Akhirnya saya baca juga buku ini. Setelah menonton sepenggal filmnya di Khalifah yang tayang di Trans 7 yang membuat saya sukses terharu dan merasa bangga. Jadi penasaran cerita lengkapnya seperti apa. Kebetulan kantor saya bersebelahan dengan Mall, jadinya langsung meluncur ke Gramedia untuk beli bukunya.
Buku ini ditulis oleh ustad Felix Y. Siauw dengan sangat lengkap. Memang hanya 314 halaman, tapi karena tulisannya kecil-kecil dan rapat, juga disertai foto dan peta, seolah-olah kalian membaca buku dengan ketebalan 600 halaman. Tapi nggak terasa lho. Karena saya menghabiskannya dalam waktu 3 hari, dalam sehari cuma sempat baca 3 jam karena harus ngantor, bangun sahur, shalat taraweh, dan berbagai kegiatan lainnya.
Mungkin beberapa dari kalian pernah mendengar nama Muhammad Al-Fatih, seorang sultan terbaik dan pasukan terbaik yang berhasil menaklukkan Konstantinopel, sekarang nama kotanya Istambul, Turki. Mungkin dalam catatan sejarah, penaklukan sebuah kota adalah hal biasa. Tapi yang membuat Konstantinopel menjadi sangat luar biasa adalah karena Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Sungguh, Konstantinopel akan ditaklukkan oleh kalian. Maka sebaik-baiknya pemimpin adalah pemimpinnya dan sebaik-baiknya pasukan adalah pasukannya. (HR. Ahmad)"
Mendengar sabda seperti itu, hampir seluruh khalifah di dunia mencoba untuk menaklukkannya. Tapi jangan salah. Kala itu, Konstantinopel adalah kota benteng yang amat sangat tangguh dan susah di tembus, belum lagi ada parit yang mengelilinginya sampai kota ini pernah mendapat julukan "The City of Perfect Defense".

Yang paling membuat saya terkesan pada buku ini adalah bahwa seorang Sultan Mehmed sama sekali tidak pernah masbuq dalam shalat, tidak pernah meninggalkan shalat berjamaah, shalat rawatib, dan shalat tahajjud. Bahkan untuk memastikan para tentara beliau adalah tentara yang paling bertaqwa pada Allah, beliau sengaja berjalan-jalan ke tenda-tenda prajurit untuk memastikan tidak ada prajurit yang melanggar syariat. Beliau juga menaruh 1000 orang ulama di pasukannya agar menyemangati dan mengingatkan untuk tetap berpegang teguh pada Allah. Alhasil, tentara Sultah Mehmed adalah tentara yang selalu berzikir, bahkan ketika berlatih dan menempa pedang, selalu shalat berjamaah, tidak pernah berpesta pora, tidak pernah minum khamar, dan hal tercela lainnya. Mengingat beberapa film perang yang saya tonton menunjukkan kalau sudah menang perang, minum anggur, pesta, dan tidak jarang pesta seks. Prajurit dan pemimpin yang sangat mulia.
![]() |
Ilustrasi Sultan dan Pasukannya |
Hal yang mencengangkan lainnya; Pertama, ide-ide Sultan yang See Beyond Eyes Can See. Sultan Mehmed ini luar biasa cerdas. Beliau memerintahkan para prajurit memindahkan kapal-kapal perang ke Selat Marmara, karena kalau dipindahkan dari jalur laut ada rantai yang membendungnya. Hal ini membuat pasukannya menguasai perairan. Juga meriam yang dibuat untuk menghancurkan benteng dengan panjang 8 meter. Agar mereka selalu diingatkan untuk bergantung pada Allah, di moncong meriam diukir kalimat "Tolonglah Ya Allah! Sang Sultan Muhammad Khan bin Murad". Kedua, sang Sultan selalu memimpin shalat berjamaah bahkan ketika mengepung benteng. Bayangkan saja, beliau memimpin shalat 250,000 pasukan yang mengelilingin benteng.
Meriam Sultan dengan moncong berkaligrafi |
Ilustrasi Sultan Mehmed memimpin shalat berjamaah |
Memang, pengepungan benteng bukan usaha sehari, dua hari. Tapi Sultan mempelajari berbagai kekalahan Kekhalifahan sebelumnya yang menjadi masukan untuknya. Beliau mengepung satu kota demi satu, wilayah demi wilayah, baru akhirnya sampai pada benteng Konstantinopel. Usaha yang benar-benar penuh perhitungan. Hal yang membuat saya terharu juga ketika hari H pengepungan, Sultan Mehmed ingin menemui gurunya Syaikh Aaq Syamsyudin, tapi beliau tidak mau ditemui. Ketika Sultan geram dan menebas pintu masuk tenda sang ulama, beliau melihat gurunya itu sedang sujud dan berdoa agar hari penaklukan semakin dekat. Doa seorang guru kepada anak didiknya.
Terlalu banyak hal yang sangat hebat dari buku ini. Baca deh, dan kalian akan berpikir bahwa pahlawan dalam islam jauh lebih hebat dari Ironman, Spiderman, Captain Amerika, atau super hero lainnya dalam film. Sesungguhnya pemimpin terbaik dan pasukan terbaik yang diramalkan Rasulullah SAW itu benar-benar terbaik dan lebih dari itu. Semoga kita bisa seperti mereka, aminnn....
2 comments:
yap, pahlawan dalam Islam itu pernah nyata dan berkarya luarbiasa. Superman dkk?
Gw pernah nonton nih kisahnya di Khalifah, tertarik deh ntar kalo ke toko buku cariii.. :)
Posting Komentar