Mei 03, 2012

Islam dan Para Remaja

Pukul 4 pagi tadi, saya menonton RCTI di acara Assalamu'alaikum Ustadz. Saya suka menonton acara agama tapi yang 'berdiskusi' sehingga pertanyaan-pertanyaan bisa langsung dijawab oleh ustadznya. Kalau berupa ceramah saya lebih jarang menontonnya.

Tadi pagi, topik yang dibahas adalah tentang remaja. Ntah kenapa, menurut saya ustadz kali ini sangat bijaksana sekali. Beliau bisa menjelaskan kalau untuk mengajarkan islam kepada para remaja jangan dengan menggunakan kekerasan dan perdengarkan ayat-ayat Al-quran. Remaja lebih mengerti dan paham apabila dijelaskan dengan metode bercerita.

Sebagai contoh : terkadang para remaja itu tidak menyadari bahwa kematian itu dekat. Mereka merasa hidup masih panjang dan mengerjakan banyak hal yang berbahaya sesuka hati mereka. Jangan melarang mereka dengan mengeraskan suara, memarahi, karena mereka sama sekali tidak akan mau mendengarkan. Berilah contoh seperti bercerita dengan lembut : "Nak, kemarin anaknya temen Mama sebaya kamu baru saja meninggal karena kecelakaan. Jangan ngebut-ngebut ya di jalan. Kematian itu tidak mengenal umur dan waktu." Pasti anak akan lebih mengerti. Kalau kita membentak mereka, mereka balik bertanya, terkadang orang tua langsung bilang, "Wah kamu durhaka pada Mama," padahal bisa jadi si anak tidak ingin menyakiti orang tuanya, hanya ingin tau kenapa.

Ada juga pertanyaan, "Di sekolah, siswa yang masuk perkumpulan agamis merasa lebih taat dibanding siswa lain." Nah, kalau yang satu ini sih, dari saya SMA juga begitu. Padahal mereka baru saja membaca 1 buku dan merasa lebih benar dari orang lain. Jadi senyum-senyum sendiri sewaktu mendengar pertanyaan ini.

Cerita selanjutnya adalah apabila anak mendapatkan nilai 5. Jangan mengatakan, "Yah mau 'gimana, kita emang keluarga bodoh. Dulu aja Mama dapat 3." Saya tertawa terbahak-bahak. Seharusnya sebagai orang tua kita harus yakinkan anak kita bahwa mereka itu bisa lebih baik lagi, dampingi mereka belajar, dan kalau memang orang tua tidak mengerti pertanyaan si anak, mengakulah tidak mengerti dengan lembut. Biasanya kan ibu-ibu malah marah ke anaknya lagi.

Intinya sih, jangan pernah mengajarkan anak sama seperti ibu kita mengajarkan kita dulu. Zaman berubah, anak-anak lebih kritis sekarang. Semoga suatu hari kita menjadi orang tua, bisa mendidik anak dengan baik. ﻭَﺍﻟﻠّﻪُ ﺃﻋﻠَﻢ ﺑِﺎﻟﺼَّﻮَﺍﺏ

13 comments:

Faizal Indra kusuma mengatakan...

ahahaha... iah bener anak zaman sekarang susah banget di atur pengen di yang mengatur sendiri :)

Dhymalk dhykTa mengatakan...

hidup memang sangat mistery,,,,buat dosa mah gampaang....

yg susah menyadari nya dan segera beristigfar memohon tobat...

semoga kita termasuk generasi unggulan, yang kritis tp tetap sopan santun

Sakahayang Dot Com mengatakan...

betul sekali,
anak remaja kalo dibentak malah melawan ,,,
jadi harus seperti yg anda katakan di atas ,,,
nice share ,,,

wilujeng ngeblog

Suciati Cristina mengatakan...

belum pernah nonton acara ini mut :D
duh kadang ortu atau kita scara ngga sadar kolot dgn sendirinya, harus ada yg saling mengingatkan nih

Trica Jus mengatakan...

salam kenal gan, sukses selalu yah, saya tunggu kunjungan baliknya dah :D

Fardelyn Hacky mengatakan...

Nice sharing sist.
Semoga saya bisa menerapkannya untuk anak bujang saya

Fardelyn Hacky mengatakan...

Nice sharing sist.
Semoga saya bisa menerapkannya untuk anak bujang saya

Fardelyn Hacky mengatakan...

Nice sharing sist.
Semoga saya bisa menerapkannya untuk anak bujang saya

Mila Said mengatakan...

gw nyaris ga percaya ini tulisan Meutia *pingsan

Unknown mengatakan...

Sebenarnya anak remaja sekarang tidak sulit untuk diajarkan agama. Seperti kita waktu masih remaja, mereka minta agar dimengerti. Jadi caranya harus sesuai dengan mereka.

Disini perlu "give and take", kita harus memahami mereka, agar mereka mau menerima keinginan kita.

Karena setiap anak punya karakter beda tentunya cara pendekatannya harus disesuaikan.

zachflazz mengatakan...

ada komunitas siswa yang masuk perkumpulan agamis merasa lebih taat dibanding siswa lain? hehe, iya bener. tapi mungkin itu gejala munculnya rasa yakin untuk beribadah ya? cuma perlu diarahin aja.

R10 mengatakan...

betul kadang kita berdebat dgn ortu bukan niat untuk menyakiti apalagi durhaka

saat muda memang masa2 penuh rasa ingin tahu, merasa bebas, dll

Elsa mengatakan...

sometimes... aku takut loh
bagaimana mendidik Dija kalo masuk masa remaja nanti.

Follow me

My Trip