Ini adalah postingan saya yang terakhir untuk petualangan ke Semarang. Sudah banyak banget postingan yang mengantri untuk ditulis dan saya harus bereskan. Selesai makan di Pondok Kopi, sekitar 50 meter di depannya ada sebuah Goa. Awalnya saya kira bakalan Goa yang seram dengan stalaktit dan stalagmit. Ternyata hanya lorong (sangat tepat menjelaskan Goa ini adalah sebuah lorong daripada Goa).
![]() |
Tiket Masuk |
Namanya Goa Tirta Mulya. Untuk masuk kesini dikenakan biaya Rp. 5,000. Memang sih dimana-mana Goa itu gelap. Tapi di dalam sini ada beberapa titik lampu dan nggak seram. Saya aja yang takut kegelapan malah biasa aja. Sekitar 2 menit berjalan, kami menemukan jalan buntu dengan pemandangan gunung. Nggak ada apa-apa disini selain tempat berfoto aja. Ya udah, kita berfoto rame-rame dulu, baru kemudian jalan keluar.
Foto dulu |
Setelah selesai di Goa, perjalanan selanjutnya menuju tempat perkemahan lagi untuk menjemput teman-teman yang main paralayang dan turun disana. Naik Landy menuju tempat perkemahan pun tetap diliatin orang-orang. Memang mobil Landy ini nyentrik banget kali ya? Sesampai di parkiran perkemahan, 2 orang teman saya sudah menunggu. Ada yang baru beres makan nasi goreng, ada yang cuma duduk aja menunggu. Beberapa barang logistik masih ada di tenda dan admin tour harus mengambilnya. Selagi menunggu mereka, saya dan teman-teman duduk di bawah Pondok Lesehan dan beristirahat. Sekalian ke WC juga. Ada juga yang makan pop mie ke warung.
Setelah urusan logistik beres, barulah kita semua berangkat menuju stasiun Semarang Poncol. Di tiket tertulis jadwal kereta pukul 19:15. Pas pukul 18:15, kita tiba di stasiun. Saya sempat tidur di Landy sebentar tadi, jadi agak seger. Setiba di stasiun, saya shalat dan mengantri toilet di yang cuma ada 1. Beberapa logistik seperti Aqua yang tersisa jadinya dibagi-bagikan ke semua peserta. Kita semua bersalam-salaman dengan pengemudi Landy sebagai tanda perpisahan, lalu mengantri masuk kereta pukul 19:00. Kirain bakalan ontime sama seperti di Stasiun Senen. Eh taunya, kereta kami belum datang. Petugas stasiun menyuruh kami untuk nanti saja mengantrinya.
15 menit kemudian, kami kembali mengantri untuk masuk peron. Setelah tiket di stempel, eh malah nggak ada kereta sama sekali di peron. Jadi menunggu lagi deh. Baru setelah beberapa menit, kereta datang dan kami naik. Ada cerita unik. Ketika kami naik kereta dan mendapatkan gerbong paling belakang, saya dan teman-teman harus berjalan melintasi gerbong satu dengan lainnya. Malam itu banyak banget penumpang tentara dan membawa senjata. Ah saya jadi takut. Memang sih mereka nggak ngapa-ngapain. Cuma serem aja liat senjata laras panjang.
Akhirnya saya ketemu kursi saya di kereta. Karena lapar berat, saya membeli nasi goreng yang dijual di dalam kereta. Duh, rasanya enak. Ntah karena lapar juga ya. Harganya murah lagi, cuma Rp. 15,000. Oh ya, saya sempat heran melihat ada beberapa orang yang menggelar koran, lalu tidur di koridor kereta. Sebenarnya hal ini sangat menganggu jalan. Tapi sepertinya juga ini hal biasa. Penjual nasi goreng dan pop mie juga udah tau cara melangkahi mereka ketika berjualan makanan. Bahkan orang-orang yang mau ke WC pun jago banget melompati mereka. Saya doang yang heboh sendiri ketika ada tentara melangkahi mereka, takut terinjak kepalanya dengan sepatu boots tentara.
Bobo di kereta sambil duduk dan nggak bersandar ke dinding kereta emang nggak enak banget. Udah 1000 gaya saya lakukan supaya bisa bobo tenang, tapi tetap nggak bisa. Udah bersender ke kursi, eh terjungkal ke belakang. Duduk diem dengan tenang, eh jatoh ke depan. Bahkan sampai bersandar ke penumpang sebelah (nggak sengaja, suer!). Mana perjalanannya lama banget, 7 jam. Akhirnya, jam 3 pagi, kami sampai di stasiun Senen. Ahhh, udah nggak tahan lagi ngantuk dan lapar lagi.
Keluar dari stasiun dan mencegat taksi (tidak disarankan naik taksi yang berhenti karena pasti tawar-menawar dulu). Sampai di jalan dekat kosan, saya mampir dulu ke warung indomie untuk makan. Udah seperti makan sahur. Selesai makan, langsung pulang ke kosan, shalat shubuh, dan tidurrr. Ah senangnya :)
Oh ya, selamat hari raya Idul Adha 1435 H. Selamat berqurban, semoga keberkahan bersama kita ^_^
Oh ya, selamat hari raya Idul Adha 1435 H. Selamat berqurban, semoga keberkahan bersama kita ^_^
1 comments:
Hm... jadi pengen ngerasain naik kereta untuk perjalanan jauh. Happy Eid Adha :)
Posting Komentar