Sebelum menjalani aktifitas inti
selama berada di Karimun Jawa, setelah shalat Shubuh, saya dan teman-teman
pergi ke Dermaga mencari spot SunRise. Sayangnya, dermaga bukanlah tempat yang
bagus untuk berfoto Sunrise. Setelah melihat kompas, sepertinya Sunrise berada
di balik gunung Karimun Jawa. Jadinya kami mengambil foto seadanya.
Ketika pulang ke homestay, pukul
6:30 dan Sarapan sudah tersedia. Karena kami ber-5, jatah sarapan semuanya pas
5 lauk. Kalau lauknya ikan, berarti ikannya pas 5. Kalau tempe, berarti pas 5
juga. Hahahaha. Setelah sarapan dan beraktifitas pagi di WC, kita berjalan
menuju Dermaga kecil tempat perahu kami menunggu. Seluruh penumpang perahu
disuruh menggunakan life vest untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Rombongan kami ada sekitar 20an orang diatas perahu. Ditambah nahkoda, anak
buah perahu, dan tour guide. Dalam rombongan juga ada beberapa bule'.
Pulau pertama yang kami datangi
adalah Pulau Gosong. Herannya, perahu kami berhenti di tengah laut,
lalu kami berenang ke pesisir. Emang sih nggak terlalu dalam, kurang lebih 2
meter dalamnya laut yang membuat kita harus berenang. Baru setelah itu semakin
dekat ke pesisir semakin dangkal.
Pulaunya kecil, pasirnya putih, dan airnya berwarna hijau muda. Sangat
indah sebenarnya, cuma nggak asyik juga berlama-lama disitu karena memang nggak
ada apa-apa. Saya dan teman-teman hanya berfoto dan mencari kerang di pesisir.
Pantesan sate kerang murah disini, sekali mengeruk pasir, banyak sekali
kerangnya yang keluar.
Kembali ke kapal. Waktu itu, saya
kurang siap untuk berenang karena sedang memegang tangan teman saya. Begitu dia
lepas karena dia sudah tenggelam dan ‘nyuruh saya berenang, saya nggak siap,
tenggelam juga deh saya. Saya panik banget
dan mencoba berenang ke permukaan. Tapi kok nggak ada yang terlihat mencoba
menolong dan saya juga nggak kemasukan air ya? Dari belakang, anak buah perahu
dan teman saya langsung menyelamatkan. Huft, kirain riwayat saya tamat. Tapi
kata teman-teman saya, kepala saya nggak tenggelam. Mungkin saya panik kali yah
karena kaki saya nggak nyentuh tanah tapi saya nggak tenggelam juga. Jadi sakit
kepala nih, mungkin karena memaksa menggunakan udara terakhir di paru-paru.
Tour guide langsung bilang, “Kalau merasa mau tenggelam, jangan panik. Nanti
pasti bisa berpikir untuk menyelematkan diri sendiri.” Hmm, iya juga sih, saya
panik tapi nggak tenggelam juga. Aneh ah.
Berlanjut ke Pulau Cemara Kecil.
Disini perahu berhenti di tengah laut dan kita loncat untuk snorkeling. Karena
masih deg-degan tadi hampir tenggelam, saya turun perlahan-lahan ke laut, tarik
napas dan menyesuaikan diri dengan tekanan air, baru mulai snorkeling. Ada hal
yang harus kalian catat, airnya benar-benar jernih. Subhanallah. Kalian bisa
melihat terumbu karang langsung dari atas kapal. Saking jernih, hijau, dan
tidak ada ombak, laut jadi seperti agar-agar. Beniiiing sekali. Mungkin
perbedaan dengan Pulau Tidung ketika saya pergi dulu adalah kualitas lautnya
yang seperti kaca. Kalau Kepulauan Seribu itu masih gelap lautnya dan seram
ombaknya. Saya berenang sana-sini, nyelam kesana kemari untuk melihat keindahan
bawah laut. Selesai snorkeling, tim tour membagi-bagikan pisang molen kepada
kami. Rasanya enak banget setelah berenang makan pisang molen. Pengen lagi,
tapi jatah masing-masing orang cuma satu :(
Waktu makan siang tiba. Perahu
kemudian merapat menuju Pantai Ujung Gelam. Seperti biasa, perahu tidak akan
diberhentikan ke dekat pesisir. Jadi harus basah-basah dulu untuk mencapai
pantai. Pantai ini masih berada di Pulau Karimun Jawa tapi daerah belakang
gunung. Katanya sih kalau mau ke Dermaga, kita harus melalui 2 desa dulu.
Mungkin Pantai ini juga tempat Sunrise paling indah. Saya dan teman-teman
langsung menyerbu gorengan selagi tim tour menyiapkan bakar ikan untuk makan
siang. Saya juga agak kesulitan untuk ke WC karena kondisi tempatnya dan dinding
WCnya bolong-bolong. Saya harus minta tolong temen saya (cowok) jagain dinding
yang bolong-bolong. Untung dia baek dan nggak iseng ngintip. Trus udah
bolong-bolong gitu, sekali ke WC bayar 2000 lagi. Hampir semua WC di Jepara dan
Karimun Jawa itu harganya 2000 in all condition. Mahal ya.
Oh ya, saya ijin meminjam sajadah
dan tempat untuk shalat di Pantai ini. Walaupun kondisi saya basah, mereka dengan
baiknya meminjamkan sajadah dan membersihkan tempat untuk saya shalat. Bahkan
mau meminjamkan mukenah. Saya bawa sendiri mukenah karena nggak enak juga kalau
harus membuat mukenah mereka basah. Memang shalat berasa tidak terlalu nyaman
karena saya basah, tapi mau gimana lagi. Air laut ‘kan suci, jadi insya Allah
tidak masalah untuk shalat. Selesai shalat, saya harus menjemur mukenah sambil
makan siang. Karena panasnya cuaca dan mukenahnya berbahan parasut, jadi cepat
kering. Makan siang yang disajikan adalah ikan. Anehnya, ikan disini kulitnya
sangat keras. Saya harus membuka kulitnya, baru ketemu daging yang empuk. Mana
ikannya gede-gede bangettt.
Selanjutnya kami snorkeling lagi
ke Pulau Menjangan. Saya lupa ini Pulau Menjangan kecil atau besar. Yang pasti,
jenis terumbu karangnya seperti bunga-bunga indah. Sudah banyak terlihat ikan
berenang-renang kesana-kemari. Oh iya, disini terumbu karang terlihat sangat
dekat ke permukaan jadi kita susah berenang. Teman saya sampai lecet-lecet kena
terumbu karang. Mana ada bulu babi. Jadi harus lebih hati-hati. Saya juga kena
karang, tapi karena pakai pakaian panjang jadi tidak lecet.
Rasanya capek banget setelah
snorkeling dua kali dalam sehari di Pulau yang berbeda. Akhirnya, kapal merapat
ke sebuah tempat yang dekat dengan dermaga untuk menikmati Sunset. Saya hanya
berfoto dengan beberapa gaya saja, setelah itu pengen cepat pulang dan mandi.
Setelah makan malam, langsung bobo’ karena capeknya nggak ketulungan. Sekalian
nge-cas seluruh batre kamera dan handphone.
Hmm, besok snorkeling kemana lagi
yaaa…..
6 comments:
Haduh2, serunyaaaa...bener2 pengen ke sana. Harus tekad, taun depan gua harus ke sana...>_<
Syukurlah mbak sampean nggak kenapa2 >.<
sepertinya saya nggak akan ke sana-renang aja nggak bisa :D
foto2 ikan yang di lautnya nggak ada ya mbak?
@claude : ajak2 gw yak
@ajeng : ada di postingan besok ya
aku takut dgn bulu babi, sayangnya ini binatang (atau tumbuhan?) yang biasa di laut
bikin mupeng.. hahahaha kangen nyelem dan snorkelingan di gili trawangan..
tapi kayaknya karimun patut dijajal yaa.. secara belom pernah kesana juga :D
bener bener makin menggebu gebu pingin kesanaaaaaa
Posting Komentar