April 07, 2014

I Ride Super Cool Train to Narita and Fly to Osaka

Setelah menjemput teman saya di Akihabara dan balik lagi ke Ueno, kami mengambil koper di locker, dan bergegas menuju stasiun Keisei Skyliner. Sempat beli cemilan lagi di dekat Ueno Park (makan melulu). Sebelumnya, saya melihat ada poster game Dark Souls III di eskalator Stasiun Ueno. Nah, ada beberapa remaja Jepang sedang mengagumi betapa kerennya poster itu. Tapi yang aneh, mereka bilang gini, "Whoa, Darke Soulse San!" Saya terdiam, melihat poster, lalu melihat remaja-remaja itu. It's Dark Souls Three honey bunny sweety!

Oh iya, salah satu teman saya ketinggalan kacamata di stasiun Ueno pada hari pertama kami tiba di Jepang. Kami bertanya pada kepala stasiun dimana kantor Lost and Found dan petugasnya memberikan arah. Kalau kalian kehilangan barang di stasiun JR, berarti kalian harus ke Lost and Found kantor JR, sedangkan saya di stasiun Tokyo Metro. Sesampai di ruangan Lost and Found, mereka, dengan bahasa isyarat kami bilang kalau kehilangan kacamata. Ternyata mereka udah memisahkan sekotak kacamata, dompet, pulpen, apa pun dengan kotak terpisah dan diurutkan berdasarkan tanggalnya. Jadinya lebih mudah kalau mau mencari barang. Sayangnya, memang kacamatanya nggak ada, berarti mungkin udah terbuang atau diambil sama orang.

Saya antusias banget melihat kereta super keren Keisei itu. Setelah masuk ke ruang tunggu kereta, datanglah Skyliner yang Subhanallah kerennya. Muka kereta terkesan garang dan keren, seperti naga. Langsung deh kita berfoto. Kurang sah kayaknya kalau nggak berfoto di kepala kereta.
Keisei Skyliner
Makan cemilan di jalan
Karena kereta akan berjalan balik menuju Narita, maka secara otomatis kursi yang ada di dalamnya ikut berputar berbalik arah. Ah keren banget! Lalu ada 1 pegawai yang masuk kereta untuk mengecek apakah ada sampah atau tidak. Setelah pengecekan beres, kami boleh masuk. Seluruh interiornya biru. Ada tempat koper di sisi kiri dan kanan dekat pintu masuk dan ada meja untuk makan. Setelah kereta jalan, saya mulai makan siang. Duh lapar banget rasanya. Semua makanan saya lahap habis.

Gimana rasanya naik kereta dengan kecepatan 160 km/jam? Biasa aja sih. Saya merasa kalau kereta malah jalannya lambat. Tapi sewaktu bersebelahan dengan tol, baru terasa kencangnya ketika melihat mobil langsung jauh tertinggal di belakang. Kebayang bagaimana kencangnya Shinkansen yang kecepatannya 350 km/jam?

Tepat pukul 16:01 kami tiba di Terminal 2. Masuk ke bandara dimintai Passport dulu. Ketika mereka baca passpor saya, "Indonesia?" Saya jawab, "Yes!" Petugas langsung bilang, "Terima kasih." Wah, kaget saya dia bilang terima kasih. Saya sedikit berlari menuju konter Jetstar karena konter cek in bagasi mau tutup. Untung masih keburu. Setelah cek in bagasi, ke toilet sebentar lalu langsung naik pesawat. Bahkan nggak sempet duduk di boarding gate. Rasanya capek banget jadinya bisa pulas tidur di dalam pesawat.

Setelah tiba di Osaka pukul 18:25, sebelum mengambil bagasi, saya dan teman-teman internetan dulu dengan wifi gratis. Langsung memberi kabar ke rumah, posting foto bersama kereta keren ke instagram, dan membalas komen-komen. Setelah 30 menit, baru nyadar kalau bagasi kita udah muter-muter sendiri di bagage rail. Langsung kami ambil deh. Berhubung dari bandara langsung mau ke hotel, jadi mau makan dulu di Lawson. Saya pesan nasi, plus tuna, eggroll, dan sayur, pokoknya banyak deh karena lapar. Udah lama juga nggak puas makan nasi. Kami makan dengan sangat lahap.

Setelah makan, saya keluar bandara untuk menuju stasiun JR. Ternyata mahal juga naik kereta dari Bandara ke stasiun Tsurugaoka tarifnya 950 yen. Oh ya, Osaka malam itu dingginnnnn buangettt. Ya Allah sampai hampir beku. Saya udah pakai kupluk, sarung tangan, dan menyandang tas supaya keringetan malah nggak ngaruh. Cepat-cepat masuk ke dalam kereta supaya hangat. Fyi, teman saya mendaftar internet Jepang ketika berada di Indonesia namanya wii_premium. Buat kalian yang mau ke Jepang, kalian bisa daftar juga. Nanti bakalan dapat username dan password yang bisa dipakai rame-rame.

Sejam kemudian, sampailah kami pada stasiun Tsurugaoka. Haduuuwh suhunya dingiiin banget!!! Bertambah dingin. Kayaknya udah 2 derajat deh, tapi belum ngecek di internet suhu pastinya. Di stasiun ini ada 7eleven, jadi bisa beli cemilan juga. Sempat bingung juga dimana letak penginapan kita For Leaves Inn Nagai. Tiba-tiba ada ibu-ibu menawarkan melihat voucher Booking.com kita lalu menunjukkan jalan ke hotel. Ternyata hanya 2 menit jalan kaki, deket banget. Cuma karena udah malam, roda koper bikin agak berisik karena suasana kota sangat lengang.
Membeku
Mampir sebentar beli makanan
Setelah sampai penginapan, agak menyesal karena penjaganya sama sekali nggak bisa bahasa inggris. Mau nanya koneksi internet juga dia susah menerangkan ke kita. Dia ngasih petunjuk dan hampir nggak ada bahasa inggris. Kamarnya juga minimalis. Kali ini nggak tidur di Ryokan tapi benar-benar spring bed. Heaternya nggak begitu menghangatkan, jadi tidur terpaksa pakai sweater. 
Cara login internet nggak ada bahasa Inggrisnya
Ada hal menarik. Baru nyadar ketika besoknya saya keramas dan mau pakai hair dryer, kok angin dari hair dryer sepoi-sepoi. Saya takut ini hair dryernya rusak. Ternyata baru tau listrik di Jepang itu 110 V dan hair dryer saya itu 220 V. Jadi lamaaaaa banget keringnya rambut. Pantesan juga heater nggak panas.

Oke, selanjutnya saya ke Kyoto. Stay tuned!

2 comments:

Rosa mengatakan...

wah sudah lama g main ke sini :D

Asyikk ke Jepang, semoga saya bisa ke Jepang, bulatkan tekad, harus bisa ke Jepang :D

Semoga menyenangkan ya perjalanannya ;D

Safira Nisa mengatakan...

Jepang sih gitu, panduan apapun biasanya bahasa jepanjg semua, gaada bahasa lain ahaha

Follow me

My Trip