Juli 24, 2012

Marhaban Yaa Ramadhan

Hari ini adalah hari keempat puasa. Seharusnya postingan kali ini di tulis pas awal Ramadhan. Tapi, rasa malas menghantui dari segala sisi, hihihih. Selain sibuk jualan makeup. Ayo yang mau beli makeup sebelum Lebaran sama saya aja ya. Silahkan Like Fan Pages saya Rancupid Shop.

Anyway, seperti biasa, terjadi perbedaan 1 Ramadhan dengan sebagian Ormas Islam. Dengan sangat bersemangat, saya menonton Sidang Ishbat. Awalnya saya berpikir sidang ini bakalan sama dengan sidang kenaikan BBM. Ya, masih hangat di ingatan saya betapa sengitnya sidang kala itu. Tapi sidang Ishbat berbeda. Semuanya aman, damai, dan tentram. Tidak ada bersikeras dengan pendapat orang sendiri, tidak ada menjatuhkan orang lain, Mentri Agama juga sangat tegas, bahkan banyak orang yang terlihat santai. Mungkin karena isinya para ulama yang mengerti bahwa dalam sebuah sidang, ada hakim yang bisa menjatuhkan keputusan, ada dewan penasihat yang duduk di sisi kiri dan kanan hakim yang tak lain adalah ulama juga.

Sewaktu keputusan awal sidang diputuskan tanggal 1 Ramadhan 1433H jatuh pada hari sabtu, para peserta sidang diberikan waktu untuk menyampaikan aspirasi. Saya menyimak betul apa yang mereka katakan. Saya masih merasa kurang ilmu agamanya, apalagi yang menyangkut dengan kata-kata Hilal, Rukyat, dan Hisab. Awalnya masi kebalik-balik apa itu Hilal, Rukyat, dan Hisab.

Hilal adalah bulan sabit muda pertama yang dapat dilihat setelah terjadinya konjungsi (ijtimak, bulan baru) pada arah dekat matahari terbenam yang menjadi acuan permulaan bulan dalam kalender Islam. Untuk masuk ke bulan islam yang baru, ketinggian hilal minimal harus 2 derajat. Hilal hanya tampak setelah Matahari terbenam (maghrib), karena intensitas cahaya hilal sangat redup dibanding dengan cahaya Matahari, serta ukurannya sangat tipis. Apabila hilal terlihat, maka pada petang (maghrib) waktu setempat telah memasuki bulan (kalender) baru Hijriyah. Apabila hilal tidak terlihat maka awal bulan ditetapkan mulai maghrib hari berikutnya.

Rukyat adalah aktivitas manusia untuk mengamati hilal. Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang atau dengan alat bantu optik seperti teleskop. Rukyat dilakukan setelah Matahari terbenam.

Hisab adalah perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriyah.

Nah, untuk melakukan Rukyat pada bulan pun bisa menggunakan banyak metode. Bisa mengamatinya dengan teleskop di tempat paling ujung sebuah negara (dalam hal ini Aceh dan Papua), atau bisa melihat secara langsung (saya kurang paham metode ini).

Bagaimana dengan Hisab? Karena perhitungannya sangat presisi menggunakan rumus-rumus matematika dan fisika, banyak software yang dibuat untuk menentukan bulan baru pada kalender Hijriah menggunakan metode ini. Tapi menurut saya, banyak hal-hal yang terjadi di luar angkasa tidak bisa dijadikan faktor X dalam software sehingga bisa saja salah, walaupun keakuratannya sangat tinggi.

Berdasarkan sidang kemarin, ketika mendengarkan inspirasi para ulama dan orang-orang yang sangat paham tentang hal ini, meskipun mereka berbeda pendapat, tapi saya sangat mengaguminya. Begitu banyak ilmu yang bisa dipetik dari aspirasi mereka. Mentri Agama dan beberapa dewan petinggi lainnya juga menyimak aspirasi mereka dengan sangat baik sehingga setiap orang merasa dihargai.

Well, walaupun tanggal puasanya berbeda, semua manusia memiliki dasar pemikiran masing-masing yang pasti terdapat kebenaran didalamnya. Walaupun saya memutuskan untuk ikut kepada pemimpin (dalam hal ini pemerintah), tapi perbedaan yang ada itu untuk dimengerti dan dihargai. Saya sendiri tetap ingin melihat adanya keputusan yang sama. Tidak ada salahnya apabila para peserta sidang saat itu, bersama orang-orang astronomi, dan juga ulama, duduk berdiskusi dan mencari kesepakatan yang sama. Wallahu 'alam.

Sekali lagi, selama menunaikan ibadah puasa Ramadhan ya teman-teman :)

16 comments:

Irham Sya'roni mengatakan...

Selamat berpuasa juga, Mbak Meutia. Semoga amal ibadah kita di bulan ini diterima dan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah swt. amin

r10 mengatakan...

aku memilih ikut pemerintah semata mata agar dapat puasa/lebaran bersama kebanyakan umat islam indonesia

tapi kalau soal hitungan, aku cenderung lebih suka hitungan hisab

zachflazz mengatakan...

hepi ramadhan yaa..

Gaphe mengatakan...

beragamalah sesuai keyakinan.. eheheh, mau pake hisab atau rukyah, dua-duanya pernah dicontohkan nabi.

yang salah adalah kalo menentukan tanpa dasar yang jelas.

selamat berpuasa ya mut..
mohon maaf lahir batin

vivi mulya mengatakan...

marhaban yaa ramadhan :)
semoga ramadhan kali ini bisa kita manfaatkan dengan sebaik2nya.. ^^

*salam kenal ya*

Unknown mengatakan...

sama-sama..met menunaikan ibada puasa juga yaa..moga lancar terus dan sehat terus

Kontraktor mengatakan...

selamat menunaikan ibadah puasa...

Obat jantung herbal mengatakan...

selamat menunaikan ibdah puasa dan salam kenal aja ,,,,

merry go round mengatakan...

Selamat berpuasa. Ayooo bukbar plus kopdar :D

penyembuhan kista mengatakan...

thanks gan informasinya

cara penyembuhan penyakit gula mengatakan...

marhaban ya ramdhan juga gan

Pengobatan herbal kanker payudara mengatakan...

makasih banyak atas semua info nya gan,,,,,,

cara pemesanan jelly gamat luxor mengatakan...

thx gan atas infonya

obat penyakit degeneratif mengatakan...

Makasih gan atas infonya,, menarik sekali blognya lucu

Pengobatan alami untuk paru paru basah mengatakan...

makasih gan buat infonya :) nce share ..

pengobatan batu ginjal mengatakan...

oh , jd seperti itu ya hilal ,, mkasih infonya ,, :)

Follow me

My Trip