Di Penang, saya menginap di penginapan yang dekat dengan rumah sakit bernama Rumah Teras. Kata Mama memang orang Aceh banyak yang tinggal di rumah ini karena murah dan fasilitasnya lengkap. Kalian bisa menyewa kamar 50 MYR permalam tapi fasilitas yang kalian dapatkan seperti menyewa sebuah rumah dengan perabotannya. Kita bisa masak, mencuci pakaian di mesin cuci, pinjam kursi roda, ada rice cooker, panci, dan wajan yang bisa kita pakai. Mungkin karena orang berobat ke Penang biasanya memang lama. Jadi lebih baik tinggal di rumah sewa daripada hotel.
Hari ini kondisi Ayah saya sudah jauh lebih baik, walaupun belum bisa duduk dan berjalan. Sewaktu Ayah tidur siang setelah minum obat, saya, Mama, dan Om berencana untuk berkeliling Penang. Bahasa Melayunya "pusing-pusing" melihat kota. Berhubung saya baru pertama kali kesini. Kami turun dari rumah sakit dan mencoba menawar taksi. Ada supir taksi bilang kalau dia mau jalan-jalan 3 jam dengan harga 100 MYR. Wah, nggak mungkin meninggalkan Ayah selama itu. Akhirnya kami berjalan keluar pagar rumah sakit, siapa tau bisa dapat rental mobil, bukan taksi.
Tiba-tiba ada bunyi klakson mobil dibelakang saya. Saya menoleh lalu baru sadar ada taksi yang mengikuti kami. Mobilnya bagus, nggak seperti taksi sempit dan kecil yang biasa banyak terdapat di depan rumah sakit. Dia bilang mau mengantarkan kami jalan-jalan selama 2 jam dengan harga 70 MYR. Sebenarnya sama aja sih mahalnya, cuma mobilnya bagus. Mengingat cuaca di Penang super panas, mendingan pakai mobil yang ACnya bagus.
 |
Jembatan Penang |
 |
Tugu Jembatan |
Perjalanan pun dimulai. Tujuan pertama saya adalah Jembatan Penang yang merupakan salah satu jembatan terpanjang di dunia. Dengan panjang lebih dari 13,5 KM, jembatan ini adalah sebuah jalan bebas hambatan yang menghubungkan Seberang Prai di daratan Malaysia dan Bayan Lepas di pulau Penang. Jembatan yang resmi dibuka pada tahun 1985 ini telah menjadi salah satu ikon Malaysia, khususnya Penang, karena desainnya yang khas. Selain itu, Penang Bridge juga sangat berkontribusi dalam perkembangan ekonomi, sosial, dan budaya. Kalian wajib membayar 7 MYR untuk menaiki jembatan. Awalnya saya ingin naik jembatan pas pergi, dan pulang naik Ferry. Ternyata hari itu nggak ada kapal Ferry yang jalan. Ya udah deh.
 |
Pemandangan di sekitar jembatan dari dalam taksi |
 |
Pintu Tol |
 |
Banyak Gunung |
Selanjutnya saya menyempatkan diri mampir di Universitas Sains Malaysia (USM). Sebenarnya nggak ada yang terlalu spesial sama universitas ini. Sama aja seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) di Bandung, atau Universitas Indonesia (UI) di Depok. Hanya saja, banyak banget teman saya di Aceh kuliah ke kampus ini. Dulu saya merasa seolah-olah mereka keren banget bisa kuliah ke luar negri. Tapi saya malah merasa lebih bersyukur bisa kuliah di Bandung, hahahaha.
 |
Universiti Sains Malaysia |
Selanjutnya untuk beli oleh-oleh khas Penang, saya dan keluarga mampir ke Chocolate & Coffee Museum. Kata sopir taksi, memang hampir setiap turis mampir kesini. Well, berhubung saya memang penggemar coklat, Museum ini adalah tujuan wajib bagi saya. Ketika di pintu masuk, petugas museum akan menempelkan stiker pada saya lalu kami dibawa untuk berkeliling ruangan kecil yang disebut Museum.
 |
Chocolate & Coffee Museum |
 |
Pintu Masuk Museum |
Jalan menuju museum sangat unik. Banyak buah-buahan bergantungan di atap yang membuat bagian ini adalah tempat wajib untuk berfoto. Di dalam ruang Museum, bisa kita lihat asal mula coklat hitam (dark chocolate) dan coklat putih (white chocolate), cara pembuatannya dari awal masih buah coklat sampai jadi coklat batangan. Kami dipandu oleh seorang gadis India. Awalnya dia bertanya apakah penjelasannya lebih enak menggunakan bahasa Inggris atau Melayu. Saya jawab Inggris. Tapi ternyata Mama dan Om saya agak susah mengikuti omongannya karena terlalu cepat. Jadinya penjelasannya berubah menjadi bahasa Melayu, hihihi.
 |
Atap buah-buahan |
Kalian bisa melihat negara penghasil dan pengkonsumi coklat tertinggi di dunia sekaligus menjelaskan penjelasan petugas. Untuk proses pembuatan coklat bisa dilihat dari gambar-gambar yang tertempel di dinding. Sudah cukup jelas gambarnya.
 |
Negara Pemakan Coklat Terbanyak |
 |
Coklat Hitan dan Putih |
 |
Cara Pembuatan Coklat |
Selain coklat, di Museum ini juga dijelaskan cara pembuatan kopi. Berhubung negara kita adalah salah satu penghasil kopi terbaik, jadi kebanyakan penjelasan dari petugas tidak terlalu saya dengarkan. Palingan yang menarik adalah sejarah kopi di Malaysia. Pasti berbeda dengan Indonesia. Setelah puas di Museum, saya dan keluarga di bawa ke toko coklat dan kopi. Siap-siap uang banyak disini karena memang semua coklat sangat menggiurkan. Harganya menurut saya memang mahal, tapi kualitas coklat disini memang sangat baik. Apalagi pelayan toko selalu menyuruh kami mencicipi coklat ini dan itu, sehingga membuat saya nggak kuat untuk nggak beli. Hahahaha. Saya menghabiskan uang hampir Rp. 700,000 disini. OMG!
 |
Cara Pembuatan Kopi |
 |
Sejarah Kopi di Malaysia |
Tujuan selanjutnya adalah melihat Komplek Tun Abdul Razzak (KOMTAR). Bangunan ini termasuk 6 gedung tertinggi di Malaysia yang berlokasi di jantung George Town. Sama seperti KLCC, didalam KOMTAR terdapat Mall, kantor, dan pusat transportasi. Kalau kalian mau beli oleh-oleh seperti gantungan kunci atau magnet kulkas ya di sekitar KOMTAR. Banyak banget souvenir dijual dengan harga murah disekitar situ. Bahkan bisa ditawar lagi.
 |
KOMTAR |
 |
KOMTAR dilihat dari jauh |
 |
Toko Souvenir |
 |
Magnet Kulkas |
 |
Gantungan Kunci dan aneka souvenir lainnya |
Setelah 2 jam, akhirnya kami pulang ke Rumah Sakit Lam Wah Ee dengan membawa banyak tentengan belanjaan. Hehehe.
4 comments:
Negara tetangga kita ini memang hebat.
Dulu pernah dengar, kalau mereka belajar di Indonesia, kuliah di UGM. Sekarang mereka lebih maju. Ironisnya sekarang kita yang kirim pembantu ke sana...
Kami melayani jasa penginapan murah di Aparttemen dekat Lam wah Ee. fasilitas AC, TV, Heater. harga 45 ringgit malaysia. segera hubungi kami +60165632642 atau pin BBM 5151E859. kunjungi website kami http://tempatwisata-malaysia.blogspot.com
indonesia gak masuk dalam konsumsi coklat terbesar ya hhe
pdahal bnyk anak2 yang gigi berlubang gegara kebanyakan jajan coklat ya...
Asik banget bisa sekalian jalan-jalan, tapi gak enak juga sih kak seru2an tapi ada yang lagi sakit.
Semoga cepet sembuah ya bapak nya :D
Bapak kamu sakit apa, mut?
Posting Komentar