Saya membongkar isi kamar di apartemen dan juga koper di ruang tv, tapi nggak menemukan dimana kacamata hitam yang biasa saya pakai. Jangan-jangan, ketinggalan di City Gate Outlet. Seingat saya, kacamatanya saya gantung di lubang kancing mantel. Eh, pas ngecek ulang, malah hilang.
Kami pergi ke Ocean Park sekitar jam 8 pagi dari apartemen. Di saku celana masih ada One Day Pass Ticket punya kemarin. Teman saya membaca peraturan di belakang tiket yang menuliskan kalau tiket berlaku selama 24 jam dari awal digunakan. Iseng-iseng kami mencoba men-tap tiketnya di pintu masuk MTR Mong Kok. Eh berhasil! Alhamdulillah jadi irit tiket satu kali lagi. Dari Mong Kok station ke Admiralty Station nggak usah transit, jadi cepat sampainya. Di Admiralty Station, kita tinggal mengikuti petunjuk arah ke loket bus menuju Ocean Park. Padahal masih pagi, tapi antrian di loket bus udah lumayan panjang.
 |
Loket bus |
Kami harus membayar Bus Fare (karcis) senilai $10.6 perorang untuk pulang pergi. Kalian bisa beli untuk satu kali jalan doang kok. Setelah beli karcis, kami menunggu antrian untuk naik bus kuning dengan nomor 629. Di loket pembelian karcis bus tertera jam buka Ocean Park 10:30. Padahal di website resminya ditulis kalau jam buka adalah pukul 10 pagi. Nggak apa-apa deh, menunggu setengah jam.
 |
Baru beli tiket |
 |
Tiket |
Nggak lama menunggu, kami dipersilahkan naik ke bus 629 yang memang disediakan untuk ke Ocean Park. Sempat berpikir kalau yang mengunjungi Ocean Park rame banget, memangnya cukup ya hanya dengan fasilitas bus? Ternyata bus 629 ini banyaaaak banget armadanya. Trus, selalu pulang-pergi mengangakut penumpang. Saya dan teman-teman memilih kursi di lantai 2 bus supaya lebih leluasa melihat pemandangan.
 |
bus 629 |
 |
Duduk di lantai 2 |
Sekitar 20 menit perjalanan, akhirnya kami tiba di Bus Stop Ocean Park. Turun dari bus, kita langsung naik eskalator ke atas untuk mengantri pintu masuk. Kalian tau, padahal taman rekreasi ini belum buka. Tapi antriannya panjaaaaaaanggg bangeeettt.
 |
Naik eskalator |
 |
Ocean Park |
 |
Antrian |
Saya dan teman-teman akhirnya harus ikutan mengantri. Untuk membuang waktu, ya kami berfoto saja di sekitar pintu masuk. Banyak juga patung lucu-lucu dan tempat berfoto yang unik. Sekalian menikmati pemandangan sekeliling yang indah.
 |
Patung ikan |
 |
Tiket Ocean Park |
Baru pukul 10 lewat (nggak sampai 10:30), pintu masuk akhirnya dibuka. Padahal kami kesini tuh hari senin, seharusnya kan orang-orang berangkat kerja. Eh, ini malah rame banget yang datang bermain kesini. Gimana kalau kami kesini pas weekend?
 |
Mari masuk |
 |
Berjalan |
Pertama kali kami masuk ke Aqua City, sebuah tempat dimana kita bisa menikmati pesona keindahan bawah laut. Kalau di Dufan, tempat ini mirip dengan Sea World, tapi lebih luas dan hewan lautnya lebih banyak. Dari pintu masuk, kalian bisa mendengar suara ombak dan gelembung laut. Kalian juga bisa melihat karang berwarna-warni, ikan-ikan kecil, dan bermacam hewan laut unik lainnya.
 |
Tunnel Reef |
 |
Ikan |
Kami masuk Tunnel Reef, dimana kita akan menikmati ekosistem
terumbu karang di laut mendalam yang indah. Setelah itu kalian akan melihat tangki besar yang dilengkapi dengan lampu dan berisi ikan yang sangat banyak. Ikan-ikannya terus berjalan berkeliling tangki. Keren deh pokoknya. Kami juga masuk ke sebuah ruangan yang beratapkan aquarium raksasa dengan diameter 5,5 meter. Duh, jadi kepikiran kalau kaca Aquarium pecah 'gimana ya? Tapi tenang saja, kaca pembatas ruangan dan aquarium super tebal kok.
 |
Tangki Ikan |
 |
Kubah ikan |
Setelah puas keliling Aqua City, kami keluar ke tempat souvenir. Nah, disini barang-barangnya lucu-lucu banget. Saya beli magnet kulkas yang ada air di dalamnya, beli boneka pinguin, dan beli boneka hiu yang centil karena bisa joget-joget. Lucu banget deh boneka hiunya, mana waktu itu bonekanya lagi diskon. Dari 178 HKD, jadi 99 HKD. Yeay!
 |
Menenteng belanjaan |
 |
Pohon bunga lucu |
 |
Suasana di dalam |
Untuk mencapai ke taman bermain yang berlokasi diatas gunung, kami bisa memilih mau naik gondola (Cable Car) atau naik kereta super cepat (Ocean Express). Menurut saya, pengelola taman bermain ini memang kreatif juga karena menempatkan semua wahana di atas gunung. Jadinya orang-orang nggak menumpuk dan gunung pun bisa di manfaatkan. Awalnya saya dan teman-teman berencana untuk naik gondola ke atas gunung, sekalian mau melihat pemandangan di bawah. Jadi kami berjalan ke stasiun gondola.
 |
Mari berjalan |
Setiba di tempat gondola, kata petugasnya penuh dan antriannya panjang. Petugas menyarankan kami naik kereta cepat dan pulangnya naik gondola. Ya udah, kami menuruti petugas untuk pergi ke stasiun kereta. Sebelumnya, kami masuk ke Old China Town untuk melihat-lihat. Suasananya memang seperti China jaman dahulu. Bahkan ada jemuran di pajang disisi toko.
 |
Old China Town |
Kami sempat mampir membeli sarapan pagi yaitu sup ikan hiu seharga 40 HKD. Mahal ya? Tapi mana ada ikan hiu murah. Rasanya enak banget, walaupun cuma semangkuk kecil berisi ikan hiu yang diiris tipis. Lumayan untuk mengganjal perut yang lapar.
 |
Makan sup hiu |
 |
Old China |
Setelah makan, kami berjalan ke Ocean Express Waterfront Station. Pengunjung yang mengantri nggak kalah ramenya. Tapi pasti keangkut semua orang karena kapasitas kereta kan banyak. Keretanya juga keren karena desainnya mirip kapal selam. Saya sampai takjub karena semua hal di desain benar-benar dengan tema samudera.
 |
Ocean Express Waterfront Station |
 |
Ruang tunggu kereta |
 |
Kereta datang |
Yang menakjubkan lagi ketika di dalam kereta. Langit-langit kereta dipasang layar dan mulai muncul gambar seolah-olah kita sedang menyelam ke kedalaman laut. Kalian bisa melihat video ikan-ikan, ubur-ubur yang sedang melintas, dan hewan laut lainnya. Bahkan ada saat dimana seolah-olah ada gurita yang menyerang kapal selam kita sehingga lampu dalam kereta berkedap-kedip. Pokoknya perjalanan ke atas taman bermain nggak membosankan sama sekali.
 |
Di dalam kereta (kapal selam) |
Sampai di atas gunung, kawasan pertama yang kami datangi adalah Thrill Mountain. Kawasan ini memiliki wahana yang super menegangkan. Pertama kali kalian akan menemuka Flash, sebuah wahana seperti martil yang diayun-ayunkan ke atas langit. Jangan tanya seramnya. Saya sih nggak naik ya, tapi teman saya naik sampai berkali-kali. Saya cukup puas mengambil foto mereka saja sambil menikmati gurita bakar seharga 30 HKD. Wangi gurita semerbak kemana-mana membuat perut saya lapar banget.
 |
Flash |
 |
Dilontarkan ke langit-langit |
 |
Pemandangan dari atas gunung |
Selanjutnya teman saya menaiki Hair Raiser, sebuah roller coaster andalan taman rekreasi ini. Kalian akan duduk di kursi roller coaster dengan kaki mengantung dan siap-siap menikmati wahana super kencaaang dan tinggiii. Hair Raiser adalah wahana tertinggi di Ocean Park karena dibangun sebelahan sama puncak gunung. Saya sih nggak naik, hanya menunggu teman-teman di luar. Awalnya ketika menunggu sih masih biasa aja. Tapi kok mereka lama banget ya? Antriannya pasti panjang. Setelah menunggu lebih dari 30 menit, saya mulai bete. Mana teman-teman menitip barang pada saya, jadi nggak bisa kemana-mana. Setelah mereka selesai naik Hair Raiser, saya jadi ngomel-ngomel, hahaha.
 |
Mau naik Hair Raiser |
 |
Hair Raiser |
 |
Pintu masuk Hair Raiser |
Teman saya juga sempat naik Rev Boaster, roller coaster yang nggak terlalu tinggi tapi berputar dengan sangat kencang. Kasihan orang yang duduk di pinggir, karena harus menahan tubuh orang disampingnya yang ikutan miring ke samping.
 |
Rev Boaster |
Kami lalu melewati Polar Adventure. Ada roller coaster juga di kawasan ini tapi karena sudah naik yang paling menyeramkan, yang lain jadi biasa aja. Hahaha. Hanya mengambil foto kawasan di sekitarnya. Oh ya, saya sarankan setiap kalian ke taman bermain, mending bawa botol
untuk mengisi air minum. Atau kalau mau beli makanan, nggak usah beli
minum biar irit. Air di water tap bersih banget kok, nggak ada rasa dan
nggak ada bau. Lumayan kan? Hampir di setiap toilet ada water tap di
depannya. Nggak usah takut jorok deh, minum aja terus, hehehe.
 |
Artic Blast |
 |
Kawasan Polar Adventure |
 |
South Pole Spectaculer |
Saya mengamati orang-orang yang sedang bermain lempar kaleng dengan bola, menembak kaleng, dan memukul kodok, untuk mendapatkan boneka. Saya memang nggak jago main beginian, tapi teman saya pasti bisa mendapatkan boneka. Saya menyuruh dia untuk bermain. Awalnya kami bermain menembak kaleng. Kami harus membayar 20 HKD untuk tiga kali menembak. Sayangnya nggak berhasil.
 |
Banyak boneka |
 |
Mau menembak kaleng |
Saya melihat orang-orang bermain memukul kodok supaya masuk ke teratai, kok kayaknya gampang. Akhirnya saya menyuruh teman saya main pukul kodok aja. Saya beli paket 50 HKD yang berisi kodok sekotak. Beberapa kali mencoba, kodoknya malah nggak masuk ke teratai mana pun. Tiba-tiba, eh malah masuk ke teratai bonus. Saya dan teman-teman langsung teriak Horeee! Bahkan ada beberapa pengunjung ikut-ikutan bersorak. Akhirnya saya bisa membawa pulang boneka 'cumi-cumi ngambek' berwarna biru. Asiiik!
 |
Memukul Kodok |
 |
Arung Jeram |
 |
Pemandangan sekeliling |
Beberapa wahana ada yang kurang menaik, beberapa juga ada yang sudah tutup atau sedang di renovasi. Jadinya kami hanya berjalan terus sampai menemukan Ocean Theatre di kawasan Marine World. Ternyata ada pertunjukan jam 1 siang. Kami masuk ke dalam untuk melihat pertunjukan. Sayangnya saat itu cuaca panas terik. Mana saya sedang menggunakan mantel. Terpaksa harus buka mantel dan terjemur matahari ketika duduk di kursi penonton. Oh ya, akhirnya saya meminjam kacamata teman saya karena kacamata saya udah positif hilang.
 |
Anjing laut |
Di Ocean Theathre ini mengingatkan saya sewaktu masih kecil, ketika menonton pertunjukan lumba-lumba dan anjing laut. Sudah lama sekali nggak menonton pertunjukan seperti ini. Senang banget melihat anjing laut tepuk tangan, melambaikan tangan, melihat lumba-lumba lompat dan berenang sana-sini. Ah senangnyaaa!
 |
Lumba-lumba |
Di kawasan Marine World ini ada beberapa wahana yang bisa kita naiki. Ada Eagle, Bianglala (Ferris Wheel), Flying Swing, The Dragon, dan lain-lain. Teman saya naik The Abyss, wahana yang mirip Histeria di Dufan. Mungkin The Abyss jauhhh lebih seram dari Histeria. Naik wahana ini juga nggak ngantri. Mungkin karena serem banget kali ya?
 |
Eagle |
 |
The Dragon Roller Coaster |
Di wahana ini, kalian akan duduk, di angkat ke atas, lalu di jatuhkan
sampai jantung kalian copot. Emang sih hanya beberapa detik, tapi
seremnya minta ampunnn. Kalian juga bisa naik Crazy Galleon, kalau di
Dufan namanya Kora-kora. Nanti kalian akan naik ke kapal, lalu di
ayunkan dengan kencang dan sangat tinggi. Teman saya sampai naik dua kali. Pertama naik karena keinginan sendiri, yang kedua karena memaksa teman saya Nida untuk naik. Alhasil, sepanjang wahana jalan, Nida hanya tutup mata dan bersandar pada Willy. Ini mah modus namanya, hahaha.
 |
The Abyss |
 |
Crazy Galleon |
Setelah capek jalan-jalan, saatnya makan siang. Sebenarnya udah telat juga makan siangnya karena udah jam 2:30 siang. Makanan yang paling murah hanya Mc. Donald's. Menunya juga nggak ada nasi, hanya burger saja. Saya dan teman-teman memesan burger double beef dan double cheese (dua daging dan dua keju) supaya kenyang. Kami nggak pesan minuman supaya irit, hehehe. Saya memesan Green Tea Ice Cream juga supaya lebih kenyang lagi.
 |
Mc. Donald's |
 |
Suasana tempat makan |
Setelah makan, teman saya ingin naik Flash lagi. Ya udah, memenuhi hasrat mereka naik Flash, baru kami jalan ke gondola. Sayangnya, antrian naik gondola masih sangaaaat panjang. Duh, bisa kemaleman ntar kami pulang. Akhirnya naik kereta cepat lagi sampai ke bawah.
 |
Naik Flash lagi |
Sampai di bawah, kami mampir ke Giant Panda Adventure. Saya pengen lihat Panda dalam wujud aslinya. Alhamdulillah bisa melihat Panda super lucu yang sedang sibuk makan bambu dan cuek banget sama pengunjung. Padahal udah di foto berkali-kali tetep aja sibuk makan bambu. Di sebelah kandang Panda, ada Red Panda juga yang imut-imut dan belang-belang. Mirip rakun jadinya.
 |
Pintu masuk |
 |
Panda makan bambu |
 |
Red Panda |
 |
Panda |
 |
Pintu masuk Panda Village |
Saya juga melihat berang-berang dan segala jenis ikan mas koki di Panda Village. Ocean Park ini nggak melulu tentang samudera, tapi ada hewan darat juga. Serasa sedang jalan-jalan di kebun binatang deh. Untuk meninggalkan jejak, saya dan beberapa teman menuliskan nama kami di sebuah pondasi. Nggak tau juga sih fungsi pondasi itu untuk apa karena penjelasannya tulisan China.
 |
Berang-berang |
 |
Menulis nama |
 |
Pose dulu |
Akhirnya kami berjalan pulang dari Ocean Park. Menurut saya tempat ini cocok untuk usia remaja sampai dewasa karena wahananya lebih seram dari Disneyland. Semua benda disini seperti tong sampah, kursi, pilar-pilar tampak seperti baru di cat. Jadi terkesan bersih, terawat, dan baru terus. Bahkan tong sampahnya aja bersih banget. Nggak ada noda makanan di pinggir tong apalagi sampah yang nongol keluar. Saya jadi memperhatikan setiap detil yang ada disini.
 |
Pulang dulu |
Di depan Ocean Park, kami kembali menaiki bus 629 yang udah siap mengantarkan seluruh penumpang ke Admiralty Station. Mungkin setahun atau dua tahun lagi, kalian bisa naik MTR kesini karena memang stasiunnya sedang dibangun. Kami naik bus, duduk, dan tidur sepanjang jalan. Kecapekan kali yaaaa...
Oke, next stop, Avenue of Stars :)
0 comments:
Posting Komentar