Desember 02, 2013

Pergi ke Dokter

Musim hujan nih. Kalau pulang sore muacetttnya. Cuma bisa pasrah aja nyampe ke kosan jam berapa. Apalagi kalau udah hujan, nggak ada harapan bakalan dapat taksi, nunggu busway lama, oh Jakarta.

Di sela-sela musim hujan dan macetnya ibukota, akhirnya saya terserang batuk. Sebenarnya saya bukan orang yang terlalu peduli sama batuk. Toh biasanya juga sering sembuh sendiri. Cuma karena sekarang akhir tahun, dan selama setahun saya nggak pernah sama sekali rawat jalan pakai asuransi kantor, akhirnya saya mau menghabiskan plafond saya, hehe.

Pertama saya pergi ke Klinik Asma dan Alergi di Tanah Abang. Awalnya saya kira disana ada dokter spesialis paru, tapi dokter yang saya temui adalah dokter umum yang sudah ahli alergi dan asma. Saya di wawancara dulu sebelum masuk mengenai riwayat penyakit saya, lalu langsung menemui dokter. Beliau mengganti obat asma saya yang biasa, yaitu Salbutamol dengan obat racikan yang lain karena salbutamol membuat saya gemetaran. Dokternya baik sekali dan ramah.

Saya minum obatnya beberapa, selain menghabiskan antibiotik yang sudah saya minum lebih dahulu dari dokter lain. Memang sih obat asmanya ampuh, membuat saya nggak gemetaran, dan nggak begitu batuk. Tapi sekalinya batuk, sakit banget. Kerongkongan terasa kering juga. Akhirnya karena belum sembuh, saya pergi ke RS. Jakarta. Takut juga pergi ke rumah sakit, takut di opname kayak tahun lalu.

Di RS ini, saya menemui dokter spesialis paru yang udah Professor. Saya bilang ke dokter kalau batuk saya belum sembuh dan dahaknya masih kuning. Akhirnya dokter memberikan obat racikan lagi untuk diminum 3x sehari, trus 2x sehari, dan 1x sehari sampai habis. Kali ini dahak saya sembuh, tapi batuknya masih aja membuat saya nggak bisa tidur. Haduwwh, bandel banget batuknya. Dada saya sakit kalau batuknya sampai sebegitunya. Dokter memang menyarankan saya pakai inhaler karena bisa menyembuhkan sesak napas dengan dosis yang optimal. Tapi karena saya udah eneg sama inhaler (dari kecil pakai inhaler dan berakhir pada saat inhaler saya dilewati cicak), jadi benciiiiii sama inhaler. Teringat sama cicak. Dokter ngakak pas saya cerita itu. Tapi suer dok, saya jijiiiiik sama inhaler (dan cicak).

Akhirnya saya menyiasati dengan banyak minum air putih. Ternyata air putih mengurangi batuk secara signifikan. Obat dari dokter masih terus saya minum dan minum air putih yang banyak. Kalau belum sembuh juga saya jadi bingung mau diapain lagi batuk ini. Awalnya saya kira ada yang aneh dengan asma saya. Apa tambah parah atau ada penyakit lain. Alhamdulillah paru-paru saya baik-baik saja. Udah 2 dokter saya temui dan dua-duanya bilang baik-baik saja ya berarti nggak ada masalah.

Semoga batuk ini cepat sembuh. Mana sekarang hujan deras lagi. Ya Allah, semoga Engkau melimpahkan banyak rejeki melalui hujan. Amin :)

15 comments:

joe mengatakan...

semoga cepet sembuh deh

TS Frima mengatakan...

semoga tidak sakit lagi dan semoga cuaca cepat membaik juga :)

Azhar Penulis mengatakan...

Saya membaca buku karangan dr. Friedman Batmanghelidj, yang membahas tentang manfaat air putih. Saya mengamalkan dan alhamdulillah keluhan maag sudah jarang muncul.

Salahsatu yang menjadi tips dalam buku tersebut adalah minum air putih (bukan air es/dingin dari kulkas tetapi kalau bisa hangat atau netral saja) dua gelas di waktu-waktu sela seperti setengah jam sebelum makan besar dan dua jam setelah makan besar. Beberapa asupan gizi yang baik di saat musim pancaroba antara lain memperbanyak makan buah.

Buku tersebut juga menjelaskan, minum air putih merupakan pengurang gejala semua penyakit, mulai dari asam lambung sampai maag kronis, mulai dari cari perhatian sampai depresi/stress, dan saya rasa juga dibuktikan oleh Kak Meutia yang memperoleh manfaat untuk mengurangi keluhan yang biasa Kakak alami :)

Azhar Penulis mengatakan...

Beberapa asupan gizi yang baik di saat musim pancaroba antara lain memperbanyak makan buah.

Sunnah Nabi terkait hal ini yaitu memakan buah sebelum makan makanan pokok dan bukan sebaliknya agar makanan dapat dicerna dengan baik. Makan buah-buahan setelah makan makanan pokok hanya akan mengganggu pencernaan karena buah tidak akan dicerna lagi.

adittyaregas mengatakan...

saya kira ada cerita si dokter gantengnya hahaha

semoga cepat sembuh ya Kak Meutia :D

Meutia Halida Khairani mengatakan...

@Azhar Ilyas : wah, panjang sekali komentarnya. makasih ya nasehatnya. iya ini mau makan buah jg, lumayan buat panas dalem

@adit : cerita si dokter di postingan sebelumnya ya :D

cara mengobati penyakit hernia tanpa operasi mengatakan...

semoga cepat sembuh yah

Nuel Lubis, Author "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" mengatakan...

Get well soon, and don't forget to rest.. hehehe

Rosi Atmaja mengatakan...

smoga diberi kesehatan mba. dulu sy pernah batuk sampai 7 bulan. tdk ke dokter karena trauma dengan dikter dan yang kedua sy lagi hamil saat itu. takutnya ntar didiagnosa macem2, trus dikasih obat macem2 coz sy termasuk "penganut herbal" hehe. jadilah selama 7 bulan hanya terapi ceragem tiap hari tanpa lelah. alhamdulillah sembuh. kalo manfaat air putih itu saya 1000 persen setuju.

cara mengobati penyakit anemia secara alami mengatakan...

Get well soon,semoga penyakitnya i ambil sama tuhan

r10 mengatakan...

entahlah aku juga tak suka inhaler, tenggorokan jadi agak pedas gitu

aziz miring mengatakan...

dibanyakin minum es hahahahhaha
#petuahsesat

Unknown mengatakan...

Ya, memang musim hujan gini harus ekstra jaga kesehatan....

Corat - Coret [Ria Nugroho] mengatakan...

sekarang gimana keadaannya mut udah reda batuknya
tp aku jg pernah disaranin sama temen kalau sakit apa2 obatnya minum air putih aja yang banyak :D

D I J A mengatakan...

waaaah sama
dija juga udah 2 minggu batuk gak sembuh sembuh
udah ke dokter 2 kali
semoga sebentar lagi kita sembuh

Follow me

My Trip