Saya lanjutkan cerita di blog dalam situasi orang-orang diluar sedang demo buruh. Heran, kenapa ya suka banget demo? Kan jadi kotor banget tuh Bunderan H.I. Well, langsung ke cerita di Pulau Jeju. Sepulang dari Soegwipo, Jeju Selatan, dan menuju hotel yang berada di sebelah utara Pulau Jeju, saya tidur di mobil. Jauh banget kayaknya perjalanannya karena memakan waktu sekitar 1,5 jam tanpa macet. Udah seperti pulang ke Bandung dari Jakarta.
Penginapan saya malam itu adalah Goodstay Nulsong Parktel yang hanya 5 menit naik mobil ke bandara. Tourguide mengantarkan kami ke penginapan dan menyalami kami satu-persatu sebagai tanda perpisahan. Walaupun cuma satu hari di Pulau Jeju, tapi kesan bersama tourguidenya yang baik banget itu tidak terlupakan. Oh ya, kalau perjalanan kita cuma numpang lewat doang, mendingan cari penginapan yang dekat dengan bandara. Apalagi penerbangan besok jam 9 pagi.
Kali ini saya memilih kamar berbentuk Ryokan lagi. Perbedaan Ryokan Korea dan Jepang adalah kasurnya. Kasur di Jepang itu tebal dan empuk banget, sedangkan di Korea tipis. Sewaktu saya duduk di tatami, ada beberapa titik lantainya yang hangat. Sepertinya ada penghangat di bawah tatami. Kamarnya juga luas. Kalian bisa guling-guling dari pojok kiri ke kanan, atas dan bawah saking lengangnya kamar tanpa kasur spring bed.
Kami menaruh barang yang seabrek-abrek, bahkan resepsionis hotel yang kaget bilang begini, "You only stay one night and look how many luggages you bring?" karena melihat koper, tentengan, dan ransel kita penuh, hahaha. Setelah itu pergi nyari makan dan mau nyari koper lagi. Udah nggak mungkin muat lagi koper saya bahkan udah nitip oleh-oleh ke teman-teman juga udah pada nggak cukup. Alhasil jalan ke Lotte Shopping. Sebelumnya ketemu dengan Mc. D tapi males ah makan junk food. Mau nyari aja sekitar hotel. Untuk teman nonmuslim, daerah sekitar hotel banyak banget menjual black pork yang paling terkenal seantero Jeju.
Ketika tiba di Lotte, saya mencari-cari koper yang ringan, gede, dan murah. Untungnya lagi ada koper diskon. Pegawai Lotte juga bisa bahasa inggris, saya jadinya enak banget berkomunikasi. Harga koper 69,000 Won kata pegawainya tapi label harga di koper nggak ada. Anehnya, ketika mau membayar, kasirnya butuh label harga. Mulai deh para petugas bergrilya mencari label harga dan saya menunggu sambil melihat-lihat kosmetik. Setelah 30 menit mencari, mereka menemukan label harga 60,000 Won, kok lebih murah? Ya udah deh, saya sih senang aja.
Keluar dari Lotte dengan mendorong koper Airwalk berwarna pink yang super gede, lucu juga menurut saya. Di pikiran saya adalah akhirnya semua belanjaan saya bisa cukup masuk ke koper. Malam itu Jeju dinggggiiiinnnn banget. Awalnya saya ingin memasukkan mantel saya ke koper saja karena saya kira Jeju dan Busan itu lebih hangat. Sayangnya, nggak hangat sama sekali!! Busan bahkan suhunya sampai 0 derajat juga, aaahh!
Karena dingin dan lapar, saya masuk ke tempat makan seafood di dekat hotel. Saya kurang tau nama makanannya tapi yang saya lakukan adalah menunjuk gambar makanan untuk memesan. Saya dan teman-teman memilih menu paket lagi, dapat bibimbap dan ikan mackarel bakar ukuran besar. Rasa makanannya sangat enak. Ikan mackarel bakar sangat lembut dagingnya, sedikit asin, dan gurih. Untuk minum, kita disuguhkan air es. Haduwh, udah udara di luar tempat makan dingin, eh minumnya juga air es.
![]() |
Bibimpab dan Roasted Mackarel |
Teman-teman saya juga memesan Soju yang merupakan bagian UNESCO World National Herritagedi Pulau Jeju. Kata teman saya rasa Sojunya sangat panas di tenggorokan, bahkan kalau diminum sampai habis sebotol bisa langsung mabuk kepayang, hihihi. Saya bilang sama mereka jangan mabuk, karena besok pagi mau naik pesawat. Jadi mereka minum sedikit, lalu dibawa pulang ke penginapan.
![]() |
Soju warisan budaya dunia |
Di penginapan, mulai deh membongkar koper-koper yang udah ada, lalu mempacking ulang ke koper baru. Semua tentengan dimasukkan ke koper baru, dan juga barang-barang yang saya titipkan ke teman-teman saya minta untuk ikut dimasukkan juga. Alhasil, kaget karena NGGAK CUKUP JUGA??? Akhirnya teman saya bilang, ntar di Busan di packing ulang lagi, sekalian pakai tas tentengan yang awalnya mau disimpan aja. Haduwh, ntar balik dari Busan ke Jakarta harus menambah bagasi sekitar 20 kg lagi nih tampaknya.
Besok saya terbang ke Busan. Let's go!
5 comments:
enaaaaak bangeeet kayake tuh makanan...
tp minumannya pernah nyoba, gak enak.....
wah meski beraneka macam lauknya, tapi kok nampaknya takarannya sedikit yah. Soju khas arak Korea yah
30 Menit O.o, lama banget ya mut, klo kak Dhe mah dah ga sabar nunggunya
Wow jalan-jalan ke pulau Jeju? seriusan? aaaaaaakkkkkkk
Btw, pengen nyobain soju deh. Mabuk bawe
mabuk udah jadi budaya disana kali yaa...
karenatiap makan suguhannya pasti ada minuman yang memabukkan. kayak di Cina dan Jepang
Posting Komentar