Kalau udah ke Bali, kita semua pasti ingin mencicipi berbagai kuliner khas daerah sana kan. Karena saya pergi ke daerah Pantai-pantainya, pasti yang paling mantap adalah makan seafood. Tapi sebenarnya makan bebek juga sangat yahudd. Baiklah, saya akan mereview beberapa tempat makan yang saya kunjungi selama berada di Bali. Mungkin bisa menjadi pedoman kalian kalau ke Bali nanti.
Nasi Pedas Ibu Andika
Karena kami tiba di Bali dan keluar dari Hotel setelah shalat Ashar dan belum makan siang, kami pergi untuk nyari makan yang murah dan enak dulu. Pilihan kami tertuju pada warung makan yang berlokasi di Jl. Raya Kuta 120 C Kuta.
Menu makanan |
Porsi makanan saya Rp. 16,000 |
Kalau boleh menilai, tempat makan ini sebenarnya adalah Warteg versi Bali. Kalian bisa memilih sendiri mau makan apa, lalu pelayan memberikan kartu harga yang nantinya setelah makan bisa ditunjukkan ke kasir dan membayar makanan seharga di kartu. Saya makan nasi, sayur urap, dan ayam, totalnya Rp. 16,000. Tapi ada juga teman saya yang Rp. 25,000. Jadi saya kurang mengerti bagaimana cara perhitungan harganya.
Kalau kata pelayannya, warung ini terkenal dengan sambalnya yang mengerikan pedasnya. Ah, ternyata benar. Saya sampai nggak habis makannya saking pedasnyaaaa... Buat yang suka pedas, warteg ini sangat rekomended lah :D
BubbaGump Shrimp Co.
Dari nama Resto-nya kita bisa mengetahui kalau ini adalah tempat untuk menikmati udang, tepatnya Lobster. Lokasinya berada di Jl. Kartika Plaza No8, Kuta, Bali 80361. Sebenarnya sebelum kesini, saya dan teman-teman masih kenyang karena baru aja makan nasi pedas. Jadi kita kesini cuma untuk ngemil aja.
Tatakan gelas logo Resto |
Suasana dalam resto |
Mungkin, tempat ini salah satu Resto cemilan termahal yang pernah saya datangi. Nggak nyangka juga sih harganya bisa semahal itu. Pas buka buku menu langsung rada syok juga liat harganya. Kalau kalian mau pesan makanan, nanti ada papan di atas meja yang bertuliskan RUN FORREST RUN yang berwarna biru dibalik ke STOP FORREST STOP. Nanti pelayannya langsung sibuk berteriak ke pelayan lain "STOP FORREST STOP!!" Unik juga.
Kondisi default |
Buku menu |
Suasana restonya seperti sedang berada di luar negri. Banyak botol-botol bir dan ada jual souvenir juga. Lagian, para para tamunya mayoritas bule' semua. Mungkin yang asli Indonesia cuma kita aja.
Lemari botol bir dan penjual souvenir dibelakang |
Di resto ini , kita memesan makanan untuk cemilan yang haduwh mahalnya. Karena harganya mengerikan, kita cuma pesan 2 menu dan itu pun dibagi tujuh. Makanan pertama adalah Shrimper's Heaven Rp. 255,000,- yaitu baby lobster dengan porsi sedikit ditambah beberapa udang lainnya dan kentang. Kedua adalah Bucket of Boat Thrash Rp. 245,000,- yaitu udang dan onion ring digoreng dengan tepung bumbu. Palingan seorang cuma makan 1-2 udang karena emang porsinya yang sedikit. Lagipula, nggak mungkin nambah lagi karena harganya aduhai.
Pesanan kami :
Shrimper's Heaven Rp. 231,818
Boat Trash Rp. 222,727
Lemonade Watermelon Rp.40,909
Delta Sunset Rp. 177,273
Fresh Pineapple Juice Rp. 36,364
Ice Cappuccino Rp. 40,909
Pesanan kami :
Shrimper's Heaven Rp. 231,818
Boat Trash Rp. 222,727
Lemonade Watermelon Rp.40,909
Delta Sunset Rp. 177,273
Fresh Pineapple Juice Rp. 36,364
Ice Cappuccino Rp. 40,909
Bucket of Boat Thrash |
Shrimper's Heaven |
Margarita |
Untuk minuman, range harganya 40rb keatas. Saya memesan Peach Sparkling dan minumannya beneran sparkling. Ada lampu kedap-kedip dialas gelas yang membuat minuman jadi warna-warni sparkling. Rasanya asem kecut dan bersoda. Oh ya, karena teman saya memesan Margarita, jadinya para pelayan Resto menge-shake minumannya dengan tari kecak. Kalian bisa melihat video tari kecaknya sebagai berikut:
Walaupun rasanya terlalu mahal, kalian bisa mencoba ngemil disini sekali-sekali ya :D
Bebek Bengil (Dirty Duck Dinner)
Seletah jalan-jalan ke Monkey Forest, rasanya ingin makan bebek deh karena sepertinya saya melihat sangat banyak resto bebek dimana-mana. Akhirnya mampir ke Resto bebek terdekat karena emang laper banget. Pilihan tertuju pada Bebek Bengil yang berlokasi pada Jl. Hanoman Padang Tegal, Ubud, Bali.
Plang nama Resto |
Sawah di sekitar resto |
Ketika datang ke Resto ini, saya merasa konsepnya mirip seperti resto-resto di Bandung dengan saung-saungnya, kolam ikan, dan ada sawah. Mungkin biasa kalau kita memilih resto karena panorama di sekitarnya indah, contohnya seperti kalau di Bandung, kita memilih makan di Dago Pakar karena bisa melihat citylight dari atas bukit dago. Nah, resto ini juga menyuguhkan pemandangan sawah yang indah dan angin sepoi-sepoi yang membuat ngantuk.
Saung |
Kolam |
Berjalan mencari tempat kosong |
Kita semua memesan makanan yang sama, yaitu Bebek Bengil Rp. 95,000. Satu porsi makanannya terdiri dari setengah potong bebek, nasi, sayur, dan tiga sambal. Menurut saya harganya sangat mahal untuk menu hanya seperti itu. Tapi rada maklum karena Bali mungkin standar harganya memang mahal-mahal.
Seporsi bebek bengil |
Untuk minuman range harganya 15rb-30rb. Saya lupa berapa spesifiknya tapi yang jelas tidak begitu mahal. Oh ya, disini ada Mushalla yang menghadap ke sawah. Jadinya kalau shalat, bersiaplah mukenahnya terbang diterpa angin.
Minuman |
minuman tampak dari atas |
Resto ini sangat rekomended untuk yang suka makan dengan pemandangan alam. Pasti bikin betah berlama-lama disini.
Laota (Hongkong Porrigde & Seafood Steam Specialist)
Berlanjut pada bahasan kuliner di Bali. Kali ini kita ingin makan bubur Hongkong. Teman saya langsung menyarankan untuk makan di Laota yang berlokasi di Jalan Raya Tuban No. 530 (Tuban, Kuta). Badung, Bali 80361. Saya sempat khawatir kalau resto ini tidak halal, tapi teman saya sudah mengkonfirmasi pada kokinya dan insya Allah halal.
Buku menu dan bubur seafood |
Suasana dalam resto |
Suasana restonya biasa saja. Ukurannya tidak terlalu besar, tetapi pengunjungnya rameeee sekali. Kita sampai harus duduk di pojokan belakang dekat dengan dapur karena sangat penuh.
Duduk di pojokan |
Untuk makanan, sepertinya bubur disini sangat unik. Ada bubur cumi, seafood, kepiting, dan lain-lain. Jujur aja, baru kali ini saya makan bubur kepiting. Karena kuliah di Bandung, biasanya saya makan bubur ayam saja. Nggak pernah bubur lainnya. Rasa bubur kepitingnya unik dan enak. Seporsi ukuran ekstra besar dan cukup untuk dimakan berdua. Harganya juga lumayan mahal Rp. 90rb. Untuk menu bubur lainnya berkisar dari Rp. 30rb keatas tergantung jenis seafoodnya. Bubur kepiting mahal mungkin karena kepitingnya yang bikin mahal.
Bubur kepiting |
Resto ini saya rekomendasikan karena harganya tidak terlalu mahal dan pengunjungnya banyak, hehehe.
Radja Seafood Jimbaran
Nah, makan seafood di pinggir pantai adalah hal wajib kalau kalian ke Bali. Kalian bisa menjadikan Jimbaran menjadi salah satu destinasi kuliner wajib. Jujur aja, ini adalah pengalaman saya pertama kali makan di pinggir pantai (benar-benar di pesisir) sambil melihat matahari terbenam dan ombak yang berkejar-kejaran.
Ombak dan matahari terbenam |
Pengunjungnya penuh |
Wajar saja kalau kalian kesini, hampir semua tempat makan terisi oleh wisatawan baik dari dalam dan luar negri. Kalau kalian duduk sangat dekat dengan pesisir, sesekali akan ada ombak yang membuat kaki basah. Menyenangkan memang, apalagi ombaknya kecil dan bersahabat.
bergaya dulu |
Range makanan disini antara 50rb sampai 200rb tergantung pesanannya apa dan banyaknya berapa. Ketika kalian pesan, ukurannya biasanya sekilo atau setengah kilo. Jangan lupa mencoba makan kerang karena rasanya super duper enak. Udang dan ikan bakarnya pun sangat enak. Kalian bisa memilih bumbunya untuk seafood tersebut sebelum di panggang. Oh ya, kalian akan mendapatkan sayur kangkung 2 porsi gratis dan buah-buahan pencuci mulut gratis juga kalau makan disini.
udang, kangkung, ikan |
kerang, nasi, kangkung, dan ikan |
Menjelang malam, lilin-lilin di atas meja mulai terasa semakin terang dan terkesan sangat romantis. Memang sih kalau mau makan berdua aja dengan pacar, rasanya kurang cocok karena yang makan kemari rata-rata pasti bersama teman dan keluarga. Tapi suasananya benar-benar membuat saya malas pulang. Ingin terus berlama-lama disini menikmati angin pantai dan melupakan Jakarta yang penat.
Suasana semakin romantis |
Ahh, besoknya kami harus pulang ke Jakarta. Rasanya pengen liburan terus T_T
11 comments:
baca ini malem2..bikin galau dan lapar..hehe..rindu pulau dewata deh mba..salam kenal yaa
bebek bengilnya enak ga mbak?? iya ya mahal hehhe
selalu pengeeen ke bali tapi belum kesampaian (backpacker)...
tapi infona bagus buat refrensi kuliner :))
salam EPICENTRUM
wait for visit :))
bubur kepiting... *lap iler*
gak pernah ngerasaiin sih kak itu bubur kepiting, tapi kalau inget rasa bubur yg lembut, sama daging kepiting yang halus jadi ingilerr
wah aku ga sempet cbain bebek bengil tuh pas ke ubud. krn ga suka bebek hehhee
Makan seafood di bali mahal bgt ya, pdhal kan di pinggir laut gitu ya
ga ngerti sama 'run forrest run'
-_-
bebek bengil dan jimbaran recommended deh :)
wuaahhhhh jadi laper liatnya
pengeeeennnnn
paling suka yang di jimbaran tuh...
suasananya dapeeet banget yaa
wah pesta kuliner :) berbagai macam makanan :D
Posting Komentar