Sepertinya saya sudah benar-benar jarang sekali menulis. Bahkan mereview tempat-tempat yang pernah saya kunjungi, film yang saya tonton, atau kuliner yang saya nikmati saja malasnya minta ampun. Huuu, kenapa bisa separah itu ya rasa malas saya? Saya juga bingung mau jawab apa.
Baiklah, rasa malas itu mungkin akan menghilang setelah saya membaca novel yang sangat hebat yang satu ini. Ntah kenapa, mendengar nama Tere Liye, saya langsung bisa menebak kalau novel-novelnya itu pasti memiliki kesan tersendiri untuk pembacanya. Novel ini tebal dan saya bisa dengan cepat membacanya. Kalau bukan karena banyak kerjaan kantor, mungkin dalam semalam saja saya sudah habis melahapnya.
Judul buku ini Rembulan Tenggelam di Wajahmu, tebalnya kalau tidak salah sekitar 420 halaman. Saya lupa persisnya berapa karena saya mengetik blog ini sedang berada di kantor dan bukunya ada di kosan. Banyak sekali quote dalam buku ini yang membuat saya berpikir. Bahkan ketika berjalan menuju halte busway pun saya masih memikirkan isi buku itu. Betapa cerita Ray dalam buku itu membuat saya berpikir banyak hal.
“Bagi manusia, hidup itu juga sebab-akibat, Ray. Bedanya, bagi manusia sebab-akibat itu membentuk peta dengan ukuran raksasa. Kehidupanmu menyebabkan perubahan garis kehidupan orang lain, kehidupan orang lain mengakibatkan perubahan garis kehidupan orang lainnya lagi, kemudian entah pada siklus yang keberapa, kembali lagi ke garis kehidupanmu.... Saling mempengaruhi, saling berinteraksi.... Sungguh kalau kulukiskan peta itu maka ia bagai bola raksasa dengan benang jutaan warna yang saling melilit, saling menjalin, lingkar-melingkar. Indah. Sungguh indah. Sama sekali tidak rumit.”
Cerita bermula ketika Ray tumbuh selama 16 tahun di sebuah panti yang sangat dia benci karena penjaga pantinya galak. Lalu dia memutuskan untuk pergi dan melupakan setiap kenangan yang ada dalam panti itu. Rey memutuskan untuk jadi orang jahat, bermain judi, dan membuatnya hampir mati terkena tusukan orang suruhan bandar judi. Tanpa dia ketahui, kehidupan buruknya itu membawa pengaruh pada sahabatnya Diar dan penjaga panti.
Ray akhirnya pindah ke ibukota dan memutuskan untuk melupakan cerita di panti selama-lamanya. Dia kemudian tinggal di Rumah Singgah dan menjadi pengamen bersama sahabatnya Natan. Karena sifat emosinya, dia menantang preman dan berdampak buruk pada semua penghuni Rumah Singgah. Begitulah seterusnya...
Cerita yang paling menyesakkan buat saya adalah sewaktu istrinya Ray, si Gigi Kelinci meninggal. Ahh tidak, terkadang memang kita merasa hidup tidak adil. Padahal Ray baru saja melupakan semua pertanyaannya kepada Tuhan tentang banyak hal. Dia baru saja berbahagia bersama istrinya selama 6 tahun sampai akhirnya istrinya meninggal. Ah, sedih banget deh mikirin cerita ini.
Sebenarnya cerita dalam novel ini adalah kilas balik kehidupan Ray. Ray pada kondisi sekarat, lalu datang seorang malaikat membawanya flashback kepada kejadian kehidupannya selama ini, menjawab lima pertanyaannya kepada Tuhan, dan menunjukkan pengaruh kehidupannya terhadap kehidupan orang lain dalam satu rangkaian peristiwa besar. Rasanya nggak mau berhenti membacanya. Mantap bener dehh...
Well, terkadang memang kita tidak perlu tahu banyak tentang rahasia kehidupan kita yah? Somehow saya berpikir kalau saja saya tau pengaruh kehidupan saya terhadap kehidupan orang lain sedetail itu, saya mungkin tidak sanggup. Mungkin nanti saja ketika sudah di akhirat, saya ingin bertanya tentang kehidupan beberapa orang secara detail. Saya penasaran tentang proses kehidupannya. Mungkin terdengar aneh, tapi saya semakin penasaran...
Saya akan memulai menulis review-review lagi deh. Setidaknya ada pertinggal mengenai sepenggal kehidupan saya dan bisa dibaca orang. Semoga bermanfaat :)
17 comments:
menyedihkan
Terimakasih banyak atas informasinya sangat bermanfaat….
Info yang bagus ,,,,,,
Makasih banyak info nya gan,,,,,,,,,,,
Info nya sangat bagus banget ,,,,
Infonya sangat bagus nie gan ,,,,,,,,,,,
Infonya sangat bagus nie gan ,,,,,,,,,,,
Infonya sangat bagus nie gan ,,,,,,,,,,,
Belum pernah baca novel ini, tapi klo dari review nya, kayaknya agak mirip cerita 5 People You Met In Heaven nya Mitch Albom ya?
berat banget ni cerita novelnya kayaknya
ayo meutia bikin novel kayak tere liye, setting kisah hidup sehari-hari
janji yah buat setelah Crush selesai :D
makasih banyak info nya gan,,,,,,,,,,,,
Di postingan ini gambar bukunya ditampilin gak sih mbak? Soalnya di layar kompieku kok gak muncul gambarnya. Pasti ini karena jaringannya yang super duper lemot. #emosi
tere liye emang pinter ngobok2 pembaca. saya hanya tahu hafalan ayat delisa, yg terinspirasi dari kejadian banjir tsunami itu. dan baru tahu, tere liye itu nama laki2
akun2 obat herbal di atas banyak banget ya. ngefans ama tere liye juga kali
Info nya sangat bagus nie gan ,,,,,,,,
nice post,,,,,,,,
Posting Komentar