September 26, 2013

Foto dan Kenangan

Sudah lama saya tidak menulis sebuah cerita. Seperti biasa, ini adalah hasil dari kehidupan nyata yang sudah saya bumbui berjuta-juta penyedap sehingga rasanya udah lebay, hahaha. Semoga bisa menjadi inspirasi buat kalian semua. Cekidot!

September 22, 2013

Akomodasi di Bali

Baiklah, ini postingan terakhir saya yang menceritakan tentang Pulau Dewata, Bali. Saya akan menceritakan bagaimana cara saya pergi ke Bali dan menginap di mana.

Citilink
Saya berangkat ke Bali menggunakan pesawat Citilink. Saya booking 2 minggu sebelum keberangkatan dan saya dapat lumayan murah, Rp. 385,000 dan membeli pesawat Lion Air Rp. 412,000 untuk pulang. Total pesawat kurang lebih Rp. 800,000. Ini adalah pertama kali saya naik Citilink. Interior dalam pesawat hijau semua. Paling enak emang kalau beli pesawat yang free bagasi, saya jadi bisa bawa koper segede-gedenya untuk borong oleh-oleh, hihihi.
Pesawat Hijau Muda
Foto dulu sebelum berangkat
Kuta Central Park Hotel
Nah, saya menginap di Kuta Central Park Hotel, Jln. Patih Jelantik, Kuta, Bali, Indonesia 80361. Hotel ini bintang 4 dengan dominasi warna ungu. Memang kebiasaan saya itu backpackeran, dengan 1 kamar ber-4 dengan kamar seadanya. Tapi ntah kenapa kemarin sewaktu ke Bali, pengen rasanya liburan dan seneng-seneng. Pengen tidur nyaman juga dengan memesan kamar Deluxe. Memang jarak hotel ke Pantai Kuta nggak terlalu dekat. Tapi karena kami sewa mobil, jadi nggak terlalu ngaruh jauh apa dekat. Pasti tetep bisa maen ke pantainya.
Lobby Hotel
Kasurnya fluffly
Oh ya, publish rate kamar di hotel ini sekitar Rp. 800rban. Karena waktu saya kesini, saya memesan melalui tiket.com yang kebetulan sedang berulang tahun, jadi dapat diskon Rp. 200rb per-ID. Kami booking hotelnya menggunakan 3 ID di tiket.com, jadinya murah banget deh. Saran saya kalian menggunakan hal yang sama supaya bisa menginapa di hotel mewah dengan harga relatif murah. Trus karena pesannya 3 malam, kami dapat free airport transfer. Jadinya turun dari pesawat, udah di jemput dan dibawa langsung ke hotel. Jadi nggak begitu capek. Setelah dihitung-hitung, saya hanya membayar sekitar Rp. 530rb untuk 3 malam menginap (udah dibagi-bagi sama teman-teman).
roommate
Kami dapat welcome drink jus nenas ketika tiba di hotel. Setelah cek in di resepsionis, kami diantar menuju kamar. Suasananya asik sekali dengan nuansa ungu hampir di seluruh sudut hotel. Ada kolam renangnya juga dan salah satu kamar teman saya langsung menghadap kolam renang (pool view) dan harganya sama.
Pool View
Bule' berenang
Oh ya, kami dapat free breakfast all u can eat. Bangun pagi, laper, langsung pergi ke Resto hotel untuk makan. Menu makanannya sangat beragam dan saya makan sangat banyak. Ada bubur, roti, omelet, nasi putih, nasi goreng, mie goreng, dll. Berasa nggak mau rugi, saya mengambil hampir semua menu, hahaha. Sengaja makan banyak supaya ada tenaga mau jalan-jalan. Karena kami bertujuh, jadi ada 1 orang teman yang membayar breakfast di hotel Rp. 100,000. Mahal juga yah untuk sarapan bayar segitu.
Koridor menuju kamar hotel
Untuk jalan-jalan disekit Pulau Bali, saya menyewa mobil Avanza Rp. 170,000 perhari. Karena hari sabtunya kami tiba di Bali udah siang, jadinya dihitung setengah hari. Jadi kami membayar Rp. 400,000 untuk mobil dan Rp. 265,000 untuk bensin. Sengaja harganya di pas-in banget supaya gampang dibagi 7. Pokoknya saya hanya membayar Rp. 95,000 untuk mobil dan bensin. Nah, untuk jalan ke semua tempat, kami hanya mengandalkan Google maps dan IOS maps. Walaupun nyasar-nyasar sedikit, tapi akhirnya kami tiba juga di tempat tujuan. Alhamdulillah.


Batik Air
Hari senin malam, ada seorang teman yang langsung pulang ke Jakarta. Ada fenomena aneh di bandara Ngurah Rai. Seluruh penerbangan delay. Memang sih, saya ada baca di twitter kalau penerbangan pada delay semua. Bahkan Lion Air sms saya dan bilang kalau penerbangan kami dialihkan ke Batik Air. Wah, saya senang banget karena dipindahkan ke Batik Air yang seharusnya pesawatnya lebih bagus dari Lion Air.
Saya sempat melihat layar untuk membaca penerbangan. Airasia, Garuda, Lion air, semuaaaanya delay. Bahkan pengumuman bilang kalau, "...akan ditunda sampai dengan waktu yang tidak ditentukan." Beuh, aneh bener yah. Ada beberapa penumpang bilang, "Saya seharusnya berangkat jam 6 sore (sekarang sudah jam 9 malam), dan saya belum berangkat dan nggak tau kapan akan berangkat."
Batik Air
Akhirnya teman saya dialihkan ke Batik Air dan dia baru sampai di Jakarta jam 1 malam. Bagaimana dengan saya dan teman-teman yang pulang hari Selasa? Kami juga delay dan tiba di Jakarta siang. Karena kami udah dialihkan ke Batik Air, jadi nggak begitu menyiksa delaynya. Memang Batik Air itu asik banget. Hampir sama dengan Garuda Indonesia. Seluruh interior berwarna merah. Ada TV di setiap kursi dan dapat makan. Yang penting kenyang di pesawat itu udah cukup lah.
Interior Batik Air
Tiba di kosan langsung tepar boboooo sampai sore.

September 17, 2013

Kuliner di Bali

Kalau udah ke Bali, kita semua pasti ingin mencicipi berbagai kuliner khas daerah sana kan. Karena saya pergi ke daerah Pantai-pantainya, pasti yang paling mantap adalah makan seafood. Tapi sebenarnya makan bebek juga sangat yahudd. Baiklah, saya akan mereview beberapa tempat makan yang saya kunjungi selama berada di Bali. Mungkin bisa menjadi pedoman kalian kalau ke Bali nanti.

Nasi Pedas Ibu Andika
Karena kami tiba di Bali dan keluar dari Hotel setelah shalat Ashar dan belum makan siang, kami pergi untuk nyari makan yang murah dan enak dulu. Pilihan kami tertuju pada warung makan yang berlokasi di Jl. Raya Kuta 120 C Kuta.
Menu makanan
Porsi makanan saya Rp. 16,000
Kalau boleh menilai, tempat makan ini sebenarnya adalah Warteg versi Bali. Kalian bisa memilih sendiri mau makan apa, lalu pelayan memberikan kartu harga yang nantinya setelah makan bisa ditunjukkan ke kasir dan membayar makanan seharga di kartu. Saya makan nasi, sayur urap, dan ayam, totalnya Rp. 16,000. Tapi ada juga teman saya yang Rp. 25,000. Jadi saya kurang mengerti bagaimana cara perhitungan harganya.
Kalau kata pelayannya, warung ini terkenal dengan sambalnya yang mengerikan pedasnya. Ah, ternyata benar. Saya sampai nggak habis makannya saking pedasnyaaaa... Buat yang suka pedas, warteg ini sangat rekomended lah :D

BubbaGump Shrimp Co.
Dari nama Resto-nya kita bisa mengetahui kalau ini adalah tempat untuk menikmati udang, tepatnya Lobster. Lokasinya berada di Jl. Kartika Plaza No8, Kuta, Bali 80361. Sebenarnya sebelum kesini, saya dan teman-teman masih kenyang karena baru aja makan nasi pedas. Jadi kita kesini cuma untuk ngemil aja.
Tatakan gelas logo Resto
Suasana dalam resto
Mungkin, tempat ini salah satu Resto cemilan termahal yang pernah saya datangi. Nggak nyangka juga sih harganya bisa semahal itu. Pas buka buku menu langsung rada syok juga liat harganya. Kalau kalian mau pesan makanan, nanti ada papan di atas meja yang bertuliskan RUN FORREST RUN yang berwarna biru dibalik ke STOP FORREST STOP. Nanti pelayannya langsung sibuk berteriak ke pelayan lain "STOP FORREST STOP!!" Unik juga.
Kondisi default
Buku menu
Suasana restonya seperti sedang berada di luar negri. Banyak botol-botol bir dan ada jual souvenir juga. Lagian, para para tamunya mayoritas bule' semua. Mungkin yang asli Indonesia cuma kita aja.
Lemari botol bir dan penjual souvenir dibelakang
Di resto ini , kita memesan makanan untuk cemilan yang haduwh mahalnya. Karena harganya mengerikan, kita cuma pesan 2 menu dan itu pun dibagi tujuh. Makanan pertama adalah Shrimper's Heaven Rp. 255,000,- yaitu baby lobster dengan porsi sedikit ditambah beberapa udang lainnya dan kentang. Kedua adalah Bucket of Boat Thrash Rp. 245,000,- yaitu udang dan onion ring digoreng dengan tepung bumbu. Palingan seorang cuma makan 1-2 udang karena emang porsinya yang sedikit. Lagipula, nggak mungkin nambah lagi karena harganya aduhai.

Pesanan kami :
Shrimper's Heaven Rp. 231,818
Boat Trash Rp. 222,727
Lemonade Watermelon Rp.40,909
Delta Sunset Rp. 177,273
Fresh Pineapple Juice Rp. 36,364
Ice Cappuccino Rp. 40,909
Bucket of Boat Thrash
Shrimper's Heaven
Margarita
Untuk minuman, range harganya 40rb keatas. Saya memesan Peach Sparkling dan minumannya beneran sparkling. Ada lampu kedap-kedip dialas gelas yang membuat minuman jadi warna-warni sparkling. Rasanya asem kecut dan bersoda. Oh ya, karena teman saya memesan Margarita, jadinya para pelayan  Resto menge-shake minumannya dengan tari kecak. Kalian bisa melihat video tari kecaknya sebagai berikut:
 
Walaupun rasanya terlalu mahal, kalian bisa mencoba ngemil disini sekali-sekali ya :D 

Bebek Bengil (Dirty Duck Dinner)
Seletah jalan-jalan ke Monkey Forest, rasanya ingin makan bebek deh karena sepertinya saya melihat sangat banyak resto bebek dimana-mana. Akhirnya mampir ke Resto bebek terdekat karena emang laper banget. Pilihan tertuju pada Bebek Bengil yang berlokasi pada Jl. Hanoman Padang Tegal, Ubud, Bali. 
Plang nama Resto
Sawah di sekitar resto
Ketika datang ke Resto ini, saya merasa konsepnya mirip seperti resto-resto di Bandung dengan saung-saungnya, kolam ikan, dan ada sawah. Mungkin biasa kalau kita memilih resto karena panorama di sekitarnya indah, contohnya seperti kalau di Bandung, kita memilih makan di Dago Pakar karena bisa melihat citylight dari atas bukit dago. Nah, resto ini juga menyuguhkan pemandangan sawah yang indah dan angin sepoi-sepoi yang membuat ngantuk.
Saung
Kolam
Berjalan mencari tempat kosong
Kita semua memesan makanan yang sama, yaitu Bebek Bengil Rp. 95,000. Satu porsi makanannya terdiri dari setengah potong bebek, nasi, sayur, dan tiga sambal. Menurut saya harganya sangat mahal untuk menu hanya seperti itu. Tapi rada maklum karena Bali mungkin standar harganya memang mahal-mahal. 
Seporsi bebek bengil
Untuk minuman range harganya 15rb-30rb. Saya lupa berapa spesifiknya tapi yang jelas tidak begitu mahal. Oh ya, disini ada Mushalla yang menghadap ke sawah. Jadinya kalau shalat, bersiaplah mukenahnya terbang diterpa angin.
Minuman
minuman tampak dari atas
Resto ini sangat rekomended untuk yang suka makan dengan pemandangan alam. Pasti bikin betah berlama-lama disini.

Laota (Hongkong Porrigde & Seafood Steam Specialist)
Berlanjut pada bahasan kuliner di Bali. Kali ini kita ingin makan bubur Hongkong. Teman saya langsung menyarankan untuk makan di Laota yang berlokasi di Jalan Raya Tuban No. 530 (Tuban, Kuta). Badung, Bali 80361. Saya sempat khawatir kalau resto ini tidak halal, tapi teman saya sudah mengkonfirmasi pada kokinya dan insya Allah halal.
Buku menu dan bubur seafood
Suasana dalam resto
Suasana restonya biasa saja. Ukurannya tidak terlalu besar, tetapi pengunjungnya rameeee sekali. Kita sampai harus duduk di pojokan belakang dekat dengan dapur karena sangat penuh.
Duduk di pojokan
Untuk makanan, sepertinya bubur disini sangat unik. Ada bubur cumi, seafood, kepiting, dan lain-lain. Jujur aja, baru kali ini saya makan bubur kepiting. Karena kuliah di Bandung, biasanya saya makan bubur ayam saja. Nggak pernah bubur lainnya. Rasa bubur kepitingnya unik dan enak. Seporsi ukuran ekstra besar dan cukup untuk dimakan berdua. Harganya juga lumayan mahal Rp. 90rb. Untuk menu bubur lainnya berkisar dari Rp. 30rb keatas tergantung jenis seafoodnya. Bubur kepiting mahal mungkin karena kepitingnya yang bikin mahal.
Bubur kepiting
Resto ini saya rekomendasikan karena harganya tidak terlalu mahal dan pengunjungnya banyak, hehehe.

Radja Seafood Jimbaran
Nah, makan seafood di pinggir pantai adalah hal wajib kalau kalian ke Bali. Kalian bisa menjadikan Jimbaran menjadi salah satu destinasi kuliner wajib. Jujur aja, ini adalah pengalaman saya pertama kali makan di pinggir pantai (benar-benar di pesisir) sambil melihat matahari terbenam dan ombak yang berkejar-kejaran.
Ombak dan matahari terbenam
Pengunjungnya penuh
Wajar saja kalau kalian kesini, hampir semua tempat makan terisi oleh wisatawan baik dari dalam dan luar negri. Kalau kalian duduk sangat dekat dengan pesisir, sesekali akan ada ombak yang membuat kaki basah. Menyenangkan memang, apalagi ombaknya kecil dan bersahabat.
bergaya dulu
Range makanan disini antara 50rb sampai 200rb tergantung pesanannya apa dan banyaknya berapa. Ketika kalian pesan, ukurannya biasanya sekilo atau setengah kilo. Jangan lupa mencoba makan kerang karena rasanya super duper enak. Udang dan ikan bakarnya pun sangat enak. Kalian bisa memilih bumbunya untuk seafood tersebut sebelum di panggang. Oh ya, kalian akan mendapatkan sayur kangkung 2 porsi gratis dan buah-buahan pencuci mulut gratis juga kalau makan disini.
udang, kangkung, ikan
kerang, nasi, kangkung, dan ikan
Menjelang malam, lilin-lilin di atas meja mulai terasa semakin terang dan terkesan sangat romantis. Memang sih kalau mau makan berdua aja dengan pacar, rasanya kurang cocok karena yang makan kemari rata-rata pasti bersama teman dan keluarga. Tapi suasananya benar-benar membuat saya malas pulang. Ingin terus berlama-lama disini menikmati angin pantai dan melupakan Jakarta yang penat.
Suasana semakin romantis
Ahh, besoknya kami harus pulang ke Jakarta. Rasanya pengen liburan terus T_T

September 11, 2013

Jalan-jalan di Bali

Di posting sebelumnya, saya menceritakan beberapa pantai yang saya kunjungi ketika di Bali. Nah, saya tidak hanya pergi ke pantai aja. Saya juga pergi ke tempat terkenal dan unik lainnya. Untuk urusan kuliner dan akomodasi, saya posting belakangan yahh..

Monkey Forest
Tiket masuk kesini Rp. 20,000. Tempat ini adalah yang paling horor menurut saya yang takut banget dengan monyet. Haduwh serem banget deh pokoknya semua monyet disini. Memang sih, saya takjub dengan banyaknya monyet yang dengan bebas berjalan dan melompat kesana-kemari. Mereka juga termasuk jinak pada manusia (dan saya tetep takut!!).
Di pintu masuk
Banyak pohon gede
Kalau mau kesini, sebaiknya jangan pakai barang-barang yang shiny. Saya kemarin pakai bros berkilau-kilau jadi harus ditutupi dulu dengan lipatan jilbab. Nanti bisa diambil sama monyetnya. Alhamdulillah kemarin saya nggak diambil apa-apa. Monyet-monyet itu suka sama rok panjang yang berkibar-kibar. Teman saya yang memakai rok terpaksa menahan takut karena roknya ditarik-tarik sama monyetnya.
Kolam Air Suci. Lempar uang koin dan make a wish
Jembatan dekat sungai
Pura yg ada di dalam hutan
Kalian bisa menikmati hutan sangat hijau, sungai kecil, pura, patung-patung yang sudah ditutupi lumut disini. Kalau mau make a wish, ada kolam juga yang bisa kalian lempari koin. Ahh, enak banget udaranya. Beda dengan Jakarta. Hehehe.

Garuda Wastu Kencana (GWK)
Garuda Wisnu Kencana atau dikenal juga dengan GWK adalah patung raksasa yang dirancang dan dibuat oleh pematung ternama Indonesia, Nyoman Nuarta, alumni ITB. Letaknya di daerah Uluwatu. Tiket masuk kesini Rp. 40,000. Lumayan mahal juga menurut saya. Saya curiga kalau patung GWK-nya udah selesai nanti, mungkin masuk kesini bisa Rp. 100,000 atau lebih.
Patung GWK versi mini
Patung Garuda
Patung yang menggambarkan dewa Wisnu ini dibuat secara bertahap dengan berbahan dasar tembaga dan kuningan, dan rencananya kelak akan rampung setinggi 136 meter dengan sayap terentang selebar 64 meter. Dengan tinggi yang diperkirakan mencapai 136 meter ini, berarti monumen ini tingginya bisa melebihi patung Liberty yang ada di New york, Amerika yang tingginya hanya 120 meter dan menjadi patung tertinggi di dunia. Seharusnya kita boleh berbangga karena patung ini benar-benar sangat artistik. Ukiran dan bentuknya membuat saya sangat kagum.
Patung Wisnu
Panorama komplek GWK dari atas
Saya sempat mengobrol dengan Mas-mas yang menjaga teropong (bisa melihat tol baru dari teropong). Katanya GWK ini udah dibeli oleh swasta dengan dana 3 trilyun. Katanya, target 3 tahun lagi patung ini sudah rampung dan kita memiliki patung tertinggi di dunia, horeee! Saya ikut mendoakan semoga tidak ada kendala :D
Yang mau pake teropong bayar Rp. 5000
Tepat jam 5 sore, kalian bisa menonton pertunjukan tari Bali (lupa nama tariannya) kira-kira 15 menit. Setelah tarian usai, kalian bisa berfoto bersama penarinya. Beberapa turis memberikan saweran pada penari wanita. 

Tarian di depan patung

KOU
Nah, ini toko sabun dan selai yang ada di Ubud. Tapi toko Selai dan Sabunnya terpisah menjadi 2 toko. Tenang aja, dari toko sabun ke toko selai bisa jalan kaki kok. Sebenarnya toko ini milik orang Jepang, tapi hanya ada di Indonesia. Senang juga karena di Jepang nggak ada, hihihi. Tapi sedih juga karena pemiliknya orang Jepang. Ah, kenapa bukan orang Bali aja ya pemiliknya.
Plang toko
Tokonya imut-imut
Kalian bisa memilih rasa selai dan wangi sabunnya sesuka hati. Kata teman saya yang udah nyobain sabunnya, katanya busanya lembut banget seperti kapas dan harummmm semerbak banget. Saya dapat gratisannya sih, tapi belom dipake.. Mahal soalnya, hihihi. Harga sabunnya berkisar Rp. 20rban keatas kalau nggak salah. Sedangkan selai Rp. 50rban keatas.
Sabunnya lucu-lucu
Varian wanginya
Ukuran sabun
Kalau kalian ingin melihat banyak turis Jepang, datang aja kesini. Mereka membeli selai dan sabunnya dalam jumlah yang sangat banyak. Jangan mau kalah ya :D

Follow me

My Trip