Selagi menunggu guide kami shalat Jumat, saya dan teman-teman menikmati makan siang dulu di pinggir pantai Iboih. Walaupun tidak diperbolehkan melaut, orang-orang tetap ramai banget yang bermain di sekitar pantai ini. Saya bisa dengan puas mengambil gambar pantai sambil menikmati angin sepoi-sepoi. Memang Pantai di Boracay jauh lebih indah, tapi Iboih ini termasuk indah juga dan masih bersih.
 |
Pantai Iboih |
 |
Sendiri |
 |
Bermain |
Kami makan sate gurita, siomay, dan indomie untuk mengisi perut sebelum snorkeling. Sebenarnya nggak begitu kenyang sih, berhubung semua tempat makan dan Cafe pada penuh pengunjung, jadi nggak ada tempat makan lainnya. Kami nongkrong makan sambil pakai sunblock ke seluruh bagian tubuh yang bakalan terpapar sinar matahari. Tapi saya tetap gosong kok, walaupun berkali-kali retouch sunblock.
 |
Makan siang |
 |
Pakai sunblock |
Setelah beres shalat jumat, orang-orang pada menyerbu pelampung dan alat snorkeling. Sekalian juga meminjam kamera underwater. Saya berharap kamera yang tersedia sama kualitasnya dengan yang di Karimun Jawa. Tapi ternyata beda jauh. Hanya kamera poket biasa yang bisa foto di air. Nggak begitu bagus nih kamera underwaternya. Bahkan kalau dibandingkan dengan kamera mirrorless saya aja masih kalah jauhhhh banget.
 |
Mulai menyebrang pulau |
 |
Selfie dulu |
 |
Rameeeee |
Kami duduk menunggu guide untuk mengantri tiket kapal kaca. Sepuluh menit, dua puluh menit, tiga puluh menit, guide tidak kunjung mendapat tiket. Malah anehnya, dia mulai menyerah dan menyuruh kami bermain di pinggir pantai aja. Nyebelin banget 'kan? Mana dia asyik menelepon melulu. Guide yang satu ini punya travel tour sendiri yang menyewakan mobil juga, jadinya ditelepon terus sama orang untuk sewa mobil. Tapi kan seharusnya karena sedang membawa kita yang notabene adalah pelanggan, dia harus fokus sama kita dulu dong. Huft!
Sampai di Pulau Rubiah, kami menaruh tas, lalu bersiap nyemplung ke laut. Hari itu spot snorkeling penuhhhh dengan manusia warna orange (life vest). Saya jadi kurang bersemangat untuk turun ke laut, tapi mau nggak mau harus turun karena udah bayar. Nico berani melompat sambil selfi dengan kamera. Sedangkan saya dan Kakros (temen), malah butuh proses yang lama untuk turun karena lautnya dalemmm. Ferdi (temen) juga enak banget turun ke laut. Setelah proses yang agak lama, akhirnya kami berempat berhasil turun, hahahaha.
 |
Mulai snorkeling |
Saya snorkeling ke kiri kanan, atas bawah untuk melihat keindahan laut Pulau Rubiah. Yang nggak enaknya, baru beberapa meter berenang, eh kena orang. Bahkan muka saya sering ditendang orang lain. Saking penuhnya manusia disitu. Laut ini sangat kaya akan ikan warna biru. Sampai saya kejar untuk ditangkap tapi nggak berhasil. Mereka berenang dengan cepat. Kalau mau melihat terumbu karang, berenanglah agak jauh dari pesisir pantai pulau. Memang sih terumbu karangnya agak sedikit, tapi ikannya luarrr biasa banyak. Prestasi pencapaian ketika snorkeling adalah bisa menemukan kerangka motor di dasar laut.
 |
Ikan |
 |
Terumbu karang |
Setelah sekitar sejam snorkeling, saya dan Kakros naik ke darat untuk makan Popmie. Duh, berenang memang bikin laperrr. Sempat ngeliat Ferdi duduk di batu seperti Mermaid, hahaha. Selagi menyantap Popmie, Ferdi dan Nico naik ke darat juga dan memesan Popmie. Kami sempat kehilangan Nico dan Ferdi tadi yang berenang ntah kemana. Ternyata Ferdi sedang snorkeling sampai ke tengah laut dan Nico sedang memburu foto terumbu karang.
 |
NgePop NgeMie |
Selesai makan, Ferdi bilang dia menemukan rangka mobil yang dijadikan rumah ikan di dasar laut. Karena penasaran dan belum jam 6 sore, kami turun ke laut lagi. Ferdi menunjukkan spot rangka mobil dan Nico langsung menyelam untuk berfoto di rangka motor. Sewaktu Nico mau berfoto di rangka mobil, telinganya sakit. Mungkin karena terlalu dalam. Melihat mereka yang menyelam sedalam itu saja saya sudah seram, apalagi harus menyelam ke bawah. Semakin sore, arus laut semakin kencang. Jadi membuat cepat lelah ketika harus berenang menerjang ombak.
 |
Rangka sepeda motor |
 |
Rangka mobil |
 |
Selfie dulu |
Hari semakin sore dan kami semua sudah lelah. Saya bahkan harus ditarik oleh Nico karena udah nggak sanggup berenang lagi. Tanpa sengaja saya meraba-raba kerudung dan baru sadar kalau alat snorkeling saya sudah hilang ntah kemana. Sampai harus lihat kamera lagi untuk memastikan kalau saya masih memakai alat snorkeling. Waduw, saya bilang ke teman-teman saya untuk diam saja ketika nanti ditanyakan tentang alat snorkeling.
 |
Lelah |
 |
Sunset |
Jam 6 tepat, kapal kami datang dan kami pun pulang ke Iboih. Nanti saya cerita lagi ya karena sudah kepanjangan. Sampai jumpa!
0 comments:
Posting Komentar