Cerita ini terinspirasi ketika saya pulang mengendarai taksi. Melihat kiri dan kanan semuanya mobil mewah, jadi ingin menulis cerita deh. Baiklah, mari kita simak ceritanya. Oh ya, sebelum itu, maaf ya saya jadi jarang update blog. Tidak ada yang terlalu spesial. Hanya ke kantor, kerja, pulang, istirahat. Tapi nanti ada very long weekend bulan ini dan saya berencana ke curug-curug di Jawa Barat. Ada yang mau ikut? Let's Go!
Suatu hari aku tidak masuk kerja. Karena kebiasaan bangun pagi, jadinya hari ini aku bangun pagi seperti biasanya aku kerja.
"Ayah, nggak kerja?" tanya anakku.
"Ayah cuti 2 hari. Mau istirahat."
"Oke deh, Alvian pergi kerja dulu ya." Ucap anakku sambil mencium tanganku.
Sebenarnya aku cuti bukan untuk istirahat. Aku ingin melakukan pekerjaan rahasia. Aku sudah bersekongkol dengan sopirku sendiri untuk mengerjakan pekerjaan ini.
Sopirku mengantarkanku ke pangkalan taksi. Aku memakai seragam, dan bersiap mengemudikan taksi. Direktur perusahaan taksi sampai tidak percaya dengan apa yang aku lakukan. Seorang pengusaha, presiden komisaris, malah mau mencoba jadi sopir taksi. Sebenarnya aku melakukan hal ini karena anakku. Dia marah karena aku selalumarah pada sopir kami karena macet. Mungkin benar, yang salah memang karena macet, tapi kenapa aku marah?
"Kalau Ayah kerjanya marah melulu, cobain sekali-kali jadi sopir taksi yang sangat sabar." Begitu kata anakku dan aku tertantang. Lihat saja nak, Ayah akan membuktikan.
Aku keluar dari pangkalan taksi pukul sepuluh pagi. Ketika keluar, langsung ada yang menyetop. Wah, lumayan. Ternyata penumpang yang satu ini langsung menyuruh mengantar ke daerah Fatmawati (aku dari Menteng). Dengan sabar aku menembus kemacetan. Ternyata mengerikan macetnya. Keahlianku menyetir sudah tidak mengimbangi kesabaranku. Hampir 2 jam kemudian, aku baru sampai ke Fatmawati. Oh tidak, aku lelah sekali. Mana penumpangnya ngomel-ngomel karena aku nggak tau jalan pintas.
Aku dapat penumpang lagi di Fatmawati dan dia minta diantarkan ke daerah Central Park. Oh tidak, arah itu lagi??? Aku sms sopirku, menyuruhnya untuk menjemputku di Central Park. Aku sudah tidak kuat. Pinggangku sudah mulai kaku dan encok.
"Mau pergi kerja ya mbak?"
"Iya, Pak. Ada meeting."
"Di Mall ya meetingnya?"
"Iya, Pak. Aneh ya, setiap mau miting client saya minta ke Mall. Katanya lebih enjoy."
"Soalnya kadang karyawan bosan melihat kantornya, jadi lebih suka ke Mall." Sebenarnya ini sih pendapatku saja.
"Nggak juga sih Pak. Ini adalah konsep bisnis properti, bla...bla...bla.." Dia menjelaskan panjang lebar. Aku sangat mengerti pembahasannya. Tapi dia berkali-kali nanya, "Ngerti nggak Pak?"
Akhirnya, karena aku juga adalah Preskom perusahaan properti, aku memberikannya beberapa saran. Termasuk konsep yang paling uptodate yang membuatnya bengong.
"Bapak mengerti sekali? Jarang-jarang ada sopir taksi seperti ini?"
Aku hanya tersenyum. Dan ketika tiba di Central Park, aku langsung mengembalikan taksi pada sopir aslinya dan aku menuju mobilku sendiri.
Sebelumnya, aku melihat wanita tadi masih keheranan melihatku. Aku tersenyum dan mendekatinya. "Saya hanya salut pada sopir taksi yang mengantar kalian kemana pun. Makanya saya ingin mencoba menjadi mereka ternyata saya nggak sanggup. Tampaknya saya mau ke dokter sekarang karena encok saya kambuh. Tentang konsep yang saya berikan, saya yakin atasan Anda akan terkagum-kagum apabila Anda mengatakannya. Saya juga orang properti."
"Lain kali kita ketemu lagi. Saya mau ke dokter dulu." Dan dia masih terbengong-bengong melihatku menaiki mobil mewahku.
Seandainya ini terjadi pada kalian, mungkin kalian adalah penumpang taksi dalam cerita diatas :)
12 comments:
Waah akhirnya dirimu nongol lagi mut..
Hmm.. Gimana rasanya yah kalo disupirin sama orang seperti itu? Hahaha.. Bengong juga kali ya.. :D
Ngomong2 tentang sopir taksi, temen saya juga ada nih mut. Dia termasuk dari keluarga yang mampu, cuma dia nggak pernah mau ngerepotin keluarganya. Dia jadi sopir taksi Bl*e Bird di Jakarta untuk menggapai cita-citanya menjadi seorang pilot.
Mungkin hasil dari dia nyupir taksi belum cukup buat dia masuk sekolah pilot, tapi akhirnya keberuntungan datang juga. Dia lolos beasiswa sekolah pilot milik Li*n Air. Ya sekarang dia menjadi salah satu pilot maskapai terbesar di Indonesia (Li*n Air). Salut sekali sama usahanya!
Mungkin beberapa waktu yang lalu kalian pernah disupirin di taksi sama temen saya ini atau di lain waktu disupirin di penerbangan Li*n Air.
Hahaha....
Kalo seandainya yg nyamar jd sopir taksi itu Fedi Nuril, Vino G Bastian, Christian Sugiono gimana ya? Penumpangnya nggak mau turun dari taksi kali yaaa... :)
abis meeting bisa langsung shopping hehe...
jadi ingat taksi ferarri/porshce dari bank mandiri itu :p
ikut menyimak aja gan
artikelnya menarik juga gan
jadi inget acara di BBC Knowledge
The secret millionaire dan semacamnya
aku pikir, hal hal semacam ini penting juga dilakukan mereka yang ada di atas, agar sesekali merasakan berada di bawah yaa
Kata temen gw mandi di 7 curug bis cepet dpt jodoh loh hahahahaa
di tunggu postingan berikutnya gan
saya ingin sekali ambil cuti
salut sama sopir taksi yang apal jalan....
nice post salam kenal
Posting Komentar