Setibanya kita semua di stasiun Shinjuku (salah satu stasiun terbesar di Tokyo), saya mengucapkan selamat tinggal pada Hakone Free Pass. Bye bye uang 5000 yen. Saatnya ketemuan sama patung Hachiko. Dari Shinjuku ke Shibuya tarifnya 150 yen. Ketika turun di Shibuya, kalian akan melihat langsung Exit Gate Hachiko. Jadi nggak usah pusing mau keluar lewat mana untuk bertemu dengan patung anjing yang super setia ini.
Saat itu Tokyo diguyur hujan lebat, sama seperti di Hakone. Ketika keluar dari gate subway, saya dan teman saya membeli payung transparan. Ntah kenapa, payung transparan adalah titipan paling heboh ketika saya bilang ke teman-teman kalau saya mau main ke Jepang. Padahal menurut saya biasa aja. Setelah membeli payung, sempat mencari-cari dimana patung Hachiko sebentar, dan menemukannya. Oh ya, sepertinya orang Tokyo banyak menggunakan patung Hachiko sebagai tempat meeting point. Jadi setiap saya mendengar mereka bertelepon, pasti menyebukan Hachiko... Hachiko.
Hachiko dan payung transparan |
Pasti kalian tau Shibuya? Pusat pertokoan yang terkenal dengan ribuan orang menyebrangi zebra cross. Ahh, akhirnya saya bisa mencoba ikut menyebrang di zebra cross dengan ribuan orang Tokyo. Rasanya seperti sedang dalam Dorama Jepang, hahaha. Kalian bisa melihat toko ZARA, H&M, Forever 21, sederetan dengan toko-toko merk barat lainnya. Karena udah kelaparan dan hanya terlihat Mc.D, jadi saya memutuskan untuk makan disana.
Ribuan orang sedang menyebrang di Shibuya |
Orang Jepang memang terkenal nggak begitu bisa bahasa Inggris. Ketika saya memesan "Tea with No Ice", kasir Mc.D langsung jawab, "Hotto ne?" Saya terdiam sejenak dan loading.. Okay, Hotto berarti Hot. Saya bilang ok pada kasirnya. Untung mereka sangat ramah. Saya memesan burger udang dengan kentang goreng yang banyak, biar kenyang.
Resto cepat saji di Jepang harus self service. Selesai makan, kalian harus memasukkan semua sampah ke tong sampah yang disediakan dan meletakkan nampan ditempat yang disediakan juga. Bahkan saya liat kalau ada makanan atau minuman yang tumpah, kalian harus mengelapnya agar bersih. Setelah beres, baru boleh pulang.
Saya juga sempat membeli tumbler Starbucks di Tokyo (titipan teman). Padahal udah starbucks juga pelayannya nggak bisa bahasa inggris. Tapi menurut saya mereka mengerti apa yang kita ucapkan, cuma nggak bisa menjawab. Saya juga sempat masuk beberapa pertokoan di Shibuya untuk melihat barang SALE. Tapi tetep aja, walaupun SALE, mahal juga. Sekali lagi saya mengingatkan untuk menggunakan boots tahan air karena kalau pakai sepatu biasa dan basah karena percikan hujan itu nggak enak banget. Sepatu teman-teman saya pada basah dan saya melenggang dengan nyaman dengan boots. Oh ya, karena malam itu hujan, suhu Tokyo nggak terlalu dingin. Saya bisa berjalan dengan nyantai kesana dan kemari tanpa menggigil.
Setelah puas mengitari Shibuya, saya memutuskan untuk melihat Tokyo Tower. Dari Shibuya Station ke Hamamatsucho tarifnya 190 yen. Nah, tiba di Hamamatsucho agak bingung dimana pintu keluar untuk Tokyo Tower. Seperti biasa, tanya kepala stasiun langsung dikasih tau. Ketika keluar dari subway, langsung terlihat lampu orange menyala khas Tokyo Tower.
Sepi di sekitar Tokyo Tower |
Tokyo Tower |
Kalian bisa berjalan terus lurus untuk semakin mendekati ke Tokyo Tower. Saya nggak sampai di bawah tower, cukup udah bisa di foto dari agak dekat. Udah capek juga dan udah malam. Hanya 30 menit disana untuk berfoto, lalu kita pulang. Dari Hamamatsucho ke Akihabara tarifnya 150 yen. Oh ya, sempat masuk ke toko-toko sekitar Akihabara. Kayaknya hampir semua gadget, game, console, semua ada di Akihabara. Saya jadi melihat-lihat di screen besar depan toko trailer game terbaru. Keren banget!!
Selesai dari Akihabara, kita pulang ke penginapan dengan menggunakan Tsukuba Express menuju Asakusa dengan tarif 200 yen. Besok harus bersiap ke Osaka dengan pesawat sore, tapi sebelum itu mau puas-puas bermain di Sensoji Temple dan Ueno Park.
5 comments:
Jadi iri nih. Soalnya saya pingin banget bisa jalan-jalan atau bahkan tinggal di Jepang. Tapi sayangnya, saya belum terlalu fasih Bahasa Jepang nya. Apalagi di sana orang-orangnya kurang begitu lihai berbahasa Inggris hehe :D
Hai Meutia, foto yang kedua itu nyeberang di Shibuya ya? Itu nyeberang di zebra cross, atau nyeberang di lapangan? Kok yang nyeberang rasanya banyak banget?
@Vicky : zebra cross kok.. udah saya tulis, hehe ^^
Seru banget mba.. Jadi makin pengen ke sana... Nice story #jempol
hachiko
shibuya
kedua ikonik bangetttt!!!
beruntung Meutia bisa kesana
Posting Komentar