Februari 16, 2015

Macau Tower

Setelah balik ke hotel sebentar, kami melanjutkan perjalanan ke destinasi selanjutnya yaitu Macau Tower. Sama seperti Monumen Nasional di Jakarta, Seoul Tower di Seoul, Tokyo Tower di Tokyo, Macau Tower adalah salah satu landmark terpenting di kota Macau. Hampir semua turis pasti akan mampir kesini, walaupun hanya mengambil foto saja (seperti saya). Dari Praca de Ponte (kawasan hotel kami berada), saya naik bus nomor 26. Kali ini mungkin kami hanya memasukkan 10 HKD untuk lima orang ke kotak pembayaran bus. Sebenarnya kami nggak tau berapa persisnya tarif bus. Cuma ngeliat orang-orang pada nge-tap kartu dan nominal di dalam kartu mereka hanya berkurang 2 MOP. Hmm, ntah bagaimana cara perhitungannya.
Suasana dalam bus 26
Mungkin hanya berselang 3-5 bus stop, sampailah kami ke Macau Tower. Landmark yang satu ini di desain oleh Gordon Moller, seorang arsitektur terkenal yang berasal dari New Zealand. Sejarah mengatakan, seorang milyarder pemilik Kasino di Macau bernama Stanley Ho Hung Sun, sangat takjub melihat Sky Tower di Aukland. Stanley menginginkan ada sebuah menara tinggi dibangun di Macau. Pembangunan Macau Tower dimulai pada tahun 1998, dan diresmikan pada 19 Desember 2001. Menara ini menjadi bangunan tertinggi kedelapan di Asia dan nomor sepuluh di dunia. Macau Tower juga termasuk dalam World Federation of Great Tower. Tempat ini menarik kunjungan wisatawan lebih dari satu juta orang per tahun. Jadi kalian wajib mengunjunginya apabila jalan-jalan ke Macau.
Pelataran Mall
Ada sebuah Mall di bawah Macau Tower. Saya dan teman-teman masuk ke dalamnya untuk melihat-lihat. Ada beberapa Restauran mewah di dalam yang harga makanannya selangit. Kami pergi ke belakang Mall untuk melihat pemandangan jembatan. Pada malam hari, lampu-lampu di sekitar jembatan sangat indah. Saya sempat melihatnya dari dalam bus nomor 26 yang kami naiki dari bandara menuju hotel. Hari itu cuaca sangat terik tapi angin sangat dingin. 
Menikmati suasana jembatan
Jembatan Ampera Versi Macau
Melihat Pemandangan Kota
Macau Tower memiliki tinggi 338 meter diatas permukaan tanah. Outdoor Observation Deck berada pada lantai 61, dengan ketinggian 223 meter. Kalian bisa berjalan mengelilingi Observation Deck untuk melihat kota Macau 360 derajat. Kalian juga bisa menikmati makan All You Can Eat di 360 Cafe Revolving Restaurant, sebuah resto yang bisa berputar 360 derajat selama 45 menit untuk menempuh satu kali putaran. Awalnya saya ingin menikmati makan malam di 360 Cafe ini, tapi dengan harga 363 MOP, atau sekitar Rp. 580,000, sepertinya nggak worthed. Mendingan uangnya untuk masuk Disneyland Hong Kong, hehehe. Tapi buat kalian yang pengen mencoba makan di Restonya, sebaiknya kalian booking tempat minimal seminggu sebelum waktunya. Kalau mau memesan tempat langsung di Macau Tower, hampir tidak mungkin kalian akan mendapatkan tempatnya.
Macau Tower
Macau Tower sangat terkenal dengan olah raga ekstrim seperti Sky Jump, Bungy Jump, Sky Walk, dan Tower Climb. Teman saya Willy sempat ingin mencoba Bungy Jump, tapi melihat harganya 3148 HKD (sekitar 5 juta rupiah) untuk sekali lompat, dia langsung mengurungkan niat. Mahal bangettttt!!! Memang sih dapat sertifikat. Saya sempat menonton orang Sky Jump dari bawah Macau Tower. Duh, merinding sendiri melihat mereka melompat.
Daftar harga olah raga ekstrim
Tempat yang akan kami kunjungi selanjutnya adalah City of Dreams. Ada shuttle bus gratis dari Macau Tower menuju City of Dreams dengan waktu tunggu satu jam sekali. Saya sempat ke WC di Macau Tower dan saya hampir muntah. Jijik banget deh! Hati-hati ya kalau kalian ke WC disini. Selagi menunggu bus City of Dreams, kami sempat browsing internet (ada free WIFI disini) tentang masuk Shenzhen dari Macau ternyata udah nggak berlaku Visa on Arrival (VOA) untuk Warga Negara Indonesia. Ahh, kami harus ke Hong Kong terlebih dahulu, baru deh ke Shenzhen. Jadi menyita waktu karena bolak-balik, tapi mau bagaimana lagi.

Bus City of Dreams pun datang. Sopir bus menyuruh kami buru-buru untuk naik karena dia hanya mau menunggu selama 1 menit. Jadi lari-lari untuk naik bus. Ok, nanti saya cerita tentang City of Dreams. Bye!

11 comments:

Bai Ruindra mengatakan...

Catatan perjalanan yang menarik, Mutia. Ditunggu buku perjalanan muslimah ya :)

Ummi Ita mengatakan...

duh kalo udah ada bahasan WC jorok iniii yang bikin ilang kepengenan kesana :(

Ora Duwe Aran mengatakan...

mantab mba,,sya jadi pengin tuh kesitu,,tapi apa bisa

Alris mengatakan...

Bungy Jump itu mahal banget ya? Keren juga nih tower bisa mendatangkan turis sebanyak begitu.

Alris mengatakan...

Harga Bungy Jump mahal bingiits. Keren juga ya tower bisa mendatangkan turis sebanyak itu.

Disa Syahrania mengatakan...

Halo mbak, apakah saya boleh minta dikirimkan itinerary lengkapnya perjalanan ke mcau, hongkong, shenzen..jika berkenan boleh dikirim ke disa_2612@yahoo.com rencana januari saya kesana ber 6 bareng teman2 dan rute yang akan dituju hampir sama seperti mbak. terimakasih sebelumnya mbak "nice story"

Meutia Halida Khairani mengatakan...

@disa: udah di kirim ya

Yunita mengatakan...

Mba meutia bisa tanya itu untuk yang di macau tower kalo mau skywalk brti bayar masuk macau dulu lalu naik keatas ya ? Atau kita langsung naik ke atas bayar skywalknya saja ? Terimakasih

Meutia Halida Khairani mengatakan...

@Yunita : masuk macau ga bayar dunk.. bayar skywalk aja :D

Fanny f nila mengatakan...

Ga sabar mw bungy di macau tower 5 january thn depan :D. Impianku dr dulu itu.. Bnyk yg saranin memang book lgs tiketnya krn slalu penuh. Makanya lgs aku booked via websitenya mba. :D.. Excited bgt ga sabar terjun hahahaha...

Meutia Halida Khairani mengatakan...

@fanny: Have fun yah

Follow me

My Trip