April 28, 2014

Jeju Part 3 : Two Waterfalls

Setelah kenyang makan seafood se-wajan, kami semua tertidur di mobil. Pas bangun udah sampai di parkiran aja. Perasaan baru sebentar tidurnya, eh udah sampai di tempat tujuan. Pulau Jeju terkenal dengan air terjun yang termasuk dengan 7 keajaiban dunia. Saya mengunjungi 2 diantaranya yang berlokasi di Seogwipo, Jeju Selatan. Penasaran? Mari kita bahas.

Jeongbang Waterfall
Jeongbang Waterfall  adalah salah satu air terjun yang paling populer di Pulau Jeju. Tingginya 23 meter dan sangat dekat ke pesisir pantai. Pada musim hujan, lebar air terjun yang jatuh bisa mencapai 8 meter. Kemarin saya kesana sih lagi nggak hujan, jadi nggak terlalu lebar. Sumber airnya adalah sungai Donghong-chun. Beberapa sumber mengatakan kalau Jeongbang Waterfall adalah satu-satunya air terjun yang jatuh langsung ke samudra. Walaupun masih menjadi perdebatan, karena menurut penglihatan saya juga air terjunnya turun ke bebatuan dulu, membuat aliran dan mengalir ke pantai. Air terjun ini juga termasuk dalam Yeongjusipgeong, salah satu dari 10 pemandangan terbaik dalam Pulau Jeju sebagai salah satu 7 keajaiban dunia.
Air terjun menuju pesisir
Penuh bebatuan
Untuk mencapai air terjun ini dari parkiran mobil, kalian tinggal menuruni anak tangga sampai kebawah (pesisir pantai). Nah, karena banyaknya batu-batu besar dan licin karena percikan air terjun, saya sarankan untuk tidak menggunakan alas kaki yang rata. Sepatu yang saya pakai udah sangat powerful deh, nyaman, dan nggak licin. Saya harus naik diatas bebatuan dibantu oleh tourguidenya karena saya takut jatuh. Beda dengan teman-teman saya yang cowok langsung lompat sana sini sampai ke air terjun. Bahkan mereka berdiri di batu paling besar, OMG!
Foto sama tourguide
Air terjun Jeongbang
Menurut legenda yang beredar, ada naga yang tinggal di dalam air terjun (apa di dalam bukit itu ya?). Roh naga tersebut membuat air terjunnya bisa untuk menyembuhkan berbagai penyakit dan dapat memanggil hujan apabila air terjun kering. Jadi serem ngeliat ke air tejun takut tiba-tiba ada kelopak mata yang terbuka, hiii!!
Naik ke batu gede
Kami cuma sebentar disini. Sekitar 10 menit untuk berfoto, lalu melanjutkan perjalanan ke Cheonjiyon Waterfall yang berlokasi hanya 300 meter dari Jeongbang.

Cheongiyeon Waterfall
Cheonjiyeon Waterfall (Pond of God) sedikit lebih jauh jaraknya dari parkiran menuju air terjun. Cheonjiyeon secara literatur berarti awan (Ch'eon) yang terhubung dengan tanah (ji). Tingginya hanya 22 meter dan lebarnya 12 meter. Ada kolam buatan yang banyak bebek berenang di kaki air terjun. Sumber air terjun adalah mata air dari sungan Sombam.
Plang air terjun
Lambang 7 keajaiban dunia
Untuk mencapai air terjun, kita harus berjalan kaki 200 meter. Sebenarnya saya udah malas jalan kaki karena pegal, tapi pemandangan yang disajikan sebelum tiba ke air terjun sangat indah. Beberapa pohon mulai tumbuh daunnya dan bunga-bunga bermekaran. Ternyata daerah air terjun ini memiliki banyak flora langka. Dari website Visit Jeju yang saya baca bahwa di tempat ini adalah habitat flora langka seperti semak berduri Songyeopnan serta pohon Gusiljappam, pohon Sanyuja (pohon jeruk China), dan bunga camelia yang semuanya terdaftar sebagai Natural Monumen No 379. Oh ya, disini saya bisa melihat bunga Sakura di Korea.
Jalan menuju air terjun
Bunga apa daun ya itu?
Sakura di Korea
Istirahat dibawah pohon sakura
Penjelasan tentang tumbuhan langka
Kalian bisa melempar koin ke dalam kolam yang ada patung kura-kura dan berdiri di atas jembatan. Kalau koin kalian masuk ke tempat kura-kura, ucapkanlah 3 permintaan yang konon katanya bakalan dikabulin sama si kura-kura, hihihi. Saya bisa berhasil memasukkan koin ke dalam kura-kura hanya dalam 1 lemparan, keren 'kan? ^_^
Patung kura-kura
Cerita si kura-kura
Berbeda dengan Jeongbang waterfall, Cheongiyon lebih banyak spot untuk berfoto. Suasananya sangat asri dan membuat udara sangat dingin. Kebayang kalau datang kesini di malam hari. Suara jangkrik, percikan air terjun, dan dinginnya malam malah jadi serem, hihihi. Udara terasa sangat segar disini.
Gaya dulu
Duduk di pinggir sungai
Cheonjiyon Waterfall
Air jernih Cheonjiyeon waterfall ditetapkan sebagai Natural Monument No. 27 dan terkenal sebagai habitat belut Mutae (Natural Monument No. 258). Katanya juga disini itu ada 7 peri yang menjaga air terjun dan bermain-main di pepohonan. Mungkin bukan peri sih, kunang-kunang kali ya? Oh ya, ada Seven Fairies Festival tahunan diadakan setiap Mei disini.
Bunga di musim semi
Harpa naga
Mari menyebrang sungai
Kesimpulan saya tentang air terjun di Pulau Jeju adalah pemandangan yang ada disekitarnya yang keren, didukung oleh tumbuh-tumbuhan langka yang setiap berganti musim, mereka berubah warna jadi sangat indah. Air terjunnya sendiri biasa aja karena kalau dibandingkan dengan Curug Cikaso atau Curug Cigangsa yang pernah saya datangi di Sukabumi, wahhhh, beda jauuuh. Curug-curug itu bisa membuat saya terpukau sampai bengong karena derasnya debit air, tingginya, dan bentuknya yang subhanallah keren. Mungkin kalau di teliti jangan-jangan sekitar Curug Cigangsa dan Curug Cikaso juga ada flora langka.

Selanjutnya kita berangkat ke tebing super keren di dunia, stay tuned!

5 comments:

SunDhe mengatakan...

sepertinya klo kesitu enaknya tidur ya, adem.. :D

zachflazz mengatakan...

duh indah bangeeet.
saya kalo liat foto-foto Mbak, rasanya pengin nyemplung di situ, hehe.
apalagi batu gedenya, pengin saya ambil bawa pulang, hehe

Elsa mengatakan...

jembatan penyeberangan sungainya keren banget yaaaa

Linda mengatakan...

kwanjul
Kak aku gagal dpt visa korea, kalau langsung ke jeju katanya free visa ya?caranya gmana ya kak. . Makasy

Meutia Halida Khairani mengatakan...

@Linda : bisa baca peraturannya di Hikorea yah :)

Follow me

My Trip