dyriana Bakery and Cafe di Jalan Pandanaran juga. Di sana juga ada Bandeng Juwana tuh mut. Apa memang semua toko jualnya Bandeng Juwana ya?

Follow me

My Trip