Setelah puas bermain bersama penyu, berfoto, dan snorkeling di Pulau
Sangalaki, selanjutnya kita akan mengunjungi Pulau Kakaban. Pulau ini
mempunyai luas 774,2 hektar dan terletak di Kepulauan Derawan, Kecamatan
Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Dengan mengendarai kapal motor,
kalau nggak salah jarak tempuhnya sekitar 30-45 menit jumping jumping and
bumping-bumping menerjang ombak. Ah, kebayang 'kan betapa pusingnya
kepala saya.
 |
Pulau Kakaban |
 |
Jembatan sempit |
 |
Dari atas jembatan |
Sampai di Pulau Kakaban, saya harus naik tangga, lalu melintas diatas jembatan dengan lebar hanya 1 meter. Agak seram sih, tapi pemandangan di sekitar sangat indah. Sebelum melanjutkan menyelam bersama ubur-ubur, kami semua makan siang dulu. Udah lapar juga karena terlalu lelah berenang di Pulau Sangalaki dengan arus yang lumayan kencang. Kami mencari tempat duduk di bawah pohon, lalu nasi kotak pun dibagikan. Menu makanan siang itu sederhana saja, dengan ikan, cumi, sayur, dan sambal. Tapi saya menikmatinya dengan sangat lahap. Ya mungkin karena capek. Nggak usah risau mencari kobokan atau wastafel, cuci tangan bisa langsung ke laut kok, hihihi.
 |
Makan siang |
 |
Pose bersama |
Pulau Kakaban menarik perhatian turis-turis mancanegara dengan beberapa
keunikannya, salah satunya adanya danau di pulau tersebut yaitu Danau
Kakaban yang terbentuk oleh campuran dari air hujan dan rembesan air
laut dari pori-pori tanah dan membuat suatu habitat endemik yang berbeda
pada kebanyakan kawasan danau lain di dunia. Kami harus menaiki beberapa anak tangga, melintasi jembatan, baru akhirnya menemukan danaunya. Di danau ini terdapat
jenis ubur-ubur yang tidak
menyengat (stingless jellyfish). Diperkirakan ribuan tahun yang lalu
ubur-ubur tersebut
terperangkap dan berevolusi untuk dapat berfotosintesis dimana hampir
tidak ada hewan lain mampu melakukannya.
 |
Danau Kakaban |
Kalian bisa berenang di danau bersama
ubur-ubur tanpa perlu takut iritasi akibat disengat hewan ini. Tapi,
jangan senang dulu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat
berenang di sini.
- Pertama, kalian nggak boleh menyebur dengan
melompat ke danau. Wisatawan yang datang harus turun dengan melewati anak
tangga yang telah disediakan. Tujuannya agar air tidak menjadi keruh
dan tidak merobek tubuh ubur-ubur yang berada di sana.
- Kedua, kalian boleh memegang ubur-ubur tapi jangan mengangkat terlalu tinggi
atau bahkan keluar dari air. Hal ini tentu untuk mencegah ubur-ubur
mati.
- Ketiga, kalian dilarang menggunakan fin (kaki bebek) bila
snorkeling di Kakaban. Lagi-lagi alasannya tentu demi kelestarian
ubur-ubur. Kan kasihan ubur-uburnya kalau kena fin bisa sobek badannya.
 |
Senyum dulu sebelum snorkeling |
 |
The squad |
Ada empat jenis ubur-ubur di
danau Kakaban antara lain ubur-ubur bulan, ubur-ubur totol, ubur-ubur
kotak, dan ubur-ubur terbalik. Yang disebut terakhir adalah yang paling unik karena ubur-ubur ini
berada di dasar danau dengan tentakel menghadap ke atas. Aneh dan unik ya, karena biasanya ubur-ubur berada di atas dengan tentakel menghadap
ke bawah. Oh ya, kalau mau menikmati ubur-ubur yang populasinya banyak, berenanglah agak ke tengah danau. Karena kalau di pinggir danau banyak orang, jadi mereka mungkin merasa terusik. Saya sempat snorkeling lebih dalam dan melihat ubur-uburnya banyaaak bangett di bawah. Subhanallah indah!
 |
Yes dapat! |
 |
Pose dulu |
Selain Danau Kakaban, ada satu lagi danau
dengan air payau yaitu di Kepulauan Palau, Mikronesia. Palau hanya
memiliki 2 jenis ubur-ubur saja. Artinya, Danau Kakaban lebih keren.
Tapi tadi saya menonton My Trip My Adventure, kalau di Pulau Kadidiri,
Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah, terdapat Danau Ubur-Ubur juga.
Mungkin orang-orang lebih mengenal Danau Kakaban sebagai habitat
ubur-ubur tanpa sengat setelah Palau, di Samudera Pasifik. Ternyata
Indonesia memiliki 3 titik habitat ubur-ubur tanpa sengat, yaitu
Derawan, Togean, dan Raja Ampat. Katanya sih, populasi terbesar itu
memang cuma ada di Indonesia. Dan, tentu saja, kebanyakan orang lebih
mengenal danau ubur-ubur di Kakaban, Derawan, ketimbang di Togean. Insya
Allah suatu hari bisa kesana.
 |
Jangan dikeluarkan dari air ya |
 |
Ubur-ubur terbalik |
 |
Diantara ubur-ubur |
Disamping danau Kakaban juga terdapat Kehe Daeng yang artinya Lobang
Ikan, tapi saya nggak kesana. Disaat air laut surut, Goa sempit yang semula terendam akan muncul
di permukaan sehingga terumbu yang berwarna warni serta serta bintang
laut dapat dengan mudah disentuh. Cantik banget ya? Duh nyesal nggak kesana, hiks...
Baiklah, selanjutnya kita ke Pulau Maratua. Menurut saya Pulau Maratua yang paling indah, diantara pulau-pulau lainnya. Mau tau? Stay tuned!
Sumber :
1 comments:
ubur-ubur cantik yaaah.. jadi pengen berenang sama ubur2 juga, gw blm pernah
Posting Komentar