September 11, 2015

Jame'asr Hassanil Bolkiah Mosque

Destinasi selanjutnya adalah Masjid Sultan Hassanah Bolkiah. Mungkin hanya sekitar 10-15 menit dari bandara, kami langsung sampai ke mesjid ini. Sempat buka Google Maps yang katanya mesjid ini jauh dari bandara, padahal deket bangeeet. Apalagi nggak macet dan mobil yang kami naiki bagus banget. Jadi deh tambah mempersingkat waktu.

Mesjid ini benar-benar Subhanallah megah dan besarnya. Gede bangeeeet deh mesjidnya. Kubahnya semua berwarna emas. Kalau kalian pernah melihat Mesjid Kubah Emas di depok, hampir mirip deh. Tapi mesjid yang satu ini jauuuh lebih luas. Perpaduan warna abu-abu di tembok dan emas di kubah membuat mesjid ini terlihat seperti benteng yang kokoh nan indah.
Mesjid tampak depan
Kubah tempat orang-orang menitipkan sepatu kalau mau shalat
Tampak samping
Untuk mengelilingi mesjid ini dengan santai, mungkin kalian membutuhkan waktu 45 menit sampai 1 jam karena areanya luas. Kalian bisa melihat banyak orang sedang mengaji atau menghafal Al-Qur'an karena ada Madrasah juga disana. Jadi teringat dulu ketika di Aceh, dimana mesjid juga digunakan untuk belajar Al-Qur'an. Oh ya, untuk menambah nuansa sejuk, di sekitar mesjid juga ada kolam air jernih (tapi nggak ada ikannya deh) dan air mancur. Jadi betah jalan-jalan sore di mesjid ini. 
Air mancur
Air mancur lagi
Kolam
Buat kalian yang mau shalat di mesjid, pasti diperbolehkan tapi nggak boleh mengambil gambar. Nah, kalau pukul 5 sore, kalian baru boleh masuk mesjid untuk tur dan disediakan guide. Berhubung masih pukul 4:30, saya malas menunggu terlalu lama. Jadi nggak masuk deh ke dalam mesjid. Tadinya mau shalat magrib disini, tapi masih terlalu lama juga waktu magrib. Cukup puas dengan hanya mengambil foto dari depan mesjid saja.
Teras mesjid
Gaya dulu
Mesjid ini dibangun tahun 1992 dalam rangka memperingati 25 tahun Sultan Hassanil Bolkiah menjabat. Karena Sultan sekarang adalah pemimpin ke 29, maka mesjid ini dihiasi oleh 29 kubah dari emas. Pada malam hari, kubah-kubah tersebut tampak seperti lampu yang bercahaya. Guide saya bilang, setiap keluarga Sultan pasti punya satu mesjid. Mau anak Sultan, istri, cucu, sepupu, semua punya mesjid. Karena Sultan adalah pemimpin tertinggi, jadi mesjidnya yang termegah. Mereka juga biasanya shalat Jumat berjamaah di mesjid-mesjid sendiri agar bisa berbaur dengan rakyat. Tapi jangan salah, Mesji Oemar Ali Saifuddin (nama Ayah Sultan) termasuk mesjid terindah di dunia. Subhanallah ya~~~
Nama mesjid
Halaman mesjid
Tangga mesjid
Baiklah, sambil menunggu Magrib, guide kami mengajak untuk berkeliling kota Bandar Sri Begawan. Nantikan di postingan berikutnya ya :)

3 comments:

Puputse mengatakan...

Kolamnya bagus bener, keliatan jernih dan banyak pohon2 hijaunya, btw enak kayaknya berendem di kolamnya :D #GakBolehYa

Azhar Penulis mengatakan...

Pemandangan dan arsitekturnya bagus ya, dan khas melayunya berasa banget. Jadi ingat pas jalan-jalan ke Pekanbaru. Jadi penasaran dengan keseharian warga Brunei, di mana dan bagaimana mereka lebih suka menghabiskan waktunya. Mungkin suatu waktu bisa ke sana. :-)

Sapi Lucu mengatakan...

Keren bangetttt...masya Allah...jd pgn ke brunei

Follow me

My Trip