Juni 06, 2015

100 Hari Ayah

Dear Ayah,
Nggak terasa udah 100 hari kepergianmu. Bayangan-bayangan tentang Ayah di kepala saya terus datang sampai tadi malam. Teringat sebentar lagi Ramadhan, dan untuk pertama kalinya saya harus melaluinya tanpa kehadiran seorang Ayah. Biasanya saya selalu antusias ketika mau pulang mudik ke Aceh, menelepon Ayah untuk minta dijemput ke bandara. Teringat kalau Ayah selalu shalat taraweh di Mesjid atau di rumah dan nggak pernah tertinggal semalam pun. Teringat juga kalau Ayah selalu khatam Al-Qur'an setiap Ramadhan. 

Semoga amalan-amalan baik Ayah menjadi teman yang indah disana. Semoga membaca Al-Qur'an menjadi penerang di alam kubur.
Marhaban Yaa Ramadhan teman-teman. Maaf saya jarang update blog dulu karena memang kehidupan sehari-hari saya sedang disibukkan dengan pekerjaan kantor dan mencari rumah di Depok. Insya Allah dapat rumah yang bagus. Kalau belum dapat ya berarti belum rejeki, hehehe.

3 comments:

adittyaregas mengatakan...

Aamiin ya Allah, semoga yang terbaik selalu menyertai Ayah kakak.
Dan membaca postingan ini membuat aku ingat lagi tentang kepergian Ayah nya mantan aku kak, ingat kemairn ikut sholat dan ngubur :')

Cipu Suaib mengatakan...

Al Fatihah for your Dad, Mut

Mila Said mengatakan...

katanya doa anak saleh yang jd penerang orangtua di alam sana, mut. smoga ayahmu tenang disana ya.

Follow me

My Trip