Januari 19, 2016

Jalan Berliku, Kawah, dan Sunset

Setelah jalan-jalan di Anoi Itam Resort, kami berhenti di jalan menanjak yang berkelok-kelok. Pemandangan yang terlihat sungguh memanjakan mata. Mungkin buat yang suka bersepeda, kalian bisa memilih jalan ini sekalian menikmati panorama gunung-gunung besar dan pelabuhan Balohan. Ahh, melihat hasil ciptaan Allah seindah ini, hilanglah semua stress yang ada. Subhanallah!
Jalan dan gunung
Berkelok-kelok
Kalau kalian ingin berfoto, memang ada tempat tersedia yang dilengkapi dengan pagar untuk mengambil gambar. Mulailah kami bernarsis ria disini. Sore itu arah matahari langsung, jadi kalau nggak pake kacamata hitam bisa silau banget. Kacamata kan bisa sekalian menambah ke-kece-an kalian ketika difoto, hahahaha.
Bergaya dulu
Itu pelabuhannya!
Itu ada burung!
Setelah puas berfoto, kami melanjutkan perjalanan (mencari kitab suci). Berkunjung ke Pulau Weh, Sabang memang tidak saja identik dengan suguhan panorama bahari dan juga peninggalan sejarah. Salah satu tempat yang menarik juga untuk dikunjungi, yakni kawah volkano Gunung Jaboi terletak di Gampong Jaboi, Sabang. Gunung yang masih aktif ini bisa ditempuh sekitar 15 kilometer dari pusat kota Sabang, Aceh.
Pos jaga
Peta
Kawah Volkano Jaboi merupakan manifestasi destinasi wisata yang terbentuk akibat adanya aktivitas panas bumi di bawah permukaan yang menyebabkan fluida tersebut dapat bergerak ke atas seperti H2S, S02, HCL, C02 dan lain-lain. Kalian bisa membaca sejarah Gunung Api di papan yang terdapat di pintu masuk, yang di buat oleh para mahasiswa yang pernah KKN disini.
Sejarah
Proses
Berjalan ke arah kawah
Di gunung berapi Gampong Jaboi ini bisa melihat langsung kawah yang masih aktif dan aliran air hangat sebagai tujuan wisata di Sabang. Biasanya di akhir tahun banyak turis lokal maupun turis asing yang lebih memilih berwisata di kawah ini. Memang pengunjung kawah ini setiap harinya tidak terlalu banyak. Tempatnya juga nggak terawat dan agak menyeramkan kalau pergi sendirian. Terlalu sunyi dan sepi. Berbeda dengan Kawah Ijen di Dieng dengan pemandangan alam yang spektakuler dan pengunjungnya juga ramai.
Kawasan kawah
Pose dulu
Kami tidak berlama-lama di kawah, karena suananya agak seram dan semakin seram ditambah dengan suara jangkrik dan desir angin. Mungkin kalau malam disini, bakalan seram maksimal kali yah. Perjalanan dilanjutkan ke jantung kota Sabang, yaitu Sabang Fair. Tempat ini merupakan salah satu lokasi favorit masyarakat lokal dan luar daerah untuk melepas penat sambil menikmati beragam fasilitas yang ada. Kalian bisa duduk-duduk sambil ngemil makanan, berfoto, dan bersantai sore seraya menikmati matahari tenggelam.
Memilih tempat duduk
Jangan dengerin kami ngegosip!
Beragam benda sejarah seperti Meriam dan Benteng Jepang tersedia banyak disini. Kalau mau bawa anak-anak juga ada area bermain yang cukup banyak. Nah kali ini saya ingin memposting keindahaan Sabang Fair sambil duduk-duduk di tangga menikmati angin laut dan sunset. Kalian juga bisa melihat Pulau Rondo (Pulau Terluar Indonesia) dan memandang Pulau Rubiah dan Selako. 
Obrolan di kala matahari tenggelam
Sunset
Kami duduk disini sampai adzan Magrib. Kalau di Aceh, Magrib adalah waktunya orang masuk rumah atau ke mesjid. Jadi jalanan berubah sepi, sama seperti ketika shalat Jumat. Nanti saya lanjutkan lagi ya ceritanya. Sampai jumpa :)

7 comments:

HM Zwan mengatakan...

Uwaaa sunsetnyaaa...indah bangett,,

Puputse mengatakan...

yang matahari tenggelam.. kayak F4 pada jamannya

Fazri mengatakan...

Pengen mengunjungi ketempat sana, Pemandangannya sangat indah sekali, Tapi sayang lokasinya ada di Ujung indonesia.

CatatanRia mengatakan...

wow sunsetnyaindah banget

adittyaregas mengatakan...

Berapa biaya ini ngabisi ke ujung indonesia kak :v
Kasoh tips dong entar ini biar bisa jalan2, mungkin cara nabungnya atau apa gitu...

Aul Howler's Blog mengatakan...

Waaahhhhh

indah banget kak jadi pengen ke sana jugaa

Meutia Halida Khairani mengatakan...

@adit : tipsnya yah... hmmm... ntar deh saya tulis :)

Follow me

My Trip