April 14, 2014

Osaka Castle and Meet the Old Friend

Setelah ketinggalan kereta kemarin dan tertidur pulas sampai jam 12 siang, saatnya bangun dan melanjutkan perjalanan ke Osaka Castle. Mungkin karena pengaruh obat dan vitamin yang saya minum terlalu mantap, jadinya tubuh saya kembali fit. Oh ya, hari ini saya janjian sama teman semasa kuliah bernama Icha. Dia baru balik dari Padang ke Kobe dan janjian dengan saya mau main ke Osaka Castle.

Setelah beberapa saat Line dengan Icha, kita janjian di Osaka Castle pukul 15:03. Wah, mana pernah saya janjian dengan waktu jam 3 lebih 3 menit. Biasa juga jam 3an dimana datengnya bisa jam 3:30, hahaha. Pukul 13:30 kami keluar dari hotel dan mampir 7eleven dulu untuk mencari cemilan. Salah seorang teman saya mau istirahat aja di hotel nggak kemana-mana karena dia udah capek. Memang sih kalau mau berpetualang begini segala macam vitamin dan obat-obatan harus siap sedia. Kalau nggak, ya kasian juga harus menghabiskan waktu di hotel.

Tarif subway dari Tsurugaoka ke Tennoji 210 yen. Setelah itu lanjut subway ke Osakajokuen dengan tarif 170 yen. Nunggu subway ditambah mencari Line kereta menuju Osakajokuen menghabiskan waktu banyak juga. Akhirnya sampai ke Osakajokuen pukul 14:45. Jadi bisa duduk sambil ngemil makanan yang beli di 7eleven sebelum Icha datang. Tepat pukul 15:03, Icha bilang udah ada di pintu keluar stasiun, so ontime!
Jalan menuju Osaka Castle
Stasiun Osakajokoen
Mungkin sejak tahun pertama kerja sampai ketika saya ketemu Icha di Osaka, sepertinya udah 3 tahun kita nggak ketemu. Icha masih seperti dulu gayanya, nggak berubah sedikit pun, hahaha. Yang berubah banget adalah dia jago bahasa Jepang. Ahh, teringat dulu sama-sama nonton Dorama Jepang di kamar asrama, eh sekarang dia bisa ngobrol lancar.
Ketemu Icha
Didepan sungai
Di pinggir sungai
Kelihatan Osaka Castlenya
Osaka Castle adalah salah satu istana kerajaan Jepang jaman dahulu yang paling populer di kalangan para turis. Selain karena bisa ber-hanami (menikmati sakura sambil piknik), kita juga bisa masuk ke istana yang sekarang merupakan museum. Sayangnya, ketika saya kesana, bunga sakura baru kuncup, belum mekar sepenuhnya. Mana udara dingggiiinnnn!!! Ahh, tapi pemandangan disini indah banget. Mulai dari pintu keluar stasiun sampai ke istana, saya asyik berfoto dimana pun.
Osaka Castle
Gaya dulu
Osaka Castle dibangun pada akhir abad ke 16 oleh Toyotomi Hideyoshi, seorang panglima perang yang berakhir menaklukan seluruh Jepang dibawah kepemimpinannya. Pada tahun 1700an, istana ini pernah terbakar dalam perang dan di rekonstruksi kembali. Sekali lagi pernah terbakar habis dan baru direkonstruksi lagi pada abad 20.

Yuk masuk
Fotoan sama Icha
Castle nya gedeee bangetttt
Naik keatas batu biar difoto keliatan semua
Saya takjub dengan kemegahan istananya yang sangat terawat. Osaka Castle berada di tengah-tengah taman super luas dan super indah. Bahkan ada sungai kecil yang mengalir di bawah istana. Kita harus sedikit menanjak ketika mau masuk istana. Tiket masuk seharga 600 yen. Kalian bisa naik elevator sampai lantai 8 lalu turun melalui tangga, tapi antri. Saya langsung naik tangga aja biar badan lebih hangat dan ngos-ngosan. Pemandangan di puncak istana keren banget. Kalian bisa melihat sekeliling Osaka saking tingginya tempat ini.
Beli tiket masuk dulu
600 yen
Pemandangan dari lantai 8
Gedung-gedung
Turun tangga
Ketika sudah puas berada di puncak, mulailah saya berkeliling di dalam istana. Turun satu lantai dan melihat-lihat isi museum. Sebenarnya saya nggak terlalu suka sama museum, walaupun museum itu mempunyai banyak peninggalan. Kalian bisa melihat senjata seperti pedang yang keren, baju pelindung (armor) seperti shogun, maket Osaka Castle pada masa lalu, kimono yang dipakai kaisar, dan lain-lain. Lantai 3 dan 4 nggak boleh di foto, sedangkan lantai lainnya boleh. Kalian juga bisa melihat video 3D ketika jaman perang terdahulu.
Capek
Menjelajah museum
Ini peta rumah penduduk sekitar istana
Pasukan perang
Gaya dulu
Setelah puas berkeliling museum, saatnya ke toko souvenir. Sebenarnya saya mau nyari Kitkat rasa Sakura. Tinggal oleh-oleh yang satu ini paling susah nyarinya. Saya minta tolong Icha untuk nanya sama mas-mas penjaga mini market Kitkat Sakuranya ada apa ngga? Sekalian ngedengerin Icha ngomong bahasa Jepang, hahaha. Hiks, ternyata nggak jualan Kitkat Sakuranya. Ah, Icha bikin sirik bisa ngobrol bahasa Jepang >_< Oh iya, saya juga bertemu beberapa mahasiswa Indonesia disini. Perasaan selama jalan-jalan di Jepang, baru kali ini ketemu orang Indonesia asli, lumayan rame pula, sekitar 4 orang. Semua temannya Icha.
Yuk beli oleh-oleh
Oh ya, ada penjual Takoyaki. Langsung kami samperin lagi. Harga Takoyaki sepertinya dimana-mana sama, 500 yen. Tapi kali ini karena ada Icha dapat bonus 1 Takoyaki lagi, biasanya 6 jadi dapat 7, horee! Langsung memilih duduk diantara pohon-pohon besar sekalian nungguin Icha shalat di balik pohon, hahaha. Ah tapi enak banget yah Takoyaki di Jepang tuh. Lembut, kenyal, guritanya enak, ada sedikit rasa jahe, ukurannya lebih gede dari di Indonesia, super delicious lah~~
Tenda Takoyaki
Takoyaki lagi
Duduk diantara pohon besar
Gaya dulu seperti biasa
Sambil makan Takoyaki, sekalian nanya-nanya ke Icha, disini ngekos berapaan? Ternyata sekitar 50,000 yen. Lumayan mampus juga ya kalo di rupiahkan. Cuma pemerintah Jepang memberikan biaya hidup yang lumayan untuk anak-anak beasiswa. Senangnya. Kapan saya bisa begitu? Ah, mengunjungi teman di Jepang aja sudah merupakan anugrah, alhamdulillah. Selesai makan Takoyaki, kami berfoto di taman pohon Plum. Bunganya kecil-kecil, lebih kecil dari Sakura. Warnanya juga banyak, ada pink, putih, dan merah. Rasanya seperti dikelilingi bunga-bunga. Subhanallah indahnya.
Plum
Bagi dong cha..
Bunga warna-warni
Wajib gaya dulu
Plum tampak dekat
Setelah capek berfoto dan berkeliling, kita pulang. Sewaktu berjalan ke stasiun, kami saya melihat banyak remaja-remaja yang latihan dance. Musiknya sih musik barat. Tapi kenapa mereka nggak bisa melafalkannya dengan baik dan benar ya? Bahkan ada street performer (pengamen versi keren) yang lagi nyanyi sambil bawa alat-alat ngeband komplit banget. Keren bener deh. Selanjutnya rencana kita mau melanjutkan makan dan beli Kindle di BIC Camera. Yuk ikut!
Street Performer

4 comments:

tehnikcara mengatakan...

sy suka ulasannya selau ditulis dengan baik

hicha mengatakan...

hicha-nya ga berubah2 ya tia? emang kamen rider bisa berubah.. :P

Elsa mengatakan...

itu batu fondasi castle nya lebih gedhe dari manusia, dapat batu darimana ya mereka..hehhee
duuuh sakuranya mekar, hanami...
kapan aku bisa menikmati hanami

Meutia Halida Khairani mengatakan...

@mbak Elsa : itu bukan sakura... tp Plum.. hehe

Follow me

My Trip