Oktober 11, 2015

Boy & Girl Next Door

Cerita ini terinspirasi dari kisah nyata yang sudah dibumbui jutaan penyedap yang pasti. Setelah saya pikir-pikir, ternyata banyak juga cerita pendek yang sudah saya tulis yang membuat saya membacanya berulang-ulang ketika perjalanan menggunakan kereta sewaktu berangkat kerja. Baiklah, mari simak yang satu ini.
***

Kalau dilihat dari judul cerita yang bakalan gw ceritain, seolah-olah cewek itu adalah tetangga sebelah. Sayangnya bukan kok. Tetangga sebelah gw sih emak-emak semua. Cewek yang mau gw ceritain adalah tetangga di depan rumah gw. Mungkin dia baru pindah kesitu sekitar dua bulan yang lalu. Awalnya sih gw cuek aja karena gw kira dia udah punya suami atau emak-emak juga seperti tetangga yang lain, karena ada cowok di rumah yang gw sangka suaminya. Ternyata bukan.

Beberapa hari berikutnya, gw lihat nggak ada cowok lagi. Sewaktu gw pulang kantor, gw suka duduk di teras untuk menikmati malam. Eh, cewek itu suka muncul dari belakang. Terkadang dia mau nyiram bunga, atau terkadang cuma mau ngecek pintu belakang. Orangnya rajin banget. Setiap gw mau berangkat kerja, gw sering melihat dia sedang nyapu, masak, atau ngepel lantai.

Kalau weekend, dia suka berkebun pagi-pagi. Mungkin karena panas kali yah kalau berkebun siang-siang. Sejak saat itu ntah kenapa gw jadi suka memperhatikan dia. Kalau dia sedang berkebun, gw nyuci mobil atau motor sambil memperhatikan dia. Dia sih melihat gw, tapi cuek aja. Habisnya dia pake masker. Jadi nggak keliatan raut wajahnya kalau menatap gw. Nah, kalau siang dia sedang memasak (pintu belakangnya nggak ditutup), gw selalu membersihkan garasi, atau sekedar bersih-bersih rumah supaya bisa melihat dia. Terkadang gw lupa pake' baju, langsung keluar rumah, dan dia melihat gw. Dia langsung nutup pintu. Gw keheranan, galak amat sampe' nutup pintu. Eh, gw baru sadar kalau gw nggak pake baju. Langsung deh masuk ke rumah dulu, pake baju, dan duduk di depan lagi.

Tapi memperhatikan cewek terus begini bosan juga. Mau nyapa nggak berani, takut disangka sok kenal sok dekat (SKSD). Sampe suatu hari dia sedang mencabut ilalang dari pot, dia tiba-tiba teriak. Aku yang sewaktu itu sedang duduk di teras sambil pura-pura baca koran, langsung samperin dia. "Kenapa mbak?" 
Cewek itu menjawab, "Ada kodok lompat ke saya." 
Gw melihat ke arah kodok itu dan tertawa, "Cuma kodok doang." 
Cewek itu tertawa.  
"Mbak rajin ya, tiap hari saya lihat ada aja yang dikerjain."
Cewek itu tersenyum. "Iya biar nggak galau, hahahaha."
Gw keheranan, "Galau kenapa mbak?"
"Biasalah...," jawabnya. "Bukannya mas juga rajin banget ya bersih-bersih rumah?"
Wah ternyata dia memperhatikan gw. "Iya mbak, kalau nggak rajin, ntar abang saya marah. Itu rumah dia soalnya."

Akhirnya kami pun mengobrol. Ternyata dia tinggal dengan adik dan abangnya di rumah. Untunglah dia bukan termasuk emak-emak yang gw takuti. Sejak itu, kami jadi berteman baik. Kita lihat nanti ujungnya kemana, hihihi.
***

Ntah kenapa, sejak pindah rumah aku jadi sepi. Terkadang ada sih teman datang dan menginap, tapi tetap sepi. Berhubung aku nggak mau terlalu larut dalam sepi, aku melampiaskannya dengan mengerjakan banyak hal. Mulai dari beres-beres rumah, berkebun, berjualan, kerja, dan sebagainya.

Tapi belakangan ini ada cowok yang menyita perhatianku. Cowok depan rumah tepatnya. Orangnya ganteng banget dan body-nya super oke, soalnya dia pernah keluar rumah nggak pake baju dan membuatku langsung menutup pintu. Dan anehnya lagi, dia suka memperhatikan aku. Apa aku cuma Ge-eR doang ya? Soalnya setiap buka pintu belakang, dia pasti melihat ke arahku. Setiap aku berkebun dan dia sedang cuci mobil atau motor, dia pasti melihat ke arahku juga. Kadang aku sampai menoleh untuk memastikan kalau cowok ini tidak memperhatikan orang di belakangku. Bahkan kalau ada temanku yang menginap, aku suka mengintipnya dari jendela untuk memperhatikan dia sedang apa. Dan aku menjulukinya Boy Next Door, karena nggak tau namanya.

Sampai suatu hari aku berteriak karena ada kodok yang melompat kearahku. Dia samperin aku, dan disitulah dimulai perkenalan kami. Dan sejak saat itu, mungkin aku jadi tambah betah di rumah baru.

5 comments:

Shudai Ajlani mengatakan...

Satu cerita dengan dua angle ya mba, ada lanjutannya atau udah tamat? :D

Puputse mengatakan...

selanjutnya biar kita yang menerka2 sendiri ya, kelanjutannya :)

opickaza mengatakan...

tak kirain tadi tuh ini loha ada filmnya hehehe

Mila Said mengatakan...

gw baca ini kog kesannya yg cewe itu pembantu rumah tangga trus yg cowo nya sopir tetangga dpn ya? hahahahahaaa

Meutia Halida Khairani mengatakan...

@mila : bener juga ya hahaha

Follow me

My Trip