Hmmm, sepertinya saya tidak terlalu eksis lagi dalam dunia blog. Pengen banget sebenarnya nulis-nulis cerpen lagi. Tapi sepertinya pikiran saya terlalu banyak dan merasa inspirasi jarang datang. Hmmmph, mumpung kemarin baru datang lagi inspirasi, mending saya tuliskan saja. Cerita dibawah adalah fiksi bergabung dengan pengalaman pribadi. Selamat membaca.
***
Suatu siang, seperti biasa, aku naik kopaja untuk pulang ke rumah. Kebetulan saat itu tidak terlalu banyak penumpang, mungkin karena weekend juga. Aku duduk di deretan kursi tengah dan menatap kosong kearah luar jendela.
Seorang pengamen tiba-tiba naik. Ada yang unik dari pengamen itu. Tampangnya biasa saja dan penampilannya tidak terlalu urakan dan dia membawa biola. Kalau ini Bandung, mungkin tidak aneh melihat pengamen memainkan biola. Tapi jarang ada pengamen seperti itu di Jakarta.
Musik pun dimainkan. Mungkin aku memang tidak mengerti tentang musik, tapi cukup menikmati permainannya. Mungkin juga karena pengamen itu memainkan lagu-lagu mellow kesukaanku dan aku jadi tenggelam dalam alunan musik.
Selesai dia memainkan biola, pengamen membuka sebuah kantong dan meminta sumbangan dari penumpang kopaja. Tiba-tiba seorang bapak-bapak yang duduk dibelakangku bilang, "Mungkin harga permainan kamu di kopaja hanya seribu atau dua ribu. Tapi, seandainya kamu bisa mempelajari kunci something, something, dan something (aku tidak terlalu ngeh kunci apa), kamu bisa berharga lebih dari 1000 atau 2000 poundsterling."
Aku menoleh dan mencoba melihat wajah bapak itu. Tapi aku tampaknya tidak mengenalinya. Bapak itu turun di bundaran H.I bersamaku karena aku berniat menuju Plaza Indonesia. Mungkin saat itu, aku sama sekali tidak terlalu peduli siapa bapak itu.
Ketika aku selesai berkeliling Plaza Indonesia, tidak sengaja aku melihat sebuah poster. Aku meneliti dengan seksama dan mencoba mengingat sesuatu. Oh aku yakin sekarang, bapak itu adalah Composer yang akan bermain di Hall Kempinski malam ini. OMG!