Apa kabar teman-teman semua? Sebelum melanjutkan tulisan saya, terlebih dahulu saya ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1433 H ya semuaa.. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan blog baik disengaja maupun tidak disengaja.
Seperti yang saya posting sebelumnya, saya pulang ke Aceh. Perjalanan mudik saya kali ini dengan menggunakan pesawat Mandala Airlines tanggal 17 Agustus 2012. Saat itu terminal 3 terlihat sangat penuh dengan orang yang akan mudik. Untung saya sudah booking tiket dari jauh hari sehingga uang tiket saya untuk tahun ini hanya 1 juta saya untuk perjalanan Pulang Pergi. Teringat tahun lalu saya menghabiskan 2.4 juta untuk mudik ke Aceh karena harga tiket muahaaal. Tahun ini beruntung Mandala Airlines dibuka kembali, pesawatnya baru dan ekor pesawatnya ada loreng macan, walaupun mendarat di Medan.
![]() |
Mandala Air Lines |
Setiba di Medan, saya tidak suka menaiki taksi yang nggak jelas di bandara. Saya jalan sebentar ke Pom Bensin Petronas untuk naik taksi bluebird dan mengantar saya ke gudang bus PMTOH. Oh ya, kenapa gudang? Mungkin kalau di daerah Jakarta diberi nama Pool Taksi, Pool Travel, dll. Kalau kalian naik taksi yang nggak jelas dari bandara, mungkin tarifnya sekitar Rp. 65,000 ke gudang bus. Sedangkan kalau naik taksi ber-argo, kurang lebih Rp. 20,000 saja kesana. Beda jauh kan? Memang terkadang kasihan liat sopir taksi nggak jelas itu. Tapi harga yang diberikan juga seharusnya make-sense dong. Ini sampai naik 3x lipat.
Bus PMTOH yang saya naiki adalah kelas executive non-stop. Ada saudara yang bilang kalau biasanya tarif ke Banda Aceh itu sekitar Rp. 150,000. Tapi karena lebaran, tarif busnya kena tuslah. Pasti pada heran denger tuslah. Tuslah adalah kenaikan harga ketika lebaran tiba. Jadi deh saya harus bayar Rp. 250,000. Saya juga pusing banget melihat banyaknya orang berlalu-lalang di gudang PMTOH. Terlalu ramai. Bahkan mereka banyak yang tidak mendapat tiket untuk pulang. Harga tiket semahal itu pun ludes. Mudik memang hal wajib ya saat lebaran.
![]() |
Suasana dalam bus |
Ada yang nggak jelas juga dari tulisan di kertas tiket. Seharusnya itu tulisan A5, eh saya malah dapat tempat duduk di smoking area. Mana saya sangat tidak bisa mencium asap rokok. Untung ada bapak yang mau merokok, mempersilahkan saya untuk duduk di kursinya dalam non-smoking area. Saya paling nggak suka bau asap rokok di kendaraan umum. Setelah menempuh perjalanan 6 jam, akhirnya saya tiba di rumah. Sempat khawatir karena saya agak lupa posisi persisnya rumah saya yang berada di pinggir jalan lintas sumatra membuat saya bingung. Akhirnya saya duduk di sebelah sopir agar jelas melihat jalan. Rasanya perasaan campur-aduk melihat wajah orang tua yang berseri-seri menyambut kedatangan saya. Sudah 8 bulan ternyata saya tidak pulang.
Di Aceh, saya kepanasan. Haduwh, rasanya gerah kesana-kemari. Baru sadar kalau di Jakarta kemana-mana full AC, di Aceh lebih banyak AC alam. Daripada menghidupkan AC di rumah, lebih baik narik tikar dan bantal, lalu tidur di balkon yang menghadap ke sawah. Pemandangannya indah, anginnya kenceng, bikin tidur nyenyak. Kalau malam baru menyalakan AC. Tamu yang datang ketika lebaran kali ini benar-benar ramai. Semua datang silih berganti. Saya dan keluarga juga bersilaturahmi kemana-mana dan kepanasan. Gile ya, saking kemaraunya, ada rumah saudara yang air sumurnya mengering. Begitu panasnya disana. Tapi ada satu malam turun hujan sangat deras. Para kodok langsung bermain orkestra yang sudah lama tidak pernah saya dengarkan.
![]() |
Sumur mengering |
Keluarga memutuskan untuk mengantarkan saya ke Medan sekalian jalan-jalan. Ternyata menyetir di jalan lintas sumatera itu mengerikan sekali. Selain karena banyak mobil yang sangatt besar, banyak yang ngebut, nyalip sana-sini, semuanya bikin gregetan. Saya hanya bisa mengelus-elus dada saja melihat tingkah laku pengguna jalan. Yang penting, saya tiba dengan selamat di Medan, alhamdulillah.
Kota Medan udah banyak berubah semenjak saya tidak pernah lagi mengelilinginya. Banyak jalan yang arahnya sudah berbeda. Makan malam di Restaurant Garuda, kemudian jalan-jalan ke Plaza Medan Fair beli box bayi dan tas. Saya kira Plaza Medan Fair itu setingkat Grand Indonesia atau Plaza Indonesia. Ternyata masih setingkat ITC tapi lebih rapi dan standar Mall. Besoknya saya pergi ke counternya Bolu Gulung Meranti di jalan Kruing. Sempat rada nyasar juga karena sebelumnya tidak pernah kesana.
Ada hal aneh lagi. Saya berangkat dengan pesawat paling malam (last flight). Ternyata kota Medan diguyur hujan sangaaat lebat yang membuat jalanan banjir. Yang parahnya, banjirnya tinggi dengan hujan tak kunjung reda benar-benar menyulitkan Ayah saya dalam menyetir. Banyak mobil mogok di jalan. Alhamdulillah mobil saya tidak mogok. Kita jadi nyasar ke arah yang berlawanan dari bandara. Untung berinisiatif bertanya pada warga, akhirnya bisa kembali ke jalan menuju bandara. Karena hujan dan banjir, jalan menuju bandara macet total. Mana mobil saya di tabrak dari belakang dan samping karena orang pada nggak sabaran. Kasian mobilnya, penyok-penyok deh. Yang penting tidak telat check-in pesawat karena takut banget kalau ketinggalan pesawat.
![]() |
Pose lebaran |
Alhamdulillah tiba di Jakarta dengan selamat. Inilah cerita singkat saya selama Idul Fitri. Bagaimana dengan kalian?
13 comments:
wah di Medan hujan ya?
disini, bahkan di Bogor sekalipun, susah banget turun hujan.
maaf lahir batin, Mbak.
Medan memang hujan terus Meutia. Hampir tiap hari hujan. mana macet dan lalu lintasnya makin semrawut :-( Tapi Medan seru juga sih kotanya. Di Aceh memang jarang banget hujan sampai diadakan sholat meminta hujan kan? nah mungkin yg malam Meutya bilang hujan lebat itu setelah sholat meminta hujan.. tuh.... Btw di aceh dimananya Meutya? kok cuma 6 jam dr Medan, di Lhokseumawe ya?
@Zachflazz : di bogor sekarang bukannya lagi hujan ya?
@Cut : Di Matang Glumpang Dua. Emang busnya aja yg jalannya kayak kilat, kenceng bgt.. makanya cuma 6 jam. hehehe
meutia lupa rumahnya sendiri di aceh? ah yang benar? :D
untung bisa selamat dari perjalanan trans-sumatera...
kata film dokumenter...itu jalur maut
wah asik mudiknya ya. btw,met lebaran ya.
mantap juga nie cerita nya gan,,,,,
nice post,,,,,,,,,
kalau habis pulang kampung biasa suka males balik lagi,tapi syukurlah kalaau sudah sampai selamat lagi di jakarta,semoga tetap sukses
thanks gan informasinya
thanks gan informasinya
nice post
ceritanya seru juga
Posting Komentar