Desember 31, 2013

Happy New Year 2014

Mungkin malam ini orang-orang Jakarta sedang ngumpul di Bundaran H.I menyambut Jakarta Night Festival, atau main ke Monas untuk melihat kembang api. Atau juga, BBQ-an sama teman-teman. Bagaimana dengan saya? Seharusnya saya main ke Monas juga, berencana jalan kaki dari kosan ke Jl. Sudirman, lalu menikmati jalan malam-malam sampai ke Bundaran H.I. Memang itu rencana saya, setelah menyetok banyak makanan untuk sekedar BBQ atau makan bersama orang yang saya cintai. Sengaja ijin pulang cepat di hari senin untuk menyelesaikan tontonan KDrama saya The Heirs, jadi malam tahun baru bisa puas jalan-jalan.

Ternyata itu hanya rencana, Allah yang menentukan. Toh malam kemarin rasanya ada halilintar yang datang tiba-tiba ke kamar saya. Saya terpaksa mem-Pause tontonan saya, mendengarkannya berbicara, seperti mimpi buruk. Libur Natal yang begitu panjang ternyata tidak membuatnya cukup untuk meninggalkan saya. Padahal, masih banyak hal yang ingin saya ceritakan setelah seminggu tidak bertemu dengannya.

Saya masih mau bercerita kalau saya tidak lulus ujian. Terlalu naif memang kalau harus mendaftar ujian sehari sebelum hari H dan berakhir dengan nilai jelek. Huft, udah lama nggak ikut ujian malah berakhir dengan nilai sangat jelekkk.. Ahh, sama seperti kamu yang selalu saya sebut jelek, dompet jelek, handphone jelek, semuanya. Dan saya nggak lulus ujian T_T

Saya sempat berantem dengan teman saya hanya karena masalah hotel yang nggak mau saya book karena shared bathroom dan berakhir dengan membooking kamar hotel yang langsung menghadap ke laut. Ketika membuka jendela, kita bisa langsung merasakan angin musim semi yang berhembus dari pantai. Kalau memang mau shared bathroom, sekalian saja pilih laut, biar bisa mandi di laut, also shared bathroom. Mungkin kamu nggak akan penasaran dengan hotel yang saya booking. Mau jelek atau nggak, pasti kamu terima saja. Tidak ada penolakan sama sekali, dan juga nggak akan mau melihatnya. Seandainya kamu tau betapa indahnya tempat-tempat itu. Pasti akan banyak bintang di langit yang bisa kita nikmati bersama ketika duduk-duduk di pinggir pantai nantinya. Saya sudah tidak bisa lagi menceritakannya secara langsung dengan penuh ekspresi seperti biasanya, jadi bacalah email.

Semua hal untuk merayakan tahun baru sudah siap, beberapa teman sudah saya hubungi, tapi semuanya batal begitu saja. Hmmph, hanya bisa memandangi boneka Cony diatas meja yang kamu dapatkan untuk mengganti permintaan saya tentang sebuah kamera yang pernah kamu janjikan. Tidak akan ada lagi makan nasi padang, lalu movie marathon yang selalu kita lakukan setiap weekend, makan takoyaki di Okirobox, bangun pagi hanya sekedar bercerita tentang makeup yang saya pakai lalu berjalan ke halte busway, dan tidak akan ada lagi cerita-cerita seru sepulang kantor.

Semua hanya karena kamu harus memilih satu diantara dua pilihan. Kenapa tidak memilih dua-duanya saja? Kenapa harus menyakiti diri sendiri hanya untuk melihat orang-orang yang sebenarnya tidak terlalu peduli tentang keseharian kamu? Kenapa selalu mereka yang menjadi prioritas? Kenapa bukan saya? Padahal mereka hanya tau tentang akhir dari sebuah cerita saja, bukan bagaimana mencapai akhir dari cerita tersebut. Apa mungkin karena saya tidak terlalu berharga untuk dipertahankan? Dan terakhir, kenapa tidak mengatakan hal itu pada tanggal 2 Januari 2014 saja? Setidaknya, janji untuk merayakan tahun baru bersama bisa ditepati terlebih dahulu. Atau akhir bulan Maret 2014 saja? Jadi kita bisa terus mengumpulkan foto indah seperti yang pernah saya ceritakan dulu.

Selamat Tahun baru buat kamu. Kita tidak pernah merayakannya di Jakarta...

Desember 26, 2013

Film 99 Cahaya di Langit Eropa

Sebenarnya nonton film ini udah 2 minggu yang lalu, tapi semangat menulis blog baru datang hari ini, hahahaha. Udah semingguan lebih blog nggak di update karena di kantor agak sibuk. Pulang ke kosan udah capek juga, jadi males ngapa-ngapain.

Okeh, karena saya udah baca bukunya, jadi kurang afdal kalau nggak menulis tentang filmnya. Ceritanya masih sama dimana Hanum ikut suaminya ke Wina, Austria untuk kuliah. Disana Hanum mengikuti les bahasa Jerman dan mendapatkan teman seorang wanita Turki berkerudung bernama Fatma (Raline Shah). Disini Raline Shah cantikkk bangettt, OMG! Cocok bgt dia berakting sebagai wanita turki.

Kurang lebih cerita di buku dan di film sama. Saya jadi bisa melihat mesjid di Wina, lukisan Kara Mustafa Pasha, kaligrafi Laailahaailallah di kerudung lukisan bunda maria di Museum Paris, spot-spot yang menjadi saksi kejayaan islam di Eropa (yang belum Cordoba dan Granada), semuanya terlihat jelas di film ini. Beberapa cerita ada yang ditambah dan di hilangkan, misalnya ada si Fatin disana syuting video clip, rasanya agak nggak penting. Hahaha. Dian Pelangi juga penampilannya
dikiiiittt banget. Trus yang balesan email dari orang-orang Barat di Cafe juga diceritakan lebih dulu, seingat saya di buku diceritakan terakhir.

Kalau dibandingkan dengan film Habibie dan Ainun dimana syuting di Jerman itu full menggunakan bahasa Jerman, nggak ada bahasa Indonesianya selain pembicaraan antara Habibie dan Ainun itu sendiri. Di film 99 Cahaya ini, Fatma kan seharusnya orang Turki, tapi banyak banget berbicara bahasa Indonesia. Lalu beberapa mahasiswa teman Rangga juga bicara bahasa Indonesia semua. Rasanya pengen lihat mereka dalam bahasa Jerman. Biar nggak nanggung. Ada juga cerita seorang cewek naksir Rangga di kampus, hihihi.

Film ini bersambung. Saya justru ingin banget melihat Cordoba dan Granada, bagaimana peninggalan islam disana, bagaimana mesjid yang dijadikan museum sekarang, dan juga pengen melihat Hagia Sophia di Turki. Penasaran... Saya jadi suka mempelajari sejarah islam deh sekarang.

Desember 13, 2013

Borobudur & Peninggalan Nabi Sulaiman

Hai, hai! Sudah agak lama tidak menulis blog. Kali ini saya mau merekomendasi sebuah buku yang penuh kontroversi (ceilee). Mungkin beberapa dari kalian sudah membaca buku Borobudur dan Singgasana Nabi Sulaiman. Saya udah lama membeli buku ini, tapi belum punya waktu untuk membacanya. Baru setelah heboh berita tentang buku ini di media, saya langsung baca tiga kali. Well, TIGA KALI. Bahkan saya menonton videonya agar lebih paham. Hihihi. Pengarangnya adalah KH Fahmi Basya.

Saya cerita sedikiiiit saja isinya, karena saya nggak mau ada kontroversi juga di komen-komen blog saya (karena hampir semua orang yang menulis buku ini dalam blognya mendapat serbuan komen pro dan kontra). Buku ini bercerita tentang pemindahan singgasana Ratu Saba' (Ratu Boko) ke Candi Borobudur pada jaman Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman memerintahkan jin untuk membangun istananya yang kita kenal sekarang Candi Borobudur. Udah segitu aja yang saya ceritakan, selanjutnya baca sendiri aja.

Buku ini merupakan hasil penelitian 33 tahun. Saya heran membaca komen orang-orang yang tidak suka dengan buku ini. Seharusnya dia bisa melawan pengarang dengan ilmu dan bukti-bukti konkrit serta hasil penelitian juga kalau memang tidak setuju dengan isi buku. Ini malah komen-komenya haduuuwh nggak make sense. Istilahnya gini, orang sudah melakukan penelitian 33 tahun, bukti penelitiannya komplit, eh malah ada orang sok tau bilang kalau pengarang berbohong lah, sok tau lah, OMG!

Sudah semestinya kita menjadi warga negara yang cerdas. Kalau emang mau membantah, silahkan lakukan penelitian, janjian bertemu dengan beliau, sama-sama melakukan pembahasan yang cerdas dan bijaksana. Saya malah sedang mencari seminar beliau atau bedah bukunya karena banyak banget pertanyaan untuk beliau. Sebelum bertanya pasti saya riset sendiri dulu agar tidak terlihat seperti pertanyaan bodoh. Mari menjadi warna negara yang cerdas :)

Desember 05, 2013

Frozen by Walt Disney

Weekend kemarin, saya menonton kartun animasi dari Walt Disney yang menurut saya indah banget ceritanya. Ahh saya suka banget kartunnya. Jadinya saya mau review kartun keren ini di blog. Saya nonton 3D di Kuningan City. Tapi menurut saya kalau nggak nonton 3D juga nggak begitu masalah karena efek 3D nya nggak begitu banyak.

Elsa, Kristoff, Olaf, Sven, Anna, Prince Hans
Kartun ini bermula dengan persaudaraan adik kakak para putri dari Arendelle saat masih kecil. Sang kakak, Elsa, memiliki kekuatan untuk menciptakan es dan salju. Sang adik, Anna, bersama Elsa ketika masih kecil sangat akrab dan selalu bermain bersama. Terkadang mereka membuat ruangan dansa istana menjadi gurun salju untuk bermain dan membuat boneka salju yang diberi nama Olaf.

Tanpa sengaja kekuatan Elsa mengenai Anna hingga pingsan. Raja dan ratu membawa Anna ke Troll untuk disembuhkan. Karena kekuatan Elsa hanya mengenai kepalanya, maka Troll bisa menyembuhkannya dengan syarat semua kenangan tentang kekuatan Elsa dihapus, tapi tetap akan menyisakan kenangan indah ketika masih kecil.

Akhirnya raja dan ratu memutuskan untuk menutup istana dari orang luar. Semua pintu dan jendela ditutup agar tidak ada yang mengetahui kekuatan Elsa. Elsa disuruh untuk menggunakan sarung tangan. Bahkan pintu kamar Elsa tertutup untuk Anna. Karena kartun ini adalah animasi musikal, jadi banyak banget lagu-lagu dimana-mana. Anna suka banget bernyanyi dimana liriknya mengajak Elsa keluar kamar untuk bermain diluar. Suaranya baguuuuusssss banget. Ouh, i touched dengar lirik lagunya. Anna sayang banget sama kakaknya.

Beberapa tahun kemudian, orang tua mereka Raja dan Ratu meninggal karena kecelakaan kapal. Karena itu, Elsa sebagai anak pertama akan dinobatkan menjadi ratu. Ketika hari penobatan, Anna sangat senang karena akhirnya setelah beberapa tahun, istana kembali dibuka untuk umum. Anna juga bertemu dengan Prince Hans, dari Southern Island dan jatuh cinta. Bahkan hari itu juga, Anna minta pada Elsa untuk merestui pertunangan mereka. Elsa tidak setuju, karena mereka baru saja bertemu dan langsung bertunangan. Karena Anna terus mendesak, Elsa merasa terpojok dan tanpa sengaja dia mengeluarkan kekuataannya untuk melindungi diri.

Seluruh istana kaget dengan kekuatan Elsa. Elsa jadi takut dan berlari keluar istana. Tanpa sadar dia mengubah cuaca menjadi salju. Kota yang seharusnya indah karena musim panas, mulai turun salju (Snow in Summer). Elsa terus berlari ke hutan tanpa peduli apa yang terjadi dibelakangnya. Elsa akhirnya menggunakan kekuatan untuk membangun istana es di tebing dengan sangat indah. Ditambah dengan lagu yang dia nyanyikan sangat pas dengan semua kejadian yang terjadi. Anna mengejar kakaknya ke hutan dan dia bertemu dengan Olaf (boneka salju mereka yang tiba-tiba hidup), Kristoff (cowok penjual es), dan rusa-nya Sven. Sejak itu, petualangan mengembalikan Summer ke kota dimulai...

Menurut saya animasi yang satu ini mengandung nilai-nilai kasih sayang antar saudara, keindahan salju dan es, lagu-lagu yang bagus, semuanya udah komplit dalam kartun ini. Kalau kalian nonton versi 3D, kalian bisa melihat keindahan butiran salju dan es lebih jelas. Nonton deh, kalian nggak akan menyesal :D

Desember 02, 2013

Pergi ke Dokter

Musim hujan nih. Kalau pulang sore muacetttnya. Cuma bisa pasrah aja nyampe ke kosan jam berapa. Apalagi kalau udah hujan, nggak ada harapan bakalan dapat taksi, nunggu busway lama, oh Jakarta.

Di sela-sela musim hujan dan macetnya ibukota, akhirnya saya terserang batuk. Sebenarnya saya bukan orang yang terlalu peduli sama batuk. Toh biasanya juga sering sembuh sendiri. Cuma karena sekarang akhir tahun, dan selama setahun saya nggak pernah sama sekali rawat jalan pakai asuransi kantor, akhirnya saya mau menghabiskan plafond saya, hehe.

Pertama saya pergi ke Klinik Asma dan Alergi di Tanah Abang. Awalnya saya kira disana ada dokter spesialis paru, tapi dokter yang saya temui adalah dokter umum yang sudah ahli alergi dan asma. Saya di wawancara dulu sebelum masuk mengenai riwayat penyakit saya, lalu langsung menemui dokter. Beliau mengganti obat asma saya yang biasa, yaitu Salbutamol dengan obat racikan yang lain karena salbutamol membuat saya gemetaran. Dokternya baik sekali dan ramah.

Saya minum obatnya beberapa, selain menghabiskan antibiotik yang sudah saya minum lebih dahulu dari dokter lain. Memang sih obat asmanya ampuh, membuat saya nggak gemetaran, dan nggak begitu batuk. Tapi sekalinya batuk, sakit banget. Kerongkongan terasa kering juga. Akhirnya karena belum sembuh, saya pergi ke RS. Jakarta. Takut juga pergi ke rumah sakit, takut di opname kayak tahun lalu.

Di RS ini, saya menemui dokter spesialis paru yang udah Professor. Saya bilang ke dokter kalau batuk saya belum sembuh dan dahaknya masih kuning. Akhirnya dokter memberikan obat racikan lagi untuk diminum 3x sehari, trus 2x sehari, dan 1x sehari sampai habis. Kali ini dahak saya sembuh, tapi batuknya masih aja membuat saya nggak bisa tidur. Haduwwh, bandel banget batuknya. Dada saya sakit kalau batuknya sampai sebegitunya. Dokter memang menyarankan saya pakai inhaler karena bisa menyembuhkan sesak napas dengan dosis yang optimal. Tapi karena saya udah eneg sama inhaler (dari kecil pakai inhaler dan berakhir pada saat inhaler saya dilewati cicak), jadi benciiiiii sama inhaler. Teringat sama cicak. Dokter ngakak pas saya cerita itu. Tapi suer dok, saya jijiiiiik sama inhaler (dan cicak).

Akhirnya saya menyiasati dengan banyak minum air putih. Ternyata air putih mengurangi batuk secara signifikan. Obat dari dokter masih terus saya minum dan minum air putih yang banyak. Kalau belum sembuh juga saya jadi bingung mau diapain lagi batuk ini. Awalnya saya kira ada yang aneh dengan asma saya. Apa tambah parah atau ada penyakit lain. Alhamdulillah paru-paru saya baik-baik saja. Udah 2 dokter saya temui dan dua-duanya bilang baik-baik saja ya berarti nggak ada masalah.

Semoga batuk ini cepat sembuh. Mana sekarang hujan deras lagi. Ya Allah, semoga Engkau melimpahkan banyak rejeki melalui hujan. Amin :)

Follow me

My Trip