Dari Mount Luho, kita turun gunung dulu dan mengunjungi pantai lagi yang bernama Puka Beach. Kalau dari Google Maps, jarak dari Mt. Luho ke Puka Beach cuma 4 menit menggunakan mobil. Memang iya sih, baru duduk sebentar di mobil, eh tiba-tiba udah sampai ke tujuan. Nggak terasa :)
 |
Mt. Luho ke Puka Beach |
Menurut yang saya baca, ada rumor mengatakan bahwa Pulau Boracay pertama kali menjadi populer ketika beberapa orang kaya dibawa ke Pantai Puka dan begitu terpesona dengan kerang indah yang melimpah. Mereka lalu memutuskan untuk mengunjungi bagian lain dari pulau dan melihat betapa indahnya pulau Boracay untuk liburan tropis dan sebagai sweet escape (pelarian dari keramaian) dan hiruk pikuk kota. Sejak itu, mereka mulai mempromosikan kepada teman-teman dan keluarga betapa indahnya pulau ini.
 |
Plang nama |
Pertama kalinya menginjakkan kaki ke tempat ini, yang saya dan teman-teman lakukan adalah belanja. Ada banyak baju pantai, souvenir, dan aksesoris dijual disini. Menurut saya, yang paling pas kalian beli adalah aksesoris seperti kalung dan gelang. Kenapa? Karena penduduk disini memang membuat kerang-kerang Puka menjadi kalung dan gelang. Batu-batu yang diuntai menjadi kalung pun bagusss banget. Teman saya membeli kalung dengan untaian batu berwarna hijau yang sangat indah dengan harga 500 PHP. Mahal sih, tapi memang harganya sepadan dengan keindahan kalungnya. Oh ya, teman saya juga membeli kalung dan gelang seharga 100 PHP. Ketika kami lihat harganya di Manila, kalung dan gelang yang sama harganya naik 4 x lipat, yaitu 499 PHP.
 |
Menjual baju pantai |
 |
Aksesoris dan pernak-pernik |
Setelah puas belanja aksesoris, saya merasa lapar karena belum sarapan. Kami membeli Lumpia, dan bahasa Tagalognya juga Lumpia. Total kami makan Lumpia dan cemilan lainnya adalah 220 PHP. Karena makan melulu, jadi haus. Kita lalu mampir di gerai Fruit Shake yang ada di sebelah gerai makanan dan memesan jus mangga porsi besar 100 PHP 2 gelas dan jus pisang porsi sedang 60 PHP. Segelas jus mangga bisa untuk dibagi 2 orang. Kalian tau, rasa jus mangganya enaaaaaaaaaaak bangeeeet!! Penjual mencampurkan mangga beberapa potong dan es batu, trus di blender deh. Pas banget panas-panas minum Mango Shake rasanya enak banget deh. Kayaknya lebih enak dari Manga Manalagi kepunyaan Indonesia. Oh ya, bahasa Tagalognya Mangga, ya Mangga juga, hehehehe.
 |
Ngemil dan minum jus mangga |
Pantai Puka sangat berbeda dari kebanyakan pantai di Boracay. Pantai ini memanifestasikan keyakinan banyak orang yaitu surganya pantai tropis dengan pasir putih, air laut yang biru, dan juga merupakan kawasan yang lumayan sepi. Pantai ini juga tempat di mana penduduk berkumpul untuk mengumpulkan kerang Puka, sesuai dengan nama pantainya.
 |
Selamat datang |
 |
Tempat wajib berfoto |
Pantai Puka juga diposisikan sebagai pantai terpanjang kedua di Pulau Boracay dengan total 800 meter dan lahan meliputi setengah dari ujung utara pulau. Pantai ini merupakan bagian dari pulau yang memiliki pasir kasar. Kita bisa mendengar suara ombak yang lembut menyentuh pasir putih pantai dibandingkan dengan pantai-pantai lainnya, sehingga lebih tenang. Di sini, air lautnya lebih dalam dan ombak sedikit lebih tinggi daripada pantai-pantai lainnya di Boracay. Pasir di pantai ini tidak seputih di White Beach. Namun katanya, kalian bisa menikmati matahari terbenam yang menakjubkan di pantai ini .
 |
Berfoto di pantai |
 |
Melompat bersama |
 |
Pemandangan sepanjang pantai |
Selesai puas berfoto di Pantai Puka, selanjutnya kita ke pantai lagi. Nama pantai yang kami kunjungi selanjutnya adalah Diniwid Beach. Jake menurunkan kami di lorong sempit yang ternyata adalah jalan masuk ke Diniwid Beach. Karena habis hujan, jalan di depan lorong menuju pantai malah penuh genangan air. Jadi agak repot mengangkat rok deh.
 |
Puka Shell Beach ke Diniwid Beach |
Diniwid Beach berada di barat laut Pulau Boracay antara White Sand Beach dan Balinghai Beach. Diniwid adalah salah satu pantai berpasir putih yang lembut dan memiliki panjang sekitar 200 meter. Warna air lautnya biru muda sangat cocok untuk berenang dan snorkeling. Di sekitar pantai banyak Resto, Cafe, dan Bar yang bisa untuk tempat nongkrong.
 |
Suasana sekitar pantai |
 |
Jadi model kalender dulu |
Sebenarnya yang paling populer di Diniwid Beach ini adalah Nami Resort, sebuah resort yang telah memenangkan penghargaan Restoran Terbaik di Boracay tahun 2013. Kalian dapat menikmati keindahan Pulau Boracay seratus meter di atas permukaan laut dari Resort yang berada di tebing hijau di Teluk terpencil dan dikelilingi pohon-pohon palem.
 |
Latar belakang Nami Resort |
Sayangnya, sewaktu saya kesana, saya nggak tau kalau Resort yang ada di atas tebing itu menyediakan Resto, Saya kira hanya hotel aja. Tau 'gitu kan kami bisa menikmati makan siang disana, sambil menikmati pemandangan Pulau Boracay 180 derajat.
 |
Sisi lain dari pantai |
Yang saya suka dari Diniwid Beach ini adalah tempatnya relatif sepi. Mungkin suasana pantainya hampir sama dengan White Sand Beach. Sama-sama berpasir putih dan air laut berwarna biru muda. Tapi kalau kalian mau menikmati laut dengan suasana tenang dan damai, disinilah tempatnya.
 |
Diniwid Beach |
Karena udah siang dan lapar, kami akhirnya balik ke hotel dulu sebelum melanjutkan Island Hopping. Nanti saya akan posting White Sand Beach dan Resto di depannya untuk makan siang. Sabar yah :)
3 comments:
wahh mantep nih Mbak Meutia, keliling terus. bener Mbak mumpung masih muda dan berkesempatan, kelilingilah bumi ini, begitu kata Pak Columbus.
jadi mana mangga sama lumpianya buat saya?
pasir putihnya keren banget ya Mbak
Posting Komentar