April 29, 2016

Djule Kofi

Selesai mengebut postingan tentang Kepulauan Derawan, sekarang melanjutkan antrian posting yang masih panjangggg sekali. Kali ini saya memilih mampir ke Cafe pacarnya Kakros (teman saya yang paling banyak masuk ke blog ini). Mungkin kalian tau kalau saya nggak suka kopi dan membenci tiramisu. Jadi, nongkrong di Cafe spesialisasi kopi itu membuat saya kesusahan untuk memberikan review. Tapi nggak apa-apa, paling nggak kalian tau kalau ada Cafe keren yang baru buka dengan nama Djule Kofi, berlokasi di Jalan Melawai Raya No. 6. Blok M, Jakarta Selatan 12160 (021 - 2745 5488).
Mascotnya
Sebelum ke Cafe, saya perawatan wajah dulu di Natasha Skin Care Jalan Wijaya. Karena Kakros baru mampir ke Cafe lumayan sore, saya jadi harus tidur dulu trus bangun lagi trus tidur lagi di sofa Natasha. Untung karyawan Natasha cuek aja karena saking seringnya saya membuat sofa Natasha jadi tempat menunggu paling empuk sedunia. Setelah Kakros ada di Cafe, barulah saya memesan Gojek dan meluncur kesana.
Wajah setelah di-edit
Djule Kofi ini tempatnya agak ketutupan sama pohon-pohon gede di Jalan Melawai. Untung aja nama cafenya terpampang super besar di dinding. Jadinya saya bisa langsung berhenti di depan Cafe. Untuk kalian yang mau mampir kesini, jangan terkecoh sama butik di sebelah Cafe. Saya kira juga saya salah tempat, bukan ke Cafe malah ke butik. Tapi ketika melihat Kakros di depan, baru deh yakin kalau saya mampir ke Cafe.
Pesan dulu ah
Hal yang pertama kali menarik perhatian saya adalah interior Djule Kofi ini lumayan mewah dan klasik. Meja, kursi, dan lemari kayu membuat kesan klasik, sedangkan lampu candilier yang bertingkat-tingkat dan terbuat dari kerang membuat kesan mewah. Cafenya juga luas, nggak seperti gerai Starbucks di mall yang sempit dan minimalis. Saya duduk di kursi yang nggak ada senderan dan meja yang terbuat dari tumbukan balok-balok kayu. Super keren! Sebenarnya ada lantai 2 di Cafe ini, tapi tertutup untuk umum. Agak misteri juga kenapa lantai 2 ditutup, hahahaha.
Daftar harga
Kopi dan roti-roti
Art
Saya lalu memesan teh, hahaha. Beberapa teman saya memesan kopi tapi saya cukup dengan teh saja. Padahal kopinya langsung di racik sama Adjie, pemilik Cafe, pacar kakros, merangkap barista juga. Cuma maafkan saya karena memang saya nggak tau kopi itu yang enak bagaimana, hahaha. Saya hanya minum teh dan makan cemilan-cemilan ringan seperti kacang dan roti. Malam itu pengunjung Cafe sangat ramai. Mungkin karena malam minggu juga kali ya.
Favorit saya : teh
Yang membuat saya agak terkejut adalah jam tutupnya adalah jam 8 malam. Untuk orang Aceh seperti saya, warung kopi 'kan tutup tengah malam. Bahkan kadang saya sengaja nyari Cafe yang tutup jam 2 pagi, hahaha. Baru kali ini ke tempat ngopi dengan jadwal tutup sangat cepat. Apa sebenarnya jam tutup Cafe kopi itu memang segituan dan saya yang nggak tau ya?
Ada lantai 2
Setelah kenyang ngemil dan minum teh (Cafe juga udah mau tutup), barulah kami melanjutkan makan malam di tempat makan sekitar Melawai. Hmm, baru kali ini nongkrong di warung kopi dulu baru makan malam. Biasanya 'kan makan dulu baru nongkrong sambil ngopi (ngeteh maksudnya) sampai tengah malam.
Para barista
Well, mungkin tempat ini bisa jadi pilihan kalian untuk nongkrong sore. Buat yang mau ngeceng, barista disini juga cakep-cakep lho, hahaha. See you there!

2 comments:

mila mengatakan...

asik juga tempatnya, nanti kalo lagi deket daerah situ mampir ah

anirmaa mengatakan...

minuman yang tersaji di gelas biru muda itu beneran bikin ngiler mendadak nih.. haha :)

Follow me

My Trip