Januari 09, 2015

Liburan ke Subang

Liburan Natal kemarin, saya menghabiskan long weekend di kota Subang, Jawa Barat. Ini bukan pertama kali saya ke kota ini. Dulu sih cuma singgah doang, tapi kalau sekarang saya menginap di rumah teman. Sebenarnya saya kurang fit sewaktu pergi ke Subang. Suara serak, batuk, dan badan masih meriang. Daripada sendirian di kosan karena semua pada liburan, mendingan saya ikut teman saya Nida pulang kampung.

Perjalanan dari Jakarta ke Subang kemarin 6,5 jam! Saya baru kali ini naik bus di Kampung Rambutan. Udah lama nggak merasakan banyak yang berjualan makanan di dalam bus karena biasanya naik bus dari Travel Agent. Sepanjang jalan macet banget deh. Tol Cipularang macet, masuk ke Sadang macet, sampai lutut udah cenat-cenut. Selama di bus cuma jajan, mumpung banyak yang menjajakan makanan. Jajanan favorit saya adalah tahu Sumedang, telur puyuh, kerupuk Cireng, dan lainnya. Alhamdulillah sampai juga di rumah Nida disambut dengan makanan enak buatan ibunya. Asik!
Daun Karuk
Ngapain aja di Subang? Saya hanya makan, bobo, makan lagi, bobo lagi. Hahaha. Sempat jalan-jalan di kota Subang juga sih. Cuma main ke Griya dan Yogya untuk beli baju seharga Rp. 70,000 dan bagus lho. Oh ya, mungkin karena udara bersih dan makanan sehat, saya jadi cepat sembuh. Ditambah dengan ibunya Nida menyarankan saya untuk minum rebusan Daun Karuk (daun sirih tanah) yang baik untuk asma, batuk, dan alergi. Mungkin saya memang nggak suka minuman herbal, tapi nggak ada salahnya dicoba. Saya minum rebusan daun Karuk 3 kali sehari terus menerus dan alhamdulillah besoknya suara saya nggak serak lagi dan nggak batuk lagi. Oh ya, seharusnya karena udara dingin dan lembab setelah hujan, saya pasti bersin-bersin. Ini nggak bersin sama sekali. Bahkan sampai sekarang saya jadi nggak pernah minum obat anti alergi seperti Cetirizine, Interhistin, dan Loratadine. Cuma minum rebusan daun itu aja setiap hari.

Selama di Subang, saya juga makan Tahu Lembang, tahu kesukaan saya. Saya bisa ngemil makan tahu itu sendirian sepiring. Enak banget soalnya. Trus saya juga makan Tahu Subang, bukan tahu Sumedang lho ya. Memang rasanya lebih enak Tahu Sumedang, tapi Tahu Subang juga mantap. Apalagi sambal cocolan tahu rasanya mantap pedasnya. Saya ngemil tahu sambil nonton acara 10 Tahun Tsunami. Ah, nggak terasa, Allah masih memberikan kesempatan hidup sampai 10 tahun ke depan. Masih menitikkan air mata ketika menonton cuplikan Tsunami 10 tahun yang lalu. Malamnya sebelum tidur, saya dan Nida makan Mangga Mana Lagi. Sempat ambil buah Markisah juga dari pohon dan langsung dimakan. Senang banget deh!
Tahu Lembang
Tahu Subang dan sambal cocolan
Karena suasananya masih kampung banget, setelah hujan gede, saya masih bisa menikmati suara kodok main orkestra, suara kumbang, masih ada kupu-kupu juga disana. Yang paling seram adalah TOKEK! Saya tidur dengan suara Tokek super keras, seperti pakai Mic. Haduuwwwh serem banget deh! Takut jatuh Tokeknya ke muka. OMG! Untung nggak jatuh, hahahaha.

Saya juga sempat jalan-jalan ke Bandung sehari untuk nongkrong di Ciwalk, sekalian nonton bioskop. Waktu itu hujan deras, walaupun saya pakai jas hujan sih. Eh pas pulang balik ke Subang, saya muntah di mobil. Hal yang udah nggak pernah saya alami selama belasan tahun yaitu mabuk kendaraan. Mungkin karena kena hujan dan kondisi emang belum fit banget. 

Baiklah, segitu aja ya ceritanya. Memang cuma segitu doang kegiatan di Subang. Hahaha.

3 comments:

dr. Tubagus mengatakan...

Wah itu daun sirih yang jenis lebar daunnya. oh istilahnya daun Karuk

Unknown mengatakan...

saya juga punya bibi di subang mbak,,ya tahu subang enak juga ya hehehe

Azhar Penulis mengatakan...

Bandung, seruu ... Iya sepertinya meskipun relative dingin tapi menyehatkan, sempat ke Tangkuban Parahu yang luar biasa dinginnya ...

Follow me

My Trip