Oktober 20, 2015

Naik Kereta di Malam Itu

Cerita ini terinspirasi dari kisah keseharian saya menjadi AnKer (anak kereta). Tenang, saya bukan mau curhat kalau di kereta itu desak-desakan. Tapi ada kejadian lain yang sayang kalau tidak ditulis. Tentunya dengan bumbu-bumbu unik yang membuat semakin sedap dibaca, hihihi. Ok, cekidot!

***

Malam ini aku pulang agak telat. Jam 11 malam baru naik kereta di Sudirman karena tadi baru nonton bareng pacar di Grand Indonesia. Sebenarnya sih filmnya udah selesai dari jam 20:15, terus lanjut makan. Karena si pacar rada nyebelin malam ini, nggak mau menemaniku mencari perabot rumah dengan alasan khawatir kalau aku pulang malam, padahal dia udah males aja tuh (atau mau nelpon cewek laen?). Jam 10 diantar ke stasiun sama dia, tapi di stasiun aku masih nongkrong di Starbucks sambil menangis meratapi pacar sialan. Eh kok jadi curhat.

Ok, cukup bercerita tentang pacar. Kereta ke Bogor datang dan aku naik. Kali ini kereta udah sepi banget. Dalam satu gerbong cuma ada aku dan dua orang cowok. Kami juga nggak duduk bersebelahan. Awalnya aku cuek aja, mengambil handphone di saku celana, dan membuka Instagram, sekedar untuk menghabiskan waktu.

Tiba-tiba cowok yang duduk tidak jauh dari aku, pindah ke sebelahku. Aku diam saja, sambil terus melihat-lihat foto di Instagram. Sekilas aku melihat cowok ini ganteng juga, hehehehe. Cowok itu tiba-tiba bertanya,
"Mbak, ini ke Bogor 'kan ya?"
Aku mengangguk. "Kenapa Mas?"
Dia menjawab, "Nggak, saya kira cuma sampai Manggarai aja. Baguslah kalau ke Bogor."
Aku tersenyum dan kembali melihat-lihat Instagram. Tenang, tenang, aku nggak lagi men-stalking orang. Nggak salah lagi maksudnya.

Seketika kereta berhenti. Aku mengira ini adalah hal biasa kalau kereta berhenti karena menunggu sinyal masuk ke stasiun berikutnya. Aku tetap melihat Instagram. Tapi kok agak aneh, cowok disebelahku sepertinya melihat ke arahku terus-menerus.
Aku merasa risih dan bertanya, "Kenapa Mas?"
Dia menggeleng pelan. "Saya nggak melihat mbak kok. Tapi ke orang-orang itu."
Aku melihat ke kiri dan ke kanan, lalu mengedarkan pandangan ke seluruh gerbong kereta. Aku hanya melihat seorang bapak lagi tidur di kursi prioritas dan cowok itu. Kok dia bilang "orang-orang"?

Karena aku merasa ada yang nggak beres dengan cowok ini, aku pindah ke kursi kosong di tempat lain. Kereta akhirnya jalan dan berhenti di Manggarai. Diam-diam aku melihat ke arah cowok itu yang kali ini melihat ke arah pintu keluar kereta. Jangan-jangan 'ni cowok aneh kali ya?

Beberapa saat kemudian kereta kembali berjalan. Daripada aku penasaran, aku ajak ngobrol cowok itu.
"Mas ngeliat apa ya?"
"Cuma orang-orang transparan yang baru turun di Manggarai."
Astaghfirullah aku kaget. Aku melihat jam tangan yang menunjukkan pukul 11:20 malam. Aku langsung gelisah dan nggak nyaman. Sempat celingak-celinguk mencari petugas kereta juga.
Melihat aku gelisah, cowok itu bilang, "Nggak apa-apa kok mbak, mereka cuma menumpang sampai Manggarai aja. Makanya tadi saya nanya sama mbak, kereta ini sampai Bogor apa nggak? Karena mereka yang nanya."
Aku mulai takut, "Mas bisa lihat hantu ya?"
Cowok itu hanya diam dan melihat ke bawah.

Aku langsung merinding dan memutuskan untuk jalan menyebrangi gerbong demi gerbong sampai ke gerbong 1, khusus wanita. Paling nggak disana masih ramai cewek-cewek dan ada petugas. Tanganku masih dingin banget. Mau mengambil handphone aja nggak kuat karena gemetaran. Cuma bisa duduk, menunduk, sambil memeluk tas ransel.

Tanpa aku sadari, tiba-tiba aku tersentak kaget dan terbangun. Kepalaku pusing banget. Aku bingung ini sudah sampai dimana. Aku bertanya pada petugas gerbong dan dia menjawab kalau ini sudah sampai di Depok baru. Satu stasiun lagi menuju Depok. Aku melihat jam tangan sudah pukul 12 malam. Aku memberanikan diri bertanya pada petugas,
"Mas, daritadi saya tidur disana ya?"
"Iya mbak. Naik di Sudirman tadi ya?"
Aku menghela napas. Ternyata benar tadi cuma mimpi. "Iya, saya tadi bermimpi ada hantu di gerbong kereta dan turun di Manggarai."
Petugas menjawab, "Emang biasa itu mbak. Hehehe."

Dan tibalah aku di Stasiun Depok. Sialnya nggak bisa ngambil motor karena penitipan motor tutup jam 11 malam.

5 comments:

Puputse mengatakan...

eeew... kok horor banget ceritanya, mendingan naik taksi aja kali yak, dari pada malem2 naik kereta... horor X(

Cipu Suaib mengatakan...

Emang lagi stalking instagram siapa Mut? #salahpokus hahahahaha

MiawGuk mengatakan...

Buseeettt mutt serem amat...

Diah Alsa mengatakan...

wiiihh, Mut udaaahhh... jangan pulang malam2 lagi deehh, apalagi klo sendiri gitu. hororr iiihh :(

Novicca Vinessia mengatakan...

Horror jadinya :(

Follow me

My Trip