Maret 27, 2013

Pemain Biola

Hmmm, sepertinya saya tidak terlalu eksis lagi dalam dunia blog. Pengen banget sebenarnya nulis-nulis cerpen lagi. Tapi sepertinya pikiran saya terlalu banyak dan merasa inspirasi jarang datang. Hmmmph, mumpung kemarin baru datang lagi inspirasi, mending saya tuliskan saja. Cerita dibawah adalah fiksi bergabung dengan pengalaman pribadi. Selamat membaca.

***

Suatu siang, seperti biasa, aku naik kopaja untuk pulang ke rumah. Kebetulan saat itu tidak terlalu banyak penumpang, mungkin karena weekend juga. Aku duduk di deretan kursi tengah dan menatap kosong kearah luar jendela.

Seorang pengamen tiba-tiba naik. Ada yang unik dari pengamen itu. Tampangnya biasa saja dan penampilannya tidak terlalu urakan dan dia membawa biola. Kalau ini Bandung, mungkin tidak aneh melihat pengamen memainkan biola. Tapi jarang ada pengamen seperti itu di Jakarta.

Musik pun dimainkan. Mungkin aku memang tidak mengerti tentang musik, tapi cukup menikmati permainannya. Mungkin juga karena pengamen itu memainkan lagu-lagu mellow kesukaanku dan aku jadi tenggelam dalam alunan musik.

Selesai dia memainkan biola, pengamen membuka sebuah kantong dan meminta sumbangan dari penumpang kopaja. Tiba-tiba seorang bapak-bapak yang duduk dibelakangku bilang, "Mungkin harga permainan kamu di kopaja hanya seribu atau dua ribu. Tapi, seandainya kamu bisa mempelajari kunci something, something, dan something (aku tidak terlalu ngeh kunci apa), kamu bisa berharga lebih dari 1000 atau 2000 poundsterling."

Aku menoleh dan mencoba melihat wajah bapak itu. Tapi aku tampaknya tidak mengenalinya. Bapak itu turun di bundaran H.I bersamaku karena aku berniat menuju Plaza Indonesia. Mungkin saat itu, aku sama sekali tidak terlalu peduli siapa bapak itu.

Ketika aku selesai berkeliling Plaza Indonesia, tidak sengaja aku melihat sebuah poster. Aku meneliti dengan seksama dan mencoba mengingat sesuatu. Oh aku yakin sekarang, bapak itu adalah Composer yang akan bermain di Hall Kempinski malam ini. OMG!

Maret 19, 2013

Sulaiman Ar-Rajhi

Hmmm, lagi bengong-bengong, terus ada yang share di facebook. Cerita tentang seorang yang sangat dermawan. Karena cerita ini adalah hal yang baik, kenapa tidak saya share juga di blog. Postingan berikut saya ambil dari www.kisahislam.net

Mungkin semua orang didunia ini ingin menjadi konglomerat. Nah, tidak ada salahnya menjadikan Sulaiman Ar-Rajhi ini sebagai model. Beberapa hal penting yang ditulis tentang beliau adalah:

1. Majalah Forbes menyebutkan kakayaannya 7,7 milyar Dollar dan orang terkaya no 120 di dunia. Tetapi beliau tetap tampil dengan sederhana, berpakaian jubah putih bersih yang jauh dari kesan glamour dan berlebihan.

2. Beliau memulai usaha dari Nol, kehidupan masa kecilnya sangat susah hingga pernah bekerja jadi kuli panggul dan menjual kayu bakar di masa kanak-kanaknya. Tetapi dengan ketekunan, hemat dan kerja keras serta tawakkalnya kepada Allah hingga akhirnya beliau dan saudaranya memiliki “Kerajaan Bisnis Raksasa” di KSA dan salah satunya adalah Bank Ar-Rajhi; Bank syariah terbesar di Dunia yang ATM nya tersebar menjamur dan cabangnya terdapat nyaris di semua distrik KSA.

3. Sangat-sangat dermawan, memiliki Yayasan Amal “raksasa” yang menyalurkan donasinya ke berbagai Negara –sebelum dilarang pasca 11 September 2002- sulit menghitung waqaf beliau dan jumlah masjid yang telah dibangunnya, serta donasinya untuk berbagai amal dakwah dan penyebaran ilmu.

4. Tidak meletakkan kekayaan di hatinya. Bahkan di masa tuanya kini beliau telah membagi sekitar 6,7 trilyun hartanya kepada ahli waris dan kerabatnya serta fakir miskin hingga diibaratkan hanya memilih “pakaian yang melekat di badan” dan asset bisnis yang dikelola para professional yang hasilnya untuk amal social dakwah Islam. Lahir tanpa membawa apa-apa dan siap tidak tergantung pada harta sebelum meninggal.

5. Dari tetangga dan orang yang tinggal di lingkungannya disampaikan bahwa konglomerat kelas kakap ini selalu termasuk orang-orang yang datang paling awal ke masjid untuk sholat 5 waktu berjamaah, sehingga jika muadzin masjid telat sedikit maka sang konglomeratlah yang adzan. Bandingkan dengan konglomerat lainnya !!

6. Diantara masjid yang dibangunnya adalah Masjid Ar-Rajhi di distrik Rabwah, masjid ini terbesar ketiga setelah Masjidil Haram Mekah dan Madinah. Bisa menampung 18 ribu jamaah sholat, terdapat berbagai sarana pelayanan masyarakat seperti pusat pemandian dan pengurusan jenazah terbesar di Riyadh, Auditorium untuk seminar dan ceramah agama, perpustakaan berisi 40 ribu jenis buku (bukan judul ya), tempat tinggal bagi para penuntut ilmu yang datang dari luar kota untuk mengikuti berbagai kajian Islam, menyediakan air zamzam sebagai minuman jamaah dengan kuota 400 galon perminggu, dsb. Dan saat sholat jum’at di lantai dasar dikhususkan untuk sholat jum’at orang asing dimana khutbah langsung diterjemahkan ke berbagai bahasa ; termasuk bahasa isyarat untuk jamaah yang tuna rungu dan tentu saja… bahasa Indonesia..

Semoga Allah Ta’ala merahmati beliau, menerima amalnya, mengampuni kesalahan dan dosanya dan kita semua

Sumber: Facebook Anwar Hamzah

Hmm, bukankah kalau kita menyumbangkan 1 hal baik, maka Allah akan membalas dengan 10 kali lebih baik? Wajar saja beliau terus menjadi kaya karena beliau orang yang sangat dermawan. Subhanallah :)  

Maret 17, 2013

Mulai Produktif Lagi

Udah hampir sebulan deh sejak awal patah hati. Sepertinya hidup sudah mulai terasa berjalan normal kembali... Memang kalau teringat kejadian itu, pasti nangis lagi. Tapi sempat berpikir sampai kapan mau begini terus? Dia disana juga sedang menenangkan hati dan saya disini merasa terlalu terpuruk.

Akhirnya, sepulang dari Aceh dan mulai agak tenang, saya mulai menjalani hari-hari dan sedang berusaha seperti biasa (walaupun nggak bisa). Dan mulailah dihadapkan dengan kenyataan kalau harus lembur. Stress terlalu banyak kerjaan, hati masih sakit, kepala masih pusing, akhirnya tubuh jadi berontak. Saya demam, flu, pilek terus-menerus, dan sesak napas. Ya Allah, buatlah saya menjadi orang yang sabar.
Mungkin mulai minggu-minggu ke depan, saya sudah membuat rencana untuk pergi keluar mencari kegiatan. Mulai memperbanyak teman lagi, mulai nongkrong disana-sini lagi. Mungkin talkshow dan gramedia akan saya datangi. Akan aktif ngeblog lagi. Bakalan sering mengunjungi adik di Depok.

Untuk cerita-cerita lama itu akan saya tulis di blog. Saya akan buat tag sendiri, sama seperti dulu saya menulis cerita tentang Dokter. Mungkin ada beberapa yang masih ingat Label Dokter di blog saya menceritakan tentang apa. Mungkin Allah memberikan banyak pengalaman untuk dituliskan dan tidak disesali.

Blog ini juga sebenarnya sudah ulang tahun ke 4. Udah lewat sih, ulang tahunnya tanggal 13 Februari. Saya terlalu sibuk dengan urusan diri sendiri sih, jadinya blog nggak keurus. Tapi tenang, itu tidak akan terjadi lagi ^^

Maret 10, 2013

Pelampiasan Pulang ke Aceh

Wah, ternyata udah lama nggak update postingan di blog. Maaf ya teman-teman. Bukan berarti saya lupa sama blog yang telah menyalurkan hobi saya menulis kurang lebih 4 tahun ini. Tapi memang kemarin sedang galau tingkat dewa. Hehehe. Rasanya males ngapa-ngapain. Kerja di kantor juga malas, akhirnya banyak kerjaan yang terbengkalai karena kebanyakan melamun.

Sejak seminggu setelah galau melanda, saya pulang ke Aceh. Sebenarnya nggak mendadak sih pulangnya karena saya dapat tiket Medan-Jakarta pakai Mandala cuma Rp. 550rb Pulang Pergi. Saya udah beli tiketnya sejak bulan Januari dan merencanakan banyak hal. Walaupun rencananya gagal, tapi tetap pulang untuk menjenguk orang tua di Aceh.

Pengalaman naik Mandala Airlines. Ternyata pesawat ini ontime buanget. Saya berangkat jam 5:20, tetapi sudah bording jam 5 pagi. Mana petugasnya teriak-teriak suruh langsung naik. Jadi kelabakan deh belom shalat shubuh. Terpaksa shalat di pesawat. Sampai di Medan jadi lebih cepat. Jam 7 lebih 15 pagi sudah berada di Medan dan pergi ke terminal bus untuk sarapan dan menunggu keberangkatan jam 9. Kali ini saya naek bus Putra Pelangi. Memang busnya jarang ontime sih berangkatnya dan saya tiba di Matang Glumpang Dua Aceh Utara itu jam 18:20. Haduwh, lama banget itu perjalanannya. Untung aja saya udah biasa melakukan perjalanan darat.

Selama di Aceh, kegiatan yang saya sukai adalah masak bersama Mama dan makan banyak. Walaupun galau, hal memasak itu cukup mengurangi kegalauan. Setelah masak, langsung makan yang banyak. Kebanyakan menu masakan adalah ikan, karena ikan di Aceh sangat segar. Nelayan yang melaut, langsung menjual ikannya dan langsung habis. Wah, saya senang sekali mengingat di Jakarta saya tidak suka ikan karena rada takut tidak segar, apalagi setelah menonton reportase investigasi dimana ikan supaya segar dicampur dengan borax. Ahh, tidak!

My Sakura
Sempat banyak cerita dan curhat sama Mama. Terkadang sampai nangis, tapi Mama menanggapinya dengan sangat nyantai dan tertawa. Jadi malu deh nangis ke Mama. Kami sekeluarga juga menjenguk keponakan baru, Sakura. Mungkin keponakan saya satu-satunya orang Aceh yang bernama 'Sakura' di Aceh. Karena Ayahnya suka banget sama Naruto, untung namanya bukan Narutowati, hahahaha. Sakura anak yang ramah, mau sama semua orang walaupun baru pertama  bertemu. Ahh, melihat anak kecil tanpa dosa, rasanya hilang semua penat di kepala.

Pokoknya, pulang ke Aceh kemarin walaupun waktunya singkat, tapi cukup membahagiakan saya. Hati jadi lebih tenang, apalagi melihat orang tua saya sangat bahagia melihat anaknya pulang walaupun hanya sebentar. Insya Allah nanti lebaran dapat tiket pesawat murah lagi. Oh ya, makasih ya teman-teman blogger yang udah mau komentar di postingan blog sebelumnya. Komentar dan doa kalian cukup membuat saya tenang dan senang. That's what friends are for ^_^

Follow me

My Trip