Setelah puas bermain dan berfoto di
Kawah Sileri, perjalanan wisata kawah pun dilanjutkan. Jangan tanya lewat mana atau arah perjalanannya karena sepanjang perjalanan saya tidur. Haduwh, udara dingin dan badan yang capek karena perjalanan 15 jam membuat rasa ngantuk itu terlalu besaaaar. Pokoknya ketika membuka mata, kami semua sudah berada di parkiran Kawah Sikidang.
Sewaktu tiba disini, hujan mulai turun. Udara jadi sangaaaaat dingin. Karena belum makan siang juga dan perut lapar dan juga harus menunggu hujan reda, kami memutuskan untuk berteduh sambil menikmati Mie Instant pakai telur. Ahh, rasanya memang Mie adalah makanan paling enak saat hujan turun. Ditambah lagi dengan minum teh panas manis. Rasanya sangat menghangatkan badan. Oh ya, karena terlalu dingin, teh panas juga jadi cepat dingin. Jadi cepat-cepatlah kalian meneguknya. Saking dinginnya udara, ketika berbicara akan mengeluarkan asap, seperti orang merokok.
 |
Kawah Sikidang dari Atas |
 |
Berfoto di parkiran |
Yang menarik dari Kawah Sikidang ini adalah kita bisa mendekat bahkan sangat dekat ke kawahnya. Jangan coba-coba menyentuh laharnya karena panasnya 80 derajat. Tapi ada beberapa didihan atau gelembung-gelembung gas di atas tanah yang panas tapi masih bisa dipegang. Oh ya, disini sangat bau belerang. Kalau kalian nggak tahan sama baunya bisa beli masker. Karena hidung saya mampet karena pilek kedinginan, saya tidak menggunakan masker. Suasana juga sangat berkabut. Asap lahar dan bau belerang membuat agak susah melihat sekeliling. Fyi, buat yang sesak napas memang lebih baik pakai masker. Tapi kalau memang nggak suka pakai masker seperti saya, mending ikuti arah angin jadi asap lahar yang berbau belerang tidak tercium terlalu pekat.
 |
Cewek - cewek di dekat kawah |
 |
Pose dipinggir kawah |
Buat yang suka tantangan, rasanya belum lengkap kalau tidak mendaki gunung dan melihat kawah dari atas. Dengan tanjakan yang terjal dan membuat lutut lemas karena kiri kanan jurang dengan asap bercampur kabut yang sangat mengganggu pandangan. Dengan berusaha keras melawan rasa takut, akhirnya saya sampai pada puncak tertinggi dan kaki saya masih gemetaran. Oh ya, selama berjalan-jalan disekitar kawah, kami ditemani oleh tour guide, jadinya masih bisa merasa aman.
 |
Ayo mendaki!! |
 |
Pose dulu |
 |
Kabut dan asap |
Setelah puas bermain dan menjelang magrib, kami pulang ke homestay. Rasanya ingin mandi karena ada air hangat, tapi karena antriannya panjang, jadinya kami harus makan malam dulu. Rombongan dibawa ke sebuah pendopo. Disana disajikan makan secara parasmanan. Di pendopo tersebut banyak sekali foto Pak Soeharto. Katanya dulu Pak Harto sering mengadakan pertemuan disini.
 |
Antrian parasmanan |
 |
Makan dulu~~ |
Semakin malam, udara semakin dingin. Ketika pulang ke homestay dan berniat mandi air hangat, eh pemanas airnya malah mati. Beberapa teman nekad mandi air dingin malam-malam dan keramas. Gile! Saya karena alergi dingin, bersin-bersin banget, jadi memutuskan untuk nggak mandi. Cuma cuci muka dan sikat gigi. Pas sikat gigi juga nggak kuat banget kumur-kumur. Airnya dingiiiin buanget. Kasur untuk tidur juga dingin, handphone dingin, air minum dingin, aaahhh semua dingiiiiinnn. Saya tidur pake sweater plus jaket dan selimut, minum obat alergi dan Vitamin C, supaya bisa tidur karena jam 2 pagi kami harus bangun dan hunting sunrise di Puncak Sikunir.
Ikuti terus petualangan saya ya :)
10 comments:
wah seru tuh jalan"nya
wah asik amat..adem kayaknya
tempatnya indah sekali :)
dinginnya terasa sampe sini Mut
^_^
saking dinginnya, teh panas jadi cepat dingin :D
setelah perjalanan selama 15jam aku sih memilih utk tidur dan bukan jalan mendaki mbak hahaha...
BTW, sptnya asyik juga tuh petualangan bareng teman2nya
asalamualaikum
sip yang didekat kawah
hawa dingin makan jadi lahap ya mba
wah mantep deh tuh kawah sikidang,.,.,keren abizz
indah gan pemandangan nya.,.,.
asyik banget ya rame rame gitu
jadi gak kerasa dingin
Posting Komentar