Februari 15, 2015

Macau Museum

Udah jalan mondar-mandir sekitar Macau Museum, akhirnya buka juga Museumnya. Memang sih pemandangan sekitar Museum sangat indah karena berada diatas gunung (persisnya diatas benteng). Jadi bisa melihat kota Macau dari atas. Tepat jam 10:00 pagi, kami masuk ke Museum. Sebenarnya saya nggak begitu suka Museum. Kesannya sepi, spooky, and creepy. Mana banyak benda-benda jaman dahulu lagi.
Pose di sebelah Museum
Menunggu pintu otomatis aktif jam 10.00
Pemandangan dari atas benteng (di depan Museum)
Museu de Macau
Kami masuk melalui pintu otomatis. Sebelum masuk kedalam Museum, kita sudah bisa melihat sedikit dari benda-benda sejarah yang dipajang. Kalian juga bisa bermain tebak gambar di sebuah layar monitor. Nanti ada gambar sebuah landmark, trus kita harus meletakkannya di sebuah tempat. Begitulah seterusnya. Beberapa benda yang dipajang di pintu masuk Museum sih biasa aja. Mungkin memang saya nggak begitu tertarik, hahaha. Oh ya, saya sempat ke WC Museum dan bersih banget. Saya sengaja mencatat WC mana aja yang bersih di Macau karena kebanyakannya kotor dan menjijikkan. Bahkan di Venetian aja menjijikkan, hiiii >_<
Sedang bermain tebak gambar
Melihat-lihat benda bersejarah
Kami membeli tiket masuk seharga 15 MOP. Awalnya kami memberikan 500 MOP supaya ada kembalian uang pecah. Ternyata malah penjual tiketnya juga nggak ada kembalian. Untung ada satpam yang baik hati mau menukarkan uang 500 menjadi pecahan 100. Kami membeli 5 tiket seharga 75 MOP. Kalau kalian adalah student, harga tiket akan lebih murah lagi.
Tiket Masuk
Museu de Macau (bahasa Portugisnya) ini merepresentasikan sejarah kota dan perbatasan kolonial Portugis pada jaman dahulu. Perencanaan Museum dimulai pada tahun 1995, dan pembangunannya di realisasikan pada September 1996. Macau Museum ini diresmikan pada 18 April 1998. Total luas bangunan adalah 2,800 meter persegi, dengan 2,100 meter persegi lokasi yang dijadikan pameran. Kalian boleh mengambil gambar di sekitar Museum, tapi nggak boleh pakai blitz ya.
Kapal jaman dahulu
Museum ini terdiri dari 3 lantai. Lantai 1 : Peradaban asli, yang merupakan ciri khas dari Macau dan kemakmurannya pada periode Neolitik di pertengahan abad ke-17. Periode Emas (Golden Period) dari Macau juga diperkenalkan di lantai ini. Kalian bisa melihat pecahan Guci kuno atau Vas bunga yang dirakit menjadi satu. Ada juga yang pecahannya udah nggak lengkap lagi. Mungkin karena penemuan pecahannya juga nggak satu tempat aja kali yah?
Jual Beli Jaman Dahulu
Istana
Lantai 2 : Seni dan budaya tradisional yang populer. Macau memiliki budaya yang kaya dan yang unik untuk dipamerkan disini. Tema ini biasanya berasal dari budaya yang sudah ada, seperti festival tradisional, kebiasaan sehari-hari, juga mata pencaharian dan kerajinan tradisional yang khas. Kalau suka nonton film China, 'kan ada tuh tandu pengantin sampai kamar pengantin jaman dahulu. Ada nih di lantai ini, hihihi.
Bangunan
Dalam bangunan ada patung memerankan nelayan tempo dulu
Tandu Pengantin
Kamar Tidur Pengantin
Iring-iringan pengantin
Jaman dulu penduduk juga pembuat patung
Lantai 3 : Macau kontemporer. Kita dapat melihat panorama masyarakat kota Macau yang modern. Bagian akhir dari pameran ini merupakan prospek dan peluang kota. Disini dipamerkan maket-maket kota Macau masa kini yang kebanyakan percampuran budaya Portugis.
Gereja St. Dominica yang ada di Senado Square
Sekitar Museum
Gedung Portugis berwarna Pink
Penjelasan gedung
Gambaran kota Macau yang sudah bercampur Portugis
Setelah puas berkeliling, kami keluar dari Museum. Pas di depan pintu keluar, kalian akan menemukan toko souvenir. Disini magnet kulkasnya lucu-lucu bentuknya. Gantungan kunci, kartupos, dan beberapa souvenir lainnya juga bagus-bagus. Saya jadi borong banyak. 

Oh ya, di depan toko souvenir juga ada penjual Bakpao. Akhirnya bisa mencoba Bakpao langsung dari negara asalnya seharga 16 MOP. Bakpaonya gedeee banget. Saya pilih yang isinya ayam giling dicampur dengan sayuran yang rasanya seperti kemangi, tapi lebih wangi sih dan rasanya kayak jahe. Setelah membeli Bakpao, kami turun menggunakan eskalator dan duduk di kursi yang menghadap ke toko souvenir lainnya. Tiba-tiba teman saya Nida baru nyadar kalau handphonenya hilang. Kita mulai panik. Beruntung ada gerombolan turis China bilang kalau kami meninggalkan handphone di dekat toko Bakpao. Mereka menitipkannya ke pedagang Bakpao. Untung aja bisa dikembalikan lagi kepada Nida.
Bakpao Enak dan Besar
Saya sempat melihat-lihat lagi toko souvenir yang lain. Harganya memang nggak beda jauh tapi bisa ditawar. Walaupun setelah ditawar harganya nggak murah-murah amat juga sih, hehehe. Saya beli 2 magnet kulkas lagi, lalu balik ke Senado Square dan pulang ke hotel. Sebenarnya dari Ruin St. Paul ada eskalator naik ke Macau Museum. Karena masih pagi, kami jalan-jalan dulu di Monte Fort sambil menunggu Museumnya buka. Kami lalu menaruh belanjaan di hotel, ke WC dulu (mengingat banyak WC di Macau itu jorok), dan bersiap ke destinasi selanjutnya. 

Nanti saya cerita lagi. Sampai jumpa :)

1 comments:

Devi mengatakan...

paling suka foto pemandangan dari atas benteng, pose nya juga oke..kereeenn

Follow me

My Trip