Maret 11, 2015

Berakhir di RS Kanker Dharmais

Sempat nggak ngeblog selama 10 hari sejak Ayah meninggal. Selain karena saya pulang ke Aceh dan males maen laptop, saya juga masih sangat sedih. Bahkan sampai sekarang masih terasa kehilangan. Sejak dulu kalau menelepon Mama, saya cuma ngobrol sama Ayah sedikit saja. Tapi ntah kenapa rasa kehilangannya terlalu berarti. So sad...

Baiklah, mungkin kalian pernah baca postingan saya ketika menjenguk Ayah di Penang dan sangat sulit membawa beliau ke Jakarta karena memang sudah nggak bisa berdiri. Sejak menginap di kosan abang saya, Ayah mulai sangat sulit duduk. Hanya terbaring saja sepanjang hari di kamar tapi dalam kondisi sehat. Nafsu makan tetap banyak, buang air juga seperti biasa. Sampai hasil biopsi di Penang keluar, kami mengurus BPJS untuk merujuk Ayah ke RS Kanker Dharmais.

Karena rujukan nasional, berobat ke Dharmais harus mengantri. Kami tidak bisa langsung meminta Ayah untuk di opname karena memang antriannya panjang. Akhirnya hanya membawa Ayah ke Poliklinik dengan menggunakan ambulan pulang-pergi. Kami memesan ambulan dari Dinas Kesehatan DKI. Karena tidak memiliki KTP Jakarta, kami harus membayar Rp. 300,000 untuk sekali jalan ke RS. Berbagai macam dokter sudah kami kunjungi selama rawat jalan. Ada Dokter Spesialis Bedah Tulang, Dokter Spesialis Saraf, dan Dokter Onkologi Medik. Sampai akhirnya kami berhasil mendapatkan antrian rawat inap karena dua dokter sudah menulis CITO (segera rawat).
12 Februari 2015 Ayah akhirnya masuk rawat inap. Sebenarnya jatah ASKES Mama adalah kamar kelas 1, tapi kami dapat kamar kelas 2 dengan nomor 409. Jangan salah, semua perabotan di dalam kamar serba baru, kamar juga super bersih. Sangat nyaman disana. Walaupun peraturan RS ini sangat ketat. Waktu bezuk sangat tertib, kalian nggak bisa sembarangan menjenguk orang sakit disini.

15 Februari 2015 Ayah dikasi obat anti nyeri tapi muntah. Kami semua udah takut, tapi akhirnya obatnya diganti. Ayah masih baik-baik saja. Setiap saya jenguk juga masih ketawa-tawa biasa. Bahkan masih kuat makan nasi padang sebungkus sendiri.

16 Februari 2015 Ayah akhirnya dibiopsi prostatnya oleh Dokter Urologi. Karena curiga sumber kanker berada di prostat setelah cek darah yang hasil PSA melebihi 200.

17 Februari 2015 Ayah di USG kaki. Katanya terdapat banyak pengentalan darah di kaki.

18 Februari 2015 Ayah di pasang alat pengencer darah. Sejak dipasang alat ini, Ayah sepertinya lebih segar.

20 Februari 2015, waktu itu hari Jumat yang diapit dua hari libur. Saya datang menjenguk Ayah tapi beliau mulai mengantuk terus. Bahkan sangat sulit dibangunkan. Disitu saya mulai sedih dan menangis. Saya takut. Walaupun akhirnya bisa dibangunkan.

24 Februari 2015 Ayah melakukan PET Scan  untuk mengetahui penyebaran kanker sudah sampai kemana.

25 Februari 2015 Ayah muntah lagi dan hasil biopsi menunjukkan kanker Ayah sudah stadium akhir. Dokter Spesialis Urologi sendiri yang memasang kateter pada Ayah karena ada sedikit pembedahan. 

26 Februari 2015 Hasil PET Scan keluar. Hari itu, ada 6 orang dokter masuk ke kamar Ayah yaitu Spesialis Onkologi Medik, Jantung, Paru, Saraf, Hemodialisa, Saluran Pencernaan dan Fungsi Hati. Bahkan dokter Sub Spesialis yang saya nggak pernah dengar sebelumnya. Dokter memutuskan untuk melakukan Cuci Darah tapi bukan untuk seterusnya. Saya buru-buru balik dari kantor menuju RS karena takut. Bahkan saya menangis sepanjang jalan ke RS. Kesadaran Ayah masih menurun, tapi sempat ngobrol dengan saya walaupun agak cadel. Bahkan masih menelepon adik saya di Aceh.

27 Februari 2015 Saya datang ke RS dan Ayah sedang tidak diruangan. Saya dan Mama turun ke ruang Hemodialisa tapi tidak menemukan Ayah. Sampai di kamar ternyata Ayah ada disana dan sedang gelisah. Saya bingung dan buru-buru memanggil suster. Suster datang 3 orang dan Ayah berhenti gelisah, bahkan berhenti bergerak. Saya langsung menangis. 2 dokter dan 3 suster mencoba menolong memompa jantung dan paru-paru Ayah. Sayangnya tepat jam 12 siang, pas Adzan shalat Jumat, Ayah pergi untuk selama-lamanya.

Sampai saat ini saya masih sedih. Tapi bersyukur juga karena Allah masih sayang pada Ayah. Ayah tidak perlu menghadapi operasi tulang belakang yang beliau takuti, tidak perlu menjalani kemoterapi, atau terapi radiasi yang kata orang sangat sakit. Allah lebih tau yang terbaik, dan kami sekeluarga hanya manusia biasa yang berusaha semaksimal mungkin untuk membawa Ayah berobat. Ayah sudah ditangani tim dokter terbaik se-Indonesia, tapi tidak ada manusia yang mengetahui kapan maut menjemput.

Kami membawa pulang Ayah ke Aceh. Di RS ada layanan Cargo jenazah yang bisa mengirim jenazah menggunakan pesawat apa pun ke mana pun tujuan kita. Kalau kalian butuh, bisa lihat di website cargo-jenazah.com. Ayah dimakamkan di belakang rumah nenek di kota Matang Glumpang Dua pada tanggal 28 Februari 2015 tepat sebelum adzan Magrib. 

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ

10 comments:

Senyum syukur mengatakan...

انالله وإنا إليه راجعون


اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ

Ila Rizky mengatakan...

Innalilahi, semoga ikhlas ya, mba Meutia. Insya Allah kalo ikhlas, ayah bisa tersenyum di surga sana. *hugs*

Azhar Penulis mengatakan...

Innalillahi wa innaa ilaihi raaji'uun. Semoga ayahanda Meutia diberi segala kelapangan dalam kubur, dan keampunan dari segala dosa. Semoga Meutia dan keluarga dapat tabah menjalani ujian ini.

pribados mengatakan...

Innalillahi wa inna ilaihi raaji'un. Semoga perjalanan ayah meutia dilapangkan sampai tujuan.

adittyaregas mengatakan...

Innalillah wa inna ilahi raaji'un... :'
saya baru aja baca ini jadi baru tau kalau Ayah kak Meutia meninggal, maaf ya kak.

Saya cuman bisa ngasih do'a semoga Ayah kak meutia diterima disisinya. AMin ya ALlah

R Melati mengatakan...

Turut berduka cita Meutia

semoga ayah tenang di sana, dilapangkan kuburannya, dan dihapuskan dosa-dosanya. aamiin.

Skydrugz mengatakan...

turut berduka cita...:(

Kiki mengatakan...

Assalamualaikum mba... Boleh minta contactnya mau chitchat ttg pengobatan.. Emailku kikyach@gmail.com

Meutia Halida Khairani mengatakan...

kiki : line aja ya mu_mut

Mahkota Surabaya mengatakan...

Selamat Pagi, perkenalkan kami perwakilan Mahkota Medical Centre Surabaya Rep Office. kami adalah salah satu perwakilan di jawa timur. kami siap membantu dan memberikan:
1. informasi seputar mahkota dan malaca malaysia
2. informasi fasilitas & kesehatan
3. Book dokter dan arange perjalanan sampai akomodasi dengan Company Rate kami ( sehingga lebih murah )
3. Second opinion langsung dari Dokter kami.
Semua pelayanan ini FREE of Charge, walaupun hanya untuk bertanya atau sekedar second opinion dari Dokter lain kita siap membantu .Jika Membutuhkan infomasi tentang Mahkota Medical Centre Melaka Malaysia, silahkan hubungi kantor perwakilan kami....
Surabaya Representative Office
Mahkota Medical Centre
Jl. Barata Jaya XIX / 31C
Surabaya 60131 - Indonesia.
WA : +6281 331777697
Line : +6281 4026 2166
Phone : +6283 8300 28050
Email : mmcsurabayaoffice@gmail.com
Fb : https://www.facebook.com/mmc.surabaya
http://mahkotamedicalcentresurabayaoffice.blogspot.co.id/

REgard
Danang Sefdyanto

Follow me

My Trip