Oktober 31, 2014

Tugas Berat

Dalam rangka Halloween yang nggak saya rayakan, saya mau menceritakan sesuatu yang terinspirasi dari menonton Mata Najwa kemarin Rabu. Mungkin ceritanya nggak terlalu berhubungan dengan kejadian nyata di acara itu, tapi mungkin bisa menghibur kalian di akhir Oktober ini. Selamat menikmati.

***

Aku baru saja masuk kantor setelah pulang berlibur saat bosku memanggilku ke ruangannya. Untuk pekerjaan sepertiku, berlibur adalah hal yang jarang sekali bisa aku lakukan.
"Ada apa bos?" tanyaku.
"Lihat ini!" Bosku menyerahkan sebuah foto. "Aku ingin kau membunuhnya."
Aku mengambil foto itu. Seorang gadis cantik yang tampaknya baik hati. Memang kadang-kadang wajahnya menipu. "Tumben targetku kali ini anak muda." Kataku sambil menyimpan fotonya di dalam blazerku.
"Jangan meremehkan dia. Namanya Alya, dan dia adalah pacar anakku Roni. Karena pacaran dengan anak yang terlalu baik hati, Roni tidak mau meneruskan usahaku."
Aku mengernyit dan malas membahas cerita cinta anak kuliahan. "Baiklah!" Jawabku seraya keluar dari ruangan bos.
"Kau tau Ren, aku sudah mengutus 20 orang anak buahku untuk membunuhnya tapi tidak pernah berhasil. Kalau kau berhasil membunuhnya, aku akan berikan apa pun keinginanmu. Semoga kau beruntung."
Aku menoleh dan agak kaget. Aku mengangguk berpamitan dan keluar ruangan.

Namaku Renata, usiaku 25 tahun. Aku adalah tangan kanan seorang bos mafia paling ditakuti di Asia dan juga seorang pembunuh bayaran. Mungkin sudah lebih dari 1000 orang pernah aku bunuh. Kalau bos sudah menyuruhku secara khusus untuk membunuh orang, berarti bawahanku yang lain sudah kewalahan. Aku jadi ingin tau, sehebat apa gadis bernama Alya ini. 

Aku datang ke kampus Tuan Roni sambil menyamar menjadi seorang mahasiswa (yang membawa senjata api). Aku melihat Tuan Roni jalan bersama gadis bernama Alya itu ke kantin. Aku membuntuti mereka. Kalau saja Tuan Roni tau aku membuntutinya, bisa kacau rencanaku. Walaupun Tuan Roni tidak ada apa-apanya dibanding aku, tapi dia tetap anak bosku. 

Aku mengikuti mereka ke kantin, belajar di kampus, ke mini market, dan tempat-tempat umum lainnya selama 3 hari. Ntah kenapa, kebersamaan Tuan Roni dan Alya membuatku nggak enak hati untuk membunuh Alya. Mereka begitu bahagia, membuatku mengurungkan niat. Ah, kenapa hati nuraniku bermain. Biasanya juga tingal dar! der! dor! mati deh sasaranku. Ternyata membunuh orang baik lebih sulit dari orang jahat.

Bosku menelepon dan bertanya bagaimana kemajuan pembunuhanku. Aku bilang belum ada kemajuan sama sekali. Akhirnya aku memutuskan untuk mencegat Alya di WC. Ingin rasanya aku menembaknya langsung di WC tapi sepertinya aneh. Pembunuh bayaran sekelas aku, membunuh mahasiswi biasa di WC. Ah tidak! Kemana harga diriku?

"Hei kau!" aku memanggil Alya.
Alya yang sedang mencuci tangan menoleh ke arahku. "Ya?"
"Jangan dekati Roni lagi!" kataku akhirnya.
"Kenapa? Kamu siapa?"
"Kalau kau masih mendekati Roni, aku akan membunuhmu!"
Alya mengernyit, "Kamu selingkuhan Roni?"
Aku kaget, "Iya! Eh bukan. Aku kakaknya."
Alya tersenyum, "Ohh salam kenal kak!" Dia malah menyalamiku.
Aku mengeluarkan pistol dan membidik ke kepalanya. "Aku benar-benar akan membunuhmu!"
Alya terdiam dan menepis pistol dengan perlahan. Ia lalu menatapku tajam. "Kamu adalah orang ke 21 yang akan membunuhku. Ya sudah, bunuh saja. Aku pasrah!"
Aku tertegun melihat sorot matanya.
Alya lalu keluar dari WC, meninggalkan aku terdiam sendiri.

Aku masuk ke ruangan bosku dan memberikan foto Alya. "Aku menyerah!
Bosku terheran-heran. "Kenapa lagi?"
Aku menatap bosku lekat-lekat. "Anak itu... Dia memiliki sorot mata sama seperti anda! Kalau saja dia orang jahat, mungkin dia akan lebih hebat dari anda."
Aku lalu pergi.

Oktober 24, 2014

Rurouni Kenshin : The Legend Ends

Akhirnya setelah menunggu sebulan lebih, film yang sangat saya tunggu-tunggu tayang juga. Katanya mulai main di Indonesia tanggal 8 Oktober, trus diundur lagi jadi tanggal belasan, dan akhirnya jadi tanggal 22 Oktober 2014. Karena kantor saya satu gedung dengan Central Park Mall, jadi sejak tanggal 21 Oktober 2014 saya langsung beli tiket. Itu aja udah setengah dari kursi bioskop terjual. Saya dapat di deretan kelima dari depan, tapi nggak apa-apa. Asal bisa nonton perdana. Oh ya, teman saya bilang sewaktu dia mengantri di tanggal 22 Oktober 2014, padahal masih pagi, tapi tiket pukul 16:00 dan 19:00 udah sold out. Wow!


Pukul 18:45, saya udah duduk di sofa yang tersedia di Blitz. Kemaren itu Blitzmegaplex Central Park penuuuuh banget. Biasanya yah, walaupun Selasa Hemat aja, nggak seramai ini. Beberapa orang ada yang kecewa karena kehabisan tiket. Berbeda dengan saya yang sangat nyantai karena udah beli tiket sehari sebelumnya.


Baiklah, cerita dimulai dari Kenshin kecil yang sedang mengubur orang-orang yang dibunuh oleh gurunya sendiri. Ada cerita sedikit sewaktu Kenshin masih kecil, pertama kali bertemu dengan sang guru. Ketika terbangun, ternyata dia sudah pingsan tiga hari dan diselamatkan oleh gurunya sendiri, Seijuro Hiko. Kenshin meminta gurunya untuk mengajarkan jurus pamungkas (namanya lupa), dan gurunya setuju. Ngeliat gurunya itu macho banget deh, keren lagi, persis kayak di komik. Akhirnya mereka berlatih keras bersama.

Tokyo mulai diserang sama kapal perang Makoto Shisio. Pemerintah akhirnya mengadakan perundingan dengan Shisio. Shisio menyuruh pemerintah untuk menangkap Kenshin dan menjadikannya musuh negara. Akhirnya berita tentang Kenshin sebagai buronan sampai ke seluruh penjuru negri. Misao (seorang ninja) datang ke tempat Kenshin berlatih dan memberitahukan bahwa dia jadi buronan seantero negri. Akhirnya keluarga Ninja memberikan peta jalan rahasia untuk Kenshin agar selamat dalam perjalanan.
Megumi melihat pengumuman kalau Kenshin jadi buronan
Sayangnya di perjalanan, Kenshin dihadang oleh Aoshi Shinomori (ninja mantan pacar Misao) yang sudah mencarinya kemana-mana. Terjadilah pertarungan satu lawan satu yang super keren. Di pertarungan ini terlihat kalau kemampuan bertarung Kenshin meningkat tajam setelah berlatih dengan gurunya. Saya kagum banget deh dengan pertarungan mereka.
Aoshi dan Kenshin bertarung
Setelah Aoshi kalah, Kenshin melanjutkan perjalanan ke Tokyo. Dia kembali ke Dojonya Kaoru dan bertemu Megumi. Sayangnya pegawai pemerintah menemukannya dan membawanya ke kantor polisi. Disana Kenshin diberitahu bahwa Shisio meminta pemerintah untuk membunuhnya. Hajime Saito (polisi samurai) juga marah pada pemerintah karena mereka sudah tidak percaya lagi pada Samurai. Akhirnya Kenshin bilang kalau dia akan membunuh Shisio dan pemerintah membuat rekayasa kalau mereka akan tetap mengeksekusi Kenshin di depan umum.

Adegan disini keren banget. Dimulai dari ketika Kenshin diarak mau dipenggal di pinggir pantai. Ketika dia menunduk dan Saito (menyamar jadi pemenggal) justru membuka ikatan Kenshin, lalu mulailah mereka memerangi anak buah Shisio. Pertarungannya super keren, super cepat, ditambah dengan musik yang pas banget membuat saya berdecak kagum. Sempat bete karena ada penonton berisik banget dibelakang saya. Pengen dilemparin popcorn deh. Udah saya bilang, "Woi, jangan berisik!" Teteeep aja berisik. Dasar anak alay!

Kenshin akhirnya bisa naik ke kapal Shisio. Dia kemudian melawan Sojiro Seta, anak buah Shisio yang mukanya nyebelin banget, kayak nggak ada perasaan bersalah. Disini berantemnya kereeen banget deh. Berbeda dengan pertarungan mereka pas di Kyoto Inferno dimana Kenshin kalah, kalau di Legend Ends keliatan timpang banget kalau Kenshin lebih hebat. Oh ya, teman Kenshin si Sanosuke melawan biksu Budha. Dia mengeluarkan jokes yang lucu-lucu ketika berantem dan membuat film jadi nggak bosen.
Sojiro, bocah nyebelin
Akhirnya sampai pada adegan Kenshin harus melawan Shisio. Awalnya Kenshin terpental masuk kedalam kotak jerami. Saito lalu datang membantu Kenshin, kemudian Sanosuke dan Aoshi juga datang. Terjadilah pertarungan empat lawan satu yang keren banget banget deh. Saya nggak bisa berkedip saking kerennya. Nonton aja sendiri deh, saya udah nggak bisa mendeskripsikannya dengan kata-kata.
Pertarungan empat lawan satu
Sampai terakhir, Shisio dan Kenshin harus berhadapan satu lawan satu. Disitulah Kenshin mengeluarkan jurus pamungkas yang diajarin oleh gurunya. Semuanya berakhir dengan sangat keren deh. 
Shisio melawan Kenshin
Buat kalian yang suka komik Samurai X, saya rasa filmnya jauuuuh lebih keren karena pertarungannya bisa divisualisasikan sekeren itu. Kalau di komik kan cuma keliatan tebasan pedang-pedang begitu doang. Pokoknya film ini keren banget deh. Ratingnya 10/10 buat saya. Hehehe.

Oktober 22, 2014

Cups Coffee & Kitchen

Sebelum pulang ke Jakarta, saya dan teman-teman menyempatkan diri untuk mampir ke warung kopi. Pilihan kami jatuh pada Cups Coffee & Kitchen, Jl. Trunojoyo 25, Bandung (022 92958788). Sebenarnya kita di mobil udah pada ngantuk banget, tidur sepanjang jalan. Saya kayaknya juga udah mau sakit karena bersin-bersin melulu, makanya jadi pengen tidur aja di mobil. Tinggal dua teman saya yang duduk di depan (satu yang nyetir, satu lagi yang menemani di sebelah) yang nggak tidur dan asyik mengobrol (atau malah berantem, nggak tau deh, hahaha).
Lambang Cafe
Dulu sewaktu kuliah, saya yakin banget kalau Cafe yang satu ini belum ada. Saya pernah makan di Resto ETC yang berada pas di depan Cafe ini dan saya ingat banget kalau Cafe ini belum dibangun. Sekarang memang lagi trend banget warung kopi dengan WIFI dan tempat yang asyik. Ditambah minuman yang disajikan dan snack-snack ringan yang enak.
Tampak luar
Tampak luar juga
Meja-meja dalam Cafe
Ketika tiba disini, saya suka suasananya. Saya malah merasa jadi muda (memang masih muda sih) lagi karena banyak mahasiswa yang lagi ngumpul bawa laptop. Ntah mau ngerjain tugas, atau cuma mau upload foto ke Facebook. Kalau kalian mau duduk di sofa, kalian harus beli makanan atau minuman dengan minimum pembayaran Rp. 350,000. Walaupun kami ber-6, kayaknya untuk pesan minuman dan cemilan tetap aja totalnya nggak akan segitu. Ya udah kita duduk di meja biasa aja. 
Daftar menu 1
Daftar menu 2
Pesanan saya dan teman-teman adalah sebagai berikut :
Chocolate Iced Rp. 27,000
Green Tea Latte Iced Rp. 28,000
Chocolate with Marshmallow Rp. 27,500
Mineral Water Hot Rp. 5,000
Apple Cinnamon Waffle Rp. 45,000
Chef Platter Rp. 50,000

Cafe ini nggak menyediakan makan berat. Palingan cuma cemilan, kue-kue, pancake/waffle, yang begitu aja. Memang konsepnya untuk ngumpul ngobrol bareng teman-teman sih. Nggak perlu menunggu lama, minuman pesanan kita datang. Menurut saya, minuman di Cafe ini enaaaakkk banget. Untuk saya pecinta Green Tea dan minuman coklat, Cafe ini menyajikannya dengan sangaaaat enak. Bahkan menurut teman saya, lebih enak Green Tea di Cafe ini daripada di Anomali Cafe, walaupun menurut saya sama enaknya. Jangan bandingkan dengan Starbucks atau Coffebean yang menurut saya rasanya biasa aja.
Chocolate Iced dan Green Tea Latte Iced
Pesanan Hot Chocolate with Marshmallow datang agak telat. Sewaktu ngeliat ke meja barista, ternyata lagi di hias minumannya. Saya kagum sewaktu minumannya datang karena hiasannya cantik banget. Ditambah lagi disajikan dengan tatakan gelas bertuliskan Cups yang unik. Rasanya juga enaaak banget. Ah nggak salah pilih minuman deh. Oh ya, berhubung saya dan teman-teman memang ngga begitu suka kopi, jadi mohon maaf karena nggak bisa mereview rasa kopinya. Harusnya sih enak juga yah.
Meja barista
Hot Chocolate with Marshmallow
Kalau untuk cemilan, standar aja sih ya rasanya. Cuma cemilan goreng-gorengan biasa dan harganya lumayan mahal. Porsinya nggak begitu banyak menurut saya. Seandainya ada pisang goreng, mungkin lebih enak, hahahaha. Untuk Apple Cinnamon Waffle juga standar aja. Ada toping es krim diatasnya. Ya namanya juga cemilan, hehehe.
Chef Platter
Apple Cinnamon Waffle
Buat kalian yang mau nongkrong sama teman-teman di Bandung, tempat ini sangat saya rekomendasikan untuk dicoba. Tempatnya enak, minuman enak, pelayanannya baik banget, dan WIFInya kencang. Area Smoking dan Non Smoking dipisah, jadinya nggak terganggu sama asap rokok. Bahkan nggak tercium sama sekali. Biasanya kan Cafe lain walaupun area merokok dan nggak merokok dipisah, tapi tetap aja tercium bau asap rokok. Selamat mencoba ya :)

Oh ya, sepulang dari Bandung, hampir semua teman-teman dalam mobil pada jatuh sakit termasuk saya juga. Malah saya yang paling lama sakitnya, sampai harus dua kali ke dokter. Alhamdulillah sekarang udah membaik, walaupun masih harus makan obat dokter.

Oktober 20, 2014

Rumah Payung Resto & Resort

Apabila kalian main ke Bandung, nggak lengkap rasanya kalau belum mencoba untuk makan malam di daerah Dago Pakar. Selain karena kalian bisa menikmati pemandangan lampu-lampu kota Bandung di malam hari, udara dingin, dan makanan yang enak, memang selalu jadi pilihan. Apalagi buat yang mau kencan di malam minggu. Nah, ketika weekend kemarin saya ke Bandung, restaurant pilihan saya untuk menghabiskan malam minggu adalah Rumah Payung Resto & Resort, Jl. Rancakendal Luhur no. 99 Bandung (022 2505442).
Plang Resto
Untuk mencapai tempat ini memang agak sulit. Apalagi kalau kalian pakai Google Maps yang nunjukin jalan ntah kemana-mana. Malah nyasar. Masih bagus kalau nyasarnya ke jalan yang lurus, ini jalannya serem banget. Ada jalan menanjak, menurun, serem deh. Bahkan mobil teman saya hampir nggak kuat narik. Berhubung udah nggak percaya sama Google Maps, kami bertanya sama satpam komplek. Sesuai arahan beliau, kami tiba di Resto ini dengan selamat dan jalannya nggak securam yang ditunjukkan Google Maps.
Tampak depan
Pertama datang kesini, saya kira Restonya tutup karena ada gembok di pintu. Agak sedih awalnya, tapi saya jalan ke samping, eh rupanya ada tangga. Rupanya memang pintu masuknya melalui tangga samping, bukan dari pintu depan. Tangga keatas sangat artistik, ditambah dengan lampu-lampu temaram menambah suasana kalem di Resto.
Tangga samping
Ketika tiba diatas, saya dan teman-teman memilih tempat yang langsung menghadap city light dan tempat duduknya lesehan. Biar bisa sekalian leyeh-leyeh, hahaha. Resto ini benar-benar sangat artistik. Dimana-mana ada galleri dan kalian bisa melihat label harga untuk diperjualbelikan. Lampu-lampunya temaram membuat suasana jadi menenangkan. Beberapa sudut resto saya foto, sekalian berlatih memakai kamera baru di malam hari.
Resto tampak samping
Bagian tengah resto
Kursi jaman dahulu
Untuk menu makanan, harganya nggak begitu mahal. Yang mahal malah air putih, hahaha. Segelasnya Rp. 4,000. Masih ingat di Tizi, air putih gratis. 
Daftar Menu 1
Daftar Menu 2

Pesanan saya adalah sebagai berikut :
Bebek Special Sambal Rp. 70,000
Sop Iga Bakar Rp. 45,000
Gurame Bakar Rp. 60,000
Tumis Kangkung Rp. 20,000
Nasi Putih Rp. 8,000
Teh Poci Klasik Rp. 19,500 (bisa sharing berdua dan refill)
Teh Poci Peppermint Rp. 20,500 (bisa sharing berdua dan refill)
Teh Manis Rp. 8,000
Tahu Patah Hati Rp. 12,500
Air Putih Rp. 4,000
Jus Jeruk Rp. 20,000
Sop Konro Bakar Rp. 45,000
Jus Apel Rp. 20,000
Wedang Jahe Rp. 19,000
Cappucino panas Rp. 23,500

Nggak perlu menunggu lama, makanan kami pun datang. Pesanan yang pertama datang adalah Tahu Patah Hati. Sengaja dipesan pertama kali untuk cemilan. Rasanya pedas-pedas segar, enak banget deh. Selanjutnya pesanan saya Sop Iga Bakar datang. Wah, porsinya lumayan gede lho. Rasa supnya enakkk banget, iga bakarnya juga nggak alot. Kalian bisa menambahkan sambal agar rasa kuahnya lebih nendang pedasnya. 
Tahu Patah Hati
Sop Iga Bakar
Pesanan teman saya Bebek Special Sambal sangat menguras perhatian. Piring penyajiannya bentuk bebek dan besaaar banget. Jadi menyita tempat diatas meja makan. Menunya pun komplit, ada bebek, 2 jenis sambal, lalapan, ikan asin, dan lainnya. Pesanan lainnya adalah Sup Konro Bakar yang hampir sama dengan Sup Iga Bakar. Sup Konro kuahnya seperti kari dan rasanya juga enak.
Nasi Bebek Spesial
Sop Konro Bakar
Teman saya memesan Tumis Kangkung dan Gurame Bakar yang super besar. Seandainya menu yang saya pesan nggak porsi jumbo juga, bisa aja bantuin teman saya menghabiskan Gurame. Sayangnya kita sama-sama harus bertanggung jawab sama menu jumbo yang kita pesan. Gurame Bakarnya enak banget, ada rasa manis-manisnya. Dagingnya juga nggak bau amis. Kalau kalian mau pesan menu sharing, ada banyak macamnya di Resto ini.
Tumis Kangkung
Gurame Bakar
Karena minuman saya Teh Peppermint bisa refill, jadi saya bisa nongkrong bersama teman-teman disini sampai larut malam. Sekalian menikmati lampu-lampu kota dari ketinggian. Awalnya sempat berencana mau lanjut nonton di Ciwalk, tapi semua pada males beranjak. Nyaman banget disini. Suasananya juga asyik. Seandainya ada live music mungkin akan lebih sempurna lagi. Oh ya, Resto ini juga memiliki Hotel Resort. Kalau aja belum booking hotel dari jauh hari, bisa aja langsung nginep disini.
Teh Peppermint
Duduk Lesehan
City view
Resto ini sangat saya rekomendasikan untuk kalian yang ingin menikmati suasana malam, ditambah pemandangan lampu kota, makanan enak, dan bisa bermalas-malasan dengan duduk berlesehan. Selamat mencoba :)

Oktober 17, 2014

Lembang Floating Market

Setelah beberapa kali ingin mengunjungi tempat ini tapi belum sempat, alhamdulillah akhirnya bisa juga mampir kesini. Sebenarnya kalau ke Bandung, udah bingung juga mau kemana lagi. Pengennya sih nginap di resort, bermalas-malasan menikmati pemandangan indah. Tapi mau nggak mau ya mampir ke tempat baru, sekalian bisa bawa teman beramai-ramai.
Logo coin Floatin Market
Menurut website resmi Floating Market Lembang berada di Jalan Grand Hotel No. 33E merupakan sebuah kawasan wisata seluas lebih dari 7 hektar dengan sebuah danau bernama Situ Umar yang menjadi pusatnya. Floating Market Lembang menawarkan keunikan berupa wisata pasar terapung satu-satunya disekitar Bandung. Biasanya kita tau pasar terapung di Kalimantan (dari iklan RCTI). Memang sih, ini nggak sepenuhnya pasar dimana ada jualan sayur, buah, ikan, dan lainnya, tapi lebih ke tempat wisata. Di pasar ini juga nggak bisa nawar barang karena belanjanya pakai coin. Jadi harganya udah pas, nggak bisa ditawar lagi.
Berfoto di pintu masuk
Tarif masuk ke kawasan wisata ini adalah Rp. 15,000/orang dan Rp. 10,000/mobil untuk parkir. Karcis masuk bisa ditukarkan dengan welcome drink. Dari pintu masuk langsung terlihat Situ Umar yang menyejukkan mata. Di sekitar danau juga ditanami dengan pohon dan bunga yang terlihat sangat terawat, jadi menambah keasrian tempat ini.
Welcome Drink
Rumah di pinggir danau
Photo Booth
Tempat melukis wajah
Kalian bisa menemukan beberapa booth disini seperti photo booth, booth untuk melukis wajah, cafe, restaurant, dan lainnya untuk bersantai. Kalau saya sih lebih suka jalan kaki dan berfoto-foto dimana-mana karena spot fotonya banyak banget yang indah.
Perahu buah
Berjalan-jalan
Ikan mas di danau
Berfoto di pinggir danau
Karena pengen ngemil, kami mampir ke daerah pasarnya. Disini banyak banget menjual makanan dan minuman dengan penjual yang duduk diatas perahu. Jadi agak goyang-goyang deh ketika bertransaksi disini. Harga makanan pun menurut saya nggak begitu murah. Memang sih lebih murah daripada Dusun Bambu (kebangetan mahalnya), tapi tetap aja nggak murah. 
Menuju pasar
Salah satu contoh jajanan
Jajanan
Bakpao lucu
Pengunjung duduk dan bersantai
Cemilan kentang goreng dan coin
Saya dan teman-teman menghabiskan waktu berfoto dan ngemil sambil duduk di kursi-kursi kecil di pinggir danau. Semakin malam, anginnya semakin kencang dan udara semakin dingin. Tapi saya tetap semangat berfoto. Mungkin karena weekend, tempat ini penuhhhh banget sama keluarga atau rombongan yang sengaja untuk menghabiskan waktu disini.
Tempat penyewaan perahu
Kalian bisa juga menyewa perahu untuk berkeliling danau. Saya kurang tau sih berapa tarifnya, karena memang nggak berniat naik perahu. Cuma saya lihat banyak banget perahu berbagai macam bentuk bersliweran mengelilingi danau.

Follow me

My Trip