Maret 23, 2015

Wisdom Path

Setelah dari Tian Tan Buddha, kami melanjutkan perjalanan ke Wisdom Path yang kebetulan berada di sisi kanan Big Buddha. Kami mengikuti penunjuk arah dan berjalan memasuki hutan di atas jalan setapak. Kita masih bisa mendengar suara jangkrik dan menghirup udara sangat segar disini. Kiri kanan banyak pohon-pohon. Kebanyakan pengunjung tempat ini adalah kakek nenek. Mungkin untuk relaksasi juga kali ya.
Masuk hutan
Mengikuti penunjuk arah
Kalian harus berjalan sekitar 10-15 menit untuk menemukan plang tulisan Wisdom Path. Setelah sampai, kita melihat sebuah tempat dengan pahatan kaligrafi di bambu yang menjulang tinggi (sekitar 8-10 meter). Pada bulan Juni 2002, Hong Kong menerima sumbangan berupa sebuah kaligrafi yang menampilkan "Prajna Paramita Sutra Hrdaya" (Sutra Hati) dari Profesor Jao Tsung-I. Beliau adalah seorang Master internasional yang terkenal dengan prestasi luar biasa baik dalam penelitian akademis dan seni. 
Wisdom Path
Jalan lagi
Profesor Jao Tsung-I ingin hasil karya kaligrafi miliknya berubah menjadi pahatan dalam skala besar di luar ruangan. Karyanya kemudian dibuat dalam bentuk prasasti di 38 kayu dalam skala di lereng gunung. Prasasti kayu-kayu itu berdiri dalam bentuk angka delapan "∞". Kaligrafi itu bertuliskan doa-doa dari klasik Buddha yang disebut Heart Sutra, atau dalam bahasa Sanksekerta adalah Sāhasrikā-prajñā-pāramitā.
Prasasti kayu
Foto dulu
Pemandangan disini Subhanallah indah dan hijau karena kita kan berada di lereng gunung. Kalian akan menaiki anak tangga untuk melihat keseluruhan pahatan kaligrafi di semua kayu. Memang sih saya dan teman-teman nggak berkeliling ke semua kayu karena memang nggak ngerti arti tulisannya. Tapi kami sangat menikmati pemandangan dari tempat paling tinggi di antara pahatan kayu. Pokoknya sangat indah dan tenang. Wajar saja banyak kakek nenek yang datang kemari. Bahkan ada yang sekalian berlatih Tai Chi.
Foto dari atas
Foto lagi
Melihat ke bawah
Setelah puas berkeliling, kami turun ke pelataran prasasti kayu. Kalian juga bisa duduk-duduk di bangku taman yang sudah tersedia disana. Memang tempat ini nyaman banget deh. Apalagi buat tidur siang. Tapi serem juga tidur siang disini ya. Berhubung waktu kami yang terbatas, jadi mau nggak mau kami harus meninggalkan Wisdom Path. Tempat ini cukup untuk membersihkan paru-paru yang kotor karena asap di Jakarta, hahaha.
Duduk-duduk
Banyak tempat duduk juga
Selanjutnya adalah Po Lin Monastery. Let's go! Oh ya, ini adalah postingan blog saya ke 600! Horeee...

0 comments:

Follow me

My Trip