Sebelum melanjutkan postingan, saya mengucapkan selamat Hari Raya Idul Adha 1434 H. Moon maaf lahir dan batin. Selamat berpuasa Arafah juga untuk menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun berikutnya. Seperti diriwayatkan pada hadist berikut :
Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau menjawab, “Puasa itu menghapus dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun berikutnya.” (HR. Muslim)
Semoga keluarga kita yang sedang naik haji sehat-sehat yah disana. Semoga ketika pulang ke Indonesia, bisa menjadi haji mabrur, amin yaa rabbal 'alamin.
Baiklah, tiba di Berjaya Times Square Kuala Lumpur jam 5 pagi. Saya kaget ketika sopir busnya ngomel-ngomel karena udah bangunin kami dari tidur dan nggak bangun juga, hahaha. Sampai si sopir bilang, "mau tidur sampai kapan? Sampai Genting?" Saya yang belum konek otaknya langsung reflek ngambil tas dan turun dari bus. Sempat bingung juga, ini dimana ya?
Beberapa saat setelah bengong dan ditawarin taksi-taksi sekitar situ, saya baru ngeh kalau kami diberhentikan dibawah LRT Imbi Stesen. Seharusnya bisa langsung ke KL Sentral naik LRT, tapi karena masih jam 5 pagi, LRTnya belum buka. Saya pergi beli roti dan minuman ke Seven Eleven untuk bertanya pada penjualnya bagaimana cara ke KL Sentral. Huft, mau nggak mau karena masih pagi, harus naik taksi. Pas keluar dari Seven Eleven, ada orang India yang menawarkan MYR 20 untuk ke KL Sentral. Ya udahlah, daripada telat naik bus ke LCCT (bandara untuk pesawat Low Cost). Saya sempat shock naik taksi orang India itu. Mengerikan cara nyetirnya, ngebut-ngebutan, dan dia cuma mau turunin kami di depan KL Sentral. Alhasil, saya harus jalan lagi ke tempat bus.
Sempat shalat Shubuh sebentar di KL Sentral, lalu naik ke bus jam 6:15. Sebenarnya pesawat ke Bangkok jam 8:30. Saya masih agak was-was karena waktu kami ke bandara terlalu mepet. Masih berdoa semoga busnya jalan dengan kencang. Walaupun ternyata kekhawatiran saya benar, bus dari KL Sentral berangkat jam 6:30 dan tiba di LCCT jam 7:30. Saya masuk ke bandara dan mengantri ke konter cek in dimana aja. Ternyata kami salah, antrian cek in bagasi untuk ke Bangkok udah ditutup. Saya langsung menyangka kalau kami batal berangkat, OMG! Rasanya takutttt banget saat itu. Saya dan teman saya langsung ke Air Asia Sales dan bertanya. Untungnya mereka baik dan bilang, "kalian 'kan udah web check in. Langsung masuk aja terus ke pesawat."
Kami ber-4 langsung lari menuju imigrasi. Eh ternyata boarding passnya belum di stempel Air Asia verified Document. Jadi balik lagi ke konter cek dokumen, lalu lanjut lari lagi ke imigrasi. Seharusnya koper kami ditimbang, cuma mungkin karena buru-buru jadi nggak ada timbang-timbangan. Setelah imigrasi beres, koper kembali di scan. Padahal kami banyak bawa air minum, tapi well, mungkin karena udah last call jadinya dilolosin juga. Yang paling capek adalah lari ke pesawat karena pesawatnya parkir jauh banget dari terminal. Mana petugasnya udah sibuk nyuruh, "hurry! hurry! OMG!"
Ketika sampai ke pesawat, tangga masuk pesawat langsung ditarik. Saya melihat semua kabin udah tertutup yang menandakan pesawat sudah siap terbang. Kami penumpang paling terakhir bersama dua orang penumpang lagi setelah kami. Masih ngos-ngosan, keringetan, laper belum makan, tapi berhasil terbang menuju Bangkok. Alhamdulillah!!
Tiba di Don Mueang Airport, masih nggak nyangka akhirnya sampai ke Thailand. Saya keluar dari imigrasi dan mencari taksi. Saya menghampiri salah satu pool taksi dan bilang kalau mau ke Nasa Vegas Hotel, tempat kami menginap. Penjaga pool langsung bilang kalau ongkosnya 800 THB ke hotel dan saya langsung iya saja. Mungkin memang segitu pikir saya. Oh ya, sewaktu saya ke Bangkok, 1 THB = Rp. 395. Ternyata oh ternyata, taksi yang kami tumpangi itu Mercedes Benz mewah. Wah, mungkin sama dengan Silver Bird di Jakarta. Huft, pantesan harganya 800 THB. Tapi kalau dipikir-pikir lagi, jarak Airport ke hotel itu 1 jam perjalanan, dan harga 800 THB itu murah lho. Saya merasa kok nggak nyampe-nyampe yah ke Hotel.
Naik Taksi Mercy |
Akhirnya sampai juga ke hotel. Hmm, melihat eksterior hotel, saya heran kenapa harganya murah sekali. Bahkan review di agoda.com mengatakan, seharusnya hotel ini menaikkan tarifnya. Saya menginap disini hanya Rp. 95,000/malam (perbooking Februari 2013). Dengan resepsionis super ramah, dekat dengan Airportlink, dan dekat dengan bank untuk Money Changer, boleh Early Check in, seharusnya hotel ini terlalu murah. Bahkan ada bathtub di kamar mandinya. Saya sangat menyarankan kalian untuk menginap disini. Superb banget! Jangan lupa ada deposit 1000 THB per kamar ya.
Lobby Nasa Vegas Hotel |
Setelah mandi, kami ke bank untuk menukar uang dan lanjut naik Airportlink Ramkhamhaeng. Oh ya, saya menukar SGD ke THB lebih menguntungkan daripada IDR ke THB. Kami harus menaiki 2 eskalator untuk menunggu kereta saking tingginya. Untuk kalian yang mendarat di Suvarnabhumi airport (bandara untuk penerbangan pesawat komersial), kalian bisa tinggal naik Airportlink ini untuk sampai ke hotel. Ada elevator juga, jadi kalian nggak kesulitan untuk membawa koper. Sayangnya, Don Mueang Airport belum ada Airportlink, jadi mau nggak mau harus naik taksi. Mungkin kalian bisa menyetop taksi di depan bandara, tapi saya nggak tau resikonya.
Ticket Vending Machine |
Menuggu kereta |
Kereta datang |
Karena hari ini jadwal saya adalah untuk belanja belanji, kami naik Airport link dan turun di stasiun paling pojok bernama Phaya Tai. Dari Phaya Tai, naik BTS transit ke Siam, lalu transit lagi ke National Stadium. Stasiun National Stadium ini berhubungan langsung ke MBK (Ma Boon Khrong) Mall. Mending kalian menyebutkan eMBeKa daripada menyebutkan nama bahasa Thailandnya, hihihi. Kami makan Mc.D dulu di MBK. Rada takut makan makanan khas Thailand, karena ragu dengan ke-halal-annya. Ntah kenapa, saya makan Mc.D di MBK ini murah banget. Udah pesan nasi, ayam, pepsi, dan cheese burger, nggak nyampe 200rb ber-empat. Seneng deh!
Stasiun National Stadium |
Mall eMBeKa |
Dari MBK jalan kaki ke Madame Tussaud. Saya memang nggak masuk ke Madame Tussaud, karena tiketnya 800 THB. Mending belanja aja deh daripada masuk. Keluar dari Madame Tussaud, kami mampir di Siam. Mungkin Siam ini pusat perbelanjaannya karena ada Siam Paragon, Siam Discovery, dll, saya nggak ingat semuanya. Sebenarnya saya mau mencari Chatuchak Weekend Market. Saya kira masih di seputar Siam. Akhirnya saya bertanya sama anak sekolah (mending kalau nanya jalan atau arah sama anak sekolah karena mereka bisa berbahasa inggris), dan ternyata ke Chatuchak harus pakai BTS. Saya langsung buka peta railway, dan ternyata memang pasar Chatuchak ada diatas. Tanpa pikir panjang, langsung menuju BTS.
Tebak ini siapa? |
Jalan ke Siam |
Bengong di Siam |
Dari Stasiun Siam, kami naik BTS ke Mo Chit/Chatuchak Park. Sepanjangan jalan udah banyak orang berdagang kaos. Ada yang cuma 20 THB. Murah bangettt! Ternyata Chatuchak Weekend Market itu memang cuma buka ketika weekend. Jadinya kami rugi datang kesana hari Kamis. Pas bertanya sama satpam dengan bahasa isyarat, "dimana menjual souvenirs? gantungan kunci? (sambil nunjukin gantungan kunci di ransel saya), satpam bilang pergia aja ke Jatuchak Mall. Lumayan deket ke Mall dari Chatuchak Weekend Market.
Well, ternyata Mall ini memang surganya Souvernirs. Wohooo, seluruh gantungan kunci, magnet kulkas, Snow in The Globe, dasi, aksesoris, tas lucu-lucu, payung lucu-lucu, kaos, bag tag, passport cover, ada disini. Saya sampai bingung mau beli yang mana duluan saking banyaknya. Untungnya, penjaga kios yang saya beli bisa bahasa inggris dan nggak pelit. Kami tawar-menawar mungkin sampai untung 1500 THB. Ransel saya penuh dengan oleh-oleh. Kami disini sekitar 2 jam hanya untuk belanja saja.
Belanja Belanji |
Pulang dari Jatuchak Mall naik BTS ke Siam. Rencananya mau makan malam KFC dulu. KFC di Bangkok juga murah banget. Rp. 120rb ber-4 udah makan kalap. Duit juga udah abis, jadi harus ke Money Changer. Saya menukarnya MYR ke THB lebih menguntungkan daripada IDR ke THB. Untung saya punya banyak stok uang MYR. Yang paling membuat seneng orang hobby belanja adalah semakin malam, semakin banyak kios-kios yang buka. Sayangnya karena hujan, saya jadi tidak begitu leluasa untuk tawar menawar. Uang juga pas-pasan ditukar karena takut kebablasan belanja.
Karena kaki udah cenat-cenut dan badan capek, akhirnya kami sudahi belanja hari ini dan pulang untuk berendam di bathtub dan tidur. Sampai jumpa di postingan selanjutnya.
9 comments:
menyenangkan ya Mbak acara jalan2nya... Kapan ya aku bisa berangkat ke sana juga?
wah ada madam tusaud ya sekarang? dulu pas ke sana blum ada.
Walah, baru juga hari pertama udah full shopping aje ni eneng hahahaa
wah, bbrti idul adhanya di bangkok yaa :)
ditunggu postingan brikutnya ya
Baca postingan ini jadi pengen ke Bangkok lagi, hehehe. Bangkok memang kota yg menyenangkan. Ga over bagasi kan pulangnya?
@cipu : ngga, gw beli banyak bagasi. haha
Wah jadi ingat saat-saat di thailand dulu. Meskipun hanya beberapa hari tapi sangat berkesan..
salam kenal.. Lagi blog walking..
kalau ke thailand, cobain jajanan kaki limanya, ane sama istri selalu ketagihan dengan ayam gorengnya yang khas dibalut tepung warna merah ( gak tau warna merahnya apa )
kalo di phuket ada satu daerah khusus muslim, jadi kita kalo jajan disana, atau kalo mau di jengceylon, kalo malam suka ada pasar jajanan. tinggal cari aja mana penjual yang make jilbab :D
harga ayamnya klo gak salah sekitar 20 THB, trus juga banyak makanan lainnya yang digoreng atau direbus.
dicocol pakai sambal thailand, wah nikmat banget deh :D
belum pernah kesana, rencana next trip klo ada rejeki msu kesana dah..
btw tu hotelnya murah yah, fasilitasnya lengkap gitu pula. asyiikk banget pasti tuh.
eheeemm Meut, ini tujuan utama kayaknya belanja belanji yah? xixixixix.
Posting Komentar